Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Masjid dan Musala dalam Sorotan: Kajian Sosiopragmatik Kesalahan Nama Masjid/ Musala di Padang Hadi, Syofyan; Faisol, Yufni; Wartiman, Wartiman
Jurnal Lektur Keagamaan Vol 17 No 1 (2019)
Publisher : Center for Research and Development of Religious Literature and Heritage, Agency for Research and Development and Training, Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.197 KB) | DOI: 10.31291/jlka.v17i1.588

Abstract

This study is an extension research of previous research finding conducted by researcher and team, which resulted in more than 50 names of mosques and musalas in Padang were considered error. These forms of error exist in terms of morphological, semantic, morphology and semantic contexts and imla’ rules. However, to explain these errors more compre­hensively, a sociopragmatic viewpoint is required. In this context, it can be assumed that in understanding a word or language, the socio­logical context of the speaker and its use in determining and choosing certain symbols in their language are necessary to be considered. The phe­nomenon of naming a house of worship such as a mosque and musala cannot be separated from social context of the owners of the place of worship. This frequently causes pragmalinguistic failure in under­standing the phenomenon of language which only relies on how to express language structurally, following the rules exclusively without giving attention to the social and cultural context of the speaker itself. This research is a field research which applies qualitative methods. The main data is obtained through interviews with mosques and musalas administrator and also the surrounding community to find out the historical and socio-cultural background of naming the mosques or musalas. The data of this study are all the names of mosques and musalas in Padang, especially those 50 names that are considered error from the perspective of Arabic grammar.Keywords: Sociopragmatics, mosque, musala, Padang Kajian ini adalah kelanjutan dari temuan peneliti dan tim yang dalam penelitian sebelumnya mendapatkan kesalahan pada lebih dari 50 nama masjid dan musala yang ada di kota Padang. Bentuk-bentuk kesalahan tersebut ada dalam konteks morfologis, semantic, morfologis dan semantic serta kaidah imlai’. Akan tetapi, untuk menjelaskan kesalahan tersebut secara lebih komprehensif diperlukan sudut pandang sosiopragmatik. Dalam konteks ini bisa dipahami bahwa pemahaman sebuah kata atau bahasa haruslah memperhatikan konteks sosiologis penutur dan pengguna­nya dalam menentukan dan memilih simbol tertentu dalam bahasa mereka. Tidak terkecuali tentunya penamaan sebuah rumah ibadah seperti masjid dan musala yang juga tidak bisa dilepaskan dari konteks sosial masyarakat yang menjadi pemilik rumah ibadah tersebut. Hal ini yang seringkali menjadi penyebab kegagalan pragmalinguistik dalam memahami feno­mena bahasa yang hanya bertumpu pada bagaimana mengungkapkan bahasa sesuai aturan tanpa memberikan perhatian kepada koteks sosial dan cultural penutur itu sendiri. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan metode kualitatif, di mana data utama diperoleh melalui wawancara dengan pengurus masjid dan musala dan juga masyarakat sekitar untuk mengetahui latar belakang historis dan sosio-budaya penamaan masjid atau musala mereka. Adapun data pene­litian ini adalah semua nama masjid dan musala yang ada di kota Padang, khususnya yang dianggap keliru dalam sudut pandang tata bahasa Arab yaitu kurang lebih 50 masjid dan musala.Kata Kunci: Sosiopragmatik, Masjid, Musala, Padang
Evaluasi Skripsi Mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Arab dari Perspektif KPT KKNI: Analisis Bagian Teori Wartiman, Wartiman; Ilyas, Erizal; Safitri, Silvie Dwi
Diwan: Jurnal Bahasa dan Sastra Arab Vol. 16 No. 1 (2024)
Publisher : Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan Humaniora UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/diwan.v16i1.1534

Abstract

Penelitian ini bertujuan menguraikan bagian masalah, teori, dan metode penelitian skripsi mahasiswa Prodi BSA dari perspektif KPT-KKNI. Penelitian ini menggunakan landasan campuran kualitatif dan kuantitatif, di mana data terlebih dahulu dikuantifikasikan sebelum dianalisis dari aspek konten. Data yang dikumpulkan dengan teknik dokumentasi diambil dari 67 skripsi mahasiswa angkatan masuk 2016 dan 2017 yang menyelesaikan studi sepanjang tahun 2020 dan 2021. Data berupa skripsi tersebut dianalisis dengan content analysis untuk menguraikan sejauh mana ketercapaiannya terhadap indikator-indikator yang diderivasikan dari kompetensi pada KPT-KKNI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bagian teori skripsi mahasiswa Prodi BSA belum merefleksikan ketercapaian kompetensi menurut perspektif KPT-KKNI. Secara spesifik, mahasiswa belum maksimal dalam mengoperasionalisasikan teori sebagai pisau analisis data serta memetakan dan mengkritisi kajian terdahulu yang relevan guna menegaskan nilai-nilai novelty penelitian mereka. Realitas ini mengharuskan pihak pengelola program studi dan dosen untuk melakukan evaluasi terhadap pembelajaran dan pembimbingan skripsi dengan tujuan menyesuaikan hasil penelitian dengan standar yang ditetapkan pada dokumen KPT-KKNI.
Lexical cohesion analysis on articles of the Russia-Ukraine conflict in Arabic and English online newspapers Hadi, Syofyan; Triana, Hetti Waluati; Tafiati, Tafiati; Wartiman, Wartiman; Reflinaldi, Reflinaldi
Studies in English Language and Education Vol 11, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/siele.v11i1.30977

Abstract

Discourse studies on the Russia-Ukraine conflict have been conducted in the past few years, especially in newspapers. Comparative studies on the media in several countries have been widely carried out; however, none so far focused on comparing Arabic and English newspapers. Thus, this article aimed to examine the lexical cohesion of Arabic and English newspapers to identify each newspapers tendency to represent the conflict. Aljazeera and The Guardian newspaper were designated as subjects of the study, in which five opinions published in March 2022 by each newspaper were purposively selected as data sources. Data was collected through internet archival documentation techniques and analysed by referring to the lexical cohesion theory framework proposed by Halliday and Matthiessen (2013). The results showed that repetition was the dominant cohesive device used in Aljazeera, whereas repetition and collocation were the most used lexical cohesion devices in The Guardian. The use of these lexical cohesion devices showed that Aljazeera took a neutral position in representing conflicts and actors. On the other hand, The Guardian tended to side with Ukraine while framing Russia and Putin negatively. Differences in these tendencies were due to the differences in interests. Aljazeera could stay impartial because Qatar had no political interests in the conflict. By contrast, The Guardian was positioning itself against Russia and Putin because Britain had economic and geopolitical interests in the conflict.