Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

SEKOLAH MITRA SEBAGAI KOMUNIKATOR PELAKSANAAN MAGANG PENGUASAAN KOMPETENSI CALON PENDIDIK PADA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Ghoer, Hilman Farouq
Gunahumas Vol 2, No 1 (2019): Gunahumas
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Sekolah mitra merupakan bagian dari terbentuknya sikap keguruan para mahasiswa, secara teoretis penguasaan kompetensi dasar itu berpengaruh positive pada mahasiswa dan timbal balik kerjasama dengan sekolah mitra untuk pengabdian masyarakat sekolah yang bersangkutan atau dengan kata lain timbal balik mutualisme. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui cara membangun sikap keguruan dalam program magang 1, 2 dan 3. Metode deskriptif analitik maka hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk instrument magang 1, 2 dan 3 sudah cukup baik isi instrumennya; hambatan yang terjadi secara internal kampus adalah bentroknya antara jadwal kuliah dengan jadwal magang, mahasiswa masih belum memadai dalam teori magang 1, 2 dan 3 sedangkan secara eksternal pelaksanaan magang harus disesuaikan dengan kalender pendidikan sekolah, perlu koordinasi antara pihak kampus dengan pihak sekolah saat persiapan magang atau sosialisasi dan koordinasi serta komunikasi kontinyu (sebagai komunikator) ; Pengembangan desain /panduan magang 1 perlu disesuaikan dengan ketunaannya atau spesifikasi yang ada di PLB Uninus Bandung sedangkan program magang 2 berisi manajemen standar pengelolaan, standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar pembiayaan, standar sarana dan standar penilaian); sebelum praktik sosialisasi dan teori ; program magang 3 “asistensi” mengajar sebanyak 3 x dan 1 x ujian; Cara membangun sikap keguruan dalam magang 1 perlu pendalaman kompetensi pedagogik mulai dari silabus, RPP, membuat media, LKPD, membuat evaluasi/penilaian, cara mengasesmen peserta didik, kompetensi kepribadian perlu memahami pribadi civitas akademika. Kata Kunci : Sekolah mitra; Penguasaan kompetensi calon guru Abstract Descriptive analytic method, the results of the study showed that for the apprenticeship instruments 1, 2 and 3 the contents of the instruments were good enough; Barriers that occur internally within the campus are the clash between the lecture schedule and the apprenticeship schedule, students are still inadequate in internship theory 1, 2 and 3 while externally the implementation of the internship must be adjusted to the school education calendar, need coordination between the campus and the school when preparing internships or continuous socialization and coordination and communication (as a communicator); The development of the design / apprenticeship guide 1 needs to be adjusted to its disability or specifications in PLB Uninus Bandung while the 2nd internship program contains management management standards, content standards, process standards, graduate competency standards, educator and education staff standards, financing standards, facility standards and standards assessment); before socialization practices and theories; internship program 3 "assistance" teaching as much as 3 times and 1 test; How to build teacher training attitudes in internships 1 need to deepen pedagogical competencies starting from syllabus, lesson plans, making media, LKPD, making evaluations / assessments, how to assess students, personality competencies need to understand the personal academic community. Keywords : Partner schools; Mastery of competency of prospective teachers
Pengaruh Kepemimpinan dan Iklim Sekolah terhadap Kinerja Guru di SMA Negeri Kabupaten Sumedang Silahusada, Agus Cipto; Sauri, Supyan; Ghoer, Hilman Farouq
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 5 No. 4 (2022): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (690.508 KB) | DOI: 10.54371/jiip.v4i5.518

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Kepemimpinan dan Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Guru. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru di SMA Negeri di Kabupaten Sumedang yang berjumlah 697 orang. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 181 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling. Kinerja guru pada dasarnya merupakan prestasi kerja yang dicapai guru dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik. Kemampuan kepemimpina kepala sekolah merupakan salah satu faktor penentu dalam meningkatkan kinerja guru. Iklim sekolah yang nyaman, kondusif dan kompetitif juga sangat berpengaruh terhadap kinerja guru. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dengan menggunakan SPSS for windows menunjukkan bahwa: 1) Terdapat pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan terhadap kinerja guru, dimana  kinerja guru dapat ditentukan melalui kepemimpinan. 2) Terdapat pengaruh yang signifikan antara iklim sekolah terhadap kinerja guru, dimana  kinerja guru dapat ditentukan melalui iklim sekolah. 3) Terdapat pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan dan iklim sekolah terhadap kinerja guru, dimana  kinerja guru dapat ditentukan melalui kepemimpinan dan iklim sekolah. Implikasi dari kesimpulan diatas adalah karena kinerja guru dapat ditentukan melalui kepemimpinan, hendaknya kualitas kepemimpinan pada seorang pemimpin dalam hal ini kepala sekolah dan jajarannya harus senantiasa ditingkatkan.
Manajemen Kurikulum Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa Daerah untuk Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Sunda Faturohman, Ofa; Sudrajat, Adjat; Ghoer, Hilman Farouq
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 5 No. 4 (2022): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (513.737 KB) | DOI: 10.54371/jiip.v5i4.551

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran dan informasi tentang Manajemen kurikukum pembelajaran muatan lokal Bahasa daerah dalam meningkatkan keterampilan berbahasa daerah, penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan motede deskriptif, teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Adapun hasil dari penelitian ini adalah: 1) Perencanaan kurikulum pelajaran mulok bahasa daerah dalam meningkatkan keterampilan berbahasa Sunda disusun oleh guru sesuai pedoman pelaksanaan berupa silabus, RPP berikut sarana media pembelajarannya, dengan durasi waktu 2 jam pelajaran per minggunya. 2). Pelaksanaan kurikulum pembelajaran muatan lokal bahasa daerah dalam meningkatkan keterampilan berbahasa sunda, guru telah berupaya menerapkan RPP dengan dukungan media dan sarana pembelajaran yang memadai hanya saja belum dapat berjalan secara efektif, 3). Evaluasi kurikulum pembelajaran mulok bahasa daerah dalam meningkatkan keterampilan berbahasa Sunda telah berpedoman pada penilaian otentik sebagaimana standar penilaian pembelajaran DIKBUD R.I. Namun dalam implementasinya masih ada guru yang belum menguasai dengan baik penyusunan instrumen test dalam memilih dan menetapkan butir butir soal tes pengetahuan.
INTEGRATIVE ACADEMIC SUPERVISION FOR CONTINUOUS TEACHER DEVELOPMENT: A QUALITATIVE STUDY AT SDN KALIMULYA 1 DEPOK Sari, Bermara Giri Menur; Wasliman, Iim; Mulyanto, Agus; Ghoer, Hilman Farouq
Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol. 8 No. 01 (2025): Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/im.v8i01.8019

Abstract

The dynamic nature of education requires innovative approaches to teacher professional development that can meet the diverse needs of educators and students. This study investigates the implementation of integrative academic supervision (IAS) at SDN Kalimulya 1, Depok, focusing on promoting teachers' continuous growth and addressing challenges in developing professional identity and pedagogical practice. This qualitative study used semi-structured interviews and thematic analysis to explore teachers' experiences and perspectives on integrative academic supervision. Data were collected from teachers and academic supervisors to assess how IAS contributes to teacher competence, collaboration and reflection. The study also identified challenges related to administrative tasks and institutional support. Findings showed a significant improvement in teachers' confidence and pedagogical competence, with 85% reporting better readiness to implement new learning strategies. Collaborative discussions among teachers increased, with 78% engaging in knowledge-sharing practices. In addition, 88 per cent of respondents felt more connected to their professional community, highlighting the role of IAS in strengthening professional identity. However, 70% of teachers noted difficulties in balancing administrative tasks with professional development activities, indicating the need for systemic support. IAS was found to be a practical framework for promoting teacher growth by encouraging reflective practice and collaboration among teachers. This aligns with the theory emphasising experiential and collaborative learning for continuous professional development. However, institutional barriers, such as administrative burdens, underscore the importance of policy adjustments to create a supportive learning environment. This study concludes that IAS significantly improves teachers' competence, motivation and professional identity. To maximise its impact, educational institutions should address time and resource constraints and strengthen policy frameworks that support professional development. Future research should explore the effectiveness of IAS in broader educational contexts to validate these findings and inform best practices in teacher professional development.