Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Dampak Psikologis Pandemi COVID-19 Pada Mahasiswa Ratunuman, Raldy A.; David, Lydia E. V.; Opod, Hendri
JURNAL BIOMEDIK : JBM Vol 13, No 2 (2021): JURNAL BIOMEDIK : JBM
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jbm.13.2.2021.31836

Abstract

Abstract: At the beginning of 2020 the world was surprised by the emergence of COVID-19 disease which was subsequently declared a pandemic by WHO in March 2020.  This pandemic caused a global health crisis that impacted everyone.  Campus life has also changed in response to the current pandemic, resulting in an impact on students' psychological condition. Aim: This study aims to find out what are the psychological impacts of the COVID-19 pandemic on students. This research was conducted in the form of review literature that is to explain and discuss it by taking materials from various available at ClinicalKey and PubMed based on inclusion and exclusion criteria. Eleven literatures were obtained, which from various countries.  The age of the sample is 17-29 years. Female students with total 421,145 (55.7%) students.  The psychological impacts found were anxiety, depression, stress, post-traumatic stress syndrome, and post-traumatic growth.  Female students, volunteers, first year, residence, viral infection, and various other factors are associated with existing psychological symptoms. In conclusion, various psychological impacts experienced by students during the COVID-19 pandemic.  The role of the government for the procurement and optimization of health programs is indispensable.  Parents as expected can provide support.Keywords: psychological impact, COVID-19, university student  Abstrak: Pada awal tahun 2020 dunia dikejutkan dengan munculnya penyakit COVID-19 yang selanjutnya dideklarasikan sebagai pandemi oleh WHO pada bulan Maret 2020.  Pandemi ini menyebabkan krisis kesehatan global yang berdampak pada semua orang.  Kehidupan kampus turut berubah menanggapi pandemi yang sedang terjadi, mengakibatkan dampak pada kondisi psikologis mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja dampak psikologis pandemi COVID-19 pada mahasiswa. Penelitian ini dilakukan dalam bentuk literatur review yaitu memaparkan dan membahasnya dengan mengambil bahan dari berbagai yang tersedia di pangkal data ClinicalKey dan PubMed berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Didapatkan sebanyak sebelas literatur yang sesuai, yang berasal dari berbagai negara.  Usia sampel yaitu, 17-29 tahun. Mahasiswa perempuan sebanyak 421.145 (55.7%).  Dampak psikologis yang ditemukan adalah kecemasan, depresi, stress, sindrom stress pasca trauma, dan pertumbuhan pasca trauma.  Mahasiswa perempuan, relawan, tahun pertama, tempat tinggal, infeksi virus, dan berbagai faktor lain dikaitkan dengan gejala psikologis yang ada.  Sebagai simpulan, Berbagai dampak psikologis yang dialami oleh mahasiswa yang dimasa pandemi COVID-19.  Peran pemerintah untuk pengadaan dan optimalisasi program kesehatan sangat diperlukan.  Orang tua sebagai diharapkan dapat memberikan dukungan.Kata kunci: dampak psikologis, COVID-19, mahasiswa
Perbedaan Tingkat Optimisme pada Mahasiswa Semester Awal dan Mahasiswa Semester Akhir Strata Satu Fakultas Kedokteran Umboh, Majesty P.; Pali, Cicilia; David, Lydia E. V.
Medical Scope Journal Vol 1, No 2 (2020): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.1.2.2020.27716

Abstract

Abstract: This study was aimed to obtain the difference in optimism between the first and the final semester students of Faculty of MedicineThis was an analytical and observational study. Subjects were students of the first and the final semester of Faculty of Medicine Sam Ratulangi University Manado obtained by using total sampling technique. The instrument of this study was Alat ukur yang digunakan ialah kuesioner LOT-R questionnaire consisting of 10 items. Data were analyzed by using the Mann-Whitney test that obtained a p-value of 0.001 for the difference in optimism level. In conclusion, there was a significant difference in the optimism level between the students of the first and the final semesters of Faculty of MedicineKeywords: optimism, medical students Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan tingkat optimisme pada mahasiswa semester awal dan mahasiswa semester akhir Fakultas Kedokteran. Jenis penelitian ialah analitik observasional. Subjek penelitian berjumlah 100 mahasiswa semester awal dan 100 mahasiswa semester akhir Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado yang diperoleh dengan menggunakan teknik total sampling. Alat ukur yang digunakan ialah kuesioner LOT-R (10 aitem). Data dianalisis secara statistik menggunakan uji Mann-Whitney yang mendapatkan nilai p=0,001 untuk perbedaan tingkat optimisme. Simpulan penelitian ini ialah terdapat perbedaan tingkat optimisme pada mahasiswa semester awal dan mahasiswa semester akhir Fakultas Kedokteran.Kata kunci: optimisme, mahasiswa Falultas Kedokteran
Hubungan Durasi Tidur dengan Agresivitas Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Sam Ratulangi Purba, Revand; Sinolungan, Jehosua S. V.; David, Lydia E. V.
Medical Scope Journal Vol. 7 No. 1 (2025): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.v7i1.55926

Abstract

Abstract: Sleep issues can impact the emotional well-being and behavior of students, particularly in medical education environments. Factors such as stress, physical violence, and increased academic workload may contribute to aggressive behavior among medical students. This study aimed to evaluate the relationship between sleep duration and the level of aggression among third semester students of Medical Education Program Universitas Sam Ratulangi. This was an analytical study with a cross-sectional design. Primary data were collected using the Buss Perry Aggression Questionnaire and sleep duration was categorized based on the recommendation of the National Sleep Foundation. The results showed that the majority of students had not-recommended sleep duration (45.1%), and they exhibited a moderate level of aggression (51.8%). The Spearman test for the relationship between sleep duration and the level of aggression showed a correlation coefficient of 0.095 with a p-value of 0.185. In conclusion, there is no significant relationship between sleep duration and the level of aggression among third semester students of Medical Education Program, Universitas Sam Ratulangi. Keywords: sleep duration; aggression; medical students   Abstrak: Masalah tidur dapat memengaruhi kesejahteraan emosional dan perilaku mahasiswa, khususnya dalam lingkungan pendidikan kedokteran. Faktor-faktor seperti stres, kekerasan fisik, dan beban akademik yang bertambah dapat berkontribusi pada perilaku agresif mahasiswa kedokteran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara durasi tidur dengan agresivitas pada mahasiswa semester 3Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Sam Ratulangi. Jenis penelitian ialah analitik korelasi dengan desain potong lintang. Data primer dikumpulkan menggunakan Buss Perry Aggression Questionnaire dan durasi tidur dikategorikan menurut National Sleep Foundation. Hasil penelitian mendapatkan bahwa sebagian besar mahasiswa semester 3 Prodi Pendidikan Dokter Universitas Sam Ratulangi tidur dalam durasi yang tidak direkomendasikan (45,1%) dan memiliki tingkat agresivitas sedang (51,8%). Hasil uji Spearman terhadap hubungan antara durasi tidur dan tingkat agresivitas mendapatkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,095 dan nilai signifikansi p=0,185. Simpulan penelitian ini ialah tidak terdapat hubungan bermakna antara durasi tidur dan tingkat agresivitas pada mahasiswa semester 3 Prodi Pendidikan Dokter Universitas Sam Ratulangi. Kata kunci: durasi tidur; agresivitas; mahasiswa kedokteran
Gambaran Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi di Sulawesi Utara Mantiri, Chrisdiany A.; David, Lydia E. V.; Pali, Cicilia
Jurnal Psikologi Vol. 2 No. 2 (2025): February
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/pjp.v2i2.3605

Abstract

Kekerasan seksual di lingkungan pendidikan, terutama di perguruan tinggi telah menjadi isu yang semakin mengkhawatirkan. Studi menunjukkan prevalensi kekerasan seksual yang tinggi di lingkungan kampus dan dapat terjadi secara verbal, non-fisik, fisik, dan/atau melalui teknologi informasi dan komunikasi. Perguruan Tinggi di Sulawesi Utara tidak luput dari permasalahan kekerasan seksual. Namun, data mengenai gambaran yang komprehensif terkait kekerasan seksual yang terjadi di Perguruan Tinggi di Sulawesi Utara belum tersedia. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran kekerasan seksual di Perguruan Tinggi di Sulawesi Utara. Metode penelitian yang digunakan ialah penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional menggunakan teknik pengambilan sampel proportionate stratified random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Penelitian ini memperlihatkan gambaran kekerasan seksual pada 92 responden yaitu mahasiswa semester 3, 5 dan 7 di salah satu perguruan tinggi di Sulawesi Utara, yang menunjukkan bahwa sebanyak 90,2% mahasiswa pernah mengalami kekerasan seksual selama mereka berada di perguruan tinggi, 75,9% di antaranya mengalami kekerasan seksual dengan frekuensi sedang, dan 71,7% responden mengakui mengalami kekerasan seksual dalam bentuk ujaran yang menghina tampilan fisik.
Gambaran Kekerasan Seksual dan Tingkat Depresi pada Salah Satu Perguruan Tinggi di Sulawesi Utara Madelu, Misel; Sinolungan, Jehosua S.V.; David, Lydia E. V.
Jurnal Psikologi Vol. 2 No. 2 (2025): February
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/pjp.v2i2.3626

Abstract

Kekerasan seksual banyak dilaporkan terjadi di lingkungan perguruan tinggi terlebih pada mahasiswa. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi pihak perguruan tinggi karena dapat berdampak pada kondisi kesehatan mental korbannya, salah satunya adalah berdampak pada tingkat depresi. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk melihat tingkat depresi pada korban yang mengalami kekerasan seksual. Penelitian ini merupakan studi deskriptif kuantitatif dengan metode pengambilan data cross-sectional. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner kekerasan seksual berdasarkan Permendikbud Ristek Nomor 30 Tahun 2021 dan Beck Depression Inventory II (BDI-II) alat ukur yang dibuat oleh Dr. Aaron T. Beck (1976), dianalisis menggunakan uji univariat. Dari 96 responden yang pernah mengalami kekerasan seksual, tingkat depresi paling tinggi adalah depresi minimal/ tidak depresi yaitu 59,4%. Tingkat depresi berat berjumlah 9,4%. Bila dilihat dari bentuk-bentuk kekerasan seksual sebanyak 70 responden paling sering mengalami bentuk kekerasan seksual menerima ujaran yang menghina tampilan fisik seperti berat badan/ tinggi badan/ warna kulit. Simpulan penelitian ini ialah masih ada kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan perguruan tinggi. Tingkat depresi minimal/ tidak depresi menunjukkan bahwa banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil ini, seperti bentuk kekerasan yang dialami, durasi trauma, dukungan sosial dan karakteristik dari individu itu sendiri bagaimana cara dia mengelola depresi tersebut.