Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Struktur Komunitas Fitoplankton berdasarkan Pasang Surut pada Kawasan Penangkapan Benih Lobster di perairan Raooha Raya Kecamatan Moramo Kabupaten Konawe Selatan Saniati, Saniati; Kasim, Ma`ruf; Halili, Halili
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 5, No 4 (2020): Oktober
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fitoplankton adalah organisme hidup yang mengapung di perairan, dengan kemampuan berenang terbatas dan pergerakannya sangat dipengaruhi oleh arus air. Keberadaan fitoplankton penting dalam menjaga kelangsungan hidup ekosistem perairan dan rantai makanan di perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas fitoplankton dan hubungan antara kualitas air dan kelimpahan fitoplankton berdasarkan pasang surut. Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai Juli 2019,  bertempat di Perairan Ranooha Raya Kecamata Moromo Kabupaten Konawe Selatan. Penentuan stasiun dilakukan dengan menggunakan metode porposive sampling. Pengambilan sampel dilakukan 4 kali pada interval 10 hari dengan 3 ulangan di setiap stasiun. Hasil pengamatan komposisi spesies fitoplankton terdiri dari 3 kelas yaitu Bacillariophyceae (13 genus), Coscinodiscophyceae (4 genus), dan Dinophycea (2 genus). Navicula, Rhizosolenia, Coscinodices, dan Peridinium memiliki kelimpahan relatif tertinggi. Kelimpahan fitoplankton berkisar antara 2035-3120 sel/L saat air pasang dan 2520-2975 sel/L saat air surut. Indeks keanekaragaman (H') saat air pasang dan surut dan indeks keseragaman (E') pada air pasang dan surut stabil. Nilai dominan (C) adalah kategori sedang. Parameter kualitas air yang diukur adalah suhu (29-300C), kecerahan (95%), kecepatan arus (0,04-0,07 m/s), salinitas (29-31 ppt), nitrat (0,022-0,028 mg/l), dan dilarutkan oksigen (5,3-6,3 m/g), Fosfat (0,005-0,007 m/g).            Kata kunci : Fitoplankton, Struktur Komunitas, Ranooha Raya.
Analisis Pembelajaran Planet pada Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Saniati, Saniati; Witarsa, Ramdhan
Journal of Education Research Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v4i1.160

Abstract

kesulitan siswa saat belajar planet di kelas VI menjadi latar belakang riset. Banyak siswa kelas VI memiliki pengetahuan yang minim tentang planet dalam tata surya. Mendeskripsikan pembelajaran planet pada siswa kelas VI sekolah dasar merupakan tujuan riset ini dilakukan. Metode deskriptif kuantitatif digunakan sebagai prosedur riset pada riset ini. Teknik pengumpulan data dengan Teknik observasi. Pembelajaran planet yang diimplementasikan guru di kelas VI menunjukan hasil pengetahuan siswa tentang planet dengan kriteria yang sangat tinggi. Tidak ada perbedaan signifikan antara pengetahuan planet siswa laki-laki dan perempuan. Penggunaan media tayangan infocus planet sangat efektif dan efisien digunakan untuk materi planet dan tata surya yang abstrak. Penggunaan media infocus dan planet pada sistem tata surya efektif meningkatkan pengetahuan siswa tentang planet dan tata surya di kelas VI.  
Kebijakan Pemerintah Dalam Program Daerah Peduli HAM di Provinsi Jambi martin, joni; Mustofa, Muhammad; Ermasdon, Ermasdon; Arsyad, Arzi; Noviyanti, Noviyanti; Yuli Astuti, Diana; Siregar, Anhar; Arif fadly, Muhammad; Ridho Saputro, Muhammad; Saniati, Saniati; Kurniawan, Ade
Jurnal Khazanah Intelektual Vol. 8 No. 2 (2024): Khazanah Intelektual
Publisher : Balitbangda Provinsi Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Changes in the criteria for Human Rights Care based on Permenkumham number 22 of 2021 have caused many districts/cities to not get the status of Regency/City Caring for Human Rights, the number of regions that care about human rights decreased from 2020 and 2022. This evaluation aims to provide an overview of the implementation of Permenkum HAM Number 22 of 2021 in Jambi Province and what are the obstacles faced in its implementation as well as the relevance, sustainability and effectiveness of MMAF HAM programs/activities, in Jambi Province. Evaluation using an evaluative research approach using the Goal-freeevaluation model, descriptive analysis, evaluation carried out in Jambi Province with samples of Legal Bureaus and Legal Sections of Province/District/City Setda. From the results of the analysis, it is known that the process/mechanism for implementing the fulfillment of the Human Rights KKP Criteria in Jambi Province has run well, and is in accordance with the scheme that has been stipulated in the guidelines for the implementation of the Human Rights MMAF. However, there are several obstacles in its implementation such as a long and costly reporting mechanism; supporting data that is difficult to meet; the officer's lack of understanding of the form and supporting data; still not optimal socialization and technical guidance; and MMAF HAM activities have not become regional priority activities, which have an impact on budget availability in their implementation, from the results of the analysis also obtained several notes on the relevance, sustainability and effectiveness of MMAF HAM programs / activities in Jambi Province in the future, namely on the fulfillment of data supporting the right to legal aid and the right to diversity and pluralism these two aspects are partly difficult to fulfill in Jambi Province because they are hit by the availability of regulations. However, this does not significantly affect the sustainability and effectiveness of KKPHAM activity programs in Jambi province in the future. Keywords: Human Rights, Human Rights Care Criteria, Jambi
Implementasi E-Tourism sebagai Upaya Peningkatan Kegiatan Promosi Pariwisata Saniati, Saniati; Assuja, Maulana Aziz; Neneng, Neneng; Puspaningrum, Ajeng Savitri; Sari, Desi Ratna
International Journal of Community Service Learning Vol. 6 No. 2 (2022): May 2022
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ijcsl.v6i2.45559

Abstract

Pariwisata merupakan salah satu destinasi wisata dengan daya tarik tersendiri bagi pengunjung, seperti wisata pada Kabupaten Pesisir Barat dengan 65 destinasi wisata seperti wisata alam, pantai, budaya, dan kuliner. Permasalahan yang dihadapi Dinas Pariwisata Pesisir Barat yaitu belum adanya sistem untuk mempromosikan destinasi wisatanya. Informasi wisata di website Dinas tersebut juga tidak lengkap, seperti kurangnya informasi promosi wisata, atraksi wisata, fasilitas, dan biro perjalanan. Website hanya menampilkan video wisata yang diarahkan ke YouTube. Kegiatan PKM berjalan dalam tiga fase yaitu fase awal, proses, dan akhir. Langkah awal yaitu merumuskan masalah Dinas Pariwisata Pesisir Barat yaitu belum memiliki sistem untuk mempromosikan objek wisatanya. Tahap kedua, memutuskan solusi untuk masalah tersebut yaitu mengembangkan sistem informasi pariwisata. Promosi menggunakan teknologi internet, biasa disebut dengan E-Tourism merupakan cara untuk mempromosikan pariwisata dengan mudah ke informasi yang dapat diakses kapanpun, dimanapun. Tahap akhir yaitu menyosialisasikan dan melatih penggunaan Sistem Informasi Pariwisata di Kabupaten Pesisir Barat.
School Readiness: Peran Stimulasi dan Kolaborasi Orang Tua-Sekolah dalam transisi PAUD ke SD Nur, Maulida; Ardelia, Selly; Safitri, Pipit; Rahmi, Lailatur; Linawati, Dwi; Santimah, Santimah; Haerotunisa, Haerotunisa; Susanti, Intan; Milawati, Dede; Saniati, Saniati; Malinda, Tia; Rofikoh, Siti; Nurlaely, Eli; Muyasaroh, Mumuy
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 5 No. 2 (2025): Journal of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v5i2.2359

Abstract

Masa transisi dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke Sekolah Dasar (SD) merupakan fase krusial dalam perkembangan anak. Tidak semua anak dapat langsung beradaptasi dengan perubahan ini, sehingga diperlukan persiapan yang matang, baik secara emosional, sosial, maupun kognitif. Gerakan Transisi PAUD ke SD yang diluncurkan oleh Kemenristekdikbud bertujuan untuk menciptakan pengalaman transisi yang menyenangkan bagi anak-anak. Namun, keberhasilan transisi ini sangat bergantung pada kolaborasi antara orang tua, guru, dan lingkungan sekolah. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada orang tua dan pendidik mengenai pentingnya kesiapan anak dalam menghadapi masa transisi. Fokus utama yang dibahas adalah stimulasi 6 pondasi dasar kesiapan sekolah, Metode yang digunakan dalam Sosialisasi ini mencakup survei, sosialisasi, dan diskusi interaktif yang melibatkan orang tua dan guru. Hasil dari Sosialisasi menunjukkan peningkatan pemahaman peserta mengenai konsep kesiapan sekolah serta strategi praktis dalam mendampingi anak selama masa transisi. Dengan adanya kolaborasi yang baik antara orang tua dan guru, diharapkan anak-anak dapat menghadapi fase transisi ini dengan lebih nyaman dan menyenangkan.