Rizki Sahara
Unknown Affiliation

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGARUH KECEMASAN TENTANG COVID-19 TERHADAP PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN 3M di WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAB. GROBOGAN DHIYAN NANY WIGATI; Rizki Sahara; Wahyu Utami Ekasari
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad Vol. 14 No. 2 (2021): Vol. 14, No. 2 Edisi September 2021
Publisher : UPT PPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Al Irsyad Al Islamiyyah Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.216 KB) | DOI: 10.36760/jka.v14i2.301

Abstract

Pendahuluan : Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). SARS-CoV-2 merupakan coronavirus jenis baru yang belum pernah diindentifikasi sebelumnya pada manusia. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Metode : Penelitian ini menggunakan desain penelitian studi observasional dengan pendekatan crossectional. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner untuk mengukur kecemasan dan penerapan protokol kesehatan 3M. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier sederhana yang bertujuan untuk menguji pengaruh antar variabel dependen terhadap variabel independen dengan menggunakan bantuan SPSS. Hasil : Didapatakan nilai p = 0,000 jadi ada pengaruh kecemasan tentang covid-19 terhadap penerapan protokol kesehatan 3M di wilayah kerja Puskesmas Kab. Grobogan. Nilai R square 0,292 jadi variabel kecemasan berpengaruh terhadap penerapan protokol kesehatan 3M sebesar 29,2% dan ada 70,8% faktor lain yang mempengaruhi penerapan protokol kesehatan 3M. Kesimpulan : Ada pengaruh kecemasan tentang covid-19 terhadap penerapan protokol kesehatan 3M di wilayah kerja Puskesmas Kab. Grobogan.
HUBUNGAN SOSIALISASI KB METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG (MKJP) DENGAN KESERTAAN KB MKJP ERA PANDEMI COVID-19 DI DESA JATIREJO Nurul Kodiyah; Rizki Sahara; Mun Aminah
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad Vol. 15 No. 1 (2022): Vol. 15 No. 1 (2022): Vol. 15 No. 1 (2022): Vol. 15, No. 1 Edisi Maret 2022
Publisher : UPT PPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Al Irsyad Al Islamiyyah Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.377 KB) | DOI: 10.36760/jka.v15i1.326

Abstract

Latar belakang: Proyeksi situasi kependudukan dan Program Keluarga Berencana (KB) Nasional tahun 2020, menunjukkan angka fertilitas total atau TFR sebesar 2,26 anak per wanita, yang berarti seorang wanita di Indonesia rata-rata melahirkan 2,26 anak selama hidupnya jika ia mengikuti pola Age-Spesifik Fertility Rate (ASFR) saat ini. Angka fertilitas total di daerah pedesaan (2,4 anak), 13 persen lebih tinggi dibandingkan dengan daerah perkotaan (SKAP, 2019). Masa Pandemi Covid-19, akseptor KB tidak dapat secara bebas mengakses layanan kontrasepsi. Hal tersebut berdampak langsung pada pelayanan KB, antara lain penurunan peserta metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP), akseptor mengganti cara metode jangka pendek yang kegagalannya lebih tinggi (Wardoyo, 2020). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah faktor sosialisasi yang mempengaruhi kesertaan KB MKJP di era Pandemi Covid-19 di Desa Jatirejo. Metode: Uji analisis bivariat dalam penelitian ini menggunakan analisis Uji Chi Square. Analisis bivariat digunakn untuk mengukur hubungan antara sosialisasi terhadap kesertaan KB MKJP. Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah di Desa Jatirejo Kecamatan Jumapolo Kabupaten Karanganyar pada bulan Mei-Agustus 2021. Populasi penelitian ini adalah semua aksptor KB atau PUS di wilayah Desa Jatirejo sebanyak 586 akseptor, Sampel yg digunakan sebanyak 120 subjek. Penulis melaksanakan penelitian dengan memberi kuesioner kepada responden. Hasil: Responden yang mendapat sosialisasi oleh tenaga kesehatan ataupun kader yang memilih untuk tidak mengikuti program MKJP yaitu 79 responden (65.8%) sedangkan responden yang mendapat sosialisasi yang cukup dan baik, lebih memilih untuk mengikuti program MKJP yaitu sebanyak 41 responden (34.2%). Dengan nilai p value 0.000 menunjukkan bahwa sosialisasi dari tenaga kesehatan mempunyai hubungan yang signifikan. Kesimpulan : Terdapat hubungan antara sosialisasi dengan kesertaan KB MKJP.
HUBUNGAN ASUHAN KEBIDANAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA NY “K” DENGAN FOKUS INTERVENSI PEMBERIAN SUSU KEDELAI UNTUK MENGURANGI INSOMNIA PADA IBU PREMENOPAUSE DI BPM Bd. Tri W Cindy Putri Octivia; Rizki Sahara; Sri Untari
The Shine Cahaya Dunia Kebidanan Vol 8, No 01 (2023): THE SHINE CAHAYA DUNIA KEBIDANAN
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscbid.v8i01.423

Abstract

Latar belakang : Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 mengenai menopause terdapat 4,3 juta seluruh jumlah penduduk Indonesia yang sebesar 240-250 juta pada tahun 2012. Dalam kategori wanita tersebut (usia lebih dari 46 – 49 tahun) 18% wanita Indonesia telah mengalami menopause dengan segala akibat serta dampak yang menyertainya (Depkes RI, 2012). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan penulis pada bulan Mei 2022 di Desa Boloh, RT 01/ 03 RW terhadap 10 orang ibu premenopause usia 40-50 tahun 8 dari 10 orangnya mengalami gejala premenopause khususnyainsomnia.Metode : Rancangan penelitian yang peneliti gunakan adalah rancangan penelitian studi kasus. Jenis penelitian studi kasus deskriptif ini menggunakan metode observasi partisipatif. Subjek dalam penelitian ini adalah ibu premenopause.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan diagnosa pada Ny.K adalah gangguan sulit tidur dan sedikit cemas dengan kondisi yang dialaminya. Evaluasi pelaksanaan pemberian susu kedelai pada kasus Ny. K dengan insomnia terdapat pengurangan skala ninsomnia score 16 menjadi skala insomnia score 14 (sedang).Kesimpulan : Masalah gangguan sulit tidur dan sedikit cemas dengan kondisi yang dialaminya sudah teratasi.
DESKRIPSI TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DAN PERSEPSI KONTROL PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI KARANG TARUNA GAJAH MUDA SELOJARI Nurya Kumala Sari; Rizki Sahara
The Shine Cahaya Dunia Kebidanan Vol 8, No 01 (2023): THE SHINE CAHAYA DUNIA KEBIDANAN
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscbid.v8i01.425

Abstract

Latar belakang; Remaja adalah fase yang rentan dengan kenakalan terutama seksualitas. Seksual yang masih dianggap tabu menjadikan kurangnya pengetahuan pada remaja sehingga lebih banyak remaja telah melakukan perilaku seksual sebelum menikah. Tujuan untuk mendeskripsikan tingkat pengetahuan dan kontrol perilaku seksual remaja karang tarunaMetode; Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif dengan pendekatan studi deskriptif. Populasi penelitian ini adalah remaja karang taruna di Selojari dengan jumlah sampel 46. Tehnik pengambilan sampel dengan random sampling yang digunakan yaitu pertanyaan dengan kuesioner dan telah dilakukan uji validitas dan reabilitas terlebih dahulu.Hasil; Remaja berumur 16-18 tahun; jenis kelamin mayoritas perempuan; tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi yaitu kategori kurang sebanyak 29,4 %; cukup 58,8 %; baik 11,8 %. Persepsi kontrol perilaku baik sebanyak 51,8% dan buruk 48,2%.Kesimpulan; ; tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan cukup yaitu 58,8% (27 orang), dan persepsi kontrol perilaku baik 51,8 %.
Peningkatan Kesehatan Pada Ibu Hamil Melalui Optimalisasi Protokol Kesehatan Di Era Pandemi Covid-19 Di Desa Selojari Dhiyan Nany Wigati; Rizki Sahara
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Cahaya Negeriku Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Cahaya Negeriku
Publisher : LPPM AN Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Background: Stunting is a condition of toddlers who have a length or height that is less when compared to age. This condition is measured by a length or height that is more than minus two standard deviations of the median standard of child growth from WHO. Toddler stunting includes chronic nutritional problems caused by many factors such as socioeconomic conditions, maternal nutrition during pregnancy, pain in babies, and lack of nutritional intake in infants. Stunting toddlers in the future will have difficulty in achieving optimal physical and cognitive development (Kemenkes RI, 2018)   Purpose: Analyze the level of knowledge of pregnant women about antenatal care   Method: The design used in this community service activity is pre experimental design with one group pre test post test Results: Obtained results of knowledge level of pregnant women increased by 95.7% with good categories after being given intervention   Conclusion: In the class activities of pregnant women are carried out as one of the preventive measures to reduce the incidence of stunting, after the class of pregnant women with the target class of pregnant women, most of the level of maternal knowledge about stunting prevention has increased.  
Pelatihan Pengolahan Menu Seimbang bagi Keluarga Beresiko di Kabupaten Blora Anita Lufianti; Mika Agustiana; Nurya Kumalasari; Laily Himawati; Rizki Sahara; Christina Nur Widayati; Yesita Ragil Kusumaningrum; Rahmawati; Fitriani; Yuwanti; Nurulistyawan Tri Purnanto
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Cahaya Negeriku Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Cahaya Negeriku
Publisher : LPPM AN Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Background: One of the nutritional problems in Indonesia that has become a priority for the national program is stunting. Stunting, a condition where the child's height does not match the child's age, and the condition of stunting in children can have an impact on their growth and development in the future.   Purpose: This community service aims to provide training on processing a balanced menu for at-risk families in Blora Regency   Method: This community service uses a training method for families at risk of stunting with 200 participants from 10 villages.   Results: This community service activity resulted in an increase in knowledge, participants' skills in processing balanced menus as indicated by good knowledge increased from 23.5% to 72.5%.   Conclusion: Training on menu processing can increase the knowledge and skills of groups at risk of stunting.  
PENINGKATAN KESEHATAN REMAJA MELALUI PENDIDIKAN KESEHATAN PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN (PUP) DI SMA Nurya Kumalasari; Rizki Sahara; Nurul kodiyah; Putri Apriliana; Ruli Mawarista
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Cahaya Negeriku Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Cahaya Negeriku
Publisher : LPPM AN Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Marriage age maturation (PUP) is an effort made by applying the age in the first marriage, which is as low as women marry at the age of 21 years and men at least 25 years, because at that age they hope to be able to solve problems and live a married life. Metodology : The activity was carried out by providing Reproductive Health Education on Marital Age Maturity (PUP) for high school students, then continued with a question and answer discussion. Results: The provision of education related to maturation of marriage age (PUP) is expected to increase knowledge of reproductive health and its application in the field can be supported by aspects that influence it and make productive generations able to prepare themselves for stunting prevention. Conclusion: Increasing students knowledge about Marital Age Maturity (PUP) so as to reduce the dropout rate in children.  
THE ASSISTANCE OF PREGNANCY CLASS TO INCREASE KNOWLEDGE OF PREGNANT WOMEN Sri Untari; Rizki Sahara; Nur Fatimah; Nurul Kodiyah; Dhiyan Nany Wigati; Meity Mulya Susanti; Riska Indriyati; Nada Silmia Millati
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Cahaya Negeriku Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Cahaya Negeriku
Publisher : LPPM AN Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background : Pregnancy class is a study group who has a purpose to transfer knowledge about comprehensive health of pregnancy, that includes how to take care of pregnancy, delivery, post partum and neonates, myth, trust, tradition, sexual transmited disease and birth certificate. the purpose of pregnancy class is make pregnant woman and their husband to improve knowledge, changing attitudes and behaviours about pregnancy, delivery. Post partum and neonatal care. Methodology : transfer knowledge with give an explanation, question and answer section, brainstorming, material are provided with book who give for pregnant woman, leaflet. Result : health education at pregnancy class can be improve about knowledge of pregnant women. The materials presented included danger signs in early moments of pregnancy, signs of delivery, maternity care, postpartum care, psychological changes in postpartum and neonatal care.Conclusion : pregnancy class will improve significant knowledge of pregnant woman.  
PENDIDIKAN KESEHATAN DAN DEMONTRASI INTERVENSI PEMBERIAN MEDISCO PADA BALITA BERAT BADAN KURANG USIA 12-59 BULAN Sutiyono; Riska Indrayati; Rizki Sahara; Dhiyan Nany Wigati; Nurul kodiyah; Sri Untari; Sri Temu; Muhammad Makmun; Rahmawati; Nurya Kumalasari; Suryani; Wahyu Riniasih; Febriana Tri Kusumawati
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Cahaya Negeriku Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Cahaya Negeriku
Publisher : LPPM AN Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Background: Malnutrition is a condition of a person whose nutritional deficiency is below average. In Indonesia, the prevalence of toddlers experiencing nutritional problems is 17.7%. The prevalence of nutritional problems consists of malnutrition of 3.9% and malnutrition of 13.8%. Toddlers aged 12-59 months are an age group that is vulnerable to health and nutritional disorders.   Objective: The objective of this service is to increase mothers' knowledge of the Medisco concept and the practice of making Medisco.   Results: The implementation of health education was achieved 100% with the community understanding the use of the medisco concept and the medisco manufacturing method. After the demonstration of making Medisco was carried out, mothers were willing to implement the utilization of the achievements of the medisco concept process and the medisco manufacturing method.  
PENDIDIKAN KESEHATAN NUTRISI IBU HAMIL DENGAN INOVASI PENGOLAHAN KROYAM (KROKET, KENTANG, AYAM, WORTEL, BAYAM,). Sri Untari; Rizki Sahara; Nurya Kumalasari; Nur Fatimah; Nurul kodiyah; Dhiyan Nany Wigati; Meity Mulya Susanti; Riska Indriyati
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Cahaya Negeriku Vol. 5 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Cahaya Negeriku
Publisher : LPPM AN Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Nutrition is the intake of nutrients from food and drinks that support health and cell development. For pregnant women, proper nutrition is crucial for both maternal health and fetal growth. However, their knowledge about pregnancy nutrition needs improvement. This community service activity aims to increase pregnant women's awareness of proper nutrition and introduce nutritious local foods like Kroyam (croquettes made from potato, chicken, carrot, and spinach) and orange juice. Methods : included health counseling on nutrition for pregnant women, accompanied by demonstrations on healthy food preparation. Evaluation was conducted through pre-tests before counseling and post-tests after counseling. This activity was carried out at the Pilang Payung Village Hall, Toroh District, Grobogan Regency, with 18 pregnant women participating. Results: From the counseling session, it was found that 18 pregnant women experienced an increase in the knowledge category, namely 18 respondents (100%). Conclusion: Through the implementation of the "Nutrition Health Education for Pregnant Women and Processing of Kroyam (Croquettes, potatoes, chicken, carrots, spinach) can be concluded that the community's understanding of nutrition is still uneven, so that service activities such as this still need to be carried out continuously to ensure the correctness and accuracy of information regarding efforts to improve nutrition in pregnant women with innovations in processing chicken croquettes and orange juice to reduce KEK