Wahyuni, Putri Sri
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Implementasi Nilai-Nilai Kedisiplinan Tanpa Kekerasan Dalam Konsep Sekolah Ramah Anak Bongkang, Andi Darmawan; Wahyuni, Putri Sri
The Teacher of Civilization : Islamic Education Journal Vol 5, No 2 (2024): Volume 5 No. 2 September 2024
Publisher : IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/jpai.v5i2.3212

Abstract

Penelitian ini membahas tentang implementasi nilai-nilai kedisiplinan tanpa kekerasan dalam konsep sekolah ramah anak. Kajian ini dilatar belakangi oleh permasalahan dunia pendidikan dalam tindakan kedisipinan disertai kekerasan yang terjadi pada Lembaga formal. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan bagaimana Nilai-nilai kedisiplinan tanpa kekerasan? Dan Bagaimana implementasi nilai-nilai kedisiplinan tanpa kekerasan dalam konsep sekolah ramah anak? Permasalahan tersebut dibahas dengan menggunakan metode kepustakaan (library research), yang sumbernya dari literatur primer yaitu panduan sekolah ramah anak oleh Asrorun Ni’am Sholeh dan menggunakan metode deskriptif-analitis untuk menjelaskan bagaimana implementasi nilai-nilai kedisiplinan tanpa kekerasan berdasarkan panduan sekolah ramah anak.Hasil dari penelitian ini adalah nilai-nilai disiplin dapat di bagi menjadi: Peraturan, hukuman, pennghargaan dan konsisten. Dari keempat tersebut, dapat menjadi acuan dalam pengembangan potensi anak terhadap etika, moral dan motivasinya. Sehingga penerapan tersebut dapat menghilangkan tindak kekerasan yang terjadi dilingkungan Pendidikan.Kesimpulannya, nilai-nilai kedisiplinan terdiri atas taat pada peraturan, menghindari hukuman, menghargai keadaan dan waktu serta menerima konsekuensi terhadap apa yang telah dilakukan. Konsep sekolah ramah anak menawarkan prinsip-prinsip subtantif dalam memaksimalkan nilai-nilai kedisiplinan tersebut untuk meminimalisir sampai dengan menghilangkan potensi kekerasan yang akan terjadi.Kata kunci: Kedisiplinan, Tanpa Kekerasan, Ramah Anak.
Perlindungan Hukum oleh Penyidik Terhadap Anak Sebagai  Korban Tindak Pidana  Kekerasan Seksual Wahyuni, Putri Sri; Pratama, Bisma Putra
Jurnal Sakato Ekasakti Law Review Vol. 4 No. 1 (2025): Jurnal Sakato Ekasakti Law Review (April)
Publisher : LPPM Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/7x5d5f70

Abstract

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Yuridis Normatif yang didukung pendekatan Yuridis Empiris. Perlindungan hukum oleh penyidik pada Satreskrim Polres Agam terhadap anak sebagai korban tindak pidana kekerasan seksual dilakukan dengan memberikan akses konseling dari psikolog untuk membantu mengatasi trauma akibat kekerasan seksual. Layanan ini diberikan melalui kerja sama dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) di Agam. Bagi korban yang mengalami ancaman atau tekanan dari pelaku, polisi bekerja sama dengan rumah aman untuk memberikan tempat perlindungan sementara. Layanan rehabilitasi sosial juga diberikan agar korban bisa melanjutkan pendidikan dan aktivitas sehari-hari secara normal. Menggunakan Teknik wawancara ramah anak, melibatkan ahli psikologi dan pendampingan korban, dan melindungi identitas korban selama proses hukum berlangsung. Prosedur pemeriksaan ramah anak, dilakukan di ruangan khusus dengan suasana yang tidak intimidatif, guna membuat anak merasa nyaman. Penghindaran Reviktimisasi, Penyidik menghindari pertanyaan berulang yang dapat memperparah trauma anak. Hambatan dalam pemberian perlindungan hukum oleh penyidik pada Satreskrim Polres Agam terhadap anak sebagai korban tindak pidana kekerasan seksual dapat di kelompokkan menjadi hambatan struktural, hambatan prosedural, dan hambaran kultural. Hambatan struktural kurangnya jumlah penyidik terlatih, kekurangan fasilitas yang ramah anak. Hambatan prosedural adalah kurangnya koordinasi antara berbagai instansi yang terlibat. Meskipun sudah ada regulasi yang mengharuskan kerja sama antar instansi, seperti P2TP2A dan rumah sakit. Hambatan kultural, banyak keluarga yang enggan melapor karena takut akan stigma sosial.
Perlindungan Hukum bagi Korban Kekerasan Seksual dalam Keluarga: Perspektif Gender dan Studi Kasus UPTD-PPA Wahyuni, Putri Sri; Suryaningsi, Suryaningsi; Wingkolatin, Wingkolatin; Hardoko, Aloysius; Marwiah, Marwiah; Herliah, Endang
Nomos : Jurnal Penelitian Ilmu Hukum Vol. 5 No. 2 (2025): Volume 5 Nomor 2 Tahun 2025
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56393/nomos.v5i2.3154

Abstract

Sanitasi lingkungan dan akses air bersih merupakan hak dasar yang dijamin oleh konstitusi dan peraturan perundang-undangan. Masyarakat di wilayah padat seperti Kelurahan Kalibaru, Jakarta Utara belum sepenuhnya menikmati hak tersebut secara nyata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi jaminan hukum atas sanitasi dan air bersih serta mengidentifikasi hambatan-hambatan yang terjadi dalam pelaksanaannya. Penelitian menggunakan metode yuridis empiris dengan menggabungkan studi hukum dan pengumpulan data lapangan melalui wawancara serta observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemenuhan hak atas sanitasi bersifat formalistik. Akses terhadap air bersih masih terbatas, kondisi lingkungan tidak sehat, dan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan masih rendah. Perubahan regulasi yang berlangsung cepat menyebabkan kesulitan dalam proses sosialisasi serta menghambat pelaksanaan kebijakan di tingkat daerah. Program lingkungan seperti TPS 3R dan bank sampah dari Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara menunjukkan adanya inisiatif pemerintah untuk membangun kesadaran kolektif. Penelitian ini merekomendasikan penguatan peran pemerintah daerah, stabilisasi kebijakan, serta perluasan pendekatan sanitasi berbasis komunitas secara menyeluruh dan berkelanjutan.