Siahaan, Ferlist Rio
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Antioxidant Activity, Ascorbic Acid, and Beta Carotene of Sumatran Red Tampoi (Baccaurea costulata) and Rambai (Baccaurea motleyana) Fruits Pardede, Erika; Julianti, Elisa; Siahaan, Ferlist Rio; Harefa, Claudia Virani
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 7, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/ab.v7i3.1980

Abstract

This study evaluated the antioxidant activity, ascorbic acid, and beta-carotene levels in two underutilized species of  Sumatran Baccaurea Lour. The fruit of red tampoi or Baccaurea costulata (Miq.) Műll. Arg is orange, while rambai or Baccaurea motleyana (Műll. Arg) Műll. Arg has a pale-yellow color with an “a” value of 29.22±0.51 and 2.67±0.58, respectively, measured with a hand chromameter. The half-maximum inhibitory concentration (IC50) of the free radical scavenging activities of both fruits was determined using the 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH) free radical scavenging method. The IC50 of B. costulata (51.63±3.42 µg/g) indicated that its fruit juice has a strong antioxidant property, while B. motleyana (76.95±1.28 µg/g) has a moderately antioxidant characteristic.  A high antioxidant activity of B. costulata was followed by a high amount of ascorbic acid (55.86±1.73 mg/100g) and beta carotene (150.77±2.16 μg/g), in comparison to those of B. motleyana, which has a lower amount of ascorbic acid (37.30±2.34 mg/100g) and beta carotene (25.36±1.37 μg/g). It was also found that there was a moderate correlation between scavenging capacities (expressed as the reciprocal of the calculated IC50 value), a strong positive correlation with beta-carotene (r2 = 0.90), and a moderately positive correlation with ascorbic acid (r2 = 0.77). It can be concluded that both Baccaurea fruits are nutritious foods due to their high ascorbic acid and beta-carotene content, and they also possess high antioxidant properties. Both ascorbic acid and beta-carotene contributed significantly to the antioxidant activity.
Analisis Pendapatan dan Strategi Pemberdayaan Petani Integrasi Usahatani Kopi-Ternak Kambing di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Indonesia Nainggolan, Hotden Leonardo Nainggolan; Ginting, Albina; Tampubolon, Yanto Raya; Tampubolon, Jongkers; Siahaan, Ferlist Rio
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 7, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/ab.v7i2.1557

Abstract

Optimalisasi pemberdayaan pada pertanian terintegrasi sangat penting dalam meningkatkan produksi dan pendapatan usahatani melalui penggunaan faktor produksi usaha yang diintegrasikan secara optimal. Penelitian ini bertujuan menganalisis pendapatan dan peran pemberdayaan bagi petani integrasi kopi dan ternak kambing serta merumuskan strategi pemberdayaan petani integrasi kopi-ternak kambingbinaan. Penelitian dilakukan diKecamatan Ronggur Nihuta, Kabupaten Samosir dengan populasi 87 kepala keluarga (KK) dengan sampel  30 responden yang ditentukan secara sengaja.  Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder yang dianalisisdengan menggunakan analisis pendapatan, skala likert dan analisis SWOT. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan; a) rata-rata biaya produksi usahatani kopi Rp5.714.900,00/tahun, biaya produksi  ternak kambing Rp1.274.261,87/tahun;b)rata-rata pendapatan petani binaan untuk usahatani kopiRp14.894.933,30/tahun dan rata-rata pendapatan usaha ternak kambing  Rp. 4.685.738,13/tahun, dan rata-rata pendapatan integrasi Rp19.580.671,43/tahun; c) pemberdayaan yang dilakukan berperan bagi petani binaan yang mengembangkan sistem integrasi kopi-ternak kambing dengan indikator; bina manusia dengan nilai 86,3%, bina usaha sebesar 83,3%, bina lingkungan  83,0% dan bina lembaga dengan nilai 82%; d) strategiagresif merupakan strategi yang dapat digunakan untuk pemberdayaan petani integrasi kopi-ternak kambing; e) strategi yang dapat diimplementasikan adalah; i) memanfaatkan kelompok tani secara optimal sebagai wahana untuk meningkatkan kerjasama antar petani; ii) memanfaatkan pengalaman petani yang didukungtingkat pendidikan dan kondisi geografis wilayah mengoptimalkan usahatani kopi dan ternak kambing secara terintegrasi. Berdasarkan kesimpulan disarankan; a) agar penggunaan faktor produksi lebih dioptimalkan untuk meningkatkan pendapatan petani; b) agar menerapkan strategiagresif dalam pemberdayaan petani integrasi usahatani kopi-ternak kambingdi Kabupaten Samosir.