Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Performasi Sintaksis pada Anak Tunagrahita Ringan dan Sedang di SLB Budi Asih Gombong Anggiasari, Silvi; Nurharyani, Octaria Putri; Nurdiyanto, Erwita
Bahtera: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 23 No. 1 (2024): BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 23 Nomor 1 Januari 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/bahtera.231.08

Abstract

Language is the main communication tool to communicate with humans. Language acquisition is a process that occurs directly in children when they acquire language from their mother or first language, then children will get a second language through language learning. Children with special needs have language delays compared to normal children. This study aims to describe a language production, especially at the syntactic level for children with mild mental retardation. The source of the data from this study was from mild mentally retarded children at SLB Budi Asih Gombong. The data taken isn in the from of utterances that occur naturally from mild mentally retarded children. This qualitative descriptive research uses the method of gathering data of watching and fishing rods with basic tapping techniques. Then these utterances will be used for further research, to obtain language production skills specifically at the level of competence in form and function of syntax. Based on the result of the analysis, it shows that children with mild mental retardation can produce declarative, imperative, interrogative sentences in single and compound sentences
Toponyms in Banyumas as Representation of Banyumas Community Culture Resticka, Gita Anggria; Nurdiyanto, Erwita; Marahayu, Nila Mega
Jurnal Lingua Idea Vol 14 No 1 (2023): June 2023
Publisher : Faculty of Humanities, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jli.2023.14.1.8122

Abstract

Naming is searching for language symbols to describe objects, concepts, and processes by utilizing vocabulary through changes in meaning or the creation of words. Toponyms are used as the identity of a place because they come from the results of the culture of the people in the area, which originate from the reciprocal relationship with the environment, in this case, namely language. The name of the place cannot be separated from the characteristics or things related to the place, such as the name of the sub-district in Banyumas Regency. This research is descriptive qualitative. The object of study of toponyms in this research is the naming of sub-districts in Banyumas Regency, which have physical and cultural characteristics that can be traced from an event or event in the past. The toponymy of sub-districts in Banyumas Regency can be a source of local history for the Banyumas people. Myths are passed down from generation to generation as part of the local history of place names. The history of naming is an oral tradition passed down from generation to generation, so naming places has cultural value. There are also local wisdom values in the sub-district toponymy in Banyumas Regency. The research results show that the sub-district toponyms in Banyumas Regency can trace the values behind the naming stories, namely the social and cultural values of the stories or myths of the Banyumas people. This local topography value in Banyumas Regency can be used as a source of learning for the younger generation.
Peningkatan Keterampilan Retorika untuk Kepemimpinan Remaja di Rumah Kreatif Wadas Kelir Resticka, Gita Anggria; Nurdiyanto, Erwita; Suhardi, Imam; Marahayu, Nila Mega; Nurharyani, Octaria Putri
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 4 No 6 (2024): JPMI - Desember 2024
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpmi.3182

Abstract

Rumah Kreatif Wadas Kelir (RKWK), Purwokerto Selatan merupakan organisasi komunitas yang menaungi remaja-remaja berkreativitas tinggi dengan berbagai pembelajaran yang berfokus pada bidang literasi. Berdasarkan survei awal, para remaja RKWK belum memiliki kepercayaan diri tinggi untuk berbicara di depan umum karena sarana sosialisasi berorganisasi yang terbatas. Saat ini kepiawaian dalam retorika atau public speaking menjadi modal tersendiri untuk menunjang penampilan. Kepiawaian ini akan didapatkan karena persiapan yang cukup, memperkaya diri dengan budaya literasi atau membaca, memperkaya diri dengan perbendaharaan kosakata, terus latihan berbicara dan selalu meningkatkan wawasan kita dengan selektif memilih dan memilah informasi media massa. Kurangnya forum pelatihan retorika dan kurangnya wawasan mengenai teknik dasar berretorika serta kurangnya rasa percaya diri atas gagasan yang dituangkan secara lisan, sehingga para remaja RKWK tidak memiliki pengalaman berlebih dalam berorganisasi. Sehubungan dengan hal tersebut, ketidakmampuan seorang pemimpin organisasi dalam menyampaikan pesan-pesan kepada bawahan akan berimplikasi pada tidak terciptanya hubungan interpersonal yang baik dalam organisasi tersebut. Jenis pelatihan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu pelatihan pembuatan konten yang terdiri atas pengayaan materi jenis-jenis retorika, gaya penyampaian retorika, gaya bahasa, pemahaman audience atau penonton yang dihadapi dan tips untuk mengatai demam panggung dengan pengelolaan kepercayaan diri yang baik. Dengan adanya peningkatan kemahiran dalam retorika atau public speaking ini diharapkan akan membuat para remaja RKWK menjadi lebih percaya diri, mudah bergaul dan positif diterima oleh masyarakat. Salah satu transfer pengetahuan yang dianggap penting untuk para remaja RKWK yaitu berkaitan dengan keterampilan berbicara khususnya dalam teknik dasar berbicara. Pelaksanaan kegiatan ini menggunakan pendekatan group achievement theory. Khalayak sasaran pada kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu para remaja yang mengelola unit kegiatan di RKWK.
Sedekah Bumi Sebagai Konvensi Tradisi Masyarakat Adat Kasepuhan Kalitanjung dalam Pelestarian Budaya Lokal (Kajian Etnolinguistik) Resticka, Gita Anggria; Nurdiyanto, Erwita; Junawaroh, Siti; Yanti, Sri Nani Hari; Oktaviana, Ika; Nurharyani, Octaria Putri
Salingka Vol 21, No 1 (2024): SALINGKA, Edisi Juli 2024
Publisher : Balai Bahasa Sumatra Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/salingka.v21i1.1082

Abstract

This research aims to describe the relationship between language and society, especially in relation to the earth alms tradition as a traditional convention of indigenous peoples. This research describes the cultural classifications and concepts of life reflected in the Javanese lexicon in the Kasepuhan Kalitanjung indigenous community, Tambaknegara Banyumas. The method used in this research is descriptive qualitative with an ethnographic approach as a basis for identifying cultural meanings in the earth alms tradition. Data collection was carried out using literature studies using sources such as books and journal articles to collect concrete data related to the research problem. Data analysis techniques include data reduction, data presentation, drawing conclusions and verification. The result of this research is the implementation of character education through conventional values in the earth charity tradition in the Kalitanjung indigenous community, namely instilling the value of gratitude by being grateful for the blessings of  safety, health  and agricultural  products as well as educating the community to share or give alms to each other. Apart from that, the local wisdom values that can be seen from the earth alms tradition are the value of mutual cooperation, the value of togetherness and a high work ethic.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan antara bahasa dan masyarakat khususnya berkaitan dengan tradisi sedekah bumi sebagai konvensi tradisi masyarakat adat. Penelitian ini mendeskripsikan klasifikasi kultural dan konsep hidup yang tercermin dari leksikon bahasa Jawa di masyarakat adat Kasepuhan Kalitanjung, Tambaknegara Banyumas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan etnografi sebagai pijakan untuk mengidentifikasi makna kultural dalam tradisi sedekah bumi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan studi literatur menggunakan sumber-sumber seperti buku dan artikel jurnal untuk mengumpulkan data konkret yang berkaitan dengan masalah penelitian. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil dari penelitian ini adalah implementasi pendidikan karakter melalui nilai-nilai konvensi dalam tradisi sedekah bumi di masyarakat adat Kalitanjung yaitu menanamkan nilai syukur dengan mensyukuri nikmat keselamatan, nikmat kesehatan dan hasil-hasil pertanian serta mendidik masyarakat supaya mau saling berbagi atau bersedekah. Selain itu, nilai-nilai kearifan lokal yang dapat terlihat dari tradisi sedekah bumi ini yaitu nilai gotong royong, nilai kebersamaan dan etos kerja tinggi.
Sociopragmatics Competence in The Characteristics of Banyumas Community Blakasuta Nurdiyanto, Erwita; Resticka, Gita Anggria
Journal of Pragmatics Research Vol 3, No 1 (2021): Journal of Pragmatics Research
Publisher : State institute of islamic studies salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18326/jopr.v3i1.28-45

Abstract

Banyumas people have characteristics and personalities that can be observed through the use of language. This is seen in terms of lexical peculiarities, tone of speech, and grammar structure. Banyumas language is used as the identity of banyumas people who are blakasuta (cablaka, thokmelong, outspoken). With this identity, it can be described how the sociopragmatics competence of banyumas people. This sociopragmatics competency is related to the ability of banyumas people to use language in accordance with certain social contexts or certain social conditions. which are understood by speakers and identify models of communication competencies in banyumas people who are blakasuta. The purpose of this study was to uncover the characteristics of blakasuta used in banyumas community and identify the forms of speech resulting in daily communication. This research is qualitative descriptive research using a sociopragmatics approach. The method of data collection uses observation techniques by interviewing directly to the informant. The results of this study show that the characteristics of banyumas people who are blakasuta can show the sociopragmatics competence of banyumas people in speech. Banyumas community communication patterns can be identified from the form of speech acts, type of speech acts, and speech acts strategy in each communication process. This cannot be separated from the cultural characteristics of banyumas people. Pragmatics competence relates to the cultural principles underlying the way banyumas people communicate, namely the principle of respecting others and the principle of avoiding open conflict to maintain a harmonious relationship.Keywords: Sociopragmatics, Blakasuta, Banyumas
Leksikologi Kata Tabu dalam Bahasa Indonesia Resticka, Gita Anggria; Nurdiyanto, Erwita
Aksara Vol 36, No 1 (2024): AKSARA, EDISI JUNI 2024
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29255/aksara.v36i1.4257.15--28

Abstract

Taboo expressions are one example of the growing use of figurative language. The word taboo (taboo) means actions that are prohibited or avoided. The focus of this research is verbal taboo expressions which are partial or complete prohibitions against the use of certain words, expressions, and topics in social interactions. This research discusses lexical items (taboo lexicon) in Indonesian, examining their origins, form and formation, fields, and semantic aspects of taboo vocabulary in Indonesian. The lexicological research aims to identify taboo vocabulary or lexicon based on semantic division (nouns, verbs, adjectives), usage division (frequency, general/local), activity division, and grammatical division. This study used a descriptive qualitative method. The object of this research is vocabulary or lexicon of taboo in Indonesian. The data were collected by basic o techniques of observation, that is observing to taboo words of Indonesian in dictionaries, books, etc., while the advanced technique uses note-taking techniques. The data of this research were analyzed by distribution and matching methods. The results of this research identified divisions of Indonesian taboo vocabulary in terms of sources of acquisition, semantic divisions, usage divisions, and field of activity divisions. This research identifies the grammatical formation of taboo words through the affixation process, reduplication, and composition. Apart from that, this research also identifies the semantic aspects of Indonesian taboo vocabulary. AbstrakUngkapan tabu merupakan salah satu contoh dari semakin berkembangnya penggunaan bahasa kias. Kata tabu (taboo words) mempunyai makna tindakan yang dilarang atau dihindari. Fokus dalam penelitian ini adalah kata tabu, yang secara verbal  merupakan larangan secara sebagian atau keseluruhan terhadap penggunaan kata-kata, ekspresi, dan topik tertentu dalam interaksi sosial. Penelitian ini membahas mengenai butir-butir leksikal (leksikon) tabu dalam bahasa Indonesia yang dikaji dari asal-usulnya, bentuk dan pembentukannya, pembidangannya, serta aspek semantik kosakata tabu dalam bahasa Indoenesia. Tujuan penelitian leksikologi ini adalah untuk mengidentifikasi kosakata atau leksikon tabu berdasarkan pembidangan semantik (nomina, verba, adjektiva), pembidangan penggunaan (frekuensi, umum/lokal), pembidangan kegiatan, dan pembidangan gramatikal. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Objek dalam penelitian ini adalah kosakata atau leksikon tabu dalam bahasa Indonesia. Metode pengumpulan data menggunakan teknik dasar simak, yaitu menyimak kata-kata tabu dalam bahasa Indonesia yang ada di kamus, buku-buku, dan lain-lain, sedangkan teknik lanjutannya menggunakan teknik catat. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode agih dan metode padan. Hasil penelitian ini mengidentifikasi pembidangan kosakata tabu bahasa Indonesia berdasarkan pembidangan sumber ambilan, semantik, penggunaan, dan bidang kegiatan. Penelitian ini mengidentifikasi pembentukan gramatikal kata tabu melalui proses afiksasi, reduplikasi, komposisi. Selain itu, penelitian ini juga mengidentifikasi aspek semantik kosakata tabu bahasa Indonesia
Kontribusi Sosial Mahasiswa KKN Unsoed dalam Kegiatan Pengabdian Masyarakat di Desa Pekuncen, Kabupaten Banyumas Resticka, Gita Anggria; Pradipta, Hasbi; Putri W, Aulia; Cahya, Brian; Marshanda, Catarina; Shaqi, Defany; Carensa, Friska; Helmawan, Hilmi; Larassati, Intania; Khalda, Khansa; Herawati, Luky; Istiqomah, Zufairotul; Nurdiyanto, Erwita
Jurnal Pengabdian Masyarakat Inovasi Indonesia Vol 3 No 2 (2025): JPMII - April 2025
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jpmii.734

Abstract

Salah satu bentuk kegiatan pengabdian masyarakat secara nyata yang dilakukan oleh para mahasiswa Unsoed yaitu melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Para mahasiswa dengan berlatar belakang keilmuan yang berbeda melaksanakan kegiatan kontribusi sosial di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas dalam bidang lingkungan, pendidikan, kesehatan, pelayanan pemerintahan desa, dan bidang ekonomi. Hasil kegiatan KKN di Desa Pekuncen ini dapat meningkatkan dampak ekonomi dari pendampingan UMKM, melalui pendampingan kesehatan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan, melalui bimbingan belajar dapat meningkatkan motivasi dan prestasi anak-anak dan meningkatkan keterampilan penulisan bagi para perangkat desa. Dampak nyata yang diterima masyarakat Desa Pekuncen, Jatilawang yaitu memiliki kemandirian dalam pembuatan home decomposer dan aquaponic yang dapat digunakan untuk meningkatkan ekonomi. Kegiatan KKN ini mendapatkan antusiasme yang tinggi dari masyarakat setempat, karena dengan kegiatan ini mahasiswa mampu menerapkan ilmunya dan memberikan kebermanfaatan untuk masyarakat Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas.