Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pelaksanaan asuhan antenatal care dan dukungan psikologis dalam upaya meningkatkan kualitas hidup ibu hamil Idawati, Idawati; Yuliana, Yuliana; Irnawati, Irnawati; Harahap, Meliani Sukmadewi
Lebah Vol. 18 No. 4 (2025): July: Pengabdian
Publisher : IHSA Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/lebah.v18i4.328

Abstract

Ibu hamil di Desa Pasie Rawa, Kabupaten Pidie masih menghadapi beberapa tantangan dalam hal akses ke pelayanan kesehatan yang memadai. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran tentang pentingnya asuhan ANC dan dukungan psikologis dapat berdampak negatif pada kualitas hidup ibu hamil. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan keluarga tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan untuk meningkatkan kualitas hidup ibu hamil. Sasaran pengabdian ini adalah ibu hamil dan keluarga yang tinggal bersama dengan ibu hamil. Metode Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan memberikan asuhan ANC kepada hamil, memberikan dukungan psikologis. dan edukasi kepada ibu hamil tentang pentingnya asuhan ANC yang dilakukan di Pasie Rawa Kabupaten Pidie. Hasil kegiatan melalui Edukasi Pemeriksaan Kehamilan (ANC) ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan pada ibu hamil tentang pentingnya melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur. Kegiatan Pelaksanaan Asuhan ANC dan Dukungan Psikologis di Desa Pasie Rawa Kabupaten Pidie telah berhasil meningkatkan kualitas hidup ibu hamil dengan memberikan asuhan ANC yang komprehensif serta memberikan dukungan psikologis yang tepat
Visual and Participatory Educational Innovation to Promote Immunization Awareness in Nibong Village Yuliana, Yuliana; Idawati; Fauza, Rizka; Faridah; Harahap, Meliani Sukmadewi
Room of Civil Society Development Vol. 4 No. 4 (2025): Room of Civil Society Development
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59110/rcsd.704

Abstract

Low awareness and coverage of complete basic immunization among under-five children in Nibong Village remains a pressing public health issue. This study evaluated a community-based, visual–participatory education program designed to improve immunization awareness among mothers/caregivers. Over four weeks, 35 caregivers attended interactive counseling supported by co-created visual materials (leaflets, posters, participatory aids) and cadre training. Data were collected using a brief pre–post questionnaire (knowledge, myths/beliefs, intention to attend posyandu) and qualitative observations. Descriptive analysis showed an increase in maternal knowledge from 28.6% to 71.4% and higher engagement with immunization services. Reported completion of basic immunization increased from 14% to 86% (self-reported; verification recommended via child health cards or posyandu records). Qualitative insights indicated that locally adapted visuals, cadre facilitation, and familiar language enhanced comprehension and trust. A visual–participatory, community-based approach is feasible and promising for strengthening immunization awareness and participation. Wider adoption should include objective verification of coverage and longer follow-up.
Visual and Participatory Educational Innovation to Promote Immunization Awareness in Nibong Village Yuliana, Yuliana; Idawati; Fauza, Rizka; Faridah; Harahap, Meliani Sukmadewi
Room of Civil Society Development Vol. 4 No. 4 (2025): Room of Civil Society Development
Publisher : Lembaga Riset dan Inovasi Masyarakat Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59110/rcsd.704

Abstract

Low awareness and coverage of complete basic immunization among under-five children in Nibong Village remains a pressing public health issue. This study evaluated a community-based, visual–participatory education program designed to improve immunization awareness among mothers/caregivers. Over four weeks, 35 caregivers attended interactive counseling supported by co-created visual materials (leaflets, posters, participatory aids) and cadre training. Data were collected using a brief pre–post questionnaire (knowledge, myths/beliefs, intention to attend posyandu) and qualitative observations. Descriptive analysis showed an increase in maternal knowledge from 28.6% to 71.4% and higher engagement with immunization services. Reported completion of basic immunization increased from 14% to 86% (self-reported; verification recommended via child health cards or posyandu records). Qualitative insights indicated that locally adapted visuals, cadre facilitation, and familiar language enhanced comprehension and trust. A visual–participatory, community-based approach is feasible and promising for strengthening immunization awareness and participation. Wider adoption should include objective verification of coverage and longer follow-up.
Pengaruh Konseling Teknik Menyusui terhadap Kejadian Lecet Puting Susu pada Ibu Multipara Henniwati, Henniwati; Fazdria, Fazdria; Harahap, Meliani Sukmadewi; Nurdahliana, Nurdahliana; Alchalidi, Alchalidi
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 12 (2024): Volume 4 Nomor 12 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i12.15504

Abstract

ABSTRACT A common problem in breastfeeding is nipple blisters/pain. Due to an error in the breastfeeding technique, the baby does not breastfeed until the areola is present. The impact that occurs if the breastfeeding technique is not correct is that it can cause breast swelling, mastitis/breast abscess, anatomical abnormalities in the nipples such as sinking nipples or flat nipples, nipple blisters and breast milk does not come out optimally. This study aimed to determine the effect of breastfeeding technique counseling on the incidence of nipple blisters. This type of research is quasi-experimental with a posttest control group design. The sample in this study was multiparous postpartum mothers totaling 36 people who were divided into two groups (control and treatment)—data analysis using the Mann-Whitney test. The study results obtained in the control group showed that the mean of 13.31 was lower than that of the treatment group, which was 23.69 and the Sig. 2-tailed obtained 0.001, it can be concluded that the provision of breastfeeding technique counseling affects the incidence of nipple blisters in postpartum women. The conclusion in this study is that providing counseling on breastfeeding techniques has an effect on the incidence of sore nipples in postpartum mothers. It is expected that health workers can always provide counseling on correct breastfeeding techniques to mothers. Keywords: Counseling, Breastfeeding Technique, Nipple Chafing  ABSTRAK Masalah yang sering terjadi dalam proses menyusui adalah puting susu lecet/nyeri. Hal ini disebabkan kesalahan dalam teknik menyusui yaitu bayi tidak menyusui sampai ke areola. Dampak yang terjadi jika teknik menyusui yang tidak benar yaitu dapat menyebabkan payudara bengkak, mastitis/abses payudara, kelainan anatomis pada puting susu seperti puting susu yang tenggelam atau puting susu yang datar, puting susu lecet dan ASI tidak keluar optimal. Tujuan penenlitian untuk mengetahui pengaruh konseling teknik menyusui terhadap kejadian putting lecet. Jenis penelitian ini quasi eksperimen dengan desain posttest control group desain. Sampel pada penelitian ini ibu nifas multipara yang berjumlah 36 orang yang dibagi menjadi 2 kelompok (control dan perlakuan).Analisa data menggunakan uji mann-whitney test. Hasil penelitian didapat pada kelompok control rerata 13,31 lebih rendah dari pada rerata kelompok perlakuan yaitu 23,69 dan niali Sig. 2-tailed didapat 0,001, maka berate bahwa pemberian konseling tehnik menyusui berpengaruh terjadap kejadian putting lecet pada ibu nifas. Kesimpulan dalam penelitian ini pemberian konseling tehnik menyusui berpengaruh terjadap kejadian putting lecet pada ibu nifas. Diharapkan untuk tenaga kesehatan dapat selalu memberikan konseling tehnik menyusui yang benar kepada ibu.                     Kata Kunci: Konseling, Teknik Menyusui, Puting Lecet
Sosialisasi PHBS dalam Mencegah Penyakit Hepatitis Acut Pada Anak di Kecamatan Langsa Baro Kota Langsa Harahap, Meliani Sukmadewi; Lina, Lina; Nurdahliana, Nurdahliana; Henniwati, Henniwati; Kasad, Kasad
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i11.17628

Abstract

ABSTRAK Berdasarkan catatan WHO, ada lebih dari 170 kasus dilaporkan oleh lebih dari 12 negara. Kisaran kasus terjadi pada anak usia 1 bulan sampai dengan 16 tahun, 17 anak di antaranya (10%) memerlukan transplantasi hati, dan satu kasus dilaporkan meninggal (Dewi, 2022). Penyakit Hepatitis dalam lima besar penyakit yang paling banyak ditangani di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh. Angka kunjungan masyarakat yang datang berobat paling banyak diantara penyakit dalam lainnya. Prevalensi Hepatitis Akut pada Anak berdasarkan data epidemiologi menunjukkan bahwa hepatitis akut masih menjadi masalah kesehatan yang signifikan di Kota Langsa, terutama di kalangan anak-anak. Tingkat keparahan kasus dan dampaknya terhadap kesehatan anak-anak menjadi alasan utama untuk mengambil tindakan pencegahan yang lebih serius. Pemerintah Indonesia mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap penyakit hepatitis yang menyerang anak-anak. Sosialisasi PHBS dilakukan melalui penyuluhan dengan pemaparan Materi PHBS, praktek cuci tangan 6 langkah dan senam sehat pada murid MI paya Bujok dan MIN 4 Geudubang Aceh di Wilayah Kecamatan Langsa Baro dengan jumlah sasaran sebanyak 80 Murid. Sebelum pelaksanaan dilakukan pretest dan sesudah pelaksanaan dilakukan postest. Kegiatan dilaksanakan dimasing – masing madrasah mulai dari tanggal 8 s/d 11 Juni 2024. Pengetahuan peserta sebelum dilakukan pengabdian didapati berpengetahuan baik  sebesar 82,3 %, Sikap positif 83,8 %, dan setelah diberikan penyuluhan meningkat menjadi sebesar 93,8 % untuk pengetahuan baik dan 97,5% untuk sikap positif. Keterampilan murid dalam praktek mencuci tangan 6 Langkah juga mengalami peningkatan dibanding sebelum dilakukan latihan, begitu juga kemauan dan semangat murid dalam melakukan senam sehat dengan keikut sertaan yang antusias dari murid-murid.Terjadi Peningkatan yang signifikan pengetahuan dan sikap serta Keterampilan murid  dalam melaksnakan PHBS. Kata Kunci: PHBS, Perilaku, Keterampilan, Cuci Tangan, Senam Sehat  ABSTRACT Based on WHO records, there have been more than 170 cases reported by more than 12 countries. The range of cases occurred in children aged 1 month to 16 years, 17 of them (10%) required a liver transplant, and one case was reported to have died (Dewi, 2022). Hepatitis is in the top five diseases most frequently treated at the Regional General Hospital, dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh. The number of people visiting for treatment is the highest among other internal diseases. The prevalence of acute hepatitis in children based on epidemiological data shows that acute hepatitis is still a significant health problem in Langsa City, especially among children. The severity of the cases and their impact on children's health are the main reasons for taking more serious preventive measures. The Indonesian government urges the public to remain alert to hepatitis which attacks children. PHBS socialization is carried out through counseling with presentation of PHBS material, 6-step hand washing practice and healthy exercise for students at MI Paya Bujok and MIN 4 Geudubang Aceh in the Langsa Baro District area with a target number of 80 students. Activities will be held from 8 to 11 June 2024. Participants' knowledge before service was found to be good knowledge at 82.3%, positive attitude at 83.8%, and after being given counseling about PHBS it increased to 93.8% for good knowledge and 97.5% for attitude. Students' skills in practicing 6 Step hand washing also increased compared to before the practice, as did the students' willingness and enthusiasm to do healthy exercise with the enthusiastic participation of the students.There has been a significant increase in students' knowledge, attitudes and skills in implementing PHBS.                                                                                   Keywords: PHBS, Behavior, Skills, Hand Washing, Healthy Exercise
EDUKASI SOSIAL DISTANCING PADA LANSIA DIDESA LENGKONG LANGSA BARO KOTA LANGSA Harahap, Meliani Sukmadewi; Kasad, Kasad; Lina, Lina; Hayani, Nora; Henniwati, Henniwati
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i1.25552

Abstract

Banyak korban jiwa membuat setiap negara menerapkan kebijakan social distance, termasuk di Indonesia. Hal ini ditandai dengan menetapkan wabah Covid-19 sebagai bencana nasional. Pemerintah telah mengesahkan kebijakan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Merujuk pada aturan tersebut maka setiap kabupaten/kota di Indonesia termasuk Kota Langsa telah menetapkan gugus percepatan penanganan Covid-19 yang telah dikenal sebagai Virus Corona menjadi perhatian negara didunia. Orientasi penyebarannya yang sifatnya cepat dan telah menimbulkan-19 yaitu dengan disahkannya Keputusan Wali kota LangsaNo278/440/2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 di Kota Langsa. Berbagai himbauan telah ditetapkan meruju kepada kebijakan nasional terkait penanggulangan covid-19, salah satunya yang telah diterapkan di Kota Langsa adalah social distancing, terakhir disahkan berdasarkan Surat Edaran Walikota Langsa Nomor: 443.1/1066/2020 tentang Pencegahan Penyebaran Wabah CoronaVirus Disease (Covid-19) di Kota Langsa, diketahui lebih banyak menyerang orang-orang dengan usia tua Lansia adalah kelompok yang lebih rentan terinfeksi COVID-19, yang artinya lebih penting lagi bagi lansia untuk melakukan social distancing. Lansia bisa jadi menghadapi banyak persoalan kesehatan. Melalui kegiatan tatap muka berupa Edukasi pemaparan materi tentang manfaat dan tata cara pelaksanaan Sosial Distancing bagi Lansia saat berada dirumah, diluar rumah, di tempat Ibadah (Mesjid) dan kendaraan umum. Upaya Penanganan Corona Virus Covid -19 dapat terlaksana dengan adanya pengetahuan dan pemahaman Lansia terhadap cara pencegahan penyebaran wabah Corona Virus Desases di Kota Langsa,. Perlu dilakukan Eduasi secara continue sehingga masyarakat dapat membiasakan diri dan menjadikan sosial Distancing suatu kebiasaan dalam kegiatan sehari-hari baik saat berada di dalam rumah maupun di luar rumah..
PELATIHAN ANAKKU SEHAT DAN CERDAS SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING PADA GURU PAUD HI (Holistik Intergratif) DI KECAMATAN RANTAU SELAMAT KABUPATEN ACEH TIMUR Lina, Lina; Harahap, Meliani Sukmadewi; Ahmad, Aripin; Kasad, Kasad; Emilda, Emilda; Supriyanti, Supriyanti; Helmi, Alfian
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 6 (2024): Vol. 5 No. 6 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i6.36339

Abstract

Berantas Stunting SEAMEO-REFCON bekerja sama dengan Pemerintah Aceh Timur dan Poltekkes Kemenkes Aceh. SEMEO-REFCON telah melaksanakan sosialisasi dan pelatihan Anakku Sehat dan Cerdas bagi Master of Trainers (MoT) di Kabupaten Aceh Timur dengan menggunkan 9 modul Annakku Sehat dan Cerdas secara during yang diikuti oleh pihak Akademisi dan Pemerintah Aceh Timur dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas dari perangkat daerah terkait pengembangan anak usia dini holistik-integratif dalam rangka upaya pencegahan stunting. Tujuan kegiatan pengabdian meningkatkan pengetahuan dan kemandirian guru PAUD HI dalam mengoptimalkan tumbuh kembang balita untuk pencegahan stunting di Kecamatan Rantau Selamat Kabupaten Aceh Timur Tahun 2024. Metode: kegiatan pengabdian dilakukan dalam bentuk pelatihan yang terdiri dari pembukaan, pretest, penyampaian materi dengan menggunakan 9 modul Annaku Sehat dan Cerdas, postest, penutupan dan dilanjutkan dengan monitoring dan evaluasi. Peserta platihan ini guru PAUD HI dan Kader Kesehatan yang ada di Kecamatan Rantau Selamat Kabupaten Aceh Timur sebanyak 21 orang. Pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal 2 sampai 4 Oktober 2024 di aula UPTD Puskesmas Rantau Selamat. Hasil : Kegiatan ini terlaksana dengan baik sesuai rencana dengan hasil terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta dimana hasil pretest sebanyak 21 orang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 100% dan hasil postest sebanyak 21 orang (100%) memiliki pengetahuan baik. Peserta juga melakukan microteacing dan parentring kepada orang tua anak usia dini (AUD). Pelatihan ini sangat bermanfaat maka perlu ditingkatkan dan dilaksnakan kembali terutama kepada guru -guru PAUD HI dan Kader Kesehatan yang ada di kecamatan Rantau Selamat Kabupaten Aceh Timur.
PELATIHAN ANAKKU SEHAT DAN CERDAS SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING PADA GURU PAUD HI (HOLISTIK INTERGRATIF) DI KECAMATAN RANTAU SELAMAT KABUPATEN ACEH TIMUR Lina, Lina; Harahap, Meliani Sukmadewi; Ahmad, Aripin; Kasad, Kasad; Emilda, Emilda; Supriyanti, Supriyanti; Helmi, Alfian
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 5 (2024): Vol. 5 No. 5 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i5.36650

Abstract

Berantas Stunting SEAMEO-REFCON bekerja sama dengan Pemerintah Aceh Timur dan Poltekkes Kemenkes Aceh. SEMEO-REFCON telah melaksanakan sosialisasi dan pelatihan Anakku Sehat dan Cerdas bagi Master of Trainers (MoT) di Kabupaten Aceh Timur dengan menggunkan 9 modul Annakku Sehat dan Cerdas secara during yang diikuti oleh pihak Akademisi dan Pemerintah Aceh Timur dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas dari perangkat daerah terkait pengembangan anak usia dini holistik-integratif dalam rangka upaya pencegahan stunting. Tujuan kegiatan pengabdian meningkatkan pengetahuan dan kemandirian guru PAUD HI dalam mengoptimalkan tumbuh kembang balita untuk pencegahan stunting di Kecamatan Rantau Selamat Kabupaten Aceh Timur Tahun 2024. Metode: kegiatan pengabdian dilakukan dalam bentuk pelatihan yang terdiri dari pembukaan, pretest, penyampaian materi dengan menggunakan 9 modul Annaku Sehat dan Cerdas, postest, penutupan dan dilanjutkan dengan monitoring dan evaluasi. Peserta platihan ini guru PAUD HI dan Kader Kesehatan yang ada di Kecamatan Rantau Selamat Kabupaten Aceh Timur sebanyak 21 orang. Pelatihan ini dilaksanakan pada tanggal 2 sampai 4 Oktober 2024 di aula UPTD Puskesmas Rantau Selamat. Hasil : Kegiatan ini terlaksana dengan baik sesuai rencana dengan hasil terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta dimana hasil pretest sebanyak 21 orang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 100% dan hasil postest sebanyak 21 orang (100%) memiliki pengetahuan baik. Peserta juga melakukan microteacing dan parentring kepada orang tua anak usia dini (AUD). Pelatihan ini sangat bermanfaat maka perlu ditingkatkan dan dilaksnakan kembali terutama kepada guru -guru PAUD HI dan Kader Kesehatan yang ada di kecamatan Rantau Selamat Kabupaten Aceh Timur.
The Impact of Science-Based Education on Colostrum Provision Behavior Among Postpartum Mothers: A Case Study in Aceh Province, Indonesia Idawati, Idawati; Yuliana, Yuliana; Harahap, Meliani Sukmadewi; Nurlaely, Nurlaely
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 11 No 5 (2025): May
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v11i5.10998

Abstract

Maternal and toddler health issues are one of the main indicators of a nation's health; one way to reduce infant mortality is to provide the best food, namely breast milk (ASI), especially colostrum. Colostrum is the first milk from a yellowish liquid produced several days after birth. This study aimed to determine the effect of science education for postpartum mothers on providing colostrum to infants in the obstetrics room of Tgk. Chik Ditiro Regional Hospital, Aceh Pidie Regency. The methodology of this study is quantitative research with an analytical research design and a cross-sectional approach. The sample of this study was 30 mothers who gave birth in the obstetrics room. The research instrument used was a questionnaire/direct interview with respondents. Data were analyzed univariately and bivariate using the chi-square test. The study's results showed a relationship between knowledge, attitudes, practices, or actions and maternal behavior in terms of providing colostrum. Science education for postpartum mothers is very important to improve mothers' understanding of the importance of colostrum for babies. Based on several previous studies, it was found that science education in the form of counseling can significantly increase the knowledge and tendency of mothers to provide colostrum to their babies after birth. The study highlights the value of targeted science-based education in maternal health literacy, supporting science education integration into community health practices