Ekasari, Wahyu Utami
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH KECEMASAN TENTANG COVID-19 TERHADAP PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN 3M di WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAB. GROBOGAN WIGATI, DHIYAN NANY; Sahara, Rizki; Ekasari, Wahyu Utami
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad Vol. 14 No. 2 (2021): Vol. 14, No. 2 Edisi September 2021
Publisher : UPT PPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Al Irsyad Al Islamiyyah Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.216 KB) | DOI: 10.36760/jka.v14i2.301

Abstract

Pendahuluan : Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). SARS-CoV-2 merupakan coronavirus jenis baru yang belum pernah diindentifikasi sebelumnya pada manusia. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Metode : Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi observasional dengan pendekatan crossectional. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner untuk mengukur kecemasan dan penerapan protokol kesehatan 3M. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier sederhana yang bertujuan untuk menguji pengaruh antar variabel dependen terhadap variabel independen dengan menggunakan bantuan SPSS. Hasil : Didapatakan nilai p = 0,000 jadi ada pengaruh kecemasan tentang covid-19 terhadap penerapan protokol kesehatan 3M di wilayah kerja Puskesmas Kab. Grobogan. Nilai R square 0,292 jadi variabel kecemasan berpengaruh terhadap penerapan protokol kesehatan 3M sebesar 29,2% dan ada 70,8% faktor lain yang mempengaruhi penerapan protokol kesehatan 3M. Kesimpulan : Ada pengaruh kecemasan tentang covid-19 terhadap penerapan protokol kesehatan 3M di wilayah kerja Puskesmas Kab. Grobogan.
PEMENUHAN KEBUTUHAN ZAT FITOESTROGEN PADA WANITA USIA MENOPAUSE Wahyu Utami Ekasari; Pintam Ayu Yastirin
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 6, No 3 (2020): Volume 6 Nomor 3 Juli 2020
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v6i3.2677

Abstract

ABSTRACT  Background Menopause is a phase of female reproduction characterized by the cessation of menstruation due to decreased production of the hormone estrogen, which begins to occur in the age range of 40-50 years. World Health Organization (WHO) Projection (2014) in 2030 the number of women worldwide entering menopause is estimated at 1.2 billion people, while in 2025 there are an estimated 60 million menopausal women. In 2016, in Indonesia there were 14 million (7.4%) menopausal women and the population of Central Java province in the group of women aged 40-44 years was 1,240,110 million (7.2%), aged 45-49 years was 1,215 .340 million (7.1%) and ages 50-54 totaling 1,126,818 million (6.7%) (Ministry of Health, 2016; BPS Central Java 2016). Signs of menopausal symptoms vary for each woman such as hot flashes, depression, anxiety, and mood instability. One of the needs of menopausal women to overcome the discomfort due to changes that occur by consuming nutrients that contain carbohydrates, proteins, fats, vitamins, minerals and phytoestrogens (Andira, 2010; Melani, 2012).  Purpose to know the respondent's characteristic relationship to the fulfillment of phytoestrogen requirement in menopausal women. Method The type of research used was an analytical survey with a population of 671 people in the menopause age group (ages 45 - 59 years) in Ngembak Village. Samples were taken using a simple random sampling technique of 47 people. The study was conducted from January to December 2019 using primary data from the Food Frequency Form (FFQ) which contained various foods containing phytoestrogens as well as secondary data whose results were analyzed using the Lambda Contingency Coefficient formula. Result Based on the results of research and data analysis, it is known that the variable that has a relationship with the fulfillment of phytoestrogens is the Body Mass Index (BMI) variable. This is indicated by the p-value of 0.458 <0.05. Conclusion Body Mass Index (BMI) is a measure used to assess a person's nutritional status, so that the nutritional needs needed by someone including menopausal women can be identified from the calculation of BMI. Suggestion  In an effort to improve the degree of health of women at menopause including regulating nutrition according to body conditions. This requires full support from partners and health professionals as consultants, so that women at menopause can meet their nutritional needs well.  Keywords: Characteristics of Menopause and Phytoestrogen  ABSTRAK  Latar Belakang Menopause merupakan fase reproduksi perempuan yang ditandai dengan terhentinya menstruasi karena penurunan produksi hormon estrogen, yang mulai terjadi pada rentang usia 40 – 50 tahun. Proyeksi World Health Organization (WHO) (2014) tahun 2030 jumlah wanita di seluruh dunia yang memasuki masa menopause diperkirakan mencapai 1,2 miliar orang, sedangkan pada tahun 2025 diperkirakan terdapat 60 juta wanita menopause. Tahun 2016, Di Indonesia tercatat sebanyak 14 juta (7,4 %) wanita menopause dan jumlah penduduk provinsi Jawa Tengah pada kelompok wanita usia 40-44 tahun sejumlah  1.240.110 juta (7,2%), usia 45-49 tahun sejumlah 1.215.340 juta (7,1%) dan usia 50-54 sejumlah 1.126.818 juta (6,7%)  (Kemenkes, 2016 ; BPS Jawa Tengah 2016). Tanda gejala menopause bervariasi setiap wanita seperti hot flashes, depresi, gelisah, dan mood tidak stabil. Salah satu kebutuhan wanita menopause untuk mengatasi ketidaknyamanan akibat perubahan yang terjadi dengan mengkonsumsi gizi yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan fitoestrogen (Andira, 2010 ; Melani, 2012). Tujuan penelitian mengetahui hubungan karakterisrik responden terhadap pemenuhan kebutuhan fitoestrogen pada wanita menopause.  Metode jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah survai analitik dengan populasi kelompok wanita usia menopause (usia 45 – 59 tahun) sebanyak 671 orang di Desa Ngembak. Sampel diambil menggunakan teknik simple random sampling sebanyak 47 orang.  Penelitian dilaksanakan sepanjang bulan Januari – Desember 2019 dengan menggunakan data primer dari Formulir Food Frequency (FFQ) yang berisi macam-macam makanan yang mengandung fitoestrogen serta data sekunder yang hasilnya dianalisis menggunakan rumus Koefisien Kontingensi Lambda. Hasil penelitian Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data diketahui bahwa variabel yang memiliki hubungan dengan pemenuhan fitoestrogen adalah variabel Indeks Massa Tubuh (IMT) Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil p-value 0,458 < 0,05.  Kesimpulan  Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan ukuran yang digunakan untuk menilai status gizi seseorang, sehingga kebutuhan gizi yang diperlukan seseorang termasuk wanita menopause dapat diidentifikasi dari perhitungan IMT. Saran Sebagai upaya meningkatkan derajat kesehatan wanita di usia menopause diantaranya dengan mengatur gizi sesuai kondisi tubuh. Hal tersebut membutuhkan dukungan penuh dari pasangan dan tenaga kesehatan selaku konsultan, sehingga para wanita di usia menopause dapat memenuhi kebutuhan gizinya dengan baik.  Kata Kunci : Karakteristik Menopuse dan Fitoestrogen  
PENGARUH KECEMASAN TENTANG COVID-19 TERHADAP PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN 3M di WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAB. GROBOGAN DHIYAN NANY WIGATI; Rizki Sahara; Wahyu Utami Ekasari
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad Vol. 14 No. 2 (2021): Vol. 14, No. 2 Edisi September 2021
Publisher : UPT PPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Al Irsyad Al Islamiyyah Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.216 KB) | DOI: 10.36760/jka.v14i2.301

Abstract

Pendahuluan : Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). SARS-CoV-2 merupakan coronavirus jenis baru yang belum pernah diindentifikasi sebelumnya pada manusia. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Metode : Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi observasional dengan pendekatan crossectional. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner untuk mengukur kecemasan dan penerapan protokol kesehatan 3M. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier sederhana yang bertujuan untuk menguji pengaruh antar variabel dependen terhadap variabel independen dengan menggunakan bantuan SPSS. Hasil : Didapatakan nilai p = 0,000 jadi ada pengaruh kecemasan tentang covid-19 terhadap penerapan protokol kesehatan 3M di wilayah kerja Puskesmas Kab. Grobogan. Nilai R square 0,292 jadi variabel kecemasan berpengaruh terhadap penerapan protokol kesehatan 3M sebesar 29,2% dan ada 70,8% faktor lain yang mempengaruhi penerapan protokol kesehatan 3M. Kesimpulan : Ada pengaruh kecemasan tentang covid-19 terhadap penerapan protokol kesehatan 3M di wilayah kerja Puskesmas Kab. Grobogan.
PIJAT BAYI DENGAN AROMA TERAPI LAVENDER TERHADAP KUALITAS TIDUR PADA BAYI UMUR 1-6 BULAN Ekasari, Wahyu Utami; Wati, Dewi Sapta; Dewi, Rosmala Kurnia
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga Vol 10, No 1 (2025)
Publisher : STIKES Ar-Rum Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36409/jika.v10i1.278

Abstract

Bayi atau anak sering mengalami masalah tidur. Sekitar 20-30 persen bayi di seluruh dunia mengalami permasalahan terkait tidur. Sementara itu, di Indonesia, sebanyak 44% bayi mengalami kurang tidur. Pijat bayi adalah salah satu solusi mengatasi kurangnya kualitas tidur yang terjadi pada bayi. Penelitian menggunakan penelitian pre-eksperimental dengan rancangan one group pre test-post test. Pijat bayi dengan menggunakan aroma terapi adalah variabel bebas yang ditentukan pada penelitian ini, sedangkan variabel terikatnya adalah kualitas tidur pada bayi yang berumur 1-6 bulan. Populasi dalam penelitian ini adalah bayi usia 1-6 bulan dengan jumlah responden 15 orang. Jumlah sample 15 responden (total sampling). Penelitian ini dilakukan di Desa Ngembak. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Wilcoxon. Sebelum dilakukan intervensi terdapat 8 bayi yang mengalami tidur buruk dan setelah dilakukan intervensi berupa pijat bayi dengan aroma terapi lavender tidak ada bayi yang mengalami tidur buruk dan kualitas tidur bayi meningkat menjadi 12 bayi. Berdasarkan uji Wilcoxon diperoleh hasil p-value 0,001 (<0,05) Ha atau pengaruh pijat bayi dengan aromaterapi lavender terhadap kualitas tidur pada anak usia 1-6 bulan.