Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH VARIASI VOLUME SAMPEL DARAH DAN DIAMETER SEDIAAN DARAH TEBAL PADA PEMERIKSAAN Plasmodium falciparum Kawaitouw, Leberina; Mulia, Yuliansyah Sundara; Sulaeman, Sulaeman; Rahmat, Mamat
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 16 No 2 (2024): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v16i2.2540

Abstract

Pemeriksaan Plasmodium secara mikroskopik merupakan gold standart dalam diagnosis infeksi. Sampel darah yang akan diperiksa dibuat sediaan darah tebal dan tipis. Sediaan darah tebal menggunakan sampel darah lebih banyak sehingga pada kasus malaria ringan, parasit mudah ditemukan. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbandingan antara volume sampel darah 8µl, 10µl dan 12µl pada diameter 1cm dan diameter 1,5cm terhadap jumlah parasit P.falciparum. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen. Bahan pemeriksaan adalah darah EDTA 3mL yang diperoleh dari pasien terkonfirmasi positif P.falciparum, dilakukan pembuatan sediaan darah tebal dengan volume darah 8µl, 10µl dan 12µl pada diameter 1cm dan 1,5cm yang di multipikasi sebanyak 30 sediaan. Selanjutnya sediaan diwarnai dengan Giemsa 3% dan diperiksa secara mikroskopik menggunakan metode perhitungan kuantitatif. Data dianalisis menggunakan uji statistik Anova dengan derajat kepercayaan 95% didapatkan nilai signifikan pada diameter 1cm nilai 0.106>0.005 maka hipotesa Ha diterima. Pada sediaan darah diameter 1,5cm nilai 0.000<0.005, maka hipotesa Ho diterima. Kesimpulan adalah tidak terdapat perbedaan hasil jumlah P.falciparum pada volume sampel darah 8µl, 10µl dan 12µl pada diameter 1cm dan terdapat perbedaan jumlah P.falciparum pada volume 8µl, 10µl dan 12µl pada diameter 1,5cm.
EFEKTIVITAS BROMELIN SEBAGAI DEPROTEINASI KUTIKULA PINJAL PADA PROSES PREPARAT PERMANEN Nurhayati, Dewi; Mulia, Yuliansyah Sundara; Azhiima, Amadda Fadhila
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 16 No 1 (2024): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34011/juriskesbdg.v16i1.2271

Abstract

Kitin yang merupakan salah satu  komponen penyusun eksoskeleton arthropoda. Kitin merupakan polimer rantai panjang N-asetilglukosamin, turunan Amida dari glukosa.  Ikatan peptide pada kitin dapat dipecah menggunakan  larutan KOH yang berfungsi sebagai deproteinasi. Proses deproteinasi akan menyebabkan lapisan kitin eksoskleton menipis.  Enzim dari buah nanas (Ananas comosus L. Merr) var. Subang yaitu Bromelin terbukti  memiliki kemampuan  untuk memecah ikatan peptida. Bromelin  merupakan salah satu enzim  yang banyak digunakan baik untuk industri pangan maupun non pangan. Bromelin  akan digunakan pada proses deproteinase eksoskeleton   pinjal yang mengandung  kitin. Tujuan Penelitian adalah  untuk menentukan kemampuan   bromelin  sebagai deproteinasi kutikula pinjal. Metode  penelitian  quasi eksperimen, pinjal kucing sebanyak 96 ekor terbagi menjadi  tiga kelompok  perlakukan kontak bromelin dan   serangga dalam konsentrasi 15%, 20% dan 25% dibandingkan dengan satu kelompok kontrol  kontak  larutan KOH 10 % dan serangga, dengan waktu perendaman selama 24 jam dan 48 jam, serta dilakukan tiga kali pengulangan. Hasil penelitian yang sudah dilakukan dari tahapan penipisan dengan bromelin 15%, 20% dan 25% selama 24 jam dan 48 jam. Proses penipisan akan berakhir dengan pemberian entelan sebagai perekat preparat. Penelitian ini  berlangsung selama 7 bulan dari bulan April  sampai dengan Oktober 2020.Lokasi penelitian adalah Laboratorium Terpadu dan Laboratorium Parasitologi Jurusan Analis Kesehatan  Poltekkes Bandung Hasil pemeriksaan secara mikroskopis dari preparat  kemudian di analisis dengan uji Kruskal-Wallis dan Mann Whitney diperoleh hasil<0.05 menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan untuk semua perlakuan Hasil analisis data menghasilkan kualitas tertinggi deproteinasi pada perlakuan  Bromelin 25% dan untuk waktu optimal yang menghasilkan kualitas deproteinasi tertinggi  pada waktu 48 jam.
The COMPARISON OF THE QUALITY OF MALARIA PREPARATIONS FLOODED WITH SOAKED IN GIEMSA SOLUTION Yuliana, Elviani Mutiara Hoy; Mulia, Yuliansyah Sundara; Sulaeman, Sulaeman; Kurniati, Iis
Journal of Medical Laboratory and Science Vol 5 No 1 (2025): JMLS: Journal of Medical Laboratory and Science
Publisher : Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/medlabscience.v5i1.2809

Abstract

: Malaria is an infectious disease caused of Plasmodium. Microscopic diagnosis by examining thick and thin blood smears stained with Giemsa is that still the "gold standard". Giemsa is generally given by immersing entire blood stock as in the procedure for making malaria preparations and Giemsa has given by soaking in Giemsa paint as in the procedure making cytology preparations. The aim of this study to determine the quality of malaria preparations stained using the technique of being soaked in Giemsa solution to compare of malaria preparations stained using the technique of being soaked in Giemsa solution. The type of research used was a quasi-experiment with a static group comparison design, 80 preparations were made of 40 blood samples containing Plasmodium which were stained using the flooding technique and soaked in Giemsa solution. From the research carried out, the results of staining using the immersion technique were 35 preparations of good quality and 5 preparations of poor quality and staining using the immersion technique contained 48 preparations of good quality and 2 preparations of poor quality. The results of statistical tests using the Mc Nemar test obtained a sig value. of 0.453 (> 0.05). The result of this research can be concluded that there is no significant difference between preparations stained using the flooding technique and immersion in Giemsa solution.