Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pembuatan Biogas Secara Kontinu Dari Limbah Sayuran Dengan Campuran Kotoran Sapi Nasoetion, Panisean; Marsad, Hardoyo; Yupratama, Sopfanur
Jurnal Rekayasa Teknologi dan sains Vol 7, No 2 (2023): Jurnal Rekayasa, Teknologi, dan Sains
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jrets.v7i2.11123

Abstract

ABSTRAK Sampah  sayuran merupakan limbah yang sebagian besar  dihasilkan dari pasar tradisional setiap dalam jumlah besar. Sampah sayuran merupakan limbah organik yang berpotensi untuk diolah menjadi biogas. Pada penelitian ini digunakan kotoran sapi sebagai campuran sekaligus starter dari bakteri metanogen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola produksi biogas dari limbah sayuran pada proses aneorobik secara kontinu. Penelitian ini dilakukan pada skala bioreactor anerob15,5 liter dengan waktu tinggal 15 hari. Proses dilakukan dengan menambahkan influen limbah sayuran sebanyak 2,0g liter/2 hari. Variabel yang di uji adalah COD, Rasio, C/N, tinggi tekanan pada manometer dan komposisi biogas. Hasil penelitian memperlihatkan tinggi tekan pada manometer yang tidak begitu signifikan perbedaannya yakni antara 1.925,7 – 1.938,9 cm/hari. COD influen dengan kisaran 11.833,77 – 12.302,53 mg/l tereduksi menjadi kisaran 3.906,05 – 4.2445,41 mg/l dalam efluen. Komposisi biogas yang dihasilkan yaitu N₂ sebesar 2,153 %, CH4 sebesar 40,641CO2 sebesar 57,206 %. Rasio C/N menurun dari 14,76 dalam influent menjadi 5,60 dalam efluent. Kata Kunci: biogas, kontinu, limbah cair, tapioka.  ABSTRACTContinuous Biogas Production From Vegerable Waste With Cow Manure Mixture. Vegetable waste is a waste that is usually produced in large quantites on a daily basis in traditional markets. Vegetable waste is organic waste that maybe processed into biogas. In this study, cow dung was used as both mixture or starter of methanogenic bacteria. The  pupose of the study was to determine the pattern of biogas production from vegetable waste in a contious anaerobic process. This reseach was conducted on a 15.5 liters anaerobic  bioreactor scale with a recidence time of 15 days. The process is carried out by adding an inflow of vegetable waste up to 2.06 liters/2 days. The variables tested were COD, C/N ratio, height of the press on the manometer and the composition of the biogas.   The results showed that the pressure level on the manometer was not significantly different, namely between 1925,7 and 1938,9 cm/day. The influence of the COD with a range of 11,833.77 – 12,302. 53 mg/l is reduced to a range of 3,906.05 – 4,2445.41 mg/l in the wastewater . The resulting biogas composition is N2 of 2.153%, CH4 of 40,461 % an COD of 57.206% the C/N ratio decreased from 14.76 in the  inflow to 5.60 in the outflow. Keywords: biogas, continuous, tapioca, liquid waste
PEMBUATAN TEMPAT PEMBUANGAN SEMENTARA DALAM UPAYA MENJAGA LINGKUNGAN YANG SEHAT DAN BERSIH Ergantara, Rani Ismiarti; Nasoetion, Panisean; Marsad, Hardoyo; Sulastri, Sulastri; Atmono, Atmono; Abadi, Ananda Restu; Maisya, Anindia Nur
Jurnal Bakti Masyarakat Manajemen Vol 3, No 2 (2023): Volume 3 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jbmm.v4i1.16454

Abstract

 Abstrak, Sampah merupakan salah satu permasalahan kompleks di setiap kota di Indonesia tidak terkecuali di Kabupaten Tanggamus, Lampung.  Hal tersebut dikarenakan jumlah sampah berbanding lurus dengan jumlah pertumbuhan penduduk serta kemajuan teknologi. Desa Susuk merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Kelumbayan, Lampung masih belum terlalu mengelola sampah dengan baik, hal ini dikarnakan kurangnya fasilitas pengelola sampah serta minimnya pengetahuan akan Pengelolaan sampah. Tujuan pelaksaan teknis pembuatan tempat pembuangan sementara di Pekon Susuk yaitu sebagai salah satu upaya dalam pengelolaan sampah serta upaya mengurangi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh sampah. Metode yang digunakan pada perencanaan tempat pembuangan sementara adalalah melakukan tahap sosialisasi dan pelaksanaan teknis pembuatan tempat pembuangan sementara. Hasil dari kegiatan ini yaitu dibuatnya tempat pembuangan sementara dengan ukuran panjang 2,0 meter, lebar 1,5 meter dan tinggi 1 meter.Kata kunci: pencemaran, sampah, pembuangan, sementaraAbstract, Waste is a complex problem in every city in Indonesia, including Tanggamus City, Lampung.  This is because the amount of waste is directly proportional to population growth and technological advances. Susuk Village is one of the villages located in Kelumbayan District, Lampung which still does not manage waste well, this is due to the lack of waste management facilities and lack of knowledge about waste management. The aim of the technical implementation of the creation of a temporary disposal site in Susuk Village is as an effort to manage waste and an effort to reduce environmental pollution caused by waste. The method used in planning a temporary dump is to carry out the socialization and technical implementation stages of making a temporary dump. The result of this activity is the creation of a temporary dump with a length of 2.0 meters, a width of 1.5 meters and a height of 1 meter. Keywords: pollution, waste, disposal, temporary
Environmental Communication And Ecolinguistic Studies In Plastic Waste Management Discourse On Social Media Nasoetion, Panisean; Samhati, Siti
KOMUNIKA Vol 7 No 2 (2024): Accredited by Kemenristekdikti RI SK No.152/E/KPT/2023
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/komunika.v7i2.25709

Abstract

This research examines environmental communication patterns and ecolinguistic aspects in plastic waste management discourse conducted by the @waste4change social media account. The research focuses on communication strategies, language use, and their impact on environmental awareness through a qualitative approach with critical discourse analysis. Data were collected through social media content documentation, in-depth interviews, and digital observation during the period of January-June 2024. The results show that @waste4change uses an integrative communication strategy with emphasis on educational and practical aspects. Ecolinguistic studies reveal consistent use of environmental lexicons, effective ecological metaphors, and positive framing in message delivery. The developed communication patterns have successfully built community engagement and encouraged behavioral changes in plastic waste management. These findings provide theoretical implications for developing digital-based environmental communication models and understanding the role of language in environmental campaigns. This research recommends the importance of integrating linguistic aspects into environmental communication strategies in the digital era.
PELATIHAN PEMBUATAN ECOBRICK DALAM MENGURANGI SAMPAH PLASTIK DI PEKON GISTING BAWAH Ergantara, Rani Ismiarti; Marsad, Hardoyo; Nasoetion, Panisean; Sulastri, Sulastri; Atmono, Atmono; Sahara, Kiki Iqbal
Jurnal Bakti Masyarakat Manajemen Vol 5, No 1 (2025): Volume 5 Nomor 1 Tahun 2025
Publisher : Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jbmm.v5i1.21854

Abstract

Indonesia sebagai negara berkembang, permasalahan sampah harusnya mendapat perhatian lebih, dan salah satu jenis sampah yang harus mendapat perhatian lebih adalah sampah plastik. Pengabdian masyarakat yang dilakukan ini sebagai upaya untuk mengurangi sampah plastik di Pekon Gisting Bawah Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus dengan metode ecobrick. Salah satu permasalahan yang dihadapi sebagian besar masyarakat termasuk masyarakat Pekon Gisting Bawah Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus adalah sampah. Ecobrick merupakan pemanfaatan sampah plastik ramah lingkungan yang dijadikan sebagai barang berguna yang bernilai ekonomis dan estetis seperti kursi, meja . Selain itu tujuan dari pengabdian masyarakat ini juga merasakan manfaat dari pembuatan ecobrick tersebut. Metode pelaksanaan kegiatan Pengabdian Masyarakat di Pekon Gisting Bawah Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus dilakukan dengan sosialisasi dan pelatihan secara langsung dengan memaparkan materi pemahaman tentang sampah dan bagaimana cara pengolahan sampah plastik dengan metode ecobrick yang dilaksanakan di balai Pekon Gisting Bawah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini mendapat respon dan atusias dari peserta dengan praktik membuat ecobrick, selanjutnya ecobrick yang sudah dibuat dan dirangkai menjadi satu produk ecobrick yaitu tempat duduk, sehingga dengan adanya kegiatan ini masalah sampah plastik di Pekon Gisting Bawah Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus dapat teratasi.  
GERAKAN MEMILAH SAMPAH SEJAK USIA DINI ( THE GARBAGE-SORTING PROGRAME SINCE CHILDHOOD) Natalina, Natalina; Ergantara, Rani Ismiarti; Nasoetion, Panisean; Hardoyo, Hardoyo; Sutikno, Sutikno
Jurnal Bakti Masyarakat Manajemen Vol 1, No 2 (2021): Volume 1 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jbmm.v2i1.7310

Abstract

Pengetahuan memilah sampah sangat penting dalam mengawali langkah untuk mengatasi permasalahan sampah yang ada.  Membiasakan membuang sampah dengan memilah sampah terlebih dahulu akan lebih baik jika dilakukan sejak usia dini, karena diusia inilah karakter seseorang akan dibentuk bagi anak di TPA Darul Ilmi Dusun Totoharjo 2 Desa Poncorejo Kec. Way Ratai, Kab.Pesawaran.  Adapun metode yang digunakan yaitu sosialisasi, dengan adanya sosialisasi ini anak-anak TPA mendapatkan informasi bagaimana memilah sampah sesuai dengan karakteristik sampah. Hasil dari kegiatan ini diperoleh yakni adanya beberapa kegiatan yang kami lakukan di TPA darul ilmi dalam memahami pemilahan sampah maupun pengelolaan sampah. Dengan adanya pemahaman tersebut maka akan tertanam kepada anak-anak mengenai cinta lingkungan dan estetika. Pendidikan karakter dalam membuang sampah kepada anak-anak bisa berhasil. 
DAYA SERAP CO2 TANAMAN PENGISI RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) PRIVAT RUMAH BESAR PERUMAHAN SPRINGHILL DAN CITRA MAS DI KELURAHAN KEMILING PERMAI Febriansyah, Aldy Rahmat; Ergantara, Rani Ismiarti; Nasoetion, Panisean
Jurnal Rekayasa Teknologi dan sains Vol 6, No 1 (2022): Jurnal Rekayasa, Teknologi, dan Sains
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jrets.v6i1.5862

Abstract

ABSTRAK Kelurahan Kemiling Permai berpotensi besar terjadi pencemaran udara akibat kegiatan transportasi, dan perdagangan. Sedangkan saat ini ketersediaan ruang terbuka hijau menurun akibat konversi lahan menjadi pemukiman. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah mengembangkan ruang terbuka hijau di kelurahan kemiling permai dengan memaksimalkan daya serap emisi karbon dioksida oleh tanaman. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui jumlah emisi di kelurahan kemiling permai serta mengevaluasi kecukupan daya serap emisi karbon dioksida oleh pohon pengisi ruang terbuka hijau. Analisis dilakukan dengan metode perhitungan emisi dari kendaraan bermotor. Perhitungan emisi kendaraan bermotor merujuk pada PermenLH 12/2010, jumlah pohon menggunakan sensus, daya serap diperoleh dari studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total emisi karbon dioksida di Perumahan Citra Mas 3,86 g CO2/jam, Springhil Blok A 2,37 g CO2/jam dan Springhill Blok B 13,28 g CO2/jam. Lebih lanjut, daya serap tanaman di Perumahan Citra Mas 1813,47 g CO2/jam, Springhill Blok A 369,84 g CO2/jam dan Springhill Blok B 879,88 g CO2/jam. Dengan demikian ruang terbuka hijau yang tersedia di Citra Mas dan Springhill Blok A dan B telah mencukupi untuk menyerap emisi CO2. Strategi pengoptimalan ruang terbuka hijau dilakukan melalui pemilihan jenis pohon serta tanamnan pelengkap perdu dan semak dengan daya serap karbon dioksida yang tinggi, antara lain 1) Ficus benjamina 2) Mangrifera indica 3) Persea Americana 4) Zamioculcas 5) Pennisetum purpureum. Kata Kunci : emisi, ruang terbuka hijau, rumah besar, rekomendasi, tanaman ABSTRACT CO2 Absorption Of Private Green Open Space Filling Plants At Springhill And Citra Mas Residence In Kemiling Permai Sub District. Kelurahan Kemiling Permai has a large potential for air pollution due to transportation activities and  trade. Meanwhile, currently the availability of green open space has decreased due to land conversion into settlements. One of the strategic steps taken is to develop green open spaces in rural villages by maximizing the absorption of carbon dioxide emissions by plants. The purpose of this study was to determine the amount of emissions in the village of Kemiling Terbang and to evaluate the adequacy of the absorption of carbon dioxide emissions by the trees filling green open spaces. The analysis was carried out by the method of calculating emissions from motorized vehicles. The calculation of motor vehicle emissions refers to PermenLH 12/2010, the number of trees using a census, absorption capacity is obtained from literature studies. The results showed that the total carbon dioxide emissions in Citra Mas residence were 3,86 g CO2/hour, Springhil Block A 2,37 g CO2/hour and Springhill Block B 13,28 g CO2/hour. Furthermore, the plants absorption capacity in Citra Mas residence is 1813.47 g CO2/hour, Springhill Block A 369,84 g CO2/hour and Springhill Block B 879,88 g CO2/hour. Thus, the green open space available in Citra Mas and Springhill Blocks A and B is sufficient to absorb CO2 emissions. The strategy for optimizing green open spaces is done by selecting tree species and complementary shrubs and shrubs with high carbon dioxide absorption,  including 1) Ficus benjamina 2) Mangrifera indica 3) Persea Americana 4) Zamioculcas 5) Pennisetum purpureum. Keywords : emissions, green open space, big houses, recommendations, plants
Perencanaan Tempat Pengolahan Sampah Berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Di Universitas Malahayati Bandar Lampung Abadi, Ananda Restu; Natalina, Natalina; Nasoetion, Panisean
Jurnal Rekayasa Teknologi dan sains Vol 9, No 1 (2025): Jurnal Rekayasa, Teknologi, dan Sains
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jrets.v9i1.20588

Abstract

Tempat pengolahan sampah berbasis 3R (TPS 3R) merupakan lokasi di mana dilakukan kegiatan pengumpulan, pemilahan, penggunaan kembali, dan daur ulang sampah yang dirancang untuk membantu mengolah sampah dalam skala kawasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana desain perencanaan Tempat Pengolahan Sampah (TPS) berbasis 3R (Reuse, Reduce, Recycle) di Universitas Malahayati Bandar Lampung. Metode penelitian yang digunakan yaitu SNI 19-3694-1994 mengenai metode pengambilan dan pengukuran sampel timbulan dan komposisi sampah perkotaan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, data timbulan sampah Universitas Malahayati Bandar Lampung yaitu sebesar 4,26 m3/hari, dengan berat 245,89 kg/hari. Untuk timbulan rata-rata sebesar 0,0034 kg/orang/hari dan dalam satuan volume yaitu sebesar 0,00058 m3/orang/hari. Sedangkan komposisi sampah di Universitas Malahayati Bandar Lampung terdiri dari plastik 40,30%, kertas 10,71%, logam 1,58%, sisa makanan 18,50%, B3 1,10%, halaman 12,50%, residu 2,91%, dan botol 12,42 %. Total kebutuhan ruang yang dibutuhkan dalam perencanaan TPS 3R Universitas Malahayati Bandar Lampung seluas 243,75 m2.
EVALUASI DAN REDESIGN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) RS. PERTAMINA BINTANG AMIN BANDAR LAMPUNG Nasoetion, Panisean; Wulandari, Diah Ayu; Saputra, Maulizar; Ergantara, Rani Ismiarti
Jurnal Rekayasa Teknologi dan sains Vol 1, No 2 (2017): Jurnal Rekayasa, Teknologi, dan Sains
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jrets.v1i2.1100

Abstract

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini berkenaan dengan perencanaan untuk pengolahan air limbah Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung. Sistem yang digunakan yakni sistem biofilter aerob. Sistem ini dipilih karena pengoperasian mudah, lumpur yang dihasilkan sedikit, dapat digunakan untuk pengolahan air limbah dengan konsentrasi rendah maupun konsentrasi tinggi, tahan terhadap fluktuasi jumlah air limbah maupun fluktuasi konsentrasi, pengaruh penurunan suhu terhadap efisiensi pengolahan kecil. Hal – hal yang dikaji meliputi model sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), menghitung dimensi bangunan dan rencana anggaran biaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni analisis kuantitas air limbah berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang air bersih dan air limbah Nomor 03-7065-2005, analisis kualitas air buangan menggunakan Peraturan Gubernur Lampung No. 7 Tahun 2010 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan di Provinsi Lampung, serta analisis rancangan anggaran biaya berdasarkan SNI DT 91-0006-2007 dan Harga Satuan Upah dan Bahan Kota Bandar Lampung tahun 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan perhitungan dan perancangan yang telah dibuat, IPAL yang akan digunakan sebagai sistem pengolahan air limbah Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin dapat menanggulangi atau mengatasi masalah pencemaran lingkungan. Hal ini terlihat dari tingkat efisiensi penurunan pengolahan cukup tinggi, yaitu BOD 13,132 mg/L (90,2%), COD 28,31 mg/L (90,20%), TSS 16,115 mg/L (87,5%), Amonia 6,91 mg/l (96%), dan Phosfat 0,804 mg/l (80%). Anggaran biaya yang dibutuhkan untuk membangun IPAL yaitu sebesar Rp,120.700.000.00,-. Katakunci : biofilter aerobik, kualitas air limbah, dimensi bangunan IPAL, RABABSTRACT: Evaluation And Installation Redesign Of Waste Water Treatment (WWTP) At Pertamina Bintang Amin Hospital Bandar Lampung. The problems discussed concerned about Waste Water Treatment at Pertamina Bintang Amin Hospital Bandar Lampung. The system was aerobic biofilter. The system was chosen by considering simple operation, less mud outpu, applicable on both high and low wastewater capacity and fluctuation of concentration and less effect on temperature decline towards management efficiency. This study examined waste water treatment, building dimension calculation and budget estimation. The waste water quantity analysis was based on Indonesia National Standar (INS) on cleadn water and waste water Number 03-7065-2005, residual water quality analysis was based on Lampung Governor Regulation Number 7 at the year of 2010 for waste water standard for business and trade at Lampung Province, and budget estimation analysis was based on SNI DT 91-0006-2007 and the cost of payments with materials in Bandar Lampung 2013. After calculation and design procedure, the study found that WWTP used by Pertamina Bintang Amin Hospital is possible to overcome environment contamination. This was demonstrated by of management efficiency is quite high,that are BOD 13,132 mg/L (90.2%), COD 28,31 mg/L (90.20%), TSS 16,115 mg/L (87,5%), Amonia 6,91 mg/L (96%), and Phosfat 0,804 mg/L (80%). The estimated budget was Rp, 120.700.000.00 IDR.Keywords : aerobic biofilter, wastewater quality, dimension building WWTP, RAB
PEMETAAN KONSENTRASI KARBON DIOKSIDA (CO2) DARI KENDARAAN BERMOTOR DI KECAMATAN KEDATON BANDAR LAMPUNG MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Lestari, Dewi; Ergantara, Rani Ismiarti; Nasoetion, Panisean
Jurnal Rekayasa Teknologi dan sains Vol 5, No 1 (2021): Jurnal Rekayasa, Teknologi, dan Sains
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jrets.v5i1.4433

Abstract

ABSTRAKTransportasi merupakan salah satu kegiatan yang berkontribusi sebagai penghasil emisi karbon. Proses pembakaran bahan bakar minyak pada kegiatan tersebut dapat menghasilkan emisi karbon, terutama karbon dioksida. Emisi karbon ini berpotensi menyebabkan pemanasan global akibat bertambahnya gas rumah kaca. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah dan pemetaan emisi karbon, khususnya gas karbon dioksida (CO2) di jalan utama Kecamatan Kedaton Kota Bandar Lampung yang dilakukan dengan menggunakan jumlah kendaraan, faktor emisi, konsumsi energi spesifik, panajang jalan dan program arcGIS. Survey dilakukan dengan metode traffic counting pada jam puncak dalam waktu satu minggu. Data primer yang diperoleh, dianalisa dengan data sekunder sehingga didapatkan  jumlah kendaraan rata-rata per jam. Jumlah kendaraan rata-rata akan dianalisa dengan mengkonversi satuan kendaraan ke satuan mobil penumpang (smp). Hasil analisa akan dituangkan dalam bentuk peta persebaran emisi. Hasil penelitian menunjukan bahwa emisi tertinggi terdapat di Jalan Teuku Umar dengan jumlah emisi sebesar 149. 600.532,356 g CO2/jam dan emisi terendah terdapat di Jalan Urip Sumoharjo dengan jumlah emisi sebesar 38.949.491,448 g CO2/jam. Pada peta persebaran, emisi tertinggi ditandai dengan warna coklat yang pekat dan emisi terendah dengan warna abu – abu. Kata Kunci : Transportasi, emisi CO2, peta persebaran emisi, arcGIS. ABSTRACTThe Mapping of Carbon Dioxode (CO2) Concentration from Motor Vehicles in Kedaton District Bandar Lampung By Using Geographic Information System. Transportation is one of the activities that contribute as a producer of carbon emissions. The process of burning fuel oil in these activities can produce carbon emissions, especially carbon dioxide. This carbon emission has the potential to cause global warming due to the increase in greenhouse gases. This study aims to determine the amount and mapping of carbon emissions, especially carbon dioxide gas (CO2) on the main road in Kedaton District, Bandar Lampung City, which was carried out using the number of vehicles, emission factors, specific energy consumption, road length and the arcGIS program. The survey was conducted using the traffic counting method at peak hours within one week. Primary data obtained, analyzed with secondary data so that the average number of vehicles per hour is obtained. The average number of vehicles will be analyzed by converting vehicle units to passenger car units (pcu). The results of the analysis will be presented in the form of a map of the distribution of emissions. The results showed that the highest emissions were on Jalan Teuku Umar with total emissions of 149,600,532,356 g CO2/hour and the lowest emissions were on Jalan Urip Sumoharjo with total emissions of 38,949,491,448 g CO2/hour. On the distribution map, the highest emission is indicated by a dark brown color and the lowest emission is indicated by a gray color.Keywords: Transportation, CO2 emissions, emission distribution map, arcGIS.