Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Peranan Self-efficacy dan Intelegensi terhadap Prestasi Belajar pada Mahasiswa Lidiawati, Krishervina Rani; Sinaga, Nurtaty; Rebecca, Ivone
Jurnal Psikologi Udayana Vol 7 No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JPU.2020.v07.i02.p10

Abstract

Efikasi diri merupakan keyakinan individu untuk dapat bertahan dan mencapi tujuan tertentu. Efikasi diri dapat mempengaruhi usaha dan ketekunan mahasiswa dalam menyelesaikan tujuan belajarnya. Dalam konteks perguruan tinggi, salah satu indikasi dari keberhasilan tujuan belajar melalui nilai atau Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang diperoleh mahasiswa. Selain itu, diperlukan faktor lain yaitu intelegensi individu yang merupakan faktor kognitif, mencakup kemampuan proses berpikir dalam mencari pemecahan masalah serta beradaptasi dengan lingkungan. Untuk mengukur intelegensi dalam penelitian ini menggunakan alat tes Intelegensi yang terstandart yaitu Culture Fair Intelligence Test (CFIT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan efikasi diri dan intelegensi terhadap prestasi belajar pada mahasiswa. Partisipan dalam penelitian ini adalah 155 mahasiswa aktif di Universitas XYZ dengan rentang usia 18 – 21 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh efikasi diri dan intelegensi sebesar 12,4% terhadap prestasi belajar mahasiswa (R=.352, = .124).
Reliabilitas dan validitas Dual Filial Piety Scale versi bahasa Indonesia Sugianto, Dicky; Liem, Andrian; Sinaga, Nurtaty
Jurnal Psikologi Ulayat Vol 11 No 1 (2024)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu839

Abstract

Filial piety (bakti) merupakan sebuah konsep yang tidak asing dalam masyarakat di diaspora Tionghoa, termasuk di Indonesia yang masyarakatnya multikultural. Konsep ini menggambarkan dinamika relasi antara orang tua dan anak. Dinamika ini meliputi kepatuhan maupun afeksi yang memotivasi berbagai perilaku, salah satunya adalah merawat orang tua yang kian lanjut usia. Filial piety menjadi sesuatu yang penting untuk diteliti karena berkaitan dengan proses psikologis, baik pada anak maupun orang tua. Salah satu model konseptual yang sering digunakan dalam menjelaskan filial piety adalah Dual Filial Piety Model yang dioperasionalisasikan dalam Dual Filial Piety Scale (DFPS). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas psikometrik dari DFPS yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia melalui proses penerjemahan balik. Data didapatkan dari 202 partisipan yang direkrut dengan convenience sampling. Hasil analisis menunjukkan bahwa DFPS versi Bahasa Indonesia memiliki reliabilitas dan validitas yang baik. DFPS versi Bahasa Indonesia ditemukan sesuai dengan model teoretiknya. Instrumen ini dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya dalam mengkaji konsep bakti pada masyarakat Indonesia.
The exploration Batak Toba culture based on Schwartz Basic Values Theory: A descriptive analysis of cultural value Dalihan Na Tolu Sinaga, Nurtaty
Psikologia: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi Vol. 19 No. 2 (2024): Psikologia: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/psikologia.v19i2.15632

Abstract

Indonesia is a country rich in ethnic and cultural diversity, one of which is the Batak Toba culture. Batak Toba culture places great importance on the philosophy of Dalihan Na Tolu, a traditional framework that emphasizes social harmony and respect. This study explores the relationship between Schwartz’s fundamental human values and the philosophy of Dalihan Na Tolu in Batak Toba culture. The research respondents comprised 143 Batak Toba individuals aged between 16 and 29 years, 44 men and 99 women. The instrument used was the Portrait Values Questionnaire(PVQ-40), adapted to the Indonesian context. The research found that the highest value among Batak Toba people is universalism, with self-transcendence being the dominant value orientation. These fundamental values of universalism and self-transcendence are strongly reflected in the Dalihan Na Tolu philosophy, which emphasizes the importance of maintaining harmony and balance between humans and nature.
Pelatihan Mengelola Impostor Phenomenon pada Orang Muda Afiliasi Kolektif Menjadi Manusia Princen; Theresia, Allessandra; Sugianto, Dicky; Sinaga, Nurtaty; Ismau, Phutri A. G.; Oktafiani, Rhema; Chandrakusuma, Wynne D.
Devotion : Jurnal Pengabdian Psikologi Vol. 2 No. 01 (2023): Mei
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/devotion.v2i01.4573

Abstract

Impostor phenomenon is one of mental health issues which poses risk for an individual, especially in youths. Management of impostor phenomenon within youth is urgent to maintain their mental health. The problem of impostor phenomenon also found in Menjadi Manusia collective affiliated, in which the youth affiliated with this collective was identified experiencing impostor phenomenon. We conducted serial activities within a workshop to help these youth in managing impostor phenomenon. The workshop designed as psychoeducation and psychological intervention to equip the youth in understanding and managing impostor phenomenon. Participants’s feedback about the workshop suggests that it helped them to understand and manage impostor phenomenon. Results of this workshop serve as an initial suggestion on how to manage impostor phenomenon, particularly in Menjadi Manusia collective affiliated.
Pelatihan Efektifitas Kolaborasi dan Manajemen Konflik Aktivis Gereja Kristen X, Yogyakarta Sinaga, Nurtaty; Princen; Isaputra, Samuel Adiprasetya; Matahari, David; Meliyanti
Devotion : Jurnal Pengabdian Psikologi Vol. 3 No. 02 (2024): November
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/devotion.v3i02.7025

Abstract

This collaboration and conflict management training activity aimed to enhance the capacity of activists from Gereja X, Yogyakarta in collaboration and conflict management. The methods employed in this training included discussions, question-and-answer sessions, and game simulations. The training participants consisted of 31 church activists who were actively engaged in church ministry duties. A follow-up to the training activity was conducted one month after the event, involving both activists who participated in the training and those who did not. The follow-up result indicated that activists who participated in the training demonstrated a higher average level of collaboration compared to those who did not attend the training. Thus, it can be concluded that this training effectively improved church activists capacity for collaboration and conflict management.