Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Pencarian Informasi Remaja Generasi z dalam Proses Pengambilan Keputusan Belanja Online (Analisis pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Tidar) Fitria Khairum Nisa; Arief Bregas Viratama; Nurul Hidayanti
Komunikologi: Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/komunikologi.v4i2.8377

Abstract

AbstrakBerdasarkan survey, salah kegiatan berinternet yang paling sering dilakukan adalah belanja online sebanyak 44.6%. Sedangkan generasi yang mendominasi penggunaan internet adalah generasi z. Generasi z merupakan generasi yang akrab dengan dunia digital dan berani mengambil resiko. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana generasi z melakukan proses pencarian informasi dalam melakukan belanja online dengan menyebarkan angket serta melakukan wawancara mendalam. Penelitian ini menggunakan mix method. Adapun subjek dari penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas Tidar. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ulasan produk di e-commerce merupakan sumber utama remaja generasi z dalam mencari informasi yakni sebesar 80.7%. Sumber informasi lainnya adalah ulasan produk di sosial media dan bertanya kepada teman. Adapun alasannya adalah untuk mencari trend terkini serta ulasan produk dapat dipercaya dan generasi z peduli dengan pendapat orang sekitar. AbstractBased on the survey, one of the most frequently carried out internet activities was online shopping which is 44.6%. Meanwhile, the generation that dominates internet usage is z generation. Z generation z is a generation that is familiar with the digital world and is willing to take risks. This study aims to see how generation Z performs the information search process in online shopping. This study uses a mix method by distributing questionnaires and conducting in-depth interviews. Subject of this research is the students of communication in Tidar University. The results of this study indicate that product reviews on e-commerce is the main source of z generation adolescents in seeking information, which is 80.7%. Other sources of information are product reviews on social media and asking friends. The reasons for those are they look for the newest trend and product reviews are trustworthy and z generation cares what people think about them.
REINTERPRETASI DAN DEKONSTRUKSI FENOMENA SOSIAL DALAM FILM (ANALISIS PADA FILM FIKSI PENDEK SRINTHIL) Yusak Risal; Fitria Khairum Nisa
Jurnal Komunikasi dan Kajian Media Vol 5, No 1 (2021): JURNAL KOMUNIKASI DAN KAJIAN MEDIA
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jkkm.v5i1.3686

Abstract

Film sebagai sarana informasi memberikan penjelasan tentang suatu permasalahan sehingga penonton dapat memahami isu. Meski demikian, film tidak selalu mengambil kondisi realitas sosial secara utuh, tetapi juga menyelipkan khayalan, fantasi, serta ide-ide abstrak di dalamnya. Dalam upayanya menggambarkan fenomenas sosial yang ada, film dapat menggunakan konsep reinterpretasi dan dekonstruksi. Salah satu fenomena sosial yang terjadi adalah kasus aborsi yang dilakukan oleh remaja berusia 15 tahun di Jambi akibat diperkosa oleh kakak kandungnya sendiri. Kasus tersebut kemudian diangkat kedalam sebuah film berjudul Srinthil. Film Srinthil merupakan film fiksi pendek yang mereinterpretasi dan mendekonstruksi kasus di Jambi tersebut. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana reinterpretasi dan dekonstruksi fenomena sosial pada kasus yang terjadi di Jambi ini dituangkan dalam film Srinthil. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan cara pengumpulan data melalui observasi, anaisis teks film serta wawancara. Adapun hasil penelitian ini menunjukan bahwa reinterpretasi dan dekonstruksi yang ada dalam film Srinthil dilakukan melalui elemen naratif, yakni pembabakan, penokohan, lokasi dan waktu. Dekonstruksi yang paling penting serta menjadi inti pembutan film ini adalah dekonstruksi pelaku aborsi menjadi korban pemerkosaan.
Pengembangan Kemandirian Kelompok Difabel Melalui Pemanfaatan Pemasaran Digital di Kota Magelang Lintang Citra Christiani; Prinisia Nurul Ikasari; Fitria Khairum Nisa
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2021): April 2021, Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v5i2.4650

Abstract

Different physical or nonphysical conditions bring the disabled group into the depletion chain, both socially, politically, and economically. It started from the low access to education to low uptake in the industrial world. The effort to break the depletion chain is to develop the self-sufficiency of children with disabilities and independence from the Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) through the guidance of digital marketing utilization. The empowerment approach is used in this activity from the start of planning activities, implementation, to evaluation through participatory methods and learning by doing. From the results of community devotion activities, the target group becomes more economically independent with digital marketing skills and shifting the gadget addiction to more rewarding online activities. The formation of Magelang Disabled Digital Interprenenur Community is an effort to ensure the continuity of the program.
Creative tourism development through storynomics tourism model in Borobudur Lintang Citra Christiani; Prinisia Nurul Ikasari; Fitria Khairum Nisa
Jurnal Studi Komunikasi Vol. 6 No. 3 (2022)
Publisher : Faculty of Communications Science, Dr. Soetomo University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/jsk.v6i3.4682

Abstract

So far, the development of tourism in Borobudur depends on The Borobudur Temple as a tourist destination. Meanwhile, sustainable tourism, can’t only promote destinations, but also the strengthening of environmental sustainability, local wisdom, and sustainable economy. This study aims to explain the development of creative tourism through the model of storynomics tourism in Borobudur. The concept used in this research include creative tourism, storytelling in marketing communication, and storynomics tourism model. This research applies both quantitative and qualitative approach. Data collection was done through a survey, FGD, and interview. The result show that there are at least five sources of tourism creativity in Borobudur, namely creativity in nature, arts/craft, spirituality, gastronomy, and language. The creativity comes from collaboration between government, local communities, tourism service provider, and the tourism themselves. The development of creative tourism is done with the formation of cultural narrative that originates from culture, history, and relief of Borobudur Temple into story of economic value (storynomics). Should be italic
Penguatan Kapasitas Masyarakat dalam Pencegahan Perkawinan Usia Anak dan Kekerasan Berbasis Gender Model Kolaboratif-Pastisipatif Triantono, Triantono; Marizal, Muhammad; Nisa, Fitria Khairum
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 15, No 1 (2024): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v15i1.15372

Abstract

Perkawinan usia masih terjadi dan berdampak pada munculnya masalah sosial seperti kemiskinan, rendahnya kualitas kesehatan ibu dan anak, serta kekerasan dalam rumah tangga. Norma gender yang ada pada masyarakat Desa Polengan masih rentan memunculkan kekerasan berbasis gender dengan korban kekerasan paling banyak adalah perempuan. Tidak hanya itu, belum adanya instrumen pedoman tentang partisipasi masyarakat dalam pencegahan perkawinan usia anak dan kekerasan berbasis gender. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah dengan cara memberikan sosialisasi dengan tujuan penguatan kapasitas masyarakat, membangun komitmen melalui pendekatan community based organization, dan menyusun pedoman Pencegahan Perkawinan Usia Anak dan Kekerasan Berbasis Gender. Terdapat tiga ruang lingkup partisipasi masyarakat dalam upaya merespon perkawinan usia anak: (1) upaya kolektif terintegrasi dalam mewujudkan lingkungan bebas pernikahan anak; (2) pengarusutamaan pendewasaan usia perkawinan minimal 21 pada level penyusunan kebijakan; dan (3) pendampingan dan pemberdayaan bagi keluarga rentan sebagai dampak dari pernikahan usia anak. Strategi pencegahan perkawinan usia anak antara lain dengan: (1) Pemberdayaan individu, keluarga, dan kelompok masyarakat, (2) pengarusutamaan pendewasaan perkawinan anak dengan Penyusunan kebijakan Pemerintah desa, (3) komitmen masyarakat dalam mengadvokasi dan memberikan pendampingan pada keluarga rentan, serta (4) nilai dari kegiatan gotong royong secara kolektif. Selain itu, perlu adanya pendekatan dalam mengintervensi perkawinan usia anak yaitu pendekatan primer dengan cara pencegahan dan pendekatan sekunder dengan cara pendampingan.