Sintiya Halisya Pebriani
Unknown Affiliation

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGARUH TERAPI BEKAM TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II Abdul Syafe’i; Sintiya Halisya Pebriani; Lily Marleni; Dedi Pahrul
Jurnal Kesehatan : Jurnal Ilmiah Multi Sciences Vol 12 No 01 (2022): JURNAL KESEHATAN : JURNAL ILMIAH MULTI SCIENCES
Publisher : STIK SITI KHADIJAH PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52395/jkjims.v12i01.336

Abstract

Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit yang terjadi karena terjadinya peningkatan kadar glukosa dalam darah yang tidak terkontrol yang dapat menimbulkan kematian. Ada berbagai macam cara untuk mengendalikan kadar gula dalam darah yaitu dengan terapi bekam basah. Terapi bekam merupakan metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah yang terkontaminasi toksin atau oksidan dari dalam tubuh melalui permukaan kulit. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi bekam terhadap kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe II di Klinik Holistik Center Asy- Syafii Pelambang tahun 2020. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian pre eksperimen dengan pendekatan one group pre-post test design. Sampel pada penelitian ini adalah penderita diabetes mellitus tipe II berjumlah 20 orang pasien. Hasil penelitian ini didapatkan rata-rata kadar gula darah sebelum terapi bekam 227.90 mg/dl dan setelah terapi bekam 217.80 mg/dl, hasil uji paired sample t-test didapatkan p= 0.000 yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara kadar gula darah sebelum dan sesudah diberikan terapi bekam basah. Ada pengaruh terapi bekam basah terhadap kadar gula darah pada pasien diabtetes mellitus tipe II.
The Combination of Acupressure and Cupping Therapy for Hypertension Patients' Blood Pressure Sintiya Halisya Pebriani; Lily Marleni; Adi Saputra; Dessy Suswitha; Mardiah
Window of Health : Jurnal Kesehatan Vol 7 No 1 (Januari 2024)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woh.vi.905

Abstract

Hypertension that is not controlled and occurs in the long term will affect all body organ systems resulting in various complications that can cause death. To prevent complications in hypertension, it is necessary to control hypertension, one of which is by complementary therapy in the form of acupressure and cupping. This study aims to determine differences in blood pressure in patients with hypertension after acupressure therapy combined with cupping therapy with wet cupping therapy. The type of research is Quasy Experiment with pre-post test with a control group design. The study was conducted at the Asy-Syaafi Holistic Center with a sample of 34 hypertension patients where 14 respondents were in the intervention group and 14 respondents in the control group. The data analyst used the Independent T-test. The results found that there was no difference in systolic blood pressure (p-value 0.800) and diastolic (p-value 0.274) between the intervention group and the control group, but there was a significant difference in systolic blood pressure (p-value 0.000) and diastolic (p-value 0.002) in the intervention group. before and after cupping acupressure therapy and there was a difference in systolic (p value 0.000) and diastolic (p value 0.000) blood pressure in the control group before and after wet cupping therapy. it can be concluded that there is no difference in blood pressure between the group given acupressure combination cupping therapy and the group given wet cupping therapy alone.
TIPS HIDUP SEHAT UNTUK MENCEGAH DIABETES MELITUS TIPE 2 DI MASYARAKAT RT 16 KELURAHAN 36 ILIR KECAMATAN GANDUS PALEMBANG. Sintiya Halisya Pebriani; Mardiah; Adi Saputra; Lily Marleni; Dessy Suswitha; Zuhana
Ukhuwah : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023): UKHUWAH : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : STIK SITI KHADIJAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52395/ujpkm.v1i2.391

Abstract

Prevalensi diabetes melitus tahun demi tahun mengalami peningkatan baik itu di dunia maupun di Indonesia. Mengingat kemungkinan terjadi peningkatan jumlah penderita diabetes melitus di masa mendatang yang nantinya akan menjadi beban yang sangat berat untuk dapat ditangani oleh tenaga kesehatan, maka perlu upaya untuk mencegah terjadinya penyakit ini, dan juga mencegah timbulnya komplikasi yang dapat menurunkan kualitas hidup penderita DM. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat mengenai tips hidup sehat untuk mencegah diabetes melitus tipe 2. Metode yang digunakan yaitu dengan ceramah, tanya jawab dan diskusi. Media penyuluhan yaitu dengan leaflet. Hasil kegiatan berjalan dengan lancar dan dihadiri sebanyak 34 perserta dan mayoritas peserta memahami beberapa cara untuk mencegah diabetes melitus tipe 2. Disimpulkan Sebagian besar perserta mengetahui cara hidup sehat untuk mencegah diabetes tipe 2.
FAKTOR RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) PADA REMAJA Lily Marleni; Sintiya Halisya Pebriani; Dessy Suswitha; Mardiah
Jurnal Kesehatan : Jurnal Ilmiah Multi Sciences Vol 15 No 1 (2025): JURNAL KESEHATAN : JURNAL ILMIAH MULTI SCIENCES
Publisher : STIK SITI KHADIJAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52395/jkjims.v15i1.473

Abstract

Saat ini PTM tidak hanya diderita oleh lanjut usia, namun juga mulai banyak ditemukan pada kelompok usia muda dan produktif, termasuk pada usia anak maupun remaja. Kasus PTM pada kelompok anak sama mengkhawatirkannya dengan kasus PTM pada kelompok dewasa. Obesitas pada anak dapat meningkatkan resiko penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes mellitus tipe 2 maupun penyakit-penyakit lainnya. Perubahan perilaku dan gaya hidup remaja saat ini merupakan faktor yang memegang penting dalam peningkatan resiko PTM, seperti gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, aktifitas fisik kurang, pola makan yang tidak sehat, stress, dan obesitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi frekuensi factor risiko penyakit tidak menular pada remaja. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan cross sectional. Metode pendekatan cross sectional adalah jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran data variabel independent dan dependent hanya satu kali pada satu saat. Sampel yang didapatkan 51 orang. Distribusi frekuensi yang memiliki status gizi dengan katergori Kurus (berat) sebanyak 41 responden (80,4%), Distribusi frekuensi kadang-kadang konsumsi sayur dan buah sebanyak 40 orang (78,4%). Distribusi frekuensi yang kadang-kadang mengkonsumsi minuman bersoda sebanyak 38 responden (74,5%), Distribusi frekuensi yang kadang-kadang mengkonsumsi makanan cepat saji sebanyak 26 responden (51%), Distribusi frekuensi yang kadang-kadang melakukan aktivitas fisik sebanyak 36 responden (70,6%), Dsitribusi frekuensi yang merokok sebanyak 13 responden (25,5%). Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat melakukan penelitian lebih lanjut tentang penyakit tidak menular dengan menggunakan metode yang berbeda dan jumlah sampel yang lebih luas lagi.
EDUKASI SELF CARE MANAGEMENT DIABETES DALAM PENGENDALIAN DM TIPE 2 Sintiya Halisya Pebriani; Dessy Suswitha; Lily Marleni; Mardiah
Ukhuwah : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025): UKHUWAH : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : STIK SITI KHADIJAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52395/ujpkm.v3i1.503

Abstract

Prevalensi diabetes melitus tahun demi tahun mengalami peningkatan baik itu di dunia maupun di Indonesia. Mengingat kemungkinan terjadi peningkatan jumlah penderita diabetes melitus di masa mendatang yang nantinya akan menjadi beban yang sangat berat untuk dapat ditangani oleh tenaga kesehatan, maka perlu upaya untuk mencegah terjadinya penyakit ini. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pendidikan kesehatan mengenai Self Care Management atau perawatan secara mandiri pada pasien DM tipe 2 guna mengendalikan kadar glukosa darah. Metode yang digunakan yaitu dengan ceramah, tanya jawab dan diskusi. Media penyuluhan yaitu dengan leaflet. Hasil kegiatan berjalan dengan lancar dan dihadiri sebanyak 35 peserta dan mayoritas peserta memahami beberapa cara untuk mengendalikan kadar glukosa darah melalui perawatan secara mandiri.
IMPLEMENTASI SELF CARE MANAGEMENT DIABETES TERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN DM TIPE 2 Sintiya Halisya Pebriani; Lily Marleni; Helni Anggraini; Satra Yunola
Jurnal Kesehatan : Jurnal Ilmiah Multi Sciences Vol 14 No 2 (2024): JURNAL KESEHATAN : JURNAL ILMIAH MULTI SCIENCES
Publisher : STIK SITI KHADIJAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52395/jkjims.v14i2.453

Abstract

Pengendalian kadar glukosa darah dikenal dengan 4 pilar penting, diantaranya edukasi, pengaturan diet, aktivitas fisik, dan kepatuhan minum obat. Keberhasilan pengelolaan dan pengendalian ini nantinya akan terwujud dari manajemen pengelolaan diabetes yang dilakukan secara mandiri oleh pasien (self-care management diabetes), dimana jika kualitas selfmanagement diabetes melitus dilakukan tidak tepat maka akan meningkkatkan risiko terjadinya komplikasi yang berdampak pada kualitas hidup pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh self-care management diabetes terhadap kualitas hidup pada pasien DM tipe 2. Jenis penelitian survei deskriptif dengan pendekatan cross sectional dengan sampel 42 pasien DM tipe 2 yang melakukan rawat jalan di RS. Islam Siti Khadijah Palembang. Pengumpulan data menggunakan Diabetes Self Management Questionnaire (DSMQ) dan Diabetes Quality of Life (DQOL) yang di anlaisis dengan uji statistik Spearman Rho. Hasil penelitian ini enunjukkan terdapat pengaruh ( p value = 0,016) self care management diabetes terhadap kualitas hidup pasien DM tipe 2. Koefisen korelasi r = 0,363* menunjukkan hubungan yang cukup kuat dan searah yang artinya semakin baik self care management oleh pasien DM tipe 2 maka akan semakin baik pula tingkat kualitas hidup pasien tersebut. Oleh karena itu diharapkan pasien DM dapat melakukan pengendalian kadar glukosa secara mandiri dengan baik sehingga dapat meningkatkan kulitas hidup.
EFIKASI DIRI DALAM MENGHADAPI PERILAKU BULLYING PADA ANAK USIA SEKOLAH: SELF EFFICACY IN DEALING WITH BULLYING BEHAVIOR IN SCHOOL AGE CHILDREN Lily Marleni; Sintiya Halisya Pebriani; Zuhana; Mardiah; Adi Saputra; Dessy Suswitha
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v2i2.207

Abstract

Abstrak Tindakan bullying sudah menjadi masalah global yang sering ditemui dan dihadapi banyak orang khususnya remaja termasuk remaja awal di sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) maupun di sekolah menengah atas (SMA). Bullying merupakan perilaku yang agresif dan terjadi berulang kali dengan cara menyakiti fisik ataupun mental yang dilakukan oleh seorang maupun sekelompok anak kepada anak yang lainnya. . Dampak yang ditimbulkan ketika seseorang atau lebih melakukan perilaku bullying yaitu cenderung berperilaku agresif lalu terlibat di sebuah kelompok dan aktivitas kenakalan yang lain. Sebaliknya dampak yang dapat dirasakan oleh korban bullying yakni memiliki masalah emosi atau perasaan, harga diri rendah, tertekan, suka menyendiri dan merasa tidak aman Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatakan pengetahuan siswa/siswi mengenai efikasi diri dalam menghadapai perilaku bullying di Sekolah Dasar Negeri 41 Palembang dengan metode penyuluhan. Proses pelaksanaan dalam kegiatan Penyuluhan dengan efikasi diri dalam menghadapi perilaku bullying pada anak usia sekolah di SD N 41 Palembang tahun 2023 telah dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus 2023.. Pelaksanaan penyuluhan ditujukan pada siswa/siswi setempat dengan media dan alat yang digunakan yaitu leaflet. Penyampaian materi dengan metode ceramah dan diskusi mengenai efikasi diri dalam menghadapi perilaku bullying. Pada saat materi berakhir di berikan evaluasi ke siswa/siswi yang mengikuti penyuluhan dengan mudah mereka bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang di berikan serta ada beberapa siswa/siswi memberikan pertanyaan terkait hal yang belum mereka pahami, kegiatan ini harapannya ke depan bisa dilaksanakan secara berkesinambungan dan berkelanjutan Kata Kunci : Efikasi diri, Perilaku Bullying, Usia Sekolah   Abstract Bullying has become a global problem that is often encountered and faced by many people, especially teenagers, including early teens in elementary school (SD), middle school (SMP) and high school (SMA). Bullying is aggressive behavior that occurs repeatedly by means of physical or mental harm carried out by one or a group of children against other children. . The impact that occurs when one or more people engage in bullying behavior is that they tend to behave aggressively and then become involved in groups and other delinquent activities. On the other hand, the impacts that can be felt by victims of bullying are having emotional or feeling problems, low self-esteem, being depressed, liking to be alone and feeling insecure. The aim of this community service is to increase the knowledge of students at State Elementary School 41 Palembang. The implementation process for counseling activities on self-efficacy in dealing with bullying behavior in school-aged children at SD N 41 Palembang in 2023 was carried out on August 11 2023. The outreach was aimed at local students with the media and tools used, namely leaflets. Delivery of material using lecture and discussion methods regarding self-efficacy in dealing with bullying behavior. At the end of the material, evaluation was given to the students who took part in the counseling, they were easily able to answer the questions given and there were several students who asked questions related to things they did not understand. It is hoped that in the future this activity can be carried out continuously and sustainable  Keywords: Self-efficacy, Bullying Behavior, School Age
PENGETAHUAN DAN GAYA HIDUP PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT ISLAM SITI KHADIJAH PALEMBANG: KNOWLEDGE AND LIFESTYLE IN PATIENTS TYPE 2 DIABETES MELLITUS IN ISLAMIC HOSPITAL OF SITI KHADIJAH PALEMBANG Lily Marleni; Astuti, Lenny; Sintiya Halisya Pebriani; Dessy Suswitha; Adi Saputra; Mardiah
Jurnal Ilmiah Pamenang Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Pamenang ( JIP )
Publisher : Stikes Pamenang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jip.v5i2.174

Abstract

Abstrak Diabetes Mellitus (DM) adalah suatu kondisi kronis yang terjadi ketika tubuh tidak dapat menghasilkan cukup insulin atau tidak dapat menggunakan insulin, dan didiagnosis dengan mengamati peningkatan kadar glukosa dalam darah. Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit degeneratif yang mengalami peningkatan  di dunia baik dinegara maju maupun di negara berkembang dan menjadi masalah kesehatan atau penyakit secara umum yang terjadi di masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pengetahuan dengan gaya hidup penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang Tahun 2023. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan cross sectional. Metode pendekatan cross sectional adalah jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran data variabel independent dan dependent hanya satu kali pada satu saat. Sampel yang didapatkan 42 orang. Hasil Uji Korelasi Koefisien Kontingensi . Dari Hasil uji statistik didapatkan besaran / koefisien korelasi antara variabel pengetahuan dengan gaya hidup penderita diabetes mellitus adalah sebesar 0,628. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat melakukan penelitian lebih lanjut tentang Diabetes Mellitus Tipe 2 yang lain dengan menggunakan metode yang berbeda Kata kunci:  Diabetes Mellitus, gaya hidup, pengetahuan   Abstract Diabetes Mellitus is a chronic condition that occurs when the body cannot produce enough insulin or cannot use insulin, and is diagnosed by observing increased levels of glucose in the blood. DM been one of the degenerative diseases that is increasing in the world, both in developed and developing countries. DM has become a general health problem or disease that occurs in society. The aim of this research is to determine whether there is a relationship between knowledge and the lifestyle of Type 2 Diabetes Mellitus sufferers at the Siti Khadijah Islamic Hospital Palembang in 2023. The approach method used in this research is a cross sectional approach. The cross sectional approach method is a type of research that emphasizes measuring data on independent and dependent variables only once at a time. The sample obtained was 42 people. The chi square test results show a p value of 0.000, which means there is a relationship between knowledge and the lifestyle of Type 2 Diabetes Mellitus sufferers. It is hoped that future researchers can carry out further research on other Type 2 Diabetes Mellitus using different methods.  Key words: Diabetes Mellitus, lifestyle, knowledge
PENYULUHAN KESEHATAN FIRST AID PADA PENDERITA SINKOP DI MADRASAH ISLAMIAH AL – AMALUL KHAIR PALEMBANG Dessy Suswitha; Mardiah; Lily Marleni; Sintiya Halisya Pebriani; Adi Saputra; Dewi Rury Arindari
Ukhuwah : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): UKHUWAH : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : STIK SITI KHADIJAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52395/ujpkm.v1i1.369

Abstract

Pertolongan pertama pada penderita sinkop merupakan perawatan yang diberikan segera pada orang yang cidera atau mendadak sakit. Pertolongan pertama hanya memberi bantuan sementara sampai mendapatkan perawatan medis yang kompeten, jika perlu atau sampai kesempatan pulih tanpa perawatan medis terpenuhi. Sinkop merupakan sebuah kondisi seseorang tiba-tiba kehilangan kesadarannya. Kehilangan kesadaran ini diikuti dengan melemahnya kerja otot sehingga penderita jatuh. Melalui pemberian penyuluhan kesehatan sebagai wujud first aid penderita sinkop dapat membantu penderita terpenuhi aliran adarah dan oksigen ke otak. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan informasi dan meningkatkan pemahaman guru dan siswa/i tentang first aid penderita sinkop. Kegiatan penyuluhan kesehatan di laksanakan di lingkungan sekolah dengan menggunakan media poster dan leaflet. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa semua guru dan siswa/i memahami tentang first aid pada penderita sinkop. Diharapakan dari kegiatan penyuluhan mampu memberikan pengetahuan dasar tentang pertolongan pertama pada penderita sinkop. Program ini dijalankan dengan maksud memberikan proteksi tambahan kepada siswa/I terutama Sekolah MI AL – Amalul Khair Palembang agar sebelum berangkat sekolah harus sarapan terlebih dahulu, sehingga tubuh tidak lemas dan pucat saat mengikuti pelajaran di kelas.