Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

THE PRODUCTION OF SWEET BREAD SAFE FOR DIABETICS REFERRING TO SNI 01-3840-1995 Safitri, Pipit
Jurnal Sains dan Teknologi Reaksi Vol 22, No 02 (2024): JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI REAKSI
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/jstr.v22i02.6093

Abstract

ABSTRACT Sweet bread for diabetes is whole wheat bread rich in fiber, B vitamins, and phytochemicals. The content of whole wheat flour and corn flour has a lower glycemic index, which helps manage blood sugar levels. The production of sweet bread involves variations of palm sugar in amounts of 10, 20, 30, 40, and 50 grams, as well as variations in whole wheat and corn flour. Testing to ensure the bread is suitable for consumption includes tests for moisture content, ash content, microbial contamination, and organoleptic tests. From the test results, the moisture content in sample 7, using whole wheat flour with 10 grams of palm sugar, was 27.18%, while sample 16, using corn flour with 5 grams of palm sugar, had a moisture content of 28.80%. The best ash content results were found in sample 7 with whole wheat flour and 10 grams of palm sugar, yielding 0.40%, and sample 16 with corn flour and 5 grams of palm sugar, yielding 0.20%. The organoleptic test results were satisfactory, as indicated by blood sugar checks in diabetic patients, and the best microbial contamination test result was scored at 4.Keywords: Bread, Diabetes, Palm Sugar, Whole Wheat Flour, Corn Flour.
School Readiness: Peran Stimulasi dan Kolaborasi Orang Tua-Sekolah dalam transisi PAUD ke SD Nur, Maulida; Ardelia, Selly; Safitri, Pipit; Rahmi, Lailatur; Linawati, Dwi; Santimah, Santimah; Haerotunisa, Haerotunisa; Susanti, Intan; Milawati, Dede; Saniati, Saniati; Malinda, Tia; Rofikoh, Siti; Nurlaely, Eli; Muyasaroh, Mumuy
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 5 No. 2 (2025): Journal of Human And Education (JAHE)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v5i2.2359

Abstract

Masa transisi dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke Sekolah Dasar (SD) merupakan fase krusial dalam perkembangan anak. Tidak semua anak dapat langsung beradaptasi dengan perubahan ini, sehingga diperlukan persiapan yang matang, baik secara emosional, sosial, maupun kognitif. Gerakan Transisi PAUD ke SD yang diluncurkan oleh Kemenristekdikbud bertujuan untuk menciptakan pengalaman transisi yang menyenangkan bagi anak-anak. Namun, keberhasilan transisi ini sangat bergantung pada kolaborasi antara orang tua, guru, dan lingkungan sekolah. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada orang tua dan pendidik mengenai pentingnya kesiapan anak dalam menghadapi masa transisi. Fokus utama yang dibahas adalah stimulasi 6 pondasi dasar kesiapan sekolah, Metode yang digunakan dalam Sosialisasi ini mencakup survei, sosialisasi, dan diskusi interaktif yang melibatkan orang tua dan guru. Hasil dari Sosialisasi menunjukkan peningkatan pemahaman peserta mengenai konsep kesiapan sekolah serta strategi praktis dalam mendampingi anak selama masa transisi. Dengan adanya kolaborasi yang baik antara orang tua dan guru, diharapkan anak-anak dapat menghadapi fase transisi ini dengan lebih nyaman dan menyenangkan.
oksisitas Subkronis Biji Alpukat (Persea Americana Mill) Terhadap Kadar SGOT, SGPT Tikus Putih (Rattus norvegicus) Safitri, Pipit; nur alfia Irfayanti; Musdalifa
Jurnal Novem Medika Farmasi Vol. 4 No. 3 (2025): volume 4 issue 3 2025
Publisher : Program Studi Farmasi, Universitas Islam Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59638/junomefar.v4i3.1886

Abstract

Tanaman alpukat (Persea americana Mill) adalah salah satu tanaman tropis dari family lauraceae yang bersal dari amerika tengah. Biji alpukat mengandung senyawa metabolit sekunder golongan flavonoid, steroid, terpenoid, saponin,tannin, alkaloid, sedangkan senyawa metabolit primer yaitu magnesium, kalsium, vitamin C dan vitamin E. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui penggunaan biji alpukat dalam jangka waktu yang panjang maka perlu dilakukan pengujian untuk memastikan efek toksisitas dari ekstrak etanol biji alpukat dengan variasi dosis 700 mg/kgBB, 850 mg/kgBB dan 1000 mg/kgBB selama pemberian 28 hari secara berturut-turut pada tikus putih untuk melihat efek toksik yang ditimbulkan dengan melihat peningkatan parameter kadar SGOT dan SGPT. Metode maserasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 70%. Hewan uji yang digunakan yaitu tikus putih sebanyak 20 ekor dan dibagi dalam 4 kelompok y aitu kelompok 1 Na-CMC 1% dan 2,3,4 diberi dosis perlakuan 700 mg/kgBB, 850 mg/kgBB, 1000 mg/kgBB. Hasil penelitian yang telah dilakukan setelah pemberian ekstrak etanol biji alpukat selama 28 hari pada tikus putih tidak menimbulkan efek toksisitas terhadap kadar SGOT dan SGPT tidak berbeda secara signifikan dengan dosis pemberian kontrol negatif Na-CMC 1%.Kata Kunci: Ekstrak, Alpukat, Subkronis, SGOT, SGPT