Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Inovasi Campuran Kapur, Bentonit dan PAC Sebagai Penjernih Air Gambut pada Skala Laboratorium Boy, Syafri; Helvitri, Helvitri
Indonesian Journal of Laboratory Vol 7, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijl.v7i1.73549

Abstract

Penelitian dan eksperimen di laboratorium umumnya menggunakan air murni dan bukan air gambut. Dasar Penunjang Inovasi dalam penelitian ini adalah kaidah pemanfaatan air gambut dapat dijadikan sumber air bersih. Inovasi ini mempunyai urgensi menjadikan siklus air tidak terganggu serta tidak terpaku kepada satu jenis air saja sehingga kelestarian air dapat berlangsung secara optimal. Urgensi kedua, tidak semua daerah dianugerahi oleh air bersih, dibeberapa daerah yang memiliki kuantitas air gambut yang lebih besar, ketika kelangkaan air bersih terjadi maka kegiatan praktikum dan penelitian dilaboratorium akan terhambat. Oleh sebab itu dibutuhkannya media alternatif jenis air yang lain untuk menunjang eksperimen agar dapat dilaksanakan secara maksimal.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) satu faktor, 5 taraf perlakuan dengan 3 kali ulangan. Untuk meningkatkan kualitas air gambut menjadi air yang lebih baik dapat menggunakan campuran  0,5 g kapur, 0,51 g bentonit dan 0,49 g PAC untuk nilai kelayakan pH, Warna, TDS dan Kekeruhan dalam batas baku mutu Permenkes No 32 Tahun 2017. 
Penentuan Ketidakpastian Pengukuran pH Air Gambut pada Campuran Kapur, Bentonit dan PAC Sebagai Penjernih Air Boy, Syafri; Sariyadi, Sariyadi; Budijono, Budijono
Jurnal Penelitian Multidisiplin Bangsa Vol. 2 No. 4 (2025): September
Publisher : Amirul Bangun Bangsa Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpnmb.v2i4.587

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan estimasi ketidakpastian pengukuran pH air gambut yang telah dijernihkan menggunakan campuran kapur, bentonit, dan PAC, serta memastikan validitas hasil pengukuran sesuai standar ISO/IEC 17025:2017. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik pembacaan langsung (direct reading) menggunakan pH meter yang telah dikalibrasi dengan larutan penyangga bersertifikat (CRM pH 4, pH 7, dan pH 10). Pengukuran dilakukan sebanyak tujuh kali untuk memperoleh nilai rerata dan simpangan baku, yang kemudian digunakan untuk menghitung ketidakpastian dari berbagai sumber: larutan penyangga, resolusi alat, dan presisi metode. Hasil menunjukkan bahwa nilai pH air gambut setelah perlakuan adalah 7,6 dengan ketidakpastian gabungan sebesar 0,02177 dan ketidakpastian diperluas sebesar 0,0435. Nilai ini berada dalam batas keberterimaan alat ukur dan sesuai dengan Permenkes No. 32 Tahun 2017. Implikasi dari penelitian ini menegaskan pentingnya evaluasi ketidakpastian dalam pengujian laboratorium untuk menjamin akurasi dan akuntabilitas data, serta mendukung pengembangan teknologi penjernihan air gambut berbasis sumber lokal yang relevan untuk wilayah tropis seperti Kalimantan dan Sumatera.