A. Rizki Amelia AP
Unknown Affiliation

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Persepsi Remaja Tentang HIV/AIDS Pada Organisasi Berbasis Komunitas (OBK) di Kota Makassar Tahun 2020 Aulia Apriliani; A. Rizki Amelia AP; Rusyidi, Arni Rizqiani
Window of Public Health Journal Vol. 1 No. 1 (Juni, 2020)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelola Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woph.vi.50

Abstract

Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) is interpreted as a symptom or disease caused by decreased immunity due to infection with Human Immunodeficiency Virus (HIV). The highest HIV/AIDS sufferers by age in South Sulawesi Province in 2019 are aged 15-29 years and Makassar City is the city with the highest number of sufferers HIV/AIDS as many as 430 people. The purpose of this study was to determine adolescent perceptions about HIV/AIDS in Community Based Organizations (OBK) in Makassar City in 2020. The type of research used was qualitative with a phenomenological approach. The informants in this study consisted of key informants, supporting informants, and ordinary informants who done with the snowball sampling method. From the results of the study it was found that adolescents who are members of the Makassar State University MAPHAN UKM show the perception of the vulnerability of girls knowing the risk of disease. The perception of seriousness shows that adolescents know the seriousness of an individual's illness by explaining and determining the impact of the risks and conditions. Perception Encouragement to act shows that adolescents already know the urge to make prevention efforts to the community by explaining and providing awareness to the community. Perception of benefits shows that adolescents already know the benefits of HIV/AIDS prevention efforts by determining the actions taken to prevent disease and the perceived benefits. Perception of barriers shows that adolescents can explain the obstacles in carrying out efforts to prevent HIV/AIDS through the impact that will occur when not making these efforts. Adolescents can explain the perception of vulnerability to the risk of HIV/AIDS, seriousness in dealing with HIV/AIDS, encouragement to act in efforts to prevent HIV/AIDS, and the benefits of HIV/AIDS prevention efforts and perceived obstacles when making these efforts.
Persepsi Remaja Tentang HIV/AIDS Pada Organisasi Berbasis Komunitas (OBK) di Kota Makassar Tahun 2020 Aulia Apriliani; A. Rizki Amelia AP; Arni Rizqiani Rusyidi
Window of Public Health Journal VoL. 1 No. 1 (2020)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelolaan Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woph.v1i1.12

Abstract

Penderita HIV/AIDS tertinggi berdasarkan tingkat umur di Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2019 adalah umur 15-29 tahun dan Kota Makassar menjadi kota dengan angka tertinggipenderita HIV/AIDS sebanyak 430 orang. Dengan tingginya jumlah remaja penderita HIV/AIDS dimungkinkan karena keterbatasan akses informasi yang berdampak pada rendahnya pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi remaja tentang HIV/AIDS pada Organisasi Berbasis Komunitas (OBK) di Kota Makassar Tahun 2020. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi fokus utamanya pada persepsi remaja tentang HIV/AIDS pada Organisasi Berbasis Komunitas (OBK) di Kota Makassar melalui wawancara mendalam (Indepth Interview), observasi, dan dokumentasi secara terus-menerus selama penelitian berlangsung.Informan dalam penelitian ini sebanyak 9 orang yang terdiri dari 1 informan kunci, 1 informan pendukung, dan 7 informan biasa yang dilakukan dengan metode snowball sampling. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa remaja yang merupakan anggota di UKM MAPHAN Universitas Negeri Makassar menunjukkan persepsi kerentanan bahwaremaja mengetahui risiko terkena penyakit. Persepsi keseriusan menunjukkan bahwa remaja mengetahui keseriusan penyakit yang diderita individu dengan menjelaskan dan menentukan dampak dari resiko dan kondisinya. Persepsi Dorongan untuk bertindak menunjukkan bahwa remaja sudah mengetahui dorongan untuk melakukan upaya pencegahan kepada masyarakat dengan menjelaskan serta memberikan kesadaran kepada masyarakat. Persepsi manfaat menunjukkan bahwa remaja sudah mengetahui manfaat dalam melakukan upaya pencegahan HIV/AIDS dengan menentukan tindakan yang dilakukan untuk mencegah penyakit serta manfaat yang dirasakan. Persepsi hambatan menunjukkan bahwa remaja dapat menjelaskan yang menjadi hambatan dalam melakukan upaya pencegahan HIV/AIDS melalui dampak yang terjadi ketika tidak melakukan upaya tersebut.
Gambaran Promotion Mix Terhadap Keputusan dalam Memilih Pelayanan Kesehatan Di Klinik Physiota Kabupaten Pangkep Eka Wahyuni; Nurmiati Muchlis; A. Rizki Amelia AP
Window of Public Health Journal Vol. 1 No. 2 (2020)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelolaan Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woph.v1i2.14

Abstract

Bauran promosi merupakan bentuk komunikasi pemasaran dengan menyebarkan informasi, mempengaruhi/ membujuk atau mengingatkan layanan kepada konsumen sehingga mereka dapat menerima, membeli, dan loyal pada produk/layanan yang ditawarkan. Pelayanan kesehatan salah satunya fisioterapi perlu mendesain program pemasaran agar mendapat respon yang baik dari konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran bauran promosi terhadap keputusan dalam memilih pelayanan kesehatan dilihat dari persepsi pasien di Klinik Physiota Kabupaten Pangkep yang dilihat dari lima aspek bauran promosi yaitu periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan pemasaran langsung. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan observasional deskriptif. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa bauran promosi klinik sudah tergolong baik. Kesimpulan dari penelitian ini ialah dari hasil penelitian mengenai gambaran bauran promosi klinik sudah tergolong baik, hal ini dikarenakan pasien merasa puas dengan bauran promosi yang dilakukan klinik physiota.
Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Program Pengelolaan Penyaki Kronis (PROLANIS) pada Peserta Penderita Hipertensi di Puskesmas Kumbe Kota Rosdiana; A. Rizki Amelia AP; Andi Surahman Batara
Window of Public Health Journal Vol. 3 No. 5 (2022)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelolaan Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woph.v3i5.234

Abstract

Program Pengelolaan Penyakit Kronis (PROLANIS) adalah suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan peserta, fasilitas kesehatan dan BPJS kesehatan yang menderita penyakit Kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan program pengelolaan penyakit kronis (PROLANIS) pada peserta penderita hipertensi di puskesmas Kumbe Kota bima Tahun 2022. jenis penelitian ini adalah penelitian Kuantitatif dengan desai penelitian cross sectional. Sebesar 899 Populasi dengan tehnik pengambilan sampel accidental sampling sampel sebesar 269 responden. Instrument yang digunakan adalah kuesioner terstruktur dan Metode analisis data yang digunakan univariat, bivariat dengan menggunakan chi square. hasil penelitian ini menunjukan pemanfaatan prolanis pada peserta penderita hipertensi di puskesmas kumbe kota bima bahwa ada hubungan pengetahuan P value =0,018, hubungan dukunga keluarga p value= 0,008, dan bahwa tidak ada hubungan peran petugas kesehatan nilai p value= 0,867. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada hubungan antara pemanfatan PROLANIS pada peserta penderita hipertensi yaitu pengetahuan, dukungan keluarga yang tidak ada hubungan pemanfaatan PROLANIS pada peserta penderita hipertensi yaitu peran petugas kesehatan.
Pengaruh Status Gizi Terhadap Kelelahan Kerja Pada Karyawan Bagian Rotary 9 Feet Sulfikar; Andi Surahman Batara; A. Rizki Amelia AP
Window of Public Health Journal Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelolaan Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woph.v5i1.540

Abstract

Data dari ILO menyebutkan hampir setiap tahun sebanyak dua juta pekerja meninggal dunia karena kecelakaan kerja yang disebabkan oleh factor kelelahan. Penelitian tersebut menyatakan dari 58.115 sampel, 32,8% diantaranya atau 18.828 sampel menderita kelelahan. Survey di Negara maju melaporkan bahwa 10-50% penduduk mengalami kelelahan.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh status gizi terhadap kelelahan kerja pada karyawan bagian Rotary 9 Feet di PT. Sumber Graha Sejahtera Luwu Tahun 2022. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional study. Sampel penelitian ini sebanyak 50 orang. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa tidak ada pengaruh antara status gizi terhadap kelelahan kerja yaitu p=0,289, ada pengaruh antara umur terhadap kelelahan kerja yaitu p=0,005 dan ada pengaruh antara lama kerja terhadap kelelahan kerja yaitu p=0,004. Diharapkan peneliti selanjutnya untuk lebih dapat menganalisis secara mendalam mengenai pengaruh status gizi terhadap kelelahan kerja pada karyawan di PT Sumber Graha Sejahtera Luwu.
Analisis Kebijakan Penanganan Stunting Di Kota Makassar Khususnya Wilayah Kerja Puskesmas Bangkala Kecamatan Manggala Putri Ayu Salwatiah Syamsuddin; A. Rizki Amelia AP; A. Multazam Mustari
Window of Public Health Journal Vol. 5 No. 5 (2024)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelolaan Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woph.v5i5.2030

Abstract

Berdasarkan data awal dari Dinas Kesehatan tahun 2024, jumlah balita stunting di Puskesmas Bangkala adalah 288 dengan prevalensi 2,79%. Data dari penanggung jawab stunting di Puskesmas Bangkala menunjukkan peningkatan dalam tiga tahun terakhir, dengan 99 balita stunting pada tahun 2024 dan prevalensi 4,6%. Penelitian ini bertujuan menganalisis Kebijakan Penanganan Stunting Di Kota Makassar, Khususnya Wilayah Kerja Puskesmas Bangkala, Kecamatan Manggala Tahun 2024. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif untuk mengetahui pelaksanaan kebijakan penanganan stunting sesuai Perpres No. 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting, menggunakan wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program imunisasi, pemberian vitamin A, makanan tambahan untuk anak kurus, serta pemantauan dan promosi pertumbuhan di Puskesmas Bangkala berjalan baik sesuai regulasi. Meskipun terdapat kendala kekurangan vaksin, upaya optimal tetap dilakukan. Program stunting di Puskesmas Bangkala sesuai dengan Peraturan Presiden, mencakup kegiatan seperti imunisasi, pemberian vitamin A, makanan tambahan, dan pemantauan pertumbuhan. Semua tahap dilaksanakan sesuai pedoman pemerintah, memastikan prosedur dan intervensi berjalan baik. Pendekatan holistik ini melibatkan penyuluhan, konseling, dan monitoring rutin untuk mengoptimalkan efektivitas program penanganan stunting. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan penanganan stunting di Puskesmas Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar telah dilaksanakan dengan baik. Namun, terdapat beberapa aspek yang belum maksimal, seperti ketersediaan vaksin yang kurang pada saat pelaksanaan imunisasi, sehingga sebagian balita harus menunggu pemberian imunisasi yang kemudian diarahkan ke Puskesmas Bangkala.
Gambaran Kepatuhan Siswi Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah Di MAN 2 Kota Makassar Fathrani, Nur Afifah; Yusriani; A. Rizki Amelia AP
Window of Public Health Journal Vol. 5 No. 6 (2024)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelolaan Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

World Health Organization (WHO) mengumumkan dalam World Health Statistics tahun 2021 menyatakan pada tahun 2019, di seluruh dunia sekitar 29,9% Wanita Usia Subur (WUS) usia 15-49 tahun menderita anemia, sedangkan 29.6% di alami wanita (tidak hamil) termasuk remaja usia 15 hingga 49 tahun. Data pemantauan program tablet tambah darah remaja putri di Puskesmas Mangasa Kota Makassar tahun 2023 didapatkan baik di jenjang SMP maupun SMA, presentase Tablet Tambah Darah yang didapat sebanyak 100% pada masing-masing sekolah. Sekolah dengan presentase TTD yang diminum yang paling sedikit adalah SMU Unismuh (35,2%) dan MAN 2 Makassar (34.7%). Sedangkan data tahun 2022, menunjukkan bahwa MAN 2 memiliki presentase Tablet Tambah Darah yang diminum yaitu 66,4%. Ini menunjukkan bahwa dari tahun 2022 ke 2023 tersebut mengalami penurunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengkonsumsi Tablet Tambah Darah. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan menggunakan rancangan deskriptif design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas X di MAN 2 Makassar yang berjumlah 288 siswi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan mengaplikasikan teknik non-probability sampling dengan metode purposive sampling yang dipilih sesuai kriteria inklusi dan eksklus dengan jumlah sampel sebanyak 70 siswi. Metode Analisis data menggunakan analisis univariat menggunakan frekuesi tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 29 (41,4%) siswi yang patuh dan sebagian besar (58,6%) siswi yang tidak patuh.
Hubungan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien BPJS Rawat Inap RSUD Batara Guru Tahun 2024 Assyahra, Sabrina; A. Multazam Mustari; A. Rizki Amelia AP
Window of Public Health Journal Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Pusat Kajian dan Pengelolaan Jurnal FKM UMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/woph.v6i1.2015

Abstract

Service Quality is the best service carried out by a person, group, or institution that satisfies customers or the community. In turn, that satisfaction will create customer or community loyalty to a person/group/institution that provides the service. The effectiveness of quality is determined by customer satisfaction, which will meet the desired needs of the parties involved to ensure the quality of service is by rapid developments. This study aimed to determine the relationship between service quality and inpatient BPJS patients at Batara Guru Hospital, Luwu Regency, in 2024. The method used is a quantitative cross-sectional approach method. The sample of this study was inpatient BPJS patients at Batara Guru Hospital, which had a population of 312 patients and a sample size of 90 patients, as determined by the Slovin formula. The research results show that there is a relationship between the quality of Service to BPJS Inpatient Patients based on physical evidence (tangible) (p = 0.001), reliability (p = 0.001), Responsiveness (p = 0.001), Empathy (p = 0.001), and assurance (p = 0.001). The advice given to the Hospital is expected to make improvements, enhancements, and development of physical facilities so that patients and their families feel comfortable.