Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGUATAN DAN PENGGERAK EKONOMI DESA MELALUI BUMDES GELORA 45 DESA GEMA KAMPAR KIRI HULU RIAU Israwati, Israwati; Hermansyah, Hermansyah; Fadhly, Nizamil; Irawan, T.; Anwar, Doddy
Jurnal Pengabdian Ibnu Sina Vol. 3 No. 1 (2024): Januari 2024
Publisher : LPPM Universitas Ibnu Sina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36352/j-pis.v3i1.731

Abstract

ABSTRAK Desa Gema memiliki badan usaha milik desa atau BumDes yang bernama Bumdes Gelora 45. Bumdes Gelora 45 resmi dibentuk pada tahun 2019 oleh kepala Desa Gema Kampar Kiri Hulu. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini secara umum bertujuan untuk pemberdayakan manajerial BUMDES gelora 45 melalui pelatihan Penguatan Dan Penggerak Ekonomi Desa, secara khusus yaitu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dan memberikan motivasi manajerial BUMDes gelora 45 dalam mengelola Bumdes dengan baik sehingga menjadikan Bumdes sebagai badan usaha yang berdampak sebagai penggerak ekonomi desa. Dalam kegiatan PKM ini diperlukan beberapa metode dalam mengatasi permasalahan mitra. Antara lain pelatihan dalam pengelolaan manajemen sumber daya manusia baik untuk manajerial maupun anggota BumDes Gelora 45 Desa Gema dan pembinaan untuk seluruh manajerial dan anggota dalam struktural Bumdes Gelora 45 Desa Gema. Pelatihan diikuti oleh 15 orang peserta. Sedangkan kegiatan PKM team LPPM STIE Dharma Putra dilaksanakan pada bulan September 2023, yang diikuti oleh 15 orang Dosen dan melibatkan 5 orang mahasiswa. Adapun pelaksanaan kegiatan ini diadakan di Bumi Perkemahan Bukit Tobek Sungai Subayang Desa Gema Kampar Kiri Hulu Kabupaten Kampar. Kegiatan PKM memberikan pelatihan dan pemahaman kepada seluruh peserta, sehingga peserta merasakan manfaat dari kegiatan PKM ini. Kata Kunci: Penguatan dan Penggerak Ekonomi Desa ABSTRACT Gema Village has a village-owned business entity or BumDes called Bumdes Gelora 45. Bumdes Gelora 45 was officially formed in 2019 by the head of Gema Kampar Kiri Hulu Village. This community service activity generally aims to empower the management of BUMDES Gelora 45 through training on Strengthening and Mobilizing the Village Economy, specifically increasing knowledge and skills and providing managerial motivation for BUMDES Gelora 45 in managing Bumdes well so as to make Bumdes a business entity that has an impact as a driving the village economy. In this PKM activity, several methods are needed to overcome partner problems. These include training in human resource management for both managers and members of BumDes Gelora 45 Gema Village and coaching for all managers and structural members of BumDes Gelora 45 Gema Village. The training was attended by 15 participants. Meanwhile, the PKM activity of the LPPM STIE Dharma Putra team was held in September 2023, which was attended by 15 lecturers and involved 5 students. The implementation of this activity was held at the Bukit Tobek Sungai Sushadow Camping Ground, Gema Kampar Kiri Hulu Village, Kampar Regency. PKM activities provide training and understanding to all participants, so that participants feel the benefits of this PKM activity. Keywords: Strengthening and Driving the Village Economy
EVALUASI KINERJA TERMAL DAN DAMPAKNYA TERHADAP KENYAMANAN PENGUNJUNG MUSEUM BAHARI JAKARTA Anwar, Doddy; Hidayat, M. Syarif
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 15, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2025.v15i2.008

Abstract

Bangunan bersejarah atau situs bersejarah didefinisikan sebagai lokasi resmi di mana potongan sejarah politik, militer, budaya, atau sosial telah dilestarikan karena nilai warisan budayanya. Bangunan ini merupakan bagian integral dari kekayaan warisan setiap negara. Terlepas dari wilayah tempat mereka berada, bangunan bersejarah milik semua orang di seluruh dunia. Salah satu cara untuk melestarikan bangunan bersejarah adalah dengan cara penggunaan bangunan kembali secara adaptif. Masalah yang dihadapi adalah tidak mudah menyesuaikan fungsi baru dengan bangunan lama. Seperti museum. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi kinerja termal pada museum Bahari yang merupakan bangunan lama. Evaluasi kinerja termal ini difokuskan kepada suhu udara dan kelembaban relative. Kedua factor ini berpengaruh terhadap kenyamanan pengunjung dan benda pamer. Metode yang dilakukan dengan menggunakan metode survey untuk mengetahui kondisi termal museum dan persepsi pengunjung terhadap kondisi tersebut. Penelitian ini juga mengkaji persepsi pengunjung terhadap kondisi termal di ruang pamer Museum Bahari yang menggunakan ventilasi alami maupun sistem AC. Hasilnya menunjukkan bahwa suhu rata-rata di kedua jenis ruang tersebut masih berada di atas standar kenyamanan termal ideal (24–26°C). Temuan ini menegaskan perlunya evaluasi sistem penghawaan demi kenyamanan pengunjung dan pelestarian artefak dalam bangunan bersejarah.