Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PROFIL BERPIKIR SISWA KELAS VIII SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA ALJABAR BERPANDU PADA TAKSONOMI SOLO DITINJAU DARI TINGKAT MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA Meriyana; Marinus B. Tandiayuk; Baharuddin Paloloang
Aksioma Vol. 5 No. 2 (2016)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/aksioma.v5i2.130

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan profil berpikir siswa kelas VIII SMP dalam menyelesaikan soal cerita aljabar berpandu pada taksonomi SOLO ditinjau dari tingkat motivasi belajar matematika tinggi dan rendah. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Tombusabora. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian diambil dua siswa dari 20 siswa kelas VIII yang mengikuti tes skala motivasi belajar matematika kemudian mengerjakan tes superitem. Siswa dikelompokkan dalam dua yakni siswa motivasi belajar matematika tinggi dan rendah. Setiap tingkat motivasi belajar matematika diwakili oleh satu siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan metode tes dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil berpikir subjek dengan motivasi belajar matematika tinggi berada pada level berpikir unistruktural, multistruktural, relasional dan abstrak yang diperluas. Sedangkan profil berpikir subjek dengan motivasi belajar matematika rendah berada pada level berpikir unistruktural, multistruktural dan relasional. Kata kunci: Profil berpikir, soal cerita aljabar, taksonomi SOLO, motivasi belajar matematika. Abstract: This research aims to explain thinking profile of the VIII graders of SMP in finishing story aljabar exercises based on taksonomi solo, considerated of the level of students’ motivation to learn math in high and low category. The subjects were students of class VIII SMP Negeri 1 Tombusabora.The kind of this research is descriptive research with qualitatif approach. The subject of this research was taken two of twenty students who joined the test. The students were classified in two categories, those were students who high motivation and students who low motivation in learning math. Every category was represented by one student. The result of this research shows that thinking profile of the subject with high motivation in learning math be on unistructural, multistructural, relational and abstract level which expanded. While thinking profile subject with low motivation be on unistructural thinking, multistructural, and relational level. Keywords: Profile of thinking, story algebra exercise, SOLO taxonomy, motivation in learning math.
TINJAUAN TEOLOGIS PERAN DAN TANGGUNG JAWAB SEORANG BAPAK DI DALAM KELUARGA KRISTEN BERDASARKAN MAZMUR 128 DAN IMPLIKASINYA BAGI KARYAWAN KRISTEN DI PT YERRY PRIMATAMA HOSINDO - GUNUNG SINDUR- BOGOR. Hanurawan, Denny; Meriyana
The Way: Jurnal Teologi dan Kependidikan Vol. 10 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Bethel The Way Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54793/teologi-dan-kependidikan.v10i1.137

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh makna yang mendalam tentang makna peran dan tanggung jawab seorang bapak dalam keluarga Kristen berdasarkan Mazmur 128 dan implikasinya bagi karyawan di PT. Yerry Primatama Hosindo. Peneliti mengambil ayat dari Mazmur 128 sebagai acuan sebab dan akibat jika seorang bapak yang menjadi kepala keluarga hidup menurut Mazmur 128 atau sebaliknya. Berkat keluarga akan terjadi jika seorang bapak takut akan Tuhan dan hal yang sebaliknya akan terjadi pula jika seorang bapak mengabaikan Mazmur 128 didalam kehidupannya . Berkat atas keluarga akan berakibat pula berkat atas lingkungan dimana bapak tersebut bekerja dalam hal ini PT.YPH. Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh makna yang dalam tentang peran dan tanggung jawab seorang bapak didalam keluarga dan juga memberi implikasi didalam dunia kerja. Peneliti menggunakan metode penelitian secara deskriptif kualitatif analitik dengan melakukan wawancara kepada 5 informan agar didapatkan makna yang mendalam dalam penelitian. Peneliti mencoba mencari makna dari setiap kesimpulan setiap pertanyaan dari setiap informan sehingga didapatkan kesimpulan secara umum dari 5 informan tersebut. Key informan ditunjuk dari karyawan senior di PT.YPH agar bisa memberikan masukan-masukan terhadap penelitian. Kesimpulan penelitian adalah pentingnya peran dan tanggung jawab bapak didalam keluarga karena berkat keluarga akan berdampak pada berkat yang ada dilingkungan dimana bapak tersebut bekerja bila bapak diberkati maka yang akan terjadi adalah keluarga diberkati dan juga perusahaan dimana bapak bekerja akan diberkati, demikian juga sebaliknya jika bapak tidak diberkati hal yang buruk akan terjadi bagi keluarga dan perusahaan .
PAKAIAN ADAT: SUATU TINJAUAN ETIKA KRISTEN TERHADAP NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL ULOS BATAK Sirait, Hikman; Meriyana; Rahayu, Esti
Phronesis: Jurnal Teologi dan Misi Vol. 7 No. 2 (2024): Phronesis: Jurnal Teologi dan Misi
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Injili Arastamar (SETIA) Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47457/phr.v7i2.533

Abstract

Certain church groups or denominations have recently given rise to movements that oppose or are even hostile to custom or tradition, such as those that oppose ulos giving. Arguments opposing the rejection of Batak ulos are frequently illogical and lack a thorough understanding of this culture. Therefore, the goal of this article is to educate the Batak community by presenting the Christian ethical perspective of the Batak ulos' local wisdom values. This will help to prevent the widespread rejection of the Batak people's usage of ulos as their identity. The research methodology employed in this qualitative study is library research and interviews with several sources. The study's findings demonstrate that, when viewed through the lens of Christian ethics, the local wisdom values found in Batak ulos are not in conflict with one another but rather align with God's word. As a result, this essay can significantly aid in educating Batak people from different religious backgrounds on the importance of local wisdom and how the Bible views these values.
Menelusuri Labirin Peran Perempuan Dalam Pelayanan Gereja Yang Patriarki Natasya, Astrid; Sirait, Hikman; Meriyana
Vox Dei: Jurnal Teologi dan Pastoral Vol 5 No 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Ekumene Jakarta.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46408/vxd.v5i2.633

Abstract

The role of women in church ministry has been a long topic, especially in the context of churches that still adhere to patriarchal structures. The patriarchal church still places women in certain tasks that are considered "traditional" or "appropriate" to gender stereotypes and limits women to certain areas of service. This study uses a descriptive qualitative approach. The results of this study show that the winding path of women in the ministry of patriarchal churches is more due to factors from within women, both in terms of emotional, intellectual and psychological aspects. Meanwhile, external factors are more about the negative stigma of patriarchal society that women should not lead men. These obstacles are a reality, but the church needs to guide women to overcome these weaknesses and at the same time enlighten men about the role of women in the ministry in this modern era. Through continuous guidance, women have great potential to develop and make a wide contribution to church ministry.
Eksistensi Tradisi Nganteuran Pada Masyarakat Sunda Dilingkungan Masyarakat Islam Ranau Siti huzaimah; Meriyana; Ahmad Mukhlishin
An Najah (Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan) Vol. 3 No. 4: Juli 2024
Publisher : Najah Bestari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam tentang tradisi nganteuran yang masih eksis hingga saat ini walaupun sudah berada di luar jawa dan sudah berada ditengah-tengah lingkungan masyarakat suku Ranau. Tradisi nganteuran adalah tradisi mengantarkan makanan khas lebaran seperti masakan yang berupa nasi, daging (ayam, sapi atau kerbau), ikan, hingga beragam jenis kue kering atau kue basah kepada orang terdekat seperti sanak saudara atau keluarga khususnya kepada saudara yang lebih tua. Khususnya oleh kalangan muda kepada orang yang lebih tua. Makanan biasanya di kemas dalam rantang bertingkat. Nganteuran merupakan sebuah tradisi yang mungkin saat ini sudah mulai jarang ditemukan khususnya di lingkungan masyarakat perkotaan. Tradisi nganteuran ini bisa eksis dan bertahan hingga saat ini karena di dalam tradisi nganteuran ini terdapat nilai-nilai dan makna-makna yang terkandung di dalamnya, nilai-nilai yang terkandung didalamnya adalah nilai kasih sayang (loves), nilai tanggung jawab (responsibility) dan nilai keserasian hidup (life harmony). Adapun makna dari tradisi nganteuran jika ditinjau dari teori interaksionisme simbolik Herbert Blumer yaitu; (a) Pemaknaan (meaning), Dalam penelitian ini masyarakat melakukan tradisi nganteuran dimaknai sebagai sarana dalam mempererat tali silaturahmi, penghormatan dan tanda kasih sayang kepada saudara atau keluarga yang lebih tua. Tradisi nganteuran juga memiliki makna bahwa dengan kita melakukan tradisi ini artinya kita masih bisa berbagi antar saudara sesama muslim. Adapun makanan yang terdapat dalam tradisi nganteuran seperti nasi, lauk seperti daging sapi, kambing, ayam atau ikan dan berbagai kue kering atau kue basah, semua itu juga memiliki makna. (b) Bahasa (Language) Tradisi nganteuran adalah sebuah hasil daripada suatu bentuk interaksi yang dibangun oleh para pendahulu yang beranggapan bahwa tradisi nganteuran tidak semerta-merta tradisi saling memberi saja, namun juga sebagai ajang berkumpulnya keluarga serta mempererat tali silaturahmi antar keluarga. Selain itu tradisi nganteuran juga memiliki makna kasih sayang dan penghormatan kepada orang yang lebih tua serta saling melengkapi antar saudara sesame muslim. (c) Pikiran (thought) Berdasarkan teori Blumer, manusia akan mencoba berpikir untuk dapat merealisasikan makna dari simbol yang ada dikehidupan sosialnya. Setelah itu, manusia akan menyepakati hasil makna dari suatu simbol dan disosialisasikan pada keturunannya. Sesudah dari hasil interaksi dan kesepakatan tersebut, para orang tua akan mengenal dan mengajarkan simbol tersebut kepada keturunannya agar dapat mempercayai dan menyakini pada simbol yang dibangun oleh para pendahulu kemudian dilakukan terus-menerus dan menjadikannya sebagai tradisi. Nilai-nilai dan makna-makna itulah yang mendasari tradisi nganteuran masih eksis dan bertahan hingga sekarang walaupun sudah berada ditengah-tengah lingkungan masyarakat yang bersuku Ranau. Adapun factor yang mempengaruhi eksistensi tradisi nganteuran diantaranya (a) Minat generasi selanjutnya dalam melestarikan tradisi nganteuran. (b) Kelonggaran dalam pelaksanaan tradisi. (c) Adanya persepsi positif yang berkembang di masyarakat.
PROFIL BERPIKIR SISWA KELAS VIII SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA ALJABAR BERPANDU PADA TAKSONOMI SOLO DITINJAU DARI TINGKAT MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA Meriyana; Marinus B. Tandiayuk; Baharuddin Paloloang
Aksioma Vol. 5 No. 2 (2016)
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/aksioma.v5i2.130

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan profil berpikir siswa kelas VIII SMP dalam menyelesaikan soal cerita aljabar berpandu pada taksonomi SOLO ditinjau dari tingkat motivasi belajar matematika tinggi dan rendah. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Tombusabora. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian diambil dua siswa dari 20 siswa kelas VIII yang mengikuti tes skala motivasi belajar matematika kemudian mengerjakan tes superitem. Siswa dikelompokkan dalam dua yakni siswa motivasi belajar matematika tinggi dan rendah. Setiap tingkat motivasi belajar matematika diwakili oleh satu siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan metode tes dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil berpikir subjek dengan motivasi belajar matematika tinggi berada pada level berpikir unistruktural, multistruktural, relasional dan abstrak yang diperluas. Sedangkan profil berpikir subjek dengan motivasi belajar matematika rendah berada pada level berpikir unistruktural, multistruktural dan relasional. Kata kunci: Profil berpikir, soal cerita aljabar, taksonomi SOLO, motivasi belajar matematika. Abstract: This research aims to explain thinking profile of the VIII graders of SMP in finishing story aljabar exercises based on taksonomi solo, considerated of the level of students’ motivation to learn math in high and low category. The subjects were students of class VIII SMP Negeri 1 Tombusabora.The kind of this research is descriptive research with qualitatif approach. The subject of this research was taken two of twenty students who joined the test. The students were classified in two categories, those were students who high motivation and students who low motivation in learning math. Every category was represented by one student. The result of this research shows that thinking profile of the subject with high motivation in learning math be on unistructural, multistructural, relational and abstract level which expanded. While thinking profile subject with low motivation be on unistructural thinking, multistructural, and relational level. Keywords: Profile of thinking, story algebra exercise, SOLO taxonomy, motivation in learning math.