Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia)

Analisis In-Silico Senyawa Diterpenoid Lakton Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata Nees) Pada Reseptor Alpha-Glucosidase Sebagai Antidiabetes Tipe II Rizky Arcinthya Rachmania; Supandi Supandi; Oetari Anggun Larasati
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 12 No. 02 Desember 2015
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Diabetes mellitus (DM) tipe II merupakan penyakit kronis dengan jumlah penderita jutaan orang di dunia. Diabetes mellitus tipe II disebabkan oleh hormon insulin yang tidak mencukupi atau tidak efektif, sehingga tidak dapat bekerja secara normal. Enzim α-glukosidase bekerja pada dinding usus halus, dimana α-glukosidase akan memecah oligosakarida atau polisakarida menjadi glukosa yang dapat diserap oleh usus halus sehingga terjadi peningkatan kadar gula dalam darah. Herba sambiloto memiliki banyak senyawa diterpenoid lakton yang mampu menurunkan kadar glukosa dalam darah. Senyawa diterpenoid lakton dapat menghambat penyerapan glukosa melalui penghambatan enzim α-glukosidase dan α-amilase. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kandidat obat yang berasal dari senyawa diterpenoid lakton herba sambiloto yang diharapkan mampu menurunkan kadar glukosa dalam darah dengan metode molecular docking. Sepuluh senyawa aktif diterpenoid lakton sambiloto akan dibandingkan dengan acarbose. Hasil dari penelitian ini, dua senyawa diterpenoid lakton yang memiliki energi bebas terendah dan residu asam amino yang sesuai adalah 14-deoksiandrografolida dengan nilai energi -8,0 kkal/mol dan 19-O-asetilanhidroandrografolida dengan nilai energi -8,7 kkal/mol, sedangkan acarbose memiliki nilai energi -7,6 kkal/mol. Bioavaibilitas oral menurut aturan Lipinski, ligan 14-deoksiandrografolida dan 19-O-asetilanhidroandrografolida juga memiliki bioavaibilitas oral yang tinggi dibandingkan acarbose. Dapat disimpulkan bahwa 14-deoksiandrografolida dan 19-O-asetilanhidroandrografolida dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah. Kata kunci: α-glukosidase, diterpenoid lakton, sambiloto. ABSTRACT Diabetes mellitus type II is a chronic disease with the high prevalence worldwide. Diabetes mellitus is caused by insulin insufficiency or infectivity, so it cannot work normally. Sambiloto herb is one of medicinal herbs used to prevent diabetes mellitus. Sambiloto herb contained many diterpenoid lactone compounds that is active in lowering blood glucose levels. A diterpenoid lactone compound inhibits the absorption of glucose through inhibition of α-glucosidase and α-amilase enzymes. This research aims to obtain drug candidate derived from diterpenoid lactone compounds of sambiloto with molecular docking method. Ten active diterpenoid lactone compounds of sambiloto will be compared to acarbose. The result, two diterpenoid lactone compounds have the lowest free energy and suitable residue of amino acid, they are 14-deoxyandrographolide and 19-O-acetilanhydroandrographolide with the value of energy are -8,0 kcal/mol and -8,7 kcal/mol, respectively. Acarbose has the value of energy -7,6 kcal/mol. Oral bioavailability according to Lipinski rules, 14- deoxyandrographolide and 19-O-acetilanhydroandrographolide are also have high oral bioavailability compared to acarbose. The conclusion is, 14-deoxyandrographolide and 19-O-acetylanhydroandrographolide can lower glucose blood levels. Key words: α-glucosidase, diterpenoid lactone, docking, sambiloto.
ANALISIS PENAMBATAN MOLEKUL SENYAWA FLAVONOID BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) PADA RESEPTOR α-GLUKOSIDASE SEBAGAI ANTIDIABETES Rizky Arcinthya Rachmania; Supandi Supandi; Frisca Ananda Dwi Cristina
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 13 No. 02 Desember 2016
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) merupakan buah yang banyak mengandung flavonoid yang dapat digunakan sebagai obat antidiabetes. Senyawa flavonoid yang berkhasiat antidiabetes pada buah mahkota dewa belum diketahui jenisnya sehingga perlu diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk melihat interaksi senyawa flavonoid buah mahkota dewa terhadap enzim α-glukosidase melalui nilai energi bebas (binding affinity/ΔG˚) dan untuk mendapatkan jenis flavonoid yang sesungguhnya dari buah mahota dewa sebagai tahap pencarian kandidat obat antidiabetes yang baru. Pelaksanaan penelitian ini diawali dengan mencari struktur dari enzim α-glukosidase di RCSB kemudian dilakukan proses penambatan molekul, diamati visualisasinya melalui Pymol dan penentuan pocket cavity. Hasil penambatan molekul terhadap 10 senyawa flavonoid menunjukkan senyawa yang memiliki energi bebas terendah adalah fevicordin A dengan nilai -10,8 kcal/mol, sementara itu hasil visualisasi dari fevicordin A terdapat 5 residu asam amino yaitu; Leu 286, Phe 535, Ile 523, Ser 521, Arg 520. Phaleria (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) is a fruit that contains flavonoids which can use as antidiabetic. Flavonoid compounds type in Phaleria is unknown, so it is need to be investigated. Purpose of this study were to see the interaction of flavonoids of Phaleria with α-glucosidase enzyme by binding affinity and to find out the most potent flavonoid of Phaleria as new drug candidate for antidiabetes. Implementation of this study begins with the search for the structure of the α-glucosidase enzyme in RCSB and then docking process, observed visually with Pymol and determination of pocket cavity. Results of molecular docking of 10 flavonoids, showed that the flavonoid with lowest free energy was fevicordin A with the value of 10.8 kcal/mol. The results visualization showed that fevicordin A have 5 amino acid residues.