Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA KINERJA KADER POSYANDU LANSIA DENGAN KEPUASAN LANSIA Dewi Rury Arindari; Dessy Suswitha; Rendi
Jurnal Kesehatan : Jurnal Ilmiah Multi Sciences Vol 10 No 02 (2020): JURNAL KESEHATAN: JURNAL ILMIAH MULTI SCIENCIES
Publisher : STIK SITI KHADIJAH PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52395/jkjims.v10i02.291

Abstract

Angka lansia semakin lama semakin signifikan jumlahnya tidak terkecuali di Asia Tenggara. Angka kesakitan populasi lansia akibat gaya hidup dan penyakit tidak menular meningkat dalam 3 tahun terakhir dan berdampak pada timbulnya beban peningkatan biaya pelayanan kesehatan. Kegiatan posyandu lansia merupakan salah satu sarana yang tepat dalam mengontrol dan mendeteksi dini gangguan yang terjadi pada lansia. Salah-satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam posyandu adalah kinerja kader. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kinerja kader dengan kepuasan lansia. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional. Besaran sampel diperoleh dengan teknik multi stage sampling yaitu sebanyak 65 responden. Uji Chi-Square digunakan untuk mengetahui hubungan antara kinerja kader dengan kepuasan lansia. Hasil uji satistik ditemukan ada hubungan yang signifikan antara kinerja kader dengan kepuasan lansia dengan P Value = 0,000. Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan acuan kader dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan posyandu lansia sesuai dengan tugas dan kewajiban kader.
Implementasi Tepid Water Sponge Dalam Mengatasi Masalah Hipertemia Pada Penderita Demam Berdarah Dangue Lela Aini; Lenny Astuti; Dessy Suswitha; Dewi Rury Arindari
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 9, No 2 (2022): Volume 9 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v9i2.6444

Abstract

Implementasi Tepid Water Sponge Dalam Mengatasi Masalah Hipertemia Pada Penderita Demam Berdarah Dangue. Angka kejadian demam berdarah dengue (DBD) setiap tahun di Indonesia selalu meningkat. Masalah yang sangat sering dialami oleh pasien (DBD) adalah demam. Berbagai intervensi dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini, salah satunya adalah dengan water tepid sponge yang telah banyak dialkukan penelitian oleh beberapa ahli. Studi kasus ini merupakan penerapan asuhan keperawatan pada Ny M dengan diagnose medis demam berdarah denguedan didapatkan masalah keperawatan hipertermia. Fokus pemberian implementasi keperawatan untuk mengatasi masalah hipertermia dengan tindakan non farmakologi tepid water sponge atau kompres hangat. Tindakan pemberian tepid water sponge dilakukan 10-15 menit, dengan cara menyekah seluruh permukaan tubuh dengan menggunakan washlap yang sudah di rendam di air hangat. Sebelum dan setelah pemberian tepid water sponge dilakukan pengukuran suhu tubuh, didapatkan hasil penurunan suhu tubuh sebesar 1oC.Tindakan pemberian water tepid spongedalam kasus ini diharapkan dapat dijadikan tindakan mandiri perawat dalam mengatasi masalah hipertermia pada pasien dewasa.
HUBUNGAN PENDIDIKAN IBU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN KEHAMILAN K4 DIPUSKESMAS PADA TAHUN 2020 Nelly Mariyam; Annisa Khoiriah; Sri Mulia Sari; Dea Mega Arini; Dessy Suswitha
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 1 (2023): Volume 10 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v10i1.8493

Abstract

Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obsetrik untuk optimalisasi  luaran maternal  dan neonatal melalui serangkaian  kegiatan pemantauan rutin selama kehamialn.Pendidikan adalah suatu pengembangan kemampuan yang diinginkan adalah proses perubahan mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan proses perubahan. Penelitian ini bertujuan ntuk mengetahui hubungan pendidikan ibu dengan frekuensi kunjungan kehamilan (K4). Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan menggunakan studi restrofektif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang berada di wilayah kerja Puskesmas Padang Selasa Palembang tahun 2020. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 896 ibu hamil. Penelitian dilakukan pada november  2020 dengan menggunakan checklist dengan jumlah sempel sebanyak 896 responden.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa responden yang melakukan kunjungan kehamilan sesuai standar ada 745 responden (83,1%) dan yang tidak melakukan kunjungan kehamilan sesuai standar ada 151 responden (16,9%). responden yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi ada 533 responden (59,5%) dan yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah ada 363 responden (40,5%).Ada hubungan bermakna antara pendidikan dengan frekuensi kunjungan kehamilan (K4) (OR =1.468; ρ value = 0,040).Saran: Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan kepada pihak puskesmas terutama   petugas kesehatan khususnya bidan di Puskesmas Padang Selasa Palembang dapat memberikan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) mengenai pentingnya pemeriksaan kehamilan.
The Combination of Acupressure and Cupping Therapy for Hypertension Patients' Blood Pressure Sintiya Halisya Pebriani; Lily Marleni; Adi Saputra; Dessy Suswitha; Mardiah
Window of Health : Jurnal Kesehatan Vol 7 No 1 (Januari 2024)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woh.vi.905

Abstract

Hypertension that is not controlled and occurs in the long term will affect all body organ systems resulting in various complications that can cause death. To prevent complications in hypertension, it is necessary to control hypertension, one of which is by complementary therapy in the form of acupressure and cupping. This study aims to determine differences in blood pressure in patients with hypertension after acupressure therapy combined with cupping therapy with wet cupping therapy. The type of research is Quasy Experiment with pre-post test with a control group design. The study was conducted at the Asy-Syaafi Holistic Center with a sample of 34 hypertension patients where 14 respondents were in the intervention group and 14 respondents in the control group. The data analyst used the Independent T-test. The results found that there was no difference in systolic blood pressure (p-value 0.800) and diastolic (p-value 0.274) between the intervention group and the control group, but there was a significant difference in systolic blood pressure (p-value 0.000) and diastolic (p-value 0.002) in the intervention group. before and after cupping acupressure therapy and there was a difference in systolic (p value 0.000) and diastolic (p value 0.000) blood pressure in the control group before and after wet cupping therapy. it can be concluded that there is no difference in blood pressure between the group given acupressure combination cupping therapy and the group given wet cupping therapy alone.
TIPS HIDUP SEHAT UNTUK MENCEGAH DIABETES MELITUS TIPE 2 DI MASYARAKAT RT 16 KELURAHAN 36 ILIR KECAMATAN GANDUS PALEMBANG. Sintiya Halisya Pebriani; Mardiah; Adi Saputra; Lily Marleni; Dessy Suswitha; Zuhana
Ukhuwah : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023): UKHUWAH : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : STIK SITI KHADIJAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52395/ujpkm.v1i2.391

Abstract

Prevalensi diabetes melitus tahun demi tahun mengalami peningkatan baik itu di dunia maupun di Indonesia. Mengingat kemungkinan terjadi peningkatan jumlah penderita diabetes melitus di masa mendatang yang nantinya akan menjadi beban yang sangat berat untuk dapat ditangani oleh tenaga kesehatan, maka perlu upaya untuk mencegah terjadinya penyakit ini, dan juga mencegah timbulnya komplikasi yang dapat menurunkan kualitas hidup penderita DM. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat mengenai tips hidup sehat untuk mencegah diabetes melitus tipe 2. Metode yang digunakan yaitu dengan ceramah, tanya jawab dan diskusi. Media penyuluhan yaitu dengan leaflet. Hasil kegiatan berjalan dengan lancar dan dihadiri sebanyak 34 perserta dan mayoritas peserta memahami beberapa cara untuk mencegah diabetes melitus tipe 2. Disimpulkan Sebagian besar perserta mengetahui cara hidup sehat untuk mencegah diabetes tipe 2.
APLIKATIF HEALTH BELIEF MODEL MELALU PROMOSI KESEHATAN PENTINGNYA HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA KELUARGA DENGAN RESIKO TINGGI Dewi Rury Arindari; Dessy Suswitha; Shinta Maharani
Ukhuwah : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2024): UKHUWAH : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : STIK SITI KHADIJAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52395/ujpkm.v2i1.425

Abstract

Keluarga merupakan modal utama di masa depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Setiap anggota keluarga memiliki masa rawan untuk menderita suatu penyakit terutama pada keluarga dengan resiko tinggi yaitu keluarga yang memiliki faktor yang dapat mengancam kesehatan karena keadaan fisik, mental, maupun sosial ekonomisehingga perlu mendapatkan bimbingan dan asuhan keperawatan serta pelayanan kesehatan akibat ketidaktahuan dan ketidakmampuan memelihara kesehatan dan perawatan. Angka kesakitan dan kematian penyakit infeksi dan non infeksi pada keluarga resiko tinggi dapat dicegah dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Upaya promosi tentang PHBS telah dijalankan oleh pemerintah, namun hasilnya belum cukup optimal. Perubahan perilaku individu terjadi seiring dengan perubahan faktor interpersonal berupa persepsi tentang Health Belief Model (HBM) meliputi kerentanan, keparahan, manfaat dan hambatan. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk aplikasi dari hasil penelitian yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat melalui pendekatan teori HBM pada keluarga dengan resiko tinggi. Bentuk kegiatan yang dilakukan adalah pemberdayaan masyarakat melalui promosi kesehatan dengan media leaflet, flipchart dan banner. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan, pemahaman dan perubahan persepsi dari masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Melalui kegiatan ini diharapkan masyarakat khususnya keluarga dengan resiko tinggi dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat secara mandiri pada setiap sektor dalam lingkungan masing-masing keluarga.
APLIKASI PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa Oleifera) UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN PADA PENDERITA HIPERTENSI Dessy suswitha; Dewi Rury Arindari; Sintiya Halisya; Lily Marleni; Mardiah; Zuhana; Adi Saputra
Ukhuwah : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2024): UKHUWAH : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : STIK SITI KHADIJAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52395/ujpkm.v2i2.458

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah di atas 140/90 mmHg saat tekanan jantung berkontraksi untuk mempompa darah ke seluruh tubuh. Terjadinya hipertensi disebabkan oleh beberapa faktor yang saling mempengaruhi yaitu Faktor utama yang berperan dalam patofisiologi adalah faktor genetik dan sediktinya tiga faktor lingkungan seperti asupan garam, stres dan obesitas. Salah satu terapi komplementer yang dapat menurunkan tekanan darah adalah tumbuhan kelor. Kegiatan penyuluhan kesehatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat di Di RT 16 Kelurahan 36 Ilir Kecamatan Gandus Palembang. Hasil kegiatan ini menyatakan bahwa adanya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan daun kelor dalam mengatasi perubahan tekanan darah pada penderita hipertensi dari kategori kurang menjadi baik sejumlah 34 orang. Diharapkan masyarakat dapat menjaga pola makan dan melakukan pemeriksaan kesehatan ke puskesmas terdekat secara rutin.
FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) PADA REMAJA Lily Marleni; Sintiya Halisya Pebriani; Dessy Suswitha; Mardiah
Jurnal Kesehatan : Jurnal Ilmiah Multi Sciences Vol 15 No 1 (2025): JURNAL KESEHATAN : JURNAL ILMIAH MULTI SCIENCES
Publisher : STIK SITI KHADIJAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52395/jkjims.v15i1.473

Abstract

Saat ini PTM tidak hanya diderita oleh lanjut usia, namun juga mulai banyak ditemukan pada kelompok usia muda dan produktif, termasuk pada usia anak maupun remaja. Kasus PTM pada kelompok anak sama mengkhawatirkannya dengan kasus PTM pada kelompok dewasa. Obesitas pada anak dapat meningkatkan resiko penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes mellitus tipe 2 maupun penyakit-penyakit lainnya. Perubahan perilaku dan gaya hidup remaja saat ini merupakan faktor yang memegang penting dalam peningkatan resiko PTM, seperti gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, aktifitas fisik kurang, pola makan yang tidak sehat, stress, dan obesitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi frekuensi factor risiko penyakit tidak menular pada remaja. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan cross sectional. Metode pendekatan cross sectional adalah jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran data variabel independent dan dependent hanya satu kali pada satu saat. Sampel yang didapatkan 51 orang. Distribusi frekuensi yang memiliki status gizi dengan katergori Kurus (berat) sebanyak 41 responden (80,4%), Distribusi frekuensi kadang-kadang konsumsi sayur dan buah sebanyak 40 orang (78,4%). Distribusi frekuensi yang kadang-kadang mengkonsumsi minuman bersoda sebanyak 38 responden (74,5%), Distribusi frekuensi yang kadang-kadang mengkonsumsi makanan cepat saji sebanyak 26 responden (51%), Distribusi frekuensi yang kadang-kadang melakukan aktivitas fisik sebanyak 36 responden (70,6%), Dsitribusi frekuensi yang merokok sebanyak 13 responden (25,5%). Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat melakukan penelitian lebih lanjut tentang penyakit tidak menular dengan menggunakan metode yang berbeda dan jumlah sampel yang lebih luas lagi.
EDUKASI SELF CARE MANAGEMENT DIABETES DALAM PENGENDALIAN DM TIPE 2 Sintiya Halisya Pebriani; Dessy Suswitha; Lily Marleni; Mardiah
Ukhuwah : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025): UKHUWAH : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : STIK SITI KHADIJAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52395/ujpkm.v3i1.503

Abstract

Prevalensi diabetes melitus tahun demi tahun mengalami peningkatan baik itu di dunia maupun di Indonesia. Mengingat kemungkinan terjadi peningkatan jumlah penderita diabetes melitus di masa mendatang yang nantinya akan menjadi beban yang sangat berat untuk dapat ditangani oleh tenaga kesehatan, maka perlu upaya untuk mencegah terjadinya penyakit ini. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pendidikan kesehatan mengenai Self Care Management atau perawatan secara mandiri pada pasien DM tipe 2 guna mengendalikan kadar glukosa darah. Metode yang digunakan yaitu dengan ceramah, tanya jawab dan diskusi. Media penyuluhan yaitu dengan leaflet. Hasil kegiatan berjalan dengan lancar dan dihadiri sebanyak 35 peserta dan mayoritas peserta memahami beberapa cara untuk mengendalikan kadar glukosa darah melalui perawatan secara mandiri.
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN DIABETES SELF MANAGEMENT PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 BERBASIS HEALTH PROMOTION MODEL Dewi Rury Arindari; Dessy Suswitha; Sri Mulia Sari; Shinta Maharani
Jurnal Kesehatan : Jurnal Ilmiah Multi Sciences Vol 14 No 2 (2024): JURNAL KESEHATAN : JURNAL ILMIAH MULTI SCIENCES
Publisher : STIK SITI KHADIJAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52395/jkjims.v14i2.449

Abstract

Diabetes Mellitus tipe 2 merupakan salah satu dari empat prioritas penyakit tidak menular yang banyak diderita dan dapat menjadi penyebab utama kecacatan akibat komplikasi bahkan kematian. Diabetes Mellitus pun dikenal sebagai “lifelong disease” atau penyakit yang tidak dapat disembuhkan selama rentang hidup kliennya sehingga penting bagi penderita untuk memiliki kesadaran dan kemampuan dalam melakukan Diabetes self management. Salah satu conceptual framework yang dapat digunakan dan sesuai untuk menumbuhkan perilaku tersebut adalah Health Promotion Model dimana terdapat salah satu bagian dari konsep utamanya ikut berkontribusi dalam keberhasilan pelaksanaan Diabetes Self Management yaitu dukungan sosial. Beberapa penelitian terdahulu telah menyatakan bahwa dukungan sosial sebagai determinan dalam implementasi Diabetes Self Management. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan Diabetes Self Management menggunakan pendekatan Health Promotion Model pada penderita Diabetes Mellitus Tipe 2. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita Diabetes Mellitus tipe 2 dengan besaran sampel sebanyak 44 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling dengan analisa data menggunakan Spearman-correlation-coefficient. Hasil uji Ranks Spearman menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan secara statistik antara dukungan sosial dengan Diabetes Self Management nilai p < 0.001. Diharapkan petugas kesehatan melakukan sosialisasi dan promosi kesehatan dengan pendekatan teori Health Promotion Model melalui pendampingan kepada keluarga dan teman sebaya tentang pentingnya dukungan yang diberikan dalam menerapkan Diabetes Self Management pada penderita Diabetes Mellitus tipe 2.