Pada saluran terbuka, aliran uniform (tetap/seragam) akan mengalami perubahan kecepatan dan ketinggian jika terdapat hambatan atau benturan di dalam pengalirannya. Sifat aliran dapat berubah dari uniform menjadi non-uniform atau dari laminer (sejajar) menjadi turbulen (tidak teratur), atau sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat fenomena perubahan aliran pada saluran terbuka yang ditambahkan hambatan di badan salurannya. Adapun metode penelitian ini dilakukan dengan cara pemodelan fisik dengan flume meter dan pemodelan numerik dengan bantuan software HEC RAS 1D. Dari hasil penelitian didapat bahwa Dari hasil penelitian ini didapat hasil bahwa pada kondisi eksisting tanpa hambatan dengan debit sebesar 0.01 m3/s dan kemiringan saluran 0.01 dihasilkan jenis aliran superkritik dengan tinggi muka air rata- rata 1 cm. Pada percobaan pertama dengan diberikan hambatan dengan bukaan bawah jenis aliran yang terjadi di hulu berdasarkan angka froude pada pemodelan numerik HecRas 1D berubah menjadi aliran subkritik dengan tinggi muka air di hulu rata – rata 3 cm dan di hilir rata – rata 1.5 cm. Untuk kecepatan rata – rata di hulu sebesar 0.1 m/s dan di hilir sebesar 0.26 m/s. Pada percobaan kedua saat diberikan hambatan berupa ambang trapesium didapat tinggi muka air di bagian hulu rata – rata 10 cm dengan kecepatan rata – rata 0.04 m/s, diatas ambang 1 cm dan di bagian hilir rata – rata 1.4 cm dengan kecepatan rata – rata 0.26 m/s, sedangkan jenis aliran berdasarkan angka froude termasuk ke dalam aliran sub kritis