Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kewarganegaraan

Optimalisasi Peran Perpustakaan di Desa Embung Kandong Kecamatan Terara Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat Guna Meningkatkan Literasi pada Masyarakat Abdul Latif; Dwi Rahayu Susanti; Abdullah Mzakkar; Baiq Shofa Ilhami; Rohyana Fitriani; Muh. Taufik
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (764.712 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.3796

Abstract

AbstrakMajunya suatu bangsa ditentukan oleh sampai mana masyarakat tingkat kesadaran dalam meningkatkat pengetahuannya. Peningkatan pengetahuan masyarakat, dan juga pendidikan formal menjadi salah sati indikator kemajuan bangsa, disamping itu juga apa bila masyarakat mempunyai budaya literasi terus ditingkatkan. Perpustakan di desa embung kandong Kecamatan terata lombok timur ini sudah memiliki perpustakan tingkat desa, tapi selama ini keberadannya belum reprsentatif dalam mendorong masyarakat memanfaatkannya. Muali kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari Tim Universitas Hamzanwadi Lombok Timur dilakaukan kegitan optimalisasi perpustakan desa dalam hal ini dilakaukan dengan método penatan ruanagan, tata letak buka, penabahn sistema perpustakan, sosialisasi perpustakan sebagai tempat yang menyenagkan, sehingga masyarakat dapat informasi serta pengetahuan yang meraka butuhkan dan pelastarian budaya atau wisata desa setempat.Kata Kunci: Perpustakan, Budaya, Literasi dan Pengetahuan AbstractThe progress of a nation is determined by the level of public awareness in increasing their knowledge. Increasing public knowledge, as well as formal education is one of the indicators of the nation's progress, besides that if the community has a literacy culture, it continues to be improved. The library in the village of Embung Kandong, Terata District, East Lombok already has a village level library, but so far its existence has not been representative in encouraging people to use it. Starting from the Community Service (PKM) activities from the Hamzanwadi University Team, East Lombok, village library optimization activities were carried out in this case with the method of room arrangement, open layout, library system enhancement, library socialization as a fun place, so that people can get information and knowledge they need and cultural preservation or local village tourism.Keywords: Library, Culture, Literacy and Knowledge
Kebijakan Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka di Indonesia dan Relevansinya dengan Era Distrupsi Syaipul Pahru; Abdul Latif; Abdullah Muzakkar; Baiq Shofa Ilhami; Rohyana Fitriani; Muh. Taufik
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2022): 1 Januari - 30 Juni 2022 (In Press)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (518.356 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i1.3897

Abstract

AbstrakTujuan dalam penulisan artikel ini adalah mencoba untuk menelaah tentang Kebijakan Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka di Indonesia, Tantangan Pendidikan Tinggi dengan Kemunculan Era Distrupsi, dan Relevansi Kebijakan Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka dengan Era Distrupsi.  Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis literature review. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kurkulum dalam pendidikan memiliki peranan yang Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka dengan Era Distrupsi.  Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis literature review. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kurkulum dalam pendidikan memiliki peranan yang sangat strategis dan kurikulum yang baik adalah kurikulum yang bersifat fleksibel sehingga mampu menjawab tantangan zaman. Negara-negara di dunia tak terkecuali Indonesia tengah menghadapi era distrupsi, dimana era ini perubhan begitu cepat terjadi ranah pendidikan merupakan salah satu sasaran empuk yang paling cepat terdistrupsi. Kurikulum MBKM merupakan salah satu solusi yang ditawarkan oleh pemerintah dalam menghadapi era distrupsi.Kata Kunci: Kurikulum, Merdeka Belajar, Kampus Merdeka Era Distrupsi AbstractThe purpose of writing this article is to try to examine the Policy for the Merdeka Belajar Curriculum for Kampus Merdeka in Indonesia, the Challenges of Higher Education with the Emergence of the Era of Disruption, and the Relevance of the Policy for the Kurikulum Merdeka for Learning in Kampus Merdeka with the Era of Disruption. The method used in this paper is a type of literature review. The results of the study indicate that the curriculum in education has a very strategic role and a good curriculum is a curriculum that is flexible so that it is able to answer the challenges of the times. Countries in the world, including Indonesia, are currently facing an era of disruption, where in this era of rapid change, the realm of education is one of the easiest targets to be disrupted. The MBKM curriculum is one of the solutions offered by the government in dealing with the era of disruption.Keywords: Curriculum, Independent Learning, Independent Campus Distrupsi Era