Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Faktor Risiko Gangguan Mental Emosional pada Prajurit TNI AD Kodam Iskandar Muda Mawaddah, Husnul; Abdullah, Asnawi; Marthoenis, M.; Zahara, Meutia; Zakaria, Radhiah
Jurnal Kesehatan Komunitas Vol 11 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan Komunitas
Publisher : LPPM Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/keskom.Vol11.Iss1.1770

Abstract

The problem of mental disorders among soldiers is rarely discussed compared to similar problems among civilians. One form of mental disorder that is often found among soldiers is post-traumatic stress disorder or PTSD. This research aims to determine the risk factors for emotional mental disorders in TNI AD soldiers at the Iskandar Muda Military Command.  This research is observational analytic using a cross sectional design. The population and sample are all TNI AD soldiers registered in the Iskandar Muda Regional Military Command Rikkeswa who had their health checked in 2021 and 2022 totaling 1047 people. This research uses secondary data. The data obtained were analyzed using logistic regression and linear regression tests.The research results showed that risk factors associated with emotional mental disorders in TNI AD soldiers at the Iskandar Muda Military Command were the SGOT enzyme (p= 0.018), body mass index (BMI) value (p= 0.002). and diastolic blood pressure (p= 0.029). Multivariate analysis of BMI value (p = 0.014) was the factor most associated with emotional mental disorders. The variable most associated with emotional mental disorders was BMI (p = 0.014). It is necessary to carry out a strategic action plan to reduce emotional mental disorders related to blood pressure, SGOT enzymes and BMI. Further research needs to be carried out to detect emotional mental disorders in the TNI.
EDUKASI TENTANG PENYAKIT SKIZOFRENIA PADA MASYARAKAT DALAM UAPAYA MENGURANGI STIGMA NEGATIF DI DESA BUNYOET KECAMATAN JULI KABUPATEN BIREUEN Zaman, Badrul; Munawwarah, Khairiyatul; Sari, Novita; Husna, Nurul; Bukhari, Bukhari; Rabial, Jihan; Faizah, Faizah; Mawaddah, Husnul; Uliyana, Uliyana
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 9 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i9.3307-3313

Abstract

Skizofrenia merupakan salah satu gangguan mental yang banyak mendapatkan stigma negatif dari masyarakat, baik berupa stereotip, prasangka atau diskriminasi. Stigma yang berkembang pada masyarakat memberikan dampak negatif kepada penderita, seperti sulitnya berinteraksi dalam kehidupan sosial, sulit untuk mendapatkan pengobatan dan penurunan kualitas hidup penderita skizofrenia. Jadi stigma ini mengacu pada atribut yang memperburuk citra seseorang. Stigma tentang pasien skizofrenia yang dianggap berbahaya serta keluarga yang merasa malu dan khawatir memiliki anggota keluarga dengan masalah skizofrenia, sering menyebabkan terjadinya isolasi sosial ataupun sengaja mengisolasi pasien dengan skizofrenia dengan pemasungan. Tujuan pelaksanaan pengabdian masyarakat dalam bentuk edukasi Kesehatan ini adalah untuk meningkatkan pemahanan masyarakat Tentang Penyakit Skizofrenia Pada Masyarakat Dalam Uapaya Mengurangi Stigma Negatif di Desa Bunyoet Kecamatan Juli  Kabupaten Bireuen. Metode yang digunakan pada kegiatan pengabdian masyrakat ini adalah active and participatory learning melalui beberapa tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi dengan jumlah peserta 20 orang di Aula Masyarakat Desa Alue Unoe Kecamatan Juli Kabupaten Bireuen pada hari Kamis, 05 Juli 2024 pukul 09.00 s.d. 11.00 WIB. Hasil yang didapat dengan memberikan edukasi dan pendampingan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran masyarakat dalam upaya kesembuhan pasien skizofrenia dan meminimalkan stigma negatife. Dengan meningkatnya pengetahuan yang baik pada masyarakat terkait pasien skizofrenia maka diharapkan dapat menurunkan stigma negative ini. Diharapkan pemerintah juga mengadakan program pelatihan bagi semua pelayanan kesehatan termasuk kader masyarakat, yang nantinya akan disosialiasikan di masyarakat.