Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Diseminasi Revitalisasi Wisata Budaya di Kecamatan Batin XXIV Kabupaten Batang Hari F, Fatonah; Rahman, Abd; Indrayani, Nelly; Saumia, Zulfa; Adiguna, Richad
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 2, No 7 (2023): Oktober
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8425134

Abstract

Kesadaran terhadap pentingnya sejarah lokal sebagai pembentuk karakter anak bangsa. Pemahaman remaja dan pemuda akan sejarah lokal tergeser oleh hiruk pikuk dunia digital dan modernisasi. Hal ini menyebabkan para remaja tidak begitu peduli akan pentingnya sejarah lokal yang merupakan identitas dari suatu daerah termasuk diantaranya para remaja yang ada di desa Mata Gual dan sekitar (Kecamatan Batin XXIV) . Kepedulian itupun juga tergerus oleh kebutuhan dan rutintas harian yang belum mempunyai nilai edukatif. Sehingga perlu terobosan dalam bentuk komunitas yang bisa bersama-sama dalam group non-formal atau komunitas memupuk kesadaran sejarah masyarakat dan pengunjung wisata di desa Mata Gual, Muara Jangga, Simp. Aur Gading, Aur Gading  dan Hajran (Kecamatan Batin XXIV).  Pentingnya kegiatan diseminasi revitalisasi wisata budaya di Kecamatan Batin XXIV ini bertujuan untuk dapat mengerakkan masyarakat dan pengunjung wisata mencintai sejarah lokal yang ada di Jambi dengan menggunakan metode pendampingan pada tokoh pemuda. Hasil yang didapat dari kegiatan ini bisa menanamkan rasa kebanggaan akan sejarah dan budaya lokal Jambi. Selain itu, komunitas sejarah dapat menawarkan model wisata edukasi dengan tentang sejarah Jambi selain dari alam yang     sudah tersedia.  Kecamatan Batin XXIV tidak hanya memiliki potensi wisata alam, namun juga memiliki potensi wisata sejarah dan budaya yang tidak bisa diabaikan yang dapat meningkatkan potensi  perekonomian masyarakat setempat.
The relevance of the national education system in the educational thinking of Ki Hajar Dewantara Indrayani, Nelly; Purnomo, Budi; Oktaniati, Ovi
Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS Vol 10, No 1 (2023): March
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/hsjpi.v10i1.30544

Abstract

The national education system must be able to guarantee human quality. Through education, human values are inherited. Today's condition of human values can be seen in various cases of violence, bullying, and educational persecution. This research contributes to revealing the relevance of today's national education in Ki Hajar Dewantara's educational thinking in the context of different times. The historical method is used by collecting data/literature and then conducting literature criticism. The next step is to do an interpretative and present a description describing the era's contextual education system. The results of this study indicate that there is historical continuity in the context of different times. Ki Hajar Dewantara's education system is dynamic and continuous with the national education system. The basic education system for Ki Hajar Dewantara is to build people who are faithful and pious. Ki Hajar Dewantara built an education system that upholds human values and has the right to education without discrimination. Meanwhile, national education provides equity in receiving education and is democratic.
PENCETAKAN OEANG: DARI OEANG REPUBLIK INDONESIA SUMATERA HINGGA OEANG REPUBLIK INDONESIA DAERAH DI RANTAU IKIL PROVINSI JAMBI (TINJAUAN HISTORIS) Wahyuningsih, Lisa; Indrayani, Nelly
JEJAK : Jurnal Pendidikan Sejarah & Sejarah Vol. 3 No. 2 (2023): Ruang Lingkup Pendidikan Sejarah dan Kesejarahan Indonesia
Publisher : Jambi University, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Prodi Pendidikan Sejarah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jejak.v3i2.30685

Abstract

Penelitian ini mengungkapkan masuknya Oeang Republik Indonesia Provinsi Sumatera (ORIPS) di Dusun Rantau Ikil tahun 1949. Mulai dari pencetakan di Pematang Siantar hingga masuk ke Dusun Rantau Ikil. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode sejarah. Tahap awal pengumpulan sumber-sumber relevan. Selanjutnya sumber diuji dan dikritik yang untuk kemudian di analisis sehingga menghasilkan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masuknya ORIPS di Dusun Rantau Ikil bermula dari serangan Belanda di Muara Bungo mengakibatkan pindahnya mesin cetak sekaligus Keresidenan yang awalnya di Pulau Pekan pindah ke Dusun Rantau Ikil pada tanggal 28 Juli 1949. Imbasnya penggunaan Kantor Pesirah sebagai tempat pencetakan sekaligus pembuatan brankas penyimpanan diyakini sebagai tempat yang aman untuk ditinggali.
KOTA SUNGAI PENUH 1980-2000 : TINJAUAN HISTORIOGRAFI Indrayani, Nelly; Ikhwan, Reki Dwi Nur; Purnomo, Budi
JEJAK : Jurnal Pendidikan Sejarah & Sejarah Vol. 4 No. 1 (2024): Kajian Kesejarahan lokal dan Pemanfaatannya
Publisher : Jambi University, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Prodi Pendidikan Sejarah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jejak.v4i1.36256

Abstract

Artikel ini melihat Kota Sungai Penuh 1980-2000 dengan perkembangan penulisannya. Kota Sungai Penuh memiliki sejarah yang panjang dimulai dari sejak zaman pra sejarah hingga sejarah sehingga wujud historiografi sungai penuh sudah dimulai dan ditemukan dalam bentuk historiografi tradisional. Penelitian ini bertujuan menjelaskan kondisi perkembangan historiografi kota Sungai Penuh 1980-2000, dengan menggunakan metode penelitian sejarah yakni heuristik, Kritik Sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama kondisi awal historiografi Kota Sungai Penuh memiliki akar yang kuat dalam bentuk tradisi lisan dan tulisan pada naskah-naskah kuno, seperti aksara incung, yang berisi tentang tambo dan karang mindu. Kemudian Historiografi periode 1980-2000  Kota Sungai Penuh, dengan penemuan dan penulisan kembali berbagai naskah dan dokumen kuno, serta publikasi buku-buku sejarah yang memperkaya pemahaman tentang sejarah lokal. Bentuk Historiografi yang ditemukan di Sungai Penuh yakni tulisan yang membahas tentang Kerinci dan Kota Sungai Penuh oleh Iskandar Zakaria. Beliau cendekiawan dari Kemdikbud dengan focus kajiannya meneliti Kerinci. Kemudian karya ilmiah yang ditulis oleh Hasril Meizal seorang penulis lokal dari kalangan masyarakat kerinci yang bergelar depati “payung” di Sungai Penuh, Tugas Pokok dan Fungsi Pemangku Adat Dalam Persepsi Sko Nan Tigo Takah. Selanjutnya manuskrip yang ditulis oleh depati Alamin tentang struktur kedepatian depati nan tujuh yang ditulis pada tahun 1991. Historiografi yang telah ditemukan sebelumnya di Kota Sungai Penuh merupakan historiografi yang saling berkaitan, akan tetapi setelah ditelaah lebih lanjut historiografi tersebut memiliki sifat sudut pandang yang berbeda tergantung dari siapa si penulis historiografi itu sendiri.
Sungai Batanghari: Silang Dinamika Sistem Pengetahuan dan Teknologi dalam Perspektif Sejarah Indrayani, Nelly
Prosiding Seminar Nasional Humaniora Vol. 3 (2023): Prosiding Seminar Nasional Humaniora
Publisher : Jurusan Sejarah, Seni, dan Arkeologi, FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aspek maritime sangat penting dalam perjalanan sejarah bangsa yang mengantarkan pada dinamika pelayaran, perdagangan, perkapalan, dan pelabuhan. Tulisan ini mengungkapkan maritim atau perairan/ sungai dalam kaitannya dengan sistem pengetahuan ataupun teknologi yang terjadi dalam sejarah Jambi. Metode yang digunakan kajian penelitian ini adalah metode sejarah, yakni pengumpulan sumber-sumber relevan, uji terhadap sumber, interpretasi dan historiografi atau penulisan sejarah. Hasil penelitian menunjukkan Sungai Batanghari terletak di pantai timur Sumatera memiliki tanah daratannya luas yang dilalui Sungai Batanghari luas 800 km, sehingga memungkinkan para pedagang dengan perahu-perahu besar masuk hingga pedalaman. Akibatnya silang sistem pengetahuan teknologi pun sejak awal abad masehi hingga masa kolonial memberikan dinamika dalam sosial budaya Jambi. Para pedagang atau pelaut menerapkan pengajaran Budha, seni, adat, hukum, bahasa Sanskerta, aksara, teknik menanam di delta-delta, pengobatan, jimat penolak bala, dan perkembangan teknologi kapal.   Abstract The maritime aspect is very important during the nation's history which leads to the dynamics of shipping, trade, shipping, and ports. This paper reveals the maritime or waters/river in relation to the knowledge system or technology that occurred in Jambi history. The method used in this research study is the historical method, namely the collection of relevant sources, testing of sources, interpretation and historiography or historical writing. The results showed that the Batanghari River is located on the east coast of Sumatra and has a large land area traversed by 800 km of Batanghari River, allowing traders with large boats to enter the interior. As a result, the crossing of technological knowledge systems from the early AD century to the colonial period provided dynamics in Jambi's socio-culture. Traders or sailors applied Buddhist teachings, arts, customs, laws, Sanskrit, script, planting techniques in deltas, medicine, bad luck-repelling amulets, and the development of ship technology.