Asyaroh, Siti
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Public Relations dalam Program-Program Radio Kustiawan, Winda; Shaliha, Faradiba; Asyaroh, Siti; Sianipar, Ade Tegar Pramana; Nainggolan, Annisa Erina; Wahyudi, Ahmad Sakban; Rivaldy, Rivaldy
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v7i2.7585

Abstract

Public Relations atau humas sangat diperlukan baik pada tingkat pemerintahan maupun perusahaan. Public relations diharapkan dengan masyarakat dalam berbagai aktivitas bisa sama-sama memberikan informasi dengan tujuan bersama. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif melalui studi pustaka. Sumber- sumber kepustakaan dapat diperoleh dari buku, jurnal, majalah, hasil-hasil penelitian dan sumber-sumber lainnya yang sesuai. Public relations dapat diartikan hubungan hubungan antar publik. Dengan adanya kata antar disini, menunjukkan adanya banyak public yang harus melakukan hubungan tersebut, dan karena publiknya banyak, maka menandakan banyaknya hubungan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, radio memiliki arti siaran (pengiriman) suara atau bunyi melalui udara. Peranan public relations dalam suatu organisasi dapat dibagi tiga kategori, yaitu penasehat ahli, fasilitator komunikasi, dan fasilitator proses pemecahan masalah. Peneliti mengambil beberapa contoh strategi public relations pada program radio di Indonesia, seperti Ben’s Radio 106,2 FM, Radio Delta FM Jakarta, dan RRI cabang Madya-Denpasar. Pada umumnya kegiatan Public Relations ditujukan pada dua jenis sasaran atau public (khalayak) yaitu Public Internal dan Publik Eksternal.
Analisis Framing Robert Entman Pada Pemberitaan Janji Capres Cawapres Anies Baswedan Dan Cak Imin 2024 Bangun 40 Kota Setara Dengan Jakarta Di Kompas.Com Asyaroh, Siti; Ginting, Dwiva Ramadani; Barus, Jacky Raihanta; Mansyursyah, Mansyursyah
Counselia Jurnal Bimbingan Konseling Pendidikan Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/counselia.v5i2.142

Abstract

Perkembangan teknologi dan mudahnya akses informasi melalui media online memberikan dampak signifikan pada cara masyarakat memperoleh informasi politik. Pemilihan umum 2024 di Indonesia menjadi fokus utama, dengan janji politik dari calon pemimpin menjadi sorotan. Salah satu janji yang menarik perhatian adalah komitmen Anies Baswedan dan Cak Imin untuk membangun 40 kota setara Jakarta. Pemberitaan politik memiliki peran krusial dalam membentuk persepsi masyarakat, terutama melalui framing, yaitu penyajian berita yang memengaruhi cara pemahaman suatu isu atau peristiwa. Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam tentang bagaimana media massa, khususnya Kompas.com, membingkai dan menghadirkan janji politik tersebut dalam pemberitaannya. Analisis framing menjadi instrumen penting untuk memahami konteks dan narasi yang diberikan oleh media serta dampaknya terhadap persepsi publik. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengeksplorasi apakah terdapat perbedaan dalam framing antar media massa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik analisis framing model Robert N. Entman. Data dikumpulkan dari berita politik terkait janji Anies Baswedan dan Cak Imin di Kompas.com pada tanggal 26 Desember 2023. Analisis dilakukan terhadap konstruksi realitas dalam berita, identifikasi frame utama, pendekatan naratif dan bahasa, pembandingan dengan berita lain, dampak terhadap opini publik, refleksi terhadap kebijakan media, serta implikasi bagi Pemilu 2024. Framing berita menonjolkan pandangan skeptis ahli tata kota terhadap ketidakrealistisan rencana pembangunan 40 kota setara Jakarta, memicu perdebatan dan diskusi publik. Berita ini juga memiliki potensi memengaruhi elektabilitas Anies Baswedan dan Cak Imin dengan menciptakan keraguan terhadap kredibilitas dan kemampuan kepemimpinan mereka.