Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PERANAN ORGANISASI KEMAHASISWAAN EKSTRAUNIVERSITER SEBAGAI SARANA PENDIDIKAN POLITIK MAHASISWA DALAM MENUMBUHKAN DAN MENINGKATKAN PARTISIPASI POLITIK WARGA NEGARA INDONESIA (Studi Deskriptif terhadap Organisasi HMI, KAMMI, dan GMNI Komisariat Universitas Pendidikan Indonesia) Aris Riswandi Sanusi
CIVICS: Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 1 No 1 (2016): CIVICS
Publisher : Program Studi PPKn, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/civics.v1i1.24

Abstract

ABSTRACT Indonesia is one of democratic state which exposed to low levels of citizen participation. But actually, participation is a key concept that must be owned by citizens in a democracy state. Therefore, we need political education as an effort to create citizens who are able to participate with responsibility. This is in accordance with the opinion of Hajer, which states that political education is a form of human effort to be a responsible participant in politics, so that people know about their political rights (Brownhill and Smart in Elly Hasan Sadeli, et al, 2009:19). The political education among college students organized for young people through the organization such as HMI, KAMMI and GMNI. Keywords: Political Education, Political Participation ABSTRAK Indonesia merupakan salah satu negara demokrasi yang dihadapkan pada rendahnya tingkat partisipasi warga negaranya. Padahal partisipasi merupakan konsep utama yang harus dimiliki warga negara dalam negara demokrasi. Oleh karena itu, perlu adanya pendidikan politik sebagai upaya untuk menciptakan warga negara yang mampu berpartisipasi dengan tanggung jawab. Hal ini sesuai dengan pendapat Hajer yang menyebutkan bahwa pendidikan politik adalah usaha membentuk manusia menjadi partisipan yang bertanggung jawab dalam politik, sehingga masyarakat mengerti tentang hak politiknya (Robert Brownhill dan Patricia Smart dalam Elly Hasan Sadeli, dkk, 2009:19). Adapun pendidikan politik tersebut diantaranya diselenggarakan bagi mahasiswa sebagai generasi muda melalui organisasi HMI, KAMMI, dan GMNI. Kata kunci: Pendidikan Politik, Partisipasi Politik
Peran organisasi kemahasiswaan dalam menumbuhkan nilai-nilai karakter peduli sosial mahasiswa Muhtar Galuh Ardian; Aris Riswandi Sanusi; Tridays Repelita
Jurnal Citizenship: Media Publikasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/citizenship.v4i2.18221

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran organisasi dalam menumbuhkan nilai-nilai karakter peduli sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Subjek dalam penelitian ini ialah Dosen Pendamping Mahasiswa, Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, dan Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengurus badan eksekutif mahasiswa dalam menumbuhkan nilai-nilai karakter peduli berhasil, tetapi keberhasilan tersebut hanya dapat dilakukan di dalam internalisasi kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan tidak secara menyeluruh terhadap mahasiswa fakultas keguruan dan ilmu pendidikan. Rekomendasi penelitian ini, bagi universitas buana perjuangan selaku penyelenggara pendidikan harus menekankan pembelajaran didalam kelas bukan hanya mengutamakan nilai intelektualitas saja tetapi aspek afektif dalam membentuk karakter mahasiswa harus dilakukan secara optimal, bagi organisasi badan eksekutif mahasiswa fakultas keguruan dan ilmu pendidikan harus mengintensifkan kegiatan pembentukan karakter yang diselenggarakan dengan berpedoman dengan silabus dan kurikulum organisasi, bagi mahasiswa fakultas keguruan dan ilmu pendidikan sudah seharusnya memanfaat organisasi sebagai wadah pengembangan segala bentuk potensi yang ada didalam diri pribadinya.Kata kunci: Organisasi, Pembentukan karakter peduli sosial, Mahasiswa
PENTINGNYA MENJADI UPSTANDER SEBAGAI UPAYA UNTUK MENGATASI PERUNDUNGAN DI SMK BINA ILMU MANDIRI Fitri Silvia Sofyan; Aris Riswandi Sanusi
JURNAL BUANA PENGABDIAN Vol 6 No 1 (2024): JURNAL BUANA PENGABDIAN
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jurnalbuanapengabdian.v6i1.6227

Abstract

Perundungan ataupun Bullying memang seringkali terjadi dilingkungan sekitar kita, tidak terkecuali di kalangan peserta didik. Perilaku perundungan ini memberikan dampak dan akan mempengaruhi kondisi anak yang bisa mengakibatkan turunnya prestasi akademis ataupun non akademis. Berdasarkan data yang diambil dari UNICEF (2015) menyebutkan bahwa ternyata 50% siswa pernah mengalami perundungan di sekolah. Setiap remaja menanggapi perundungan dengan cara yang berbeda-beda, respon yang diberikan pun berbeda-beda. Mulai dari merasa tidak terusik, terganggu, dan lebih parah lagi sampai melakukan tindakan bunuh diri. Kasus perundungan atau bullying disekolah masih banyak terjadi di Indonesia. Berdasarkan data yang diambil dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada tahun 2022 menunjukkan adanya 226 kasus kekerasan fisik, psikis, termasuk perundungan
RELEVANCE COMPULSORY LEARNING IN BASIC EDUCATION, PANCASILA STUDENTS AND THE GOLDEN GENERATION OF INDONESIA IN 2045 Fitri Silvia Sofyan; Aris Riswandi Sanusi
Journal Civics And Social Studies Vol. 7 No. 1 (2023): Jurnal Civicos Vol 7 No 1 Tahun 2023
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31980/journalcss.v7i1.189

Abstract

This study aims to determine the extent of the relevance between Compulsory Education in Basic Education 12 Years, Pancasila Students, and the 2045 Indonesian Golden Generation. The results of this study indicate that an educational strategy is needed to create the Indonesian Generation towards 2045 as a superior generation. Careful, well-planned strategy and integrated steps for all elements of the nation. In this case basic education is the foundation for seeking to improve the quality of human resources, "every citizen aged seven to fifteen years is obliged to attend basic education"[1]. The Pancasila Student Profile is designed according to the expectations or results of the Indonesian education system. As for what is meant by Pancasila Students, namely: "Indonesian students are lifelong students who are competent, have character, and behave according to Pancasila values"[2]. This statement is closely related to two things, namely: "the competence to become citizens of a democratic Indonesia and to become superior and productive human beings in the 21st Century". In this case, Indonesian students are expected to be able to participate in global development that is sustainable and resilient in facing various challenges.
HAMBATAN PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEGIATAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) DI SMPN 4 KLARI Yuli Fatimah; Aris Riswandi Sanusi; Yogi Nugraha
CIVICS: Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 4 No 2 (2019): CIVICS
Publisher : Program Studi PPKn, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/civics.v4i2.1322

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hambatan Organisi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dalam penanaman nilai Pancasila di SMP Negeri 4 Klari. Subjek penelitian ini adalah Pembina OSIS, peserta didik pengurus OSIS dan Peserta didik bukan pengurus OSIS. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hambatan dalam penanaman nilai nila Pancasila melalui kegiatan OSIS di SMP Negeri 4 Klari Kabupten Karawang yaitu, kendala-kendala yang sering dijumpai dalam penanaman nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan OSIS adalah masih ditemukan peserta didik yang kurang aktif dan tidak semua peserta didik ingin mengikuti kegiatan-kegiatan OSIS, terkadang ada salah satu peserta didik yang menyebar virus negatif dan mengajak teman-teman yang lain untuk tidak mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut, Kurangnya kesadaran individu dalam melaksanakan ibadah sholat berjamaah, kurangnya menjaganya fasilitas dan kebersihan yang ada di lingkungan sekolah.
UPAYA GURU PPKN DALAM MENCEGAH TAWURAN PELAJAR DI SMK BINA KARYA 1 KABUPATEN KARAWANG Muhamad Jawir Ripa’i; Yogi Nugraha; Aris Riswandi Sanusi
CIVICS: Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 4 No 2 (2019): CIVICS
Publisher : Program Studi PPKn, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/civics.v4i2.1324

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui upaya yang dilakukan oleh pihak Guru PPKn dalam mencegah dan menanggulangi tawuran antara sekolah di SMK Bina Karya 1 Kabupaten Karawang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Subjek penelitian ini adalah guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di SMK Bina Karya I Karawang. Tenknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi Teknik analisis data dengan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dengan triangulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Upaya yang dilakukan oleh guru PPKn untuk mencegah terjadinya tawuran di SMK Bina Karya I Karawang adalah menanamkan nilai-nilai pancasila terutama sila pertama yaitu ketuhanan. Dengan membuat program shalat dhuha berjamaah secara rutin di hari selasa dan rabu. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya mendekatkan pelajar dengan tuhan sekaligus memberikan pendidikan karakter kepada pelajar.
PERAN GURU PENDIDIKAN PANCASILA PADA PROYEK SUARA DEMOKRASI DALAM UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI POLITIK SISWA KELAS XI DI SMAN 5 KARAWANG Sofiyan, Fadli Hermansyah; Aris Riswandi Sanusi; Erwin Susanto
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Vol 8 No 2 (2024): Volume 8 Nomor 2 Edisi Desember 2024
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/jpkn.v8i2.7842

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Mencari tahu peran guru Pendidikan Pancasila dalam proyek "Suara Demokrasi" serta dampaknya terhadap peningkatan partisipasi politik siswa kelas XI di SMAN 5 Karawang. Proyek ini dirancang untuk memberikan siswa pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berpartisipasi aktif dalam proses politik, serta memahami pentingnya nilai-nilai demokrasi dan Pancasila. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus, mengumpulkan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumen.Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru Pendidikan Pancasila berperan signifikan dalam memfasilitasi dan mengarahkan siswa melalui berbagai tahap proyek, mulai dari penyusunan agenda, diskusi kelompok, hingga presentasi hasil. Guru berfungsi tidak hanya sebagai penyampai materi, tetapi juga sebagai mentor yang mendorong siswa untuk berpikir kritis, bekerja sama, dan mengembangkan kreativitas mereka dalam menyuarakan pendapat. Partisipasi aktif siswa dalam proyek ini tercermin dari peningkatan kesadaran politik, kemampuan berargumen, serta keberanian untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik di sekolah maupun di luar sekolah.
PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DALAM UPACARA ADAT SUNDA DI MA MIFTAHUL HUDA Fauzan Muhammad Iqbal; Aris Riswandi Sanusi; Erwin Susanto
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Vol 8 No 2 (2024): Volume 8 Nomor 2 Edisi Desember 2024
Publisher : IKIP PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/jpkn.v8i2.7844

Abstract

Proyek penguatan profil pelajar Pancasila melalui kearifan lokal upacara adat sunda di madrasah aliyah Miftahul Huda. Penelitian ini bertujuan untuk memperkuat proyek penguatan profil pelajar Pancasila dengan mengintegrasikan kearifan lokal melalui upacara adat Sunda di Madrasah Aliyah Miftahul Huda. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara, dokumentasi, dan observasi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa penerapan upacara adat Sunda sebagai bagian dari kegiatan Proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila dapat menanamkan dan apresiasi siswa terhadap nilai-nilai Kearifan lokal. Wawancara dengan guru dan siswa menunjukkan bahwa keterlibatan aktif dalam upacara adat mendorong siswa untuk lebih menghargai budaya lokal dan menerapkan nilai-nilai seperti gotong royong, dan semangat kebangsaan dalam kehidupan. Dokumentasi yang dikumpulkan memperlihatkan bahwa upacara adat ini juga berperan dalam memperkuat identitas budaya. Kesimpulan dalam proyek penguatan profil pelajar Pancasila dengan tema kearifan lokal upacara adat Sunda berhasil menanamkam nilai-nilai kebudayaan
PENGUNAAN PHOTO VOICE: BINGKAI BUMI NUSANTARA DALAM KEBERAGAMAN INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN WAWASAN KEBANGSAAN MAHASISWA Fitri Silvia Sofyan; Aris Riswandi Sanusi
JURNAL BUANA PENGABDIAN Vol 7 No 1 (2025): JURNAL BUANA PENGABDIAN
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/jurnalbuanapengabdian.v7i1.9943

Abstract

Pancasila dengan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan dengan tegas realitas multikultural bangsa Indonesia. Kenyataan tersebut dilukiskan di dalam semboyan negara yang berbunyi “Bhinneka Tunggal Ika”. Dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), makna dan hakikat serta pengejawantahan wawasan kebangsaan tersebut penting dipahami oleh setiap warga negara Indonesia. Dalam hal ini generasi muda memiliki kedudukan sebagai salah satu unsur warga negara yang berperan sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Adapun tujuan dari pengabdian ini yaitu menjadikan mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa untuk terus meningkatkan pemahaman wawasan kebangsaan Indonesia. Pengabdian ini dilakukan dengan melakukan kegiatan pameran Photo Voice dengan Tema “Bingkai Bumi Nusantara dalam Keberagaman Indonesia”. Photo Voice merupakan sebuah metode yang melihat permasalahan dari sudut pandang partisipan dengan menggunakan foto sebagai media untuk mengungkapkan pengalaman partisipan secara langsung tanpa ada intervensi dari pihak lain. Adapun hasil dari kegiatan pengabdian ini yaitu meningkatnya pemahaman akan pentingnya wawasan kebangsaan di kalangan mahasiswa yang berada dilingkungan Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
PERAN GURU PENDIDIKAN PANCASILA PADA PROYEK SUARA DEMOKRASI DALAM UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI POLITIK SISWA KELAS XI DI SMAN 5 KARAWANG Sofiyan, Fadli Hermansyah; Aris Riswandi Sanusi; Erwin Susanto
JURNAL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Vol 8 No 2 (2024): Volume 8 Nomor 2 Edisi Desember 2024
Publisher : UNIVERSITAS PGRI PONTIANAK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/jpkn.v8i2.7842

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Mencari tahu peran guru Pendidikan Pancasila dalam proyek "Suara Demokrasi" serta dampaknya terhadap peningkatan partisipasi politik siswa kelas XI di SMAN 5 Karawang. Proyek ini dirancang untuk memberikan siswa pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berpartisipasi aktif dalam proses politik, serta memahami pentingnya nilai-nilai demokrasi dan Pancasila. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus, mengumpulkan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumen.Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru Pendidikan Pancasila berperan signifikan dalam memfasilitasi dan mengarahkan siswa melalui berbagai tahap proyek, mulai dari penyusunan agenda, diskusi kelompok, hingga presentasi hasil. Guru berfungsi tidak hanya sebagai penyampai materi, tetapi juga sebagai mentor yang mendorong siswa untuk berpikir kritis, bekerja sama, dan mengembangkan kreativitas mereka dalam menyuarakan pendapat. Partisipasi aktif siswa dalam proyek ini tercermin dari peningkatan kesadaran politik, kemampuan berargumen, serta keberanian untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik di sekolah maupun di luar sekolah.