Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan

ANALISIS DAMPAK INTEGRASI GARDU INDUK MOUTONG TERHADAP DROP TEGANGAN SISTEM ISOLATED ULP KOTARAYA Latif, Nurinsani Yulia; Indrawan, Andi Wawan; Noor, Nirwan A.; Rahmadani, Arief
Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan Vol. 13 No. 3 (2025)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jitet.v13i3.6834

Abstract

PT PLN (Persero) UID Suluttenggo bertanggung jawab atas keandalan pasokan listrik di Sulawesi Tengah, yang sebagian masih menggunakan sistem isolated. ULP Kotaraya adalah salah satu wilayah yang mengalami masalah drop tegangan akibat panjang jaringan distribusi dan keterbatasan pembangkit lokal. Untuk mengatasi hal ini, PLN merencanakan pembangunan Gardu Induk (GI) Moutong sebagai bagian dari upaya interkoneksi sistem isolated ke sistem utama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pengoperasian GI Moutong terhadap perubahan pola operasi sistem isolated Kotaraya menggunakan simulasi berbasis ETAP. Metode yang digunakan meliputi pengumpulan data teknis seperti Single Line Diagram, panjang saluran, beban, dan tegangan di ujung penyulang, dilanjutkan dengan pemodelan sistem dan simulasi untuk menghitung drop tegangan. Hasil menunjukkan bahwa setelah GI Moutong dioperasikan tanpa PLTD sebagai pengendali tegangan, tegangan ujung pada penyulang Bondoyong turun menjadi 17,38 kV dengan drop tegangan sebesar 15,24%. Namun, jika PLTD Kotaraya dan PLTD Palasa tetap beroperasi sebagai voltage controller, tegangan ujung meningkat menjadi 18,7 kV dengan drop hanya 2,37%.
ANALISIS POLA OPERASI JARINGAN 20 KV PASCA BEROPERASINYA GARDU INDUK MOLIBAGU DI PLN UP3 KOTAMOBAGU Patasik, Yesthin; Rizal Sultan, Ahmad; Rosyid Idris, Ahmad; Rahmadani, Arief
Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan Vol. 13 No. 3 (2025)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jitet.v13i3.6880

Abstract

Sistem distribusi listrik berperan penting dalam menjaga kontinuitas dan kualitas pasokan energi. Di wilayah PT PLN (Persero) UP3 Kotamobagu, pengoperasian Gardu Induk (GI) Molibagu yang baru menunjukkan pola operasi yang belum optimal, ditandai dengan penurunan tegangan dan meningkatnya susut daya. Penelitian ini bertujuan mengoptimalkan pola operasi jaringan distribusi 20 kV pasca beroperasinya GI Molibagu melalui simulasi menggunakan perangkat lunak ETAP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa simulasi aliran daya (load flow) menunjukkan bahwa sistem eksisting menghasilkan beban sebesar 39,703 MW dengan rugi-rugi daya (losses) sebesar 2,45 MW atau 6,17%. Hasil ini dibandingkan dengan perhitungan manual menggunakan formula Jogja yang menghasilkan susut sebesar 6,14%, di mana selisih 1,75% masih berada dalam batas toleransi (<10%). Simulasi lanjutan dilakukan untuk menganalisis aliran beban eksisting dan mengoptimalkan switching melalui metode Optimalisasi Switching guna mendapatkan konfigurasi jaringan yang lebih efisien. Hasil optimalisasi menunjukkan peningkatan kinerja sistem distribusi melalui penurunan losses dari 2,45 MW menjadi 2,359 MW, atau terjadi penghematan sebesar 0,091 MW. Persentase susut daya turun dari 6,17% menjadi 5,94%, atau terjadi penurunan sebesar 0,23%.
ANALISIS SUSUT DAYA AKIBAT PENAMBAHAN PEMBANGKIT PADA SISTEM ISOLATED DI PLN ULP MOUTONG Fadel, Dwi Fachrocy; Sultan, Ahmad Rizal; Naim, Kurniawati; Rahmadani, Arief
Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan Vol. 13 No. 3S1 (2025)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jitet.v13i3S1.7875

Abstract

PT PLN (Persero) ULP Moutong UP3 Tolitoli memiliki enam penyulang outgoing pada sistem distribusi 20 kV yang disuplai oleh Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Pada tahun 2023, neraca daya sistem Moutong–Kotaraya lebih sering berada dalam kondisi defisit dibandingkan kondisi normal, sehingga dilakukan penambahan kapasitas pembangkit sebesar 3 MW di PLTD Bolano. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi dampak penambahan pembangkit terhadap susut daya di ULP Moutong. Metode yang digunakan adalah simulasi aliran daya dengan perangkat lunak ETAP 16.0.6 pada kondisi sebelum dan sesudah penambahan pembangkit dengan mempertimbangkan perubahan pola operasi sesuai realisasi di lapangan. Hasil analisis menunjukkan bahwa meskipun tegangan rata-rata pada busbar mengalami peningkatan, susut daya justru naik sebesar 0,72% dari 4,33% menjadi 5,05% karena perubahan pola operasi tidak diimbangi dengan penyesuaian konfigurasi jaringan. Peningkatan susut ini setara dengan kehilangan energi sebesar 230.351 kWh/tahun atau sekitar Rp. 921.177.253/tahun, yang menegaskan perlunya strategi optimalisasi operasi dan pengembangan jaringan untuk menekan rugi-rugi daya.
ANALISIS PECAH BEBAN DAN PENAMBAHAN GARDU HUBUNG PENYULANG TINOMBO TERHADAP SUSUT TEKNIS SERTA JATUH TEGANGAN Malik, Muh Fajar; L, Ruslan; Saputri Alvira WS, Wisna; Rahmadani, Arief
Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan Vol. 13 No. 3S1 (2025)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jitet.v13i3S1.8011

Abstract

PT. PLN (Persero) ULP Kotaraya UP3 Tolitoli saat ini memiliki enam penyulang outgoing di sistem interkoneksi 20 kV yang disuplai oleh Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). Berdasarkan laporan audit PLN tahun 2020 penyulang Tinombo merupakan penyulang dengan kinerja kurang baik karena menyumbang susut energi dan mengalami jatuh tegangan hingga 9,5%, sehingga 53,9% gardu distribusi memiliki tegangan pangkal rendah dan pendapatan perusahaan tidak optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pecan beban dan penambahan gardu hubung terhadap susut teknis dan jatuh tegangan serta pengaruhnya terhadap pendapatan perusahaan. Metode yang digunakan adalah simulasi aliran daya di ETAP 19.0.1 pada kondisi sebelum proyek, kemudian pemodelan skema pecah beban dan penambahan gardu hubung, diikuti simulasi pascapenerapan skema. Dari hasil simulasi kondisi sebelum dan setelah pecah beban maka dilakukan analisis sehingga diperoleh data berupa perbaikan susut teknis dari 8,10% menjadi 5,52%, peningkatan jatuh tegangan menjadi 5,8% sehingga pecah beban penyulang Tinombo dan pembangunan gardu hubung baru mempertahankan pendapatan penjualan sebesar Rp 3.601.255.680 serta optimalisasi tegangan dengan melakukan penyesuaian posisi tap trafo pada 41 unit gardu distribusi yang sudah tidak mengalami tegangan pangkal rendah.
ANALISIS PENGARUH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA TERHADAP KESTABILAN SISTEM KELISTRIKAN KEPULAUAN SANGIHE Syarwan Ariwibowo, Muhammad; Usman, Usman; Putri L, Musfirah; Rahmadani, Arief
Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan Vol. 13 No. 3S1 (2025)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jitet.v13i3S1.8048

Abstract

PT PLN (Persero) merencanakan penambahan pembangkit EBT sebesar 40,6 GW hingga tahun 2030, rencana tersebut tersebar ke seluruh pelosok Indonesia termasuk sistem isolated 20 kV salah satunya yaitu pembangunan PLTS Sangihe 1,3 MWp yang berlokasi di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Karena sifat surya yang intermiten berpotensi memicu deviasi frekuensi dan penurunan tegangan, penelitian ini mengevaluasi dampak integrasi PLTS terhadap kinerja dinamik sistem dengan acuan standard Grid Code 2020 dengan batas nilai frekuensi operasi sebesar 50,00 Hz ± 0,20 serta tegangan nominal +5% dan −10%. Pemodelan dilakukan pada ETAP 21.0.1 untuk subsistem PLTD Tahuna dan PLTS Sangihe yang terhubung melalui feeder express sekitar 4,4 km dan didukung Battery Energy Storage System (BESS). Hasil penelitian simulasi aliran daya menunjukkan bahwa, nilai profil tegangan di ujung penyulang meningkat rata rata 0,368% kV dengan tegangan paling besar 19,55kV dan tetap dalam standard yang ditentukan. Pada percobaan stabilitas peralihan saat penurunan daya keluaran PLTS sebesar 20%, 50%, 70%, dan 100% pada beban puncak siang, ayunan frekuensi selalu berada dalam batas yang diizinkan dan pulih menuju keadaan tunak dalam kisaran 7 sampai 13 detik, sedangkan tegangan rata rata lima busbar kembali sekitar 19,4 kV dalam 7 sampai 10 detik