Hardoyo Hardoyo, Hardoyo
Balai Besar Teknologi Pati, Lampung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Jln. Z. A. Pagaralam No. 8/36, Bandar Lampung

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Penurunan Kadar Kromium Total Pada Limbah Elektroplating Menggunakan Adsorben Dari Daun Sukun (Artocarpus Altilis) Dengan Aliran Kontinu Hardoyo, Hardoyo; Prilitasari, Nurbaiti Marsas; Natalina, Natalina
TEKNIK Vol 39, No. 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.433 KB) | DOI: 10.14710/teknik.v39i2.17657

Abstract

Limbah cair elektroplating yang mengandung kromium (Cr) merupakan limbah yang berbahaya terhadap lingkungan. Limbah tersebut harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan.  Salah satu jenis pengolahan limbah cair yang mengandung Cr adalah proses adsorpsi.  Batang dan daun Artocarpus altilis (daun sukun) mempunyai potensi untuk digunakan sebagai adsorben untuk mengolah limbah cair yang mengandung Cr.  Proses aktivasi pada pembuatan adsorben dapat dilakukan secara asam ataupun non asam.  Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui potensi daun sukun untuk mengadsopsi total Cr yang terkandung dalam limbah cair electroplating.  Penelitian ini dilakukan menggunakan reactor dari pipa berukuran panjang 12 cm dan diameter 1,3 cm dengan aliran keatas secara kontinyu.  Debit aliran yang digunakan pada penelitian ini sebesar 0,255 cm3/det.  Total Cr diukur menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa adsorpsi menggunakan  yang dihasilkan dengan proses  asam dapat mereduksi  total-Cr dari 77,45 mg/l menjadi  0,474 mg/l (99,34) %, sedang adsorpsi menggunakan adsorben yang dihasilkan dengan proses non asam hanya menurunkan total-Cr dari 77,45 mg/l  hingga mencapai 4,753 mg/l (93,86 %).  Adsorpsi menggunakan adsorben daun Sukun yang diproduksi melalui proses asam dapat digunakan untuk mengolah limbah cair electroplating yang mengandung Cr sebab konsentrasi limbah terolah lebih rendah 0,5 mg/l ( sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.5, 2014)
Potensi pemanfaatan limbah sistem integrasi tanaman-ternak di Pesantren Tradisional pedesaan (The use-potential of plant-animal system wastes on Traditional Islamic boarding school at rural area) Hardoyo, Hardoyo; Kusarpoko, Budi; Tri Atmodjo, Mochamad Chaerudin; Yusmiati, Yusmiati; Putranto, Andi Marjono
INOTEKS: Jurnal Inovasi Ilmu Pengetahuan,Teknologi, dan Seni VOL 27, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ino.v27i1.11432

Abstract

Integrated/combined farming is a good way to optimize the use of resources and maximize income. Ruminant livestock is a type of other livestock types that plays an important role in sustainable agricultural systems because this type of livestock produces fertilizers and can utilize agricultural waste as fodder. Manure can be an alternative energy source for livestock farmers. An anaerobic digester will partially convert manure to energy in the form of biogas which contains methane. The main product of cassava crops is cassava. In this research, a toxic cassava which usually plant around pesantren. That could be used as food material. The cassava leaf could used as a source of silage production, and the silage quality is good until 60 days of storage. This silage was prepared for the drying season which at that time was difficult to find fresh feed. The cow dung is used as green manure fertilizer for cassava plants. The cow dung was fermented by an anaerobic bioreactor to achieve biogas and slurry. The biogas with methane as the main component is bioenergy that can used as a mantel lamp (Petromax) for lightening and a gas stove for cooking in Pesantren. The Slurry can able used as fertilizer and the eel cultivation.
PEMANFAATAN LIMBAH KOTORAN SAPI DAN LIMBAH ORGANIK RUMAH TANGGA SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUKSI BIOGAS Hardoyo, Hardoyo; Natalina, Natalina; Atmono, Atmono; Sulastri, Sulastri; Andika, Wahyu; P.nasoetion, P.nasoetion
Jurnal Bakti Masyarakat Manajemen Vol 2, No 1 (2022): Volume 2 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jbmm.v2i2.8801

Abstract

Waste cow dung and organic waste is a source of household materials that can be used to produce biogas.In hamlet purwosar-2i, in natar, its, southern district the throw off impurities cattle and organic waste houses to the environment and do not understand that both the waste can be processed to be more value products, namely. biogasMany people did not know technically making biogas from both the waste.Hence the need to introduce lesson of both the waste into biogas.The purpose of this activity is to the understanding that waste cow dung and organic waste households can be converted into biogas products that can be used as alternative energy for cooking and megurangi pollution with his second. the wasteMethods used in this event are interactive exposure to small-scale, biogas production households and household organic-waste colud be use to biogas production.
GERAKAN MEMILAH SAMPAH SEJAK USIA DINI ( THE GARBAGE-SORTING PROGRAME SINCE CHILDHOOD) Natalina, Natalina; Ergantara, Rani Ismiarti; Nasoetion, Panisean; Hardoyo, Hardoyo; Sutikno, Sutikno
Jurnal Bakti Masyarakat Manajemen Vol 1, No 2 (2021): Volume 1 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jbmm.v2i1.7310

Abstract

Pengetahuan memilah sampah sangat penting dalam mengawali langkah untuk mengatasi permasalahan sampah yang ada.  Membiasakan membuang sampah dengan memilah sampah terlebih dahulu akan lebih baik jika dilakukan sejak usia dini, karena diusia inilah karakter seseorang akan dibentuk bagi anak di TPA Darul Ilmi Dusun Totoharjo 2 Desa Poncorejo Kec. Way Ratai, Kab.Pesawaran.  Adapun metode yang digunakan yaitu sosialisasi, dengan adanya sosialisasi ini anak-anak TPA mendapatkan informasi bagaimana memilah sampah sesuai dengan karakteristik sampah. Hasil dari kegiatan ini diperoleh yakni adanya beberapa kegiatan yang kami lakukan di TPA darul ilmi dalam memahami pemilahan sampah maupun pengelolaan sampah. Dengan adanya pemahaman tersebut maka akan tertanam kepada anak-anak mengenai cinta lingkungan dan estetika. Pendidikan karakter dalam membuang sampah kepada anak-anak bisa berhasil. 
PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK MENJADI PUPUK KOMPOS DI DESA SUKABANJAR KEC. GEDONG TATAAN, KAB. PESAWARAN, LAMPUNG Hardoyo, Hardoyo; Wulandari, Diah Ayu; Atmono, Atmono; Listyaningsih, Erna; Sidik, Ahmad
Jurnal Bakti Masyarakat Manajemen Vol 1, No 2 (2021): Volume 1 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jbmm.v2i1.7308

Abstract

Jumlah sampah di Indonesia akan meningkat dengan meningkatnya jumlah penduduk. Sampah akan menjadi sunber masalah lingkungan apabila tidak ditangani dengan baik. Perlu usaha untuk merubah pola pikir masyarakat bahwa sampah bukanlah bahan yang tidak berguana, tetapi merupakan bahan yang dapat diolah menjadi produk yang mempunyai nilai lebih tingg. Salah satu pengolahan yakni mengolah sampah menjadi pupuk kompos. Penduduk Desa Sukabanjar, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pringsewu,sebagian besar mata pencariannya adalah petani pepaya Berdasarkan observasi dan survei lapangan, permasalahan yang dihadapi yaitu buah pepaya hasil dari panen tidak semua dalam keadaan baik sebagian buah tidak layak dijual dan dibuang yang mengakibatkan masalah keseahatan dan estetika.  Dari permasalahan tersebut maka pengabdian masyarakat yang dilakukan di Desa Sukabanjar berupa edukasi pengolahan sampah organik (sampah pepaya) menjadi pupuk kompos.  Metode yang dilakukan dengan memberi penjelasan pengetahuan  pemanfaatan sampah organik yang dapat dijadikan pembuatan kompos, baik pemilahan sampah organiknya dan teknis pembuatan serta pembagian pupuk kompos yang sudah jadihasil pengomposan mahasiswa Teknik Lingkungan Malahayati. Diharapkan dari kegiatan ini masyarakat menjadi lebih memahami bahwa sampah organik bisa dijadikan pupuk kompos.  Kepala Desa Sukabanjar juga meminta ke Prodi Teknik Lingkungan Universitas Malahayati untuk bekerja sama, membimbing dan mendampingi Karang Taruna Desa Sukabanjar dalam pembuatan pupuk kompos.   
PEMBUATAN ARANG BIOBRIKET DARI LIMBAH KUIT KOPI DI PEKON GUNUNG SARI KECAMATAN ULUBELU KABUPATEN TANGGAMUS Hardoyo, Hardoyo; M W Wardana; Alif Maulana Al Hussain; Rahmad Rizki Jayadi; Fitri Rhoisatun; Achmad Irwansyah; Guntur Prasetyo; Teuku Arie Mauliza Sunata; Bayu Afrinaldo Arief; Muhammad Azinuddin
JURNAL AKADEMIK PENGABDIAN MASYARAKAT Vol. 3 No. 6 (2025): November
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/japm.v3i6.7187

Abstract

The Community Service (PKM) activity entitled "Making Biobriquette Charcoal from Coffee Husk Waste in Pekon Gunung Sari, Ulubelu District, Tanggamus Regency" aims to provide knowledge and skills to the community in processing coffee husk waste into environmentally friendly alternative fuels. Previously unused coffee husk waste is converted into biobriquette charcoal through a simple process, namely burning, grinding, mixing with adhesive, molding, and drying. This activity was carried out through socialization, direct training, and discussions with the community. The results of the activity showed that the community was very enthusiastic and interested in developing biobriquette production because it was considered economically and environmentally beneficial. In conclusion, the utilization of coffee husk waste into biobriquette charcoal can help reduce environmental pollution and become a new business opportunity for the community in Pekon Gunung Sari.