Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Komparasi dua model kait AL 6061 T6 dengan eksperimental fotoelastisitas dua dimensi tembus cahaya. Yongkimandalan, Nicky
Jurnal Teknik Mesin (Journal Of Mechanical Engineering) Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/jtm.v9i1.6970

Abstract

Membandingkan dua model kait yang terbuat dari Al 6061 T6 dengan metode eksperimental fotoelastisitas dua dimensi tembus cahaya. dengan metode ini didapat pola distribusi tegangan kedua model.
Deteksi Kerusakan Bantalan Gelinding Pada Motor Listrik dengan Analisa Sinyal Getaran. Yongkimandalan, Nicky; Ariyansah, Riyan
Jurnal Teknik Mesin (Journal Of Mechanical Engineering) Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/jtm.v12i2.20094

Abstract

Penelitian ini dititik beratkan pada Analisa getaran yang terjadi pada bantalan motor listrik tipe single row deep groove ball bearing SKF 6202 RS pada kondisi lingkungan normal dan berdebu. Diagnosis kerusakan bantalan gelinding melalui sinyal getaran yang diperoleh berdasarkan ciri frekuensi khusus yang menandai timbulnya cacat, berupa Fundamental Train Frequency (FTF) yang terjadi pada sangkar, Ball Spin Frequency (BSF) pada bola, Ball Pass Frequency Outer (BPFO) pada lintasan luar, dan Ball Pass Frequency Inner (BPFI) pada lintasan dalam, sesuai dengan geometri bantalan dan kecepatan putar poros motor. Dari hasil eksperimen dan analisis data yang dilakukan, dapat diketahui bahwa peningkatan kerusakan yang terjadi pada bearing berdasarkan kemunculan getaran pada frekuensi FTF, BSF, BPFO dan BPFI mendekati nilai frekuensi per komponen bantalan yang dihitung manual. Bantalan yang mengalami kerusakan pada lintasan dalam menghasilkan amplitudo dominan pada 123,03 Hz (1xBPFI), kerusakan lintasan luar menghasilkan amplitudo dominan pada 228,92 Hz (3xBPFO), kerusakan bola akan menghasilkan amplitudo dominan pada 31,1 Hz (1xBSF) serta kerusakan sangkar akan menghasilkan amplitudo dominan pada 9,34 Hz. Selain itu kerusakan yang paling pertama muncul adalah pada lintasan dalam dikarenakan kontaminasi debu yang dimasukkan ke bantalan langsung bergesekan dengan lingkaran dalam bantalan sehingga kenaikan laju amplitudonya lebih tinggi dibandingkan kenaikan laju amplitude elemen bantalan bola lainnya.
Rancang Bangun Sistem Kontrol Shuttle Racking Pallet Berbasis Mikrokontroler ATmega 2560. (Studi Kasus PT. Mitra Raya Setiakawan) Yongkimandalan, Nicky; Yustrandi, Anggi
Jurnal Teknik Mesin (Journal Of Mechanical Engineering) Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/jtm.v11i2.13929

Abstract

Drive-in racking merupakan salah satu jenis konfigurasi sistem penyimpanan barang di gudang. Sistem drive-in racking menggunakan shuttle sebagai alat penjemput keluar/masuk barang atau produk yang dikendalikan oleh seorang operator. Pada bagian Sistem elektrikal shuttle yaitu CPU (Central Processor Unit) sering mendapatkan kendala sehingga tidak menjadi efektif dalam penggunaannya. Penelitian bertujuan untuk mengganti CPU (Central Processor Unit) tersebut dengan mikrokontroler Atmega 2560 sebagai sistem kontrol shuttle racking menggunakan arduino Mega 2560 dan juga mengunakan radio kendali jarak jauh tipe turnigy 6X FHSS 2,4 GHzdan transmitter sebagai pengelola untuk melanjutkan perintah ke mikrokontroler. Alat ini bekerja berdasarkan perintah dari operator melalui kendali jarak jauh dan Sensor sebagai bantuan pengendali jalannya sistem yang telah diciptakan. Melalui sirkuit sensor, mikrokontroler dapat mendeteksi posisi dan mengontrol pekerjaan antar-jemput. Pemancar yang menghubungkan perintah dari remotemenuju mikrokontroler. Setelah itu diolah sesuai dengan perintah yang ada didalamnya sebagai keluaran. Dengan menggunakanmikrokontroler Atmega 2560 telah memudahkan penggantian suku cadang shuttle yang rusak. Menggunakan modul driver (driver smartdrive duo-channel 60 Amp) kecepatan motor bisa dikontrol dengan baik. Jarak deteksi sensor mempengaruhi kinerja sensor dalam mendeteksi objek, dimana semakin jauh jarak deteksi sensor semakin tidak fokus sensor dalam mendeteksi objek. Hasil pengukuran V dan I (input) serta V dan I (output) didapati hasil yang berbeda untuk setiap jenis sensor, hal ini dipengaruhi juga oleh jarak deteksi sensor. Radio kendali jarak jauh tipe turnigy 6X FHSS 2,4 GHz memudahkan pengguna dalam mengendalikan kerja shuttle.
Analisis Pengaruh Variasi Sudut Jari-jari terhadap Ketahanan Struktur Pelek Ring 17 Menggunakan Ansys. Fikri, Agus; Yongkimandalan, Nicky; Surahto, Aep; Ardika, Rizki Dwi; Ariyansah, Riyan; Avorizano, Arry; Mujirudin, Mujirudin; Bintoro, Sefrian Rizki
AutoMech : Jurnal Teknik Mesin Vol 5, No 01 (2025): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/jtm.v%vi%i.11835

Abstract

Kemampuan pelek untuk mengatasi tantangan eksternal seperti beban jalan yang tidak merata atau dampak tabrakan, serta mampu menopang beban kendaraan, menjadi sangat penting agar tidak terjadi kegagalan struktural yang dapat menyebabkan kecelakaan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kekuatan struktural dan ketahanan deformasi dari masing-masing desain variasi modifikasi sudut pelek ring 17. Metode yang digunakan adalah pendekatan simulasi uji impak menggunakan perangkat lunak ANSYS dengan menerapkan metode explicit dynamics analysis. Dengan menerapkan variasi besar radius sudut spoke pelek yaitu 5o, 34o dan 48o. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tegangan tertinggi terjadi pada pelek ring 17 dengan modifikasi R5 yaitu sebesar 379,72 MPa. Sedangkan, tegangan terendah terjadi pelek ring 17 dengan modifikasi R34 yaitu sebesar 344,65 MPa. Selain itu, diketahui juga nilai regangan ekuivalen maksimum pada sudut pelek R5 sebesar 0,0052116 mm/mm. Jadi modifikasi sudut spoke R34 dan R48 pada pelek dengan tegangan dan regangan yang lebih rendah cenderung memiliki performa struktural yang lebih baik dan lebih dapat diandalkan menahan beban impak. Kata Kunci: Pelek Ring 17, Sudut spoke, Uji Impack, ANSYS.
Pelatihan Perawatan Sistem Pendingin Kendaraan Operasional bagi Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum Yongkimandalan, Nicky; Janan, Syifaul; Harlianto, Didi
Jurnal Abdimas Perbanas Vol. 6 No. 2 (2025): Jurnal Abdimas Perbanas
Publisher : Institut Keuangan-Perbankan Dan Informatika Asia Perbanas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56174/jap.v6i2.951

Abstract

The cooling system is one of the essential components in motor vehicles that requires proper maintenance. Disruption in the performance of the cooling system can lead to an increase in the engine's operating temperature. Ultimately, an overheated engine can cause reduced performance, damage to engine components, and even systemic component failure in motor vehicles. The purpose of this community service activity is to enhance the knowledge of Public Infrastructure and Facilities Handling (PPSU) officers in maintaining the cooling systems of their operational vehicles, which are three-wheeled motorcycles. To achieve this goal, we conducted a workshop at the RW.016 Secretariat, West Cengkareng, West Jakarta. As a result of this activity, PPSU officers in the area have increased their understanding of what needs to be done regularly to ensure the optimal performance of their operational vehicles' cooling systems. An optimally performing cooling system allows the operational vehicles to function properly, ultimately leading to maximum performance by the PPSU officers.
Analisis Pengaruh Variasi Sudut Jari-jari terhadap Ketahanan Struktur Pelek Ring 17 Menggunakan Ansys. Fikri, Agus; Yongkimandalan, Nicky; Surahto, Aep; Ardika, Rizki Dwi; Ariyansah, Riyan; Avorizano, Arry; Mujirudin, Mujirudin; Bintoro, Sefrian Rizki
AutoMech : Jurnal Teknik Mesin Vol. 5 No. 01 (2025): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/jtm.v%vi%i.11835

Abstract

Kemampuan pelek untuk mengatasi tantangan eksternal seperti beban jalan yang tidak merata atau dampak tabrakan, serta mampu menopang beban kendaraan, menjadi sangat penting agar tidak terjadi kegagalan struktural yang dapat menyebabkan kecelakaan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kekuatan struktural dan ketahanan deformasi dari masing-masing desain variasi modifikasi sudut pelek ring 17. Metode yang digunakan adalah pendekatan simulasi uji impak menggunakan perangkat lunak ANSYS dengan menerapkan metode explicit dynamics analysis. Dengan menerapkan variasi besar radius sudut spoke pelek yaitu 5o, 34o dan 48o. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tegangan tertinggi terjadi pada pelek ring 17 dengan modifikasi R5 yaitu sebesar 379,72 MPa. Sedangkan, tegangan terendah terjadi pelek ring 17 dengan modifikasi R34 yaitu sebesar 344,65 MPa. Selain itu, diketahui juga nilai regangan ekuivalen maksimum pada sudut pelek R5 sebesar 0,0052116 mm/mm. Jadi modifikasi sudut spoke R34 dan R48 pada pelek dengan tegangan dan regangan yang lebih rendah cenderung memiliki performa struktural yang lebih baik dan lebih dapat diandalkan menahan beban impak. Kata Kunci: Pelek Ring 17, Sudut spoke, Uji Impack, ANSYS.