Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Sosialisasi PHBS dalam Mencegah Penyakit Hepatitis Acut Pada Anak di Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa Harahap, Meliani Sukmadewi; Lina, Lina; Nurdahliana, Nurdahliana; Henniwati, Henniwati; Kasad, Kasad
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i11.17628

Abstract

ABSTRAK Berdasarkan catatan WHO, ada lebih dari 170 kasus dilaporkan oleh lebih dari 12 negara. Kisaran kasus terjadi pada anak usia 1 bulan sampai dengan 16 tahun, 17 anak di antaranya (10%) memerlukan transplantasi hati, dan satu kasus dilaporkan meninggal (Dewi, 2022). Penyakit Hepatitis dalam lima besar penyakit yang paling banyak ditangani di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh. Angka kunjungan masyarakat yang datang berobat paling banyak diantara penyakit dalam lainnya. Prevalensi Hepatitis Akut pada Anak berdasarkan data epidemiologi menunjukkan bahwa hepatitis akut masih menjadi masalah kesehatan yang signifikan di Kota Langsa, terutama di kalangan anak-anak. Tingkat keparahan kasus dan dampaknya terhadap kesehatan anak-anak menjadi alasan utama untuk mengambil tindakan pencegahan yang lebih serius. Pemerintah Indonesia mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap penyakit hepatitis yang menyerang anak-anak. Sosialisasi PHBS dilakukan melalui penyuluhan dengan pemaparan Materi PHBS, praktek cuci tangan 6 langkah dan senam sehat pada murid MI paya Bujok dan MIN 4 Geudubang Aceh di Wilayah Kecamatan Langsa Baro dengan jumlah sasaran sebanyak 80 Murid. Sebelum pelaksanaan dilakukan pretest dan sesudah pelaksanaan dilakukan postest. Kegiatan dilaksanakan dimasing – masing madrasah mulai dari tanggal 8 s/d 11 Juni 2024. Pengetahuan peserta sebelum dilakukan pengabdian didapati berpengetahuan baik  sebesar 82,3 %, Sikap positif 83,8 %, dan setelah diberikan penyuluhan meningkat menjadi sebesar 93,8 % untuk pengetahuan baik dan 97,5% untuk sikap positif. Keterampilan murid dalam praktek mencuci tangan 6 Langkah juga mengalami peningkatan dibanding sebelum dilakukan latihan, begitu juga kemauan dan semangat murid dalam melakukan senam sehat dengan keikut sertaan yang antusias dari murid-murid.Terjadi Peningkatan yang signifikan pengetahuan dan sikap serta Keterampilan murid  dalam melaksnakan PHBS. Kata Kunci: PHBS, Perilaku, Keterampilan, Cuci Tangan, Senam Sehat  ABSTRACT Based on WHO records, there have been more than 170 cases reported by more than 12 countries. The range of cases occurred in children aged 1 month to 16 years, 17 of them (10%) required a liver transplant, and one case was reported to have died (Dewi, 2022). Hepatitis is in the top five diseases most frequently treated at the Regional General Hospital, dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh. The number of people visiting for treatment is the highest among other internal diseases. The prevalence of acute hepatitis in children based on epidemiological data shows that acute hepatitis is still a significant health problem in Langsa City, especially among children. The severity of the cases and their impact on children's health are the main reasons for taking more serious preventive measures. The Indonesian government urges the public to remain alert to hepatitis which attacks children. PHBS socialization is carried out through counseling with presentation of PHBS material, 6-step hand washing practice and healthy exercise for students at MI Paya Bujok and MIN 4 Geudubang Aceh in the Langsa Baro District area with a target number of 80 students. Activities will be held from 8 to 11 June 2024. Participants' knowledge before service was found to be good knowledge at 82.3%, positive attitude at 83.8%, and after being given counseling about PHBS it increased to 93.8% for good knowledge and 97.5% for attitude. Students' skills in practicing 6 Step hand washing also increased compared to before the practice, as did the students' willingness and enthusiasm to do healthy exercise with the enthusiastic participation of the students.There has been a significant increase in students' knowledge, attitudes and skills in implementing PHBS.                                                                                   Keywords: PHBS, Behavior, Skills, Hand Washing, Healthy Exercise
Upaya Pencegahan Stunting Secara Dini pada Remaja Putri di Desa Seulalah Baru Kecamatan Langsa Lama Lina, Lina; Sukmadewi, Meliani; Kasad, Kasad; Alchalidi, Alchalidi; Helmi, Alfian
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 1 (2024): Volume 7 No 1 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i1.12507

Abstract

ABSTRAK Stunting masih menjadi isu besar bagi bangsa Indonesia dan merupakan program prioritas pemerintah yang harus segera ditanggulangi. Upaya pencegahan stunting secara dini pada remaja adalah sebuah trobosan peningkatan pengetahuan gizi sebelum memulai berkeluarga yang berkontribusi pada kesadaran akan kesehatan ibu dan anak dimasa penting dalam kehidupannya, termasuk memutus rantai persoalan stunting. Pengabdian masyarakat ini untuk mencegah terjadinya stunting secara dini pada remaja di Desa Seulalah Baru Kecamatan Langsa Lama Kota Langsa. Pengabdian kepada masyarakat ini bersifat deskriptif dengan tahapan pelaksananaan yaitu persiapan, pemeriksaan tinggi badan (TB), berat badan (BB), haemoglobin (Hb), tekanan darah, pretest, edukasi (pencegahan stunting, gizi seimbang, anemia), demonstrasi perhitungan berat badan ideal dan posttest. Sasaran pengabdian kepada masyarakat ini adalah remaja Desa Seulalah Kecamatan Langsa lama Kota Langsa yang berjumlah 40 orang. Mayoritas berat badan remaja tidak ideal sebanyak 22 (55%),  mayoritas memiliki tekanan darah normal sebanyak 27 (65,7%), mayoritas memiliki Hb normal sebanyak 34 (85%), mayororitas pengetahuan remaja sebelum dilakukan penyuluhan memiliki pengetahuan kurang  sebanyak 27 ( 67,5%) serta mayoritas memiliki pengetahuan baik setelah penyuluhan sebanyak  33 (82,5%). Penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan pada remaja sebaiknya dilakukan secara dini dan rutin minimal 6 bulan sekali. Kata Kunci: Pencegahan Stunting, Remaja Putri, Anemia, Berat Badan Ideal  ABSTRACT Stunting is still a big issue for the Indonesian people and is a government priority program that must be addressed immediately. Efforts to prevent stunting early in adolescents are a breakthrough in increasing nutritional knowledge before starting a family which contributes to awareness of maternal and child health at an important time in their lives, including breaking the chain of stunting problems. This community service is to prevent premature stunting in teenagers in Seulalah Baru Village, Langsa Lama District, Langsa City. This community service is descriptive in nature with implementation stages, namely preparation, checking height (TB), weight (BB), hemoglobin (Hb), blood pressure, pretest, education (stunting prevention, balanced nutrition, anemia), demonstration of weight calculation ideal and posttest. The targets of this community service are teenagers from Seulalah Village, Langsa Lama District, Langsa City, totaling 40 people. The majority of teenagers' weight was not ideal as much as 22 (55%), the majority had normal blood pressure as much as 27 (65.7%), the majority had normal Hb as much as 34 (85%), the majority of teenagers' knowledge before counseling had insufficient knowledge as much as 27 ( 67.5%) and the majority had good knowledge after counseling as many as 33 (82.5%). Counseling and health checks for teenagers should be carried out early and routinely at least once every 6 months. Keywords: Prevention of Stunting, Adolescent Girls, Anemia, Ideal Body Weight
EDUKASI SOSIAL DISTANCING PADA LANSIA DIDESA LENGKONG LANGSA BARO KOTA LANGSA Harahap, Meliani Sukmadewi; Kasad, Kasad; Lina, Lina; Hayani, Nora; Henniwati, Henniwati
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i1.25552

Abstract

Banyak korban jiwa membuat setiap negara menerapkan kebijakan social distance, termasuk di Indonesia. Hal ini ditandai dengan menetapkan wabah Covid-19 sebagai bencana nasional. Pemerintah telah mengesahkan kebijakan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Merujuk pada aturan tersebut maka setiap kabupaten/kota di Indonesia termasuk Kota Langsa telah menetapkan gugus percepatan penanganan Covid-19 yang telah dikenal sebagai Virus Corona menjadi perhatian negara didunia. Orientasi penyebarannya yang sifatnya cepat dan telah menimbulkan-19 yaitu dengan disahkannya Keputusan Wali kota LangsaNo278/440/2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 di Kota Langsa. Berbagai himbauan telah ditetapkan meruju kepada kebijakan nasional terkait penanggulangan covid-19, salah satunya yang telah diterapkan di Kota Langsa adalah social distancing, terakhir disahkan berdasarkan Surat Edaran Walikota Langsa Nomor: 443.1/1066/2020 tentang Pencegahan Penyebaran Wabah CoronaVirus Disease (Covid-19) di Kota Langsa, diketahui lebih banyak menyerang orang-orang dengan usia tua Lansia adalah kelompok yang lebih rentan terinfeksi COVID-19, yang artinya lebih penting lagi bagi lansia untuk melakukan social distancing. Lansia bisa jadi menghadapi banyak persoalan kesehatan. Melalui kegiatan tatap muka berupa Edukasi pemaparan materi tentang manfaat dan tata cara pelaksanaan Sosial Distancing bagi Lansia saat berada dirumah, diluar rumah, di tempat Ibadah (Mesjid) dan kendaraan umum. Upaya Penanganan Corona Virus Covid -19 dapat terlaksana dengan adanya pengetahuan dan pemahaman Lansia terhadap cara pencegahan penyebaran wabah Corona Virus Desases di Kota Langsa,. Perlu dilakukan Eduasi secara continue sehingga masyarakat dapat membiasakan diri dan menjadikan sosial Distancing suatu kebiasaan dalam kegiatan sehari-hari baik saat berada di dalam rumah maupun di luar rumah..
PELATIHAN ANAKKU SEHAT DAN CERDAS SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING PADA GURU PAUD HI (Holistik Intergratif) DI KECAMATAN RANTAU SELAMAT KABUPATEN ACEH TIMUR Lina, Lina; Harahap, Meliani Sukmadewi; Ahmad, Aripin; Kasad, Kasad; Emilda, Emilda; Supriyanti, Supriyanti; Helmi, Alfian
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.36339

Abstract

Berantas Stunting SEAMEO-REFCON bekerja sama dengan Pemerintah Aceh Timur dan Poltekkes Kemenkes Aceh. SEMEO-REFCON telah melaksanakan sosialisasi dan pelatihan Anakku Sehat dan Cerdas bagi Master of Trainers (MoT) di Kabupaten Aceh Timur dengan menggunkan 9 modul Annakku Sehat dan Cerdas secara during yang diikuti oleh pihak Akademisi dan Pemerintah Aceh Timur dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas dari perangkat daerah terkait pengembangan anak usia dini holistik-integratif dalam rangka upaya pencegahan stunting. Tujuan kegiatan pengabdian meningkatkan pengetahuan dan kemandirian guru PAUD HI dalam mengoptimalkan tumbuh kembang balita untuk pencegahan stunting di Kecamatan Rantau Selamat Kabupaten Aceh Timur Tahun 2024. Metode: kegiatan pengabdian dilakukan dalam bentuk pelatihan yang terdiri dari pembukaan, pretest, penyampaian materi dengan menggunakan 9 modul Annaku Sehat dan Cerdas, postest, penutupan dan dilanjutkan dengan monitoring dan evaluasi. Peserta platihan ini guru PAUD HI dan Kader Kesehatan yang ada di Kecamatan Rantau Selamat Kabupaten Aceh Timur sebanyak 21 orang. Pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal 2 sampai 4 Oktober 2024 di aula UPTD Puskesmas Rantau Selamat. Hasil : Kegiatan ini terlaksana dengan baik sesuai rencana dengan hasil terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta dimana hasil pretest sebanyak 21 orang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 100% dan hasil postest sebanyak 21 orang (100%) memiliki pengetahuan baik. Peserta juga melakukan microteacing dan parentring kepada orang tua anak usia dini (AUD). Pelatihan ini sangat bermanfaat maka perlu ditingkatkan dan dilaksnakan kembali terutama kepada guru -guru PAUD HI dan Kader Kesehatan yang ada di kecamatan Rantau Selamat Kabupaten Aceh Timur.
PELATIHAN ANAKKU SEHAT DAN CERDAS SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING PADA GURU PAUD HI (HOLISTIK INTERGRATIF) DI KECAMATAN RANTAU SELAMAT KABUPATEN ACEH TIMUR Lina, Lina; Harahap, Meliani Sukmadewi; Ahmad, Aripin; Kasad, Kasad; Emilda, Emilda; Supriyanti, Supriyanti; Helmi, Alfian
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 5 (2024): Vol. 5 No. 5 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i5.36650

Abstract

Berantas Stunting SEAMEO-REFCON bekerja sama dengan Pemerintah Aceh Timur dan Poltekkes Kemenkes Aceh. SEMEO-REFCON telah melaksanakan sosialisasi dan pelatihan Anakku Sehat dan Cerdas bagi Master of Trainers (MoT) di Kabupaten Aceh Timur dengan menggunkan 9 modul Annakku Sehat dan Cerdas secara during yang diikuti oleh pihak Akademisi dan Pemerintah Aceh Timur dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas dari perangkat daerah terkait pengembangan anak usia dini holistik-integratif dalam rangka upaya pencegahan stunting. Tujuan kegiatan pengabdian meningkatkan pengetahuan dan kemandirian guru PAUD HI dalam mengoptimalkan tumbuh kembang balita untuk pencegahan stunting di Kecamatan Rantau Selamat Kabupaten Aceh Timur Tahun 2024. Metode: kegiatan pengabdian dilakukan dalam bentuk pelatihan yang terdiri dari pembukaan, pretest, penyampaian materi dengan menggunakan 9 modul Annaku Sehat dan Cerdas, postest, penutupan dan dilanjutkan dengan monitoring dan evaluasi. Peserta platihan ini guru PAUD HI dan Kader Kesehatan yang ada di Kecamatan Rantau Selamat Kabupaten Aceh Timur sebanyak 21 orang. Pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal 2 sampai 4 Oktober 2024 di aula UPTD Puskesmas Rantau Selamat. Hasil : Kegiatan ini terlaksana dengan baik sesuai rencana dengan hasil terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta dimana hasil pretest sebanyak 21 orang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 100% dan hasil postest sebanyak 21 orang (100%) memiliki pengetahuan baik. Peserta juga melakukan microteacing dan parentring kepada orang tua anak usia dini (AUD). Pelatihan ini sangat bermanfaat maka perlu ditingkatkan dan dilaksnakan kembali terutama kepada guru -guru PAUD HI dan Kader Kesehatan yang ada di kecamatan Rantau Selamat Kabupaten Aceh Timur.