Solusi untuk mengatasi keterbatasan kebutuhan kayu dengan memanfaatkan limbah potongan kayu menjadi papan laminasi. Teknologi laminasi merupakan salah satu solusi untuk memperoleh sortimen lebih lebar dan panjang. Kayu laminasi ini terbuat dari potongan-potongan balok kayu yang direkatkan dengan perekat sehingga menjadi kayu yang dapat dimanfaatkan kembali. Jenis kayu yang sesuai sebagai bahan baku papan laminasi adalah memiliki berat jenis yang ringan sampai sedang dengan kelas kuat III-IV. Jenis kayu yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis kayu jati putih, nangka dan mahoni. Kayu jati putih masuk dalam kelas II-III, kayu nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk.) berat jenis 0,51-0,58 dan kayu mahoni 0,53-0,72. Kayu nangka dan mahoni juga memiliki kelas kuat yang sama yaitu kelas II-III. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan sifat fisika papan laminasi kombinasi kayu mahoni nangka dengan papan laminasi jati putih. Rancangan percobaan yang digunakan rancangan non faktorial dengan dua perlakuan dan tiga kali ulangan. Berdasarkan hasil penelitiaan menunjukan kadar air dan kerapatan berpengaruh nyata terhadap jenis kombinasi sedangkan pengembangan tebal dan penyusutan tebal tidak berpengaruh nyata terhadap jenis kombinasi. Semua pengujian fisika telah memenuhi standar SNI 01-6240-2000 dan standar JAS SE-7 2007. Berdasarkan hasil pengujian sifat fisika maka papan laminasi kombinasi nangka mahoni dan papan laminasi jati putih masuk dalam kelas kuat III yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan konstruksi ringan yang terlindungi.