Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

TIPOMORFOLGI PERUBAHAN BENTUK DAN FUNGSI SATUAN RUMAH SUSUN SEDERHANA MILIK THE GOLF APARTMENT MODERENLAND Esa Sufani; Joni Hardi
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.952 KB) | DOI: 10.22441/vitruvian.2019.v8i3.004

Abstract

ABSTRAK Minimnya lahan kosong di perkotaan membuat banyaknya permukiman kumuh, sehingga pemerintah memberikan solusi dengan dibangunnya rumah susun sederhana. Akan tetapi dalam penempatannya, banyak penghuni yang merasa tidak nyaman dengan desain yang telah dibuat oleh pengembang atau pemerintah pada unit hunianya. Sehingga terjadilah perubahan pada unit huniannya untuk memberikan rasa nyaman pada penguninnya. Begitu pula yang terjadi pada rumah susun The Golf Apartment Modernland terdapat beberapa perubahan yang terjadi pada unt huniannya. Penelitian ini dilakukan untuk melihat perubahan apa saja yang terjadi dan apa faktor yang mendorong perubahan itu terjadi. Sebagai sampel penelitian ini diambil 30 unit yang telah dihuni selama 4 tahun. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan  dasar  teori  N.J  Habraken  dengan  pengumpulan  data  melalui  observasi  dan kusioner. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa layout yang telah ada sudah baik karena tidak banyak  perubahan  yang  terjadi  dan  perubahan  paling  banyak  adalah  akibat  faktor  stailistik sehingga pemerintah dapat membuat beberapa pilihan kepada penghuni agar tidak terjadinya perubahan. Kata Kunci :  Tipomorfologi, Perubahan, Rumah Susun, N.J Habraken  ABSTRACT The lack of vacant land in the city makes a lot of slums, so the government provides a solution with the construction of simple flats. However, in its placement, many residents feel uncomfortable with the design that has been made by the developer or the government in its residential unit. So that there was a change in the housing unit to provide comfort to the occupants. Likewise, what happened to the apartment apartment in The Golf Apartment Modernland, there were a number of changes that occurred in the housing complex. This research is conducted to see what changes occur and what factors that drive change occur. As a sample, this study was taken 30 units that have been occupied for 4 years. The method used in this study is quantitative using the basis of N.J Habraken's theory by collecting data through observation and questionnaire. The results of this study indicate that the existing layout is good because there are not many changes that occur and most changes are due to statistical factors so that the government can make several choices for residents to avoid changes. Keyword: Typomorphology, Change, Flats, N.J Habraken
POLA PEMANFAATAN RUANG BERSAMA PADA RUSUNAWA JATINEGARA BARAT Hendrix Van; Joni Hardi
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 6, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.421 KB)

Abstract

Relokasi warga Kampung Pulo ke Rusunawa Jatinegara Barat membuat warga harus beradaptasi dengan lingkungannya, khususnya dalam kegiatan interaksi sosial. Hal ini yang mendasari peneliti untuk melakukan pengamatan mengenai pola pemanfaatan ruang bersama untuk kegiatan interaksi sosial, baik ruang bersama yang direncanakan maupun ruang bersama yang tidak direncanakan. Tujuan dari penelitian ini untuk menilai keberhasilan adaptasi penghuni dalam memenuhi kebutuhannya dalam berinteraksi dan mengetahui faktor yang mempengaruhi pola ruang bersama. Metode pengumpulan data menggunakan “mapping behavior”, yaitu cara untuk menggambarkan perilaku dalam peta, mengidentifikasikan jenis frekuensi perilaku, serta menunjukkan kaitan perilaku dengan wujud perancangan yang spesifik. Karena pola ruang tercipta akibat hubungan timbal balik antara manusia dengan ruang.Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu menerjemahkan data hasil observasi dan data hasil wawancara ke dalam bentuk uraian yang dapat lebih dimengerti. Penghuni memanfaatkan ruang bersama yang direncanakan dan tidak direncanakan untuk berinteraksi sosial antar penghuni. Pemanfaatan ruang telah menghasilkan sebuah pola-pola ruang bersama yaitu pola dengan intensitas tinggi dan pola dengan intensitas rendah. Ruang bersama dengan intensitas penggunaan tinggi relatif jauh dari hunian dengan frekuensi penggunaan jam-harian. Adapun ruang yang digunakan yaitu selasar lantai hunian, plaza terbuka, area pujasera, taman bermain dan lobby lift.Keywords: Evaluasi Pasca Huni, Ruang Bersama, Rumah Susun
EVALUASI PASCA HUNI PADA PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI MULIA 3 JAKARTA SELATAN Mary Eirene Siswoyo; Joni Hardi
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 5, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1003.53 KB)

Abstract

ABSTRAKPanti Sosial Tresna Werdha hadir sebagai tempatbernaung bagi orang terlantar yang sudah menua. Latar belakang lansia yang berbeda-beda serta sejauh manabangunan panti dapat memenuhi kebutuhan lansia sebagai pengguna,menjadi fakta menarik untuk diungkapkan. Oleh karena itu, evaluasi pasca huni menjadi metode yang tepat digunakan dalam penelitian ini, berpedoman kepada aspek teknis, aspek fungsional dan aspek perilaku. Panti yang terdiri dari 3 bangunan berbeda mendukung penelitian secara komparatif dengan pendekatan kuantitatif dalam mengolah data serta pendekatan kualitatif dalam penyajiyan hasil. Instrumen penelitian yang digunakan adalah observasi langsung dengan lembar observasi, kuesioner terbuka dan tertutup, walk-through interview serta dokumentasi. Keseluruhan instrumen penelitian berbeda penggunaannya sesuai dengan aspek yang diteliti. Hasil penelitian dari ketiga aspek evaluasi pasca huni menunjukkan bahwa adanya keterkaitan antar-aspek terhadap penilaian yang diberikan bagi masing-masing bangunan.Kata Kunci : evaluasi pasca huni, panti jompo, lansia terlantarABSTRACTElderly Social Institution presenceas a shelter for displaced people who are aging. Different backgrounds of elderly and how extents to institution building can complete the needs of elderly as a user, it becomes interesting facts to be disclosed. Therefore, post-occupancy evaluation appropriate method used in this research, guided by the technical aspect, the functional aspect and the behavioral aspect. The institution consists of 3 different buildings to support comparative research with quantitative approach for data processing and qualitative approach for showing results.The research instrument used was direct observation using observation sheets, questionnaire open and closed, walk-through interviewand documentation. All of research instrument is used differently according to the aspects researched. The results from all aspects of post-occupancy evaluation shows that there is relationship between aspects and the assessment provided for each buildings.Keywords : post occupancy evaluation, elderly institution, displaced elderly
EVALUASI AREA KOMERSIAL LANTAI DASAR PADA RUSUNAWA MARUNDA Asthy Rahmawati; Joni Hardi
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 7, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.402 KB)

Abstract

ABSTRAKPerubahan ini tidak terlepas dari pengaruh – pengaruh faktor – faktor terkait seperti demografi, social – ekonomi, lokasi, fisik bangunan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data/gambaran yang valid tentang aktifitas (penghuni) yang menjadi penyebab dari peralihan fungsi area komersial di rusun. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa penghuni area komersial lantai dasar yang sebagian besar tidak melakukan peralihan fungsi bangunan dari komersial menjadi hunian karena ada beberapa yang merasa lebih nyaman tinggal di lantai atas dan hunian mereka juga tidak terlalu jauh yang berada di lantai lantai 1. namun ada sebagian kecil yang melakukan peralihan fungsi di karena akses yang sulit di lokasi hunian.Kata Kunci : Peralihan Fungsi, Aktifitas, Area Komersial            ABSTRACT       This change is inseparable from the influence of related factors such as demography, socio-economic, location, physical building. The purpose of this study is to obtain valid data / description of the activities (occupants) that the cause of the transition function of commercial areas in building. The results of this study indicate that the inhabitants of the ground floor commercial area that most do not make the transition of building function from commercial to residential because there are some who feel more comfortable living upstairs and their dwellings are also not too far located on the floor 1st floor. There is a small part that performs the switch function in because of the difficult access in the residential location.Keyword : Switching Functions, Activities, Commercial Area
Sociofugal and Sociopetal Spaces in Low Cost Apartment Owned BENHIL II Jakarta Joni Hardi
Tesa Arsitektur Vol 18, No 2: Desember 2020
Publisher : Unika Soegijapranata Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tesa.v18i2.2320

Abstract

The construction of a low cost apartment owned (Rusunami) aims to further improve the quality of slum neighborhoods in urban areas by paying attention to the preservation of natural resources and creating a complete, harmonious and balanced residential environment. Changes in the form of occupancy from landed housing to slum settlements into a form of low cost apartment owned by the rejuvenation of slums, certainly has an impact on the social and cultural life of its inhabitants. People living in slums have a high sense of belongingness in their daily lives, so that the lifestyle of the village people who are full of togetherness come into the simple flats owned by them. Thus the need to interact socially and socially in accordance with its culture becomes important to be accommodated in simple flats belonging to greetings in the form of communal space. The occurrence of communal space in a low cost apartment owned by Benhil II is inseparable from understanding human interaction with the environment. This study wanted to find out how the communal space was able to push (sociopetal) or inhibit (sociofugal) the occurrence of social interaction in a simple apartment owned by Benhil II. The method used in this study uses a qualitative research approach in grounded theory. Data collection using in-depth interviews and data analysis includes three stages, namely open coding, axial coding and selective coding. The results show that there are several factors that determine the strength and weakness of the occupants' ties with their communal space, namely place parameters, people parameters and activities parameters or a combination of the three parameters.
Analisis Yuridis Kepatuhan Hukum terhadap Karantina Kesehatan (Studi Penelitian Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Tanjung Pinang) Joni Hardi
Wajah Hukum Vol 4, No 2 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/wjh.v4i2.200

Abstract

Indonesia is located in the path of international trade traffic with many entrances to Indonesian territory, this is a risk factor for the spread of diseases and health problems.. The purpose of this study was to find out how the health quarantine legal regulation at the entrance to the port in the Class II Tanjung Pinang Port Health Office. This study uses a descriptive approach to the type of normative research and sociology. implementation of quarantine law in the supervision of ship arrivals in accordance with / not in accordance with standard operating procedures) The results showed that Law Number 6 Year 2018 on Health Quarantine which is the basis of the implementation of health quarantine has governed the criminal application of violations by the Quarantine Civil Servant Investigator, and the number of human resources is still lacking in terms of quality / competence, the number of facilities and equipment is still lacking especially in the work area,   The conclusion of this research is the good regulation of the health quarantine law due to the adoption of the criminal article against violators, but it is needed an inter-sectoral legal regulation in implementing quarantine rules by related agencies as well as the addition of tablespoons that have potential in their fields.
EVALUASI KONSEP TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT PADA KAWASAN STASIUN RAWA BUAYA BERDASARKAN TOD STANDARD 3.0 ITDP 2017 Abdul Azis Aulia Rachman; Joni Hardi
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2023.v12i3.010

Abstract

DKI jakarta memiliki jumlah penduduk yang terus meningkat dan menjadi kota terbesar dan terpadat diindonesia, dengan kepadatan tersebut kota Jakarta perlu adanya pengelolaan kawasan dengan transportasi yang cukup baik dalam pencapaian ke suatu tempat. Salah satunya dengan pengelolaan kawasan berkembang dengan transportasi umum berbasis transit yang memberikan kemudahan pengguna dalam mencapai suatu tempat. Stasiun Rawa Buaya menjadi salah satu kawasan yang sedang mengembangkan konsep Transit Oriented Development (TOD). Penelitian ini untuk mengkaji apakah Stasiun TOD Rawa Buaya telah dikembangkan sesuai TOD Standard 3.0. ITDP 2017. Pengukuran menggunakan metode observasi dalam cakupan area penelitian berdasarkan keleluasaan pengguna layanan stasiun dengan jarak 500m hingga 1000m. Kemudian dilakukan penilaian dengan scoring card dari ITDP dan diakumulasikan untuk memberikan peringkat pada Kawasan Transit Stasiun Rawa Buaya terhadap TOD Standard 3.0 Tahun 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jalur pejalan kaki tidak terkualifikasi aman dan nyaman untuk dilalui, titik penyebrangan yang memerlukan garis pembatas, serta segmen jalur bersepeda kondisinya belum aman.
Kajian Sistem Pengelolaan Bangunan Rumah Susun Sederhana Danto Sukmajati; Joni Hardi; Edy Muladi
Jurnal Permukiman Vol 8 No 1 (2013)
Publisher : Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31815/jp.2013.8.13-23

Abstract

Pembangunan rumah susun sederhana dipercaya oleh Pemerintah Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta sebagai salah satu jalan keluar penyediaan kebutuhan rumah layak huni dan sekaligus perbaikan lingkungan di DKI Jakarta. Namun demikian penyediaannya belum didukung oleh sistem pengelolaan yang baik dan efisien. Alih-alih mencapai tujuan seperti yang diharapkan, rumah susun sederhana malah seperti memindahkan kekumuhan horizontal menjadi kekumuhan vertikal. Tulisan ini disarikan dari hasil kajian tentang pengelolaan rumah susun yang dibangun oleh Pemerintah Daerah DKI Jakarta. Kajian yang menggunakan kaidah kualitatif dengan wawancara dan observasi lapangan ini selain menghasilkan kesimpulan tentang potret pengelolaan yang ada saat ini serta dampaknya terhadap kualitas bangunan dan lingkungan. Pada bagian akhir dihasilkan beberapa usulan dan rekomendasi model pengelolaan rumah susun sederhana yang sesuai diterapkan di DKI Jakarta.
MODEL PEMANFAATAN INTEGRASI POJOK LITERASI & RUANG BERMAIN ANAK USIA DINI PADA LAYANAN PUBLIK KANTOR KELURAHAN MERUYA SELATAN Permatasari, Chandrarezky; Fatchani, Ghufri; Hardi, Joni; HN, Ananta
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 10 (2025): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v8i10.3751-3758

Abstract

Permasalahan rendahnya budaya literasi ditanah air berdasarkan fakta UNESCO menyebutkan Indonesia berada pada urutan kedua dari bawah soal literasi dunia.Hal ini ditunjukkan  minat baca masyarakat Indonesia sangat rendah dan memprihatinkan hanya 0,001%, yang berarti dari 1000 orang Indonesia. Untuk menumbuhkan minat baca masyarakat  membutuhkan suatu proses yang panjang. Dan perlu dimulai dan diperkenalkan sejak anak-anak usia dini, karena anak usia 5-6 tahun adalah masa emas atau golden age. Untuk mendukung misi pemerintah untuk menjadikan Indonesia emas di 2045, perlu program bersama menyediakan sarana taman bacaan mulai dari usia dini pada  fasilitas pelayanan publik di setiap wilayah tanah air. Berangkat atas dasar tersebut, kegiatan pengabdian masyarakat hibah dikti 2025 bertujuan meningkatkan minat baca masyarakat sejak usia dini sebagai fasilitas tambahan di ruang pelayanan publik kantor kelurahan. Melalui pendekatan desain  model integrasi pojok literasi dan ruang bermain anak yang interaktif dan edukatif  sebagai model percontohan di kantor Kelurahan Meruya Selatan.Metode kegiatan ini meliputi sosialisasi tentang rancangan program dan dilanjutkan dengam implementasi rancangan desain sebagai model percontohan. Fasilitas tambahan yang disediakan diruang layanan publik kelurahan diharapkan membawa dampak positif bagi semua kalangan yang membawa serta anak balitanya dalam mengurus dokumen  di kantor Kelurahan Meruya Selatan.