Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

SIKAP ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK PADA KELUARGA PETANI DI DESA TALAWAAN BANTIK KECAMATAN WORI KABUPATEN MINAHASA UTARA Teintang, Yunemey; Sinolungan, Jehosua S.V.; Opod, Henry
eBiomedik Vol 3, No 2 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.3.2.2015.8127

Abstract

Abstract: Most farmers are not high educated, however, they can get a lot of information about attitude from other people and media. This study aimed to obtain parents’ attitudes toward the formation of children personality in Talawaan Bantik, Wori, North Minahasa. Ths was a quantitative descriptive study. Data were colleced by using interview and observation, meanwhile data collecting tools were guided by using interviews, questionnaires, and documentation study. The results showed that the attitude of parents influenced the formation of the child's personality. Parents who cared their children with loving personality produced more responsible children, friendly children, and creative children. The attitude of parents who spoiled their children could produce lazy personality. The attitude of parents who gave physically punishment to the children could produced children with moody and timid personality. The attitude of parents who taught children to socialize with their surroundings coould resulted in children who were good in speaking.Keywords: attitudes of parents, farmer family, child's personalityAbstrak: Pekerjaan sebagai petani ditekuni orang tua yang mayoritas tidak berpendidikan tinggi namun sudah mendapat banyak informasi mengenai sikap melalui orang lain dan media. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran sikap orang tua terhadap pembentukan kepribadian anak di Desa Talawaan Bantik Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data yaitu melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi sedangkan alat pengumpulan data yaitu panduan wawancara, kuisioner, serta studi dokumentasi. Analisis data secara kualitatif. Hasil penelitian mmperlihatkan sikap orang tua berpengaruh terhadap terbentuknya kepribadian anak. Orang tua yang bersikap mendidik anak dengan penuh kasih sayang menghasilkan kepribadian anak yang lebih bertanggung jawab, anak yang ramah, anak yang kreatif. Sikap orang tua yang terlalu memanjakan anak dapat menghasilkan kepribadian anak yang pemalas. Sikap orang tua yang memberikan hukuman fisik kepada anak dapat menghasilkan kepribadian anak yang pemurung, anak yang penakut. Sikap orang tua yang mengajarkan anak bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dapat menghasilkan kepribadian anak yang mempunyai ketrampilan berbahasa yang baik.Kata kunci: sikap orang tua, keluarga petani, kepribadian anak
HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA MAHASISWA ANGKATAN 2013 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI Karouw, Caroline R.M.; Opod, Henry; Sinolungan, Jehosua S.V.
e-Biomedik Vol 3, No 1 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v3i1.7125

Abstract

Abstract: Learning is a process that can not be separated from human life. Psychic impulse to learn is the motivation to learn. In the learning process, parents are among the factors that have a role. This study aims to determine the relationship of socio-economic status of parents with students' learning motivation. Data were collected through questionnaires. The results showed there was no correlation between socio-economic status of parents with learning motivation of Medicine Faculty Sam Ratulangi University class of 2013 students p = 0.444 (p > 0.05) and the correlation value is -0.062. It can be concluded that there was no correlation between socioeconomic status of parents with students’ learning motivation.Keywords: socio-economic status, learning motivationAbstrak : Belajar merupakan proses yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia,, Dorongan psikis dalam diri untuk belajar merupakan motivasi belajar. Dalam proses belajar, orangtua merupakan salah satu faktor yang memiliki peran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status sosial ekonomi orangtua dengan motivasi belajar mahasiswa. Pengambilan data melalui kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara status sosial ekonomi orangtua dengan motivasi belajar mahasiswa angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi p=0,444 (p > 0,05) dan nilai korelasi sebesar -0,062. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara status sosial ekonomi orangtua dengan motivasi belajar mahasiswa.Kata kunci: Status sosial ekonomi, motivasi belajar
Conceptual Analysis of Problem-Based Learning Model in Improving Students Critical Thinking Skill Nugraha, Markus Asta Patma; Sinolungan, Jehosua S.V.; Nur, Rezeki; Nuridah, Siti; Nofirman, Nofirman; Cahyono, Didik
Journal of Education Research Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v4i2.185

Abstract

The purpose of this research was to conceptually analyze the problem-based learning model in improving students' critical thinking skill. The research method used in this research was descriptive qualitative. The type of research was library research. Data collection techniques by collecting and analyzing documents descriptively, both written, image and electronic documents. The research results obtained were then presented descriptively in accordance with the research problems and objectives. The results of this research showed that the conceptual analysis of the problem-based learning model in improving students' critical thinking skill, namely Problem-based learning is a learning model that uses problems as a starting point for learning. In other words, problem-based learning is a problem-centered learning activity, Problem-based learning is a learning model that involves students to solve a problem through the stages of the scientific method so that students can learn knowledge related to the problem and at the same time have the skills to solve problems,  a learning model that uses real-world problems. This learning model aims to encourage students to learn through various real problems in everyday life that are related to the knowledge they have or will learn;, Problem-based learning model is a learning model that involves dominant student activities, the teacher acts as a facilitator.
DETERMINAN KELELAHAN KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT SENTRA MEDIKA MINAHASA UTARA Nurhasanah, Nina; Doda, Diana Vanda Daturara; Sinolungan, Jehosua S.V.
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 16, No 2 (2024)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v16i2.443

Abstract

ABSTRAKLatar belakang: Investigasi di beberapa negara menunjukkan Kelelahan kerja berkontribusi signifikan terhadap kecelakaan kerja, menyumbang 50% dari kasus kecelakaan tersebut. Di rumah sakit, kelelahan perawat menjadi masalah utama dalam manajemen sumber daya manusia, karena tuntutan pelayanan yang tinggi dari klien dan manajemen meningkatkan beban kerja perawat..Metode : Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Data dikumpulkan dengan kuesioner. Penelitian ini melibatkan 102 sampel yang merupakan total sampling. Dalam mengukur hubungan variabel digunakan analis uji chi square untuk analisis multivariat menggunakan regresi logistic.Hasil : Hasil penelitian menunjukan bahwa 53% umur perawat ada di antara 26-35 Tahun, 62% berjenis kelamin Perempuan, 84,3% memiliki Tingkat Pendidikan S1/Profesi dan 56,9% belum menikah. Untuk Shift kerja 41,2% pada pagi hari dan 29,4% untuk shift kerja siang dan malam. Masa <2 tahun sebesar 52%. Hasil uji bivariat Umur dengan Kelelahan kerja denga p value 0,054. Jenis kelamin dengan Kelelahan kerja denga p value 0.031. shift kerja dengan Kelelahan kerja dengan p value 0,001 dan masa kerja dengan Kelelahan kerja denga p value 0,031. Hasil uji multivariat yang paling berhubungan dengan kelelahan kerja adalah shift kerja dengan nilai signifikansi 0,001.Kesimpulan: terdapat hubungan antara jenis kelamin, shift kerja dan masa kerja dengan kelelahan kerja, tidak ada hubungan antara umur dengar kelelahan kerja dan shift kerja adalah variabel yang paling berhubungan dengan kelelahan kerja. Saran untuk rumah sakit kedepannya agar bisa memperhatikan perasaan kelelahan dari perawat yang bekerja dengan memberikan treatmen yang relevan..Kata kunci: kelelahan, beban kerja, perawat ABSTRACKBackground: Investigations in several countries show Occupational fatigue contributes significantly to occupational accidents, accounting for 50% of such accident cases. In hospitals, nurse fatigue is becoming a major issue in human resource management, as high service demands from clients and management increase nurses' workload. Objective: nurses at Sentra Medika Hospital in North Minahasa.Method: The method used in this study was quantitative with a cross sectional research design. Data was collected by questionnaire. This study involved 102 samples which were total sampling. In measuring the relationship of variables, the chi square test analyst was used for multivariate analysis using logistic regression.Results: The results showed that 53% of nurses' ages were between 26-35 years old, 62% were female, 84.3% had a bachelor's / professional education level and 56.9% were not married. For work shifts 41.2% in the morning and 29.4% for day and night work shifts. The period <2 years was 52%. Bivariate test results Age with Work Fatigue with p value 0.054. Gender with work fatigue with p value 0.031. work shift with work fatigue with p value 0.001 and tenure with work fatigue with p value 0.031. The multivariate test results that are most associated with work fatigue are work shifts with a significance value of 0.001. Conclusion: From this research, There is an association between gender, shift work and tenure with fatigue, there is no association between age and fatigue and shift work is the variable most associated with fatigue. Suggestions for future hospitals to pay attention to the feelings of fatigue of nurses who work by providing relevant treatment.Keywords: fatigue, workload, nurses
Gambaran Kekerasan Seksual dan Tingkat Depresi pada Salah Satu Perguruan Tinggi di Sulawesi Utara Madelu, Misel; Sinolungan, Jehosua S.V.; David, Lydia E. V.
Jurnal Psikologi Vol. 2 No. 2 (2025): February
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/pjp.v2i2.3626

Abstract

Kekerasan seksual banyak dilaporkan terjadi di lingkungan perguruan tinggi terlebih pada mahasiswa. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi pihak perguruan tinggi karena dapat berdampak pada kondisi kesehatan mental korbannya, salah satunya adalah berdampak pada tingkat depresi. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk melihat tingkat depresi pada korban yang mengalami kekerasan seksual. Penelitian ini merupakan studi deskriptif kuantitatif dengan metode pengambilan data cross-sectional. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner kekerasan seksual berdasarkan Permendikbud Ristek Nomor 30 Tahun 2021 dan Beck Depression Inventory II (BDI-II) alat ukur yang dibuat oleh Dr. Aaron T. Beck (1976), dianalisis menggunakan uji univariat. Dari 96 responden yang pernah mengalami kekerasan seksual, tingkat depresi paling tinggi adalah depresi minimal/ tidak depresi yaitu 59,4%. Tingkat depresi berat berjumlah 9,4%. Bila dilihat dari bentuk-bentuk kekerasan seksual sebanyak 70 responden paling sering mengalami bentuk kekerasan seksual menerima ujaran yang menghina tampilan fisik seperti berat badan/ tinggi badan/ warna kulit. Simpulan penelitian ini ialah masih ada kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan perguruan tinggi. Tingkat depresi minimal/ tidak depresi menunjukkan bahwa banyak faktor yang dapat mempengaruhi hasil ini, seperti bentuk kekerasan yang dialami, durasi trauma, dukungan sosial dan karakteristik dari individu itu sendiri bagaimana cara dia mengelola depresi tersebut.