Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI HORMON TUMBUH TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG PULUT Jumardin; Arfan; Febrianti
Jurnal Agrotech Vol 12 No 2 (2022)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/agrotech.v12i2.131

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui tentang pengaruh berbagai konsentrasi hormon tumbuh terhadap pertumbuhan tanaman jagung pulut. Diharapkan hasil Penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi tentang pengaruh berbagai konsentrasi hormon tumbuh terhadap pertumbuhan tanaman jagung pulut dan untuk dijadikan pembanding bagi Penelitian selanjutnya. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor. Pengelompokan berdasarkan sinar matahari. Adapun perlakuan yang dicobakan yaitu konsentrasi berbagai hormon tumbuh sebagai berikut:K0 =Tanpa hormon tumbuh (Kontrol), K₁=10 cc/liter air, K₂= 15 cc/liter air, K₃ = 20 cc/liter air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi hormon tumbuh tidak berkorelasi positif terhadap peningkatan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung pulut dan perlakuan konsentrasi 150 mil/liter air memberikan pengaruh yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya terhadap pertumbuhan jagung pulut.
PELATIHAN FORMULASI MEDIA TANAM (BAGLOG) DAN PEMBIBITAN PADA PEMBUDIDAYAAN JAMUR TIRAM UNTUK KELOMPOK PETANI JAMUR DESA LANGALESO KABUPATEN SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH Indriasari, Yuanita; Faturahmi, Siti; Jumardin; Hanafi, Ahmad; Safitri, Yuliana
Jurnal Abditani Vol. 7 No. 2 (2024): Oktober
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v7i2.363

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pelatihan kepada Kelompok Petani Jamur Tiram Desa Langaleso, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah tentang teknik formulasi media tanam (baglog) serta teknik pembuatan bibit F1 dan F2 jamur tiram. Hal ini didasari permasalahan yang dialami oleh kelompok petani jamur tiram Desa Langaleso dimana produktivitasnya stagnan tanpa ada kemajuan jumlah produksi dan pendapatan, yang diakibatkan oleh jumlah produksi jamur tiram segar rendah (1/2 – 1 kg per hari), proses produksi baglog terutama pengemasan masih manual/tradisional, dan belum mampu memproduksi bibit F1 dan F2 sehingga tergantung pada pihak lain. Metode pelaksanaan pengabdian berupa sosialisasi program pengabdian masyarakat ini kepada kelompok petani jamur tiram yang menjadi mitra sasaran, dan pelatihan/praktek langsung tentang pembuatan bibit F1 dan F2 jamur tiram dan budidaya jamur tiram (pembuatan media tanam/baglog) mulai dari teknik formulasi media tanam, teknik sterilisasi media tanam, teknik pengkondisian suhu dan kelembapan ruang kumbung, teknik panen dan pasca panen jamur tiram. Hasil dari pengabdian ini adalah peningkatan pengetahuan mitra dalam proses pembuatan bibit F1 dan F2, serta peningkatan produktivitas dengan indikator peningkatan jumlah produksi jamur tiram segar per hari mencapai kurang lebih 3-4 kg per hari dan jumlah media tanam/baglog yang dihasilkan per hari mencapai 250 baglog per produksi.
Respons Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit pada Media Tanam Kompos Limbah Organik Perkebunan Madusari, Sylvia; Irma Sari, Vira; Jumardin; Hardianto, Sri; Pirnado Lubis, Bintang
Jurnal Galung Tropika Vol 13 No 3 (2024)
Publisher : Fakultas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Universitas Muhammadiyah Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/jgt.v13i3.1111

Abstract

The underutilization of oil palm midrib and fruit fiber, which are abundant in oil palm plantations and the manufacturing field, encourages them to be converted into more valuable products. The goals of this experiment were to create planting media out of oil palm midrib and fiber, as well as to find the best compost formulation of oil palm midrib (MR) and fiber (FF) for seedlings in prenursery. The treatments were arranged in a non-factorial completed randomized design, with 15 treatments. The treatments are  : P0 (100% top soil), P1 (50% MR + 50% CW + Activator 1), P2 (50% MR + 50% CW + Activator II), P3 (50% MR + 50% CW + POME); P4 (100% MR + Activator II); P5 (100% MR + LCPKS), M1 (50% FF : 50% CW + Activator 1); M2 (50%  FF : 50% CW + Activator II); M3 (50%  FF : 50% CW + POME); M4 (100%  FF + Activator II); M5 (100%  FF + POME), PM1 (50% MR-FF + 50% CW + Activator I); PM2 (MR-FF + 50% CW + POME); PM4 (100% MR-FF + Activator II); PM5 (100% MR-FF + POME). The results showed that oil palm midrib and fiber composting media significantly affected morphological responses of oil palm seed growth (plant height, stem diameter and leaf area seedlings), and physiological responses of oil palm seed growth (biomass and stomata conductance). These results could be promoted as a new challenge to formulating the lignocellulose-based planting media.
Monitoring Potensi Tanah Longsor Menggunakan Metode Resistivitas Di Desa Samangki Kecamatan Simbang Kabupaten Maros Rizal, Andi Syam; Jumardin; Minarti; Nurfalaq, Aryadi; Agussalim
JPF (Jurnal Pendidikan Fisika) Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Vol 11 No 2 (2023)
Publisher : Pendidikan Fisika UIN Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jpf.v11i2.37314

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui area rawan longsor menggunakan metode resistivitas di Desa Samangki Kecamatan Simbang Kabupaten Maros. Penelitian ini dilakukan di Desa Samangki Kecamatan Simbang Kabupaten Maros pada 5 titik di lereng jalur Maros – Bone. Pengukuran dilakukan untuk mendeteksi potensi tanah longsor menggunakan metode resistivitas konfigurasi wenner alpha. Data yang diperoleh berupa besar tegangan dan arus kemudian dianalisis melalui Software Microsoft Excel dan Res2DInv untuk mendapatkan penampang model 2-Dimensi. Hasil penampang 2-D digunakan untuk memperoleh struktur batuan di bawah permukaan bumi. Hasil penelitian menunjukkan adanya lapisan napal pasiran, gamping pasiran, dan gamping koral pada wilayah pengukuran yang merupakan bagian dari formasi tonasa batugamping. Adapun area yang rawan terjadi tanah longsor yaitu pada lintasan 2, lintasan 3, lintasan 4, dan lintasan 5, kecuali lintasan 1 yang masih didominasi oleh batuan yang memiliki nilai resistivitas tinggi dan mampu menahan area yang beresistivitas rendah di bagian atas lereng. Sedangkan ke 4 lintasan lainnya berada di area yang curam dan terindikasi adanya rekahan yang tersaturasi air, sehingga berpotensi terjadi tanah longsor pada jarak yang sama yakni 110 meter.
The Impact of Converting Cocoa Land to Rice Field on the Economic Welfare of Farmers in Katimbang Village, Matannga District, Polewali Mandar Regency Jumardin; Dambe, Jumariani; Arfah, Ansar
Tarjih : Agribusiness Development Journal Vol. 5 No. 01 (2025): VOLUME 05, NOMOR 01, JUNI 2025
Publisher : Program Studi Agribisnis Universitas Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47030/tadj.v5i01.983

Abstract

This study aims to determine the impact of land conversion on farmers' income in Katimbang Village, Matangnga District, Polewali Mandar Regency. Agricultural land previously used for cocoa plants was converted into rice fields in response to the decline in cocoa agricultural yields due to pests and diseases, as well as low farmer income. This study uses a qualitative method with data collection techniques in the form of interviews, observations, and documentation. This method can provide in-depth understanding and easy-to-understand context. The study population consisted of 150 farmers who carried out land conversion, and 30 samples were taken. The results showed that farmers' income after land conversion increased significantly compared to before land conversion. Farmers who previously only received low incomes now receive higher incomes after converting land into rice fields. Land conversion has positive impacts, such as increasing employment and the economic quality of the community, although there are negative impacts such as increasing irrigation needs and reducing cocoa land. Therefore, it is important to consider the sustainability aspect in agricultural land management to support food security and farmer welfare.
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH LEMBAH PALU YANG DIBERIKAN BERBAGAI KONSENTRASI MIKROB RIZOSFER Jumardin; Aris Aksarah; Idris; Winarti; Baharta, Fadilah
Jurnal Agrotech Vol 15 No 1 (2025)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/agrotech.v15i1.310

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui respon pertumbuhan dan hasil bawang merah Varietas Lembah Palu (Allium cepa L. Var. Aggregatum) melalui pemberian berbagai konsentrasi konsorsium mikrob risozfer R15. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) menggunakan satu faktor dengan dasar pengelompokan berdasarkan tinggi petakan lahan. Adapun perlakuan yang dicobakan sebagai berikut : R0 = Kontrol (Tanpa pemberian mikrob), R1 = 10 ml / Tanaman, R2 = 15 ml / Tanaman, R3 = 20 ml / Tanaman, R4 = 25 ml / Tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa Perlakuan berbagai konsentrasi mikrob rizosfer R15 berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah Varietas Lembah Palu dan Perlakuan mikrob rizosfer R15 dengan konsentrasi 20 ml/liter air memberikan hasil terbaik terhadap tinggi tanaman 42 HST (16.98 cm), jumlah daun 42 HST (24.65 helai), jumlah anakan 42 HST (8.58 anakan), bobot umbi per rumpun (11.85 g/rumpun) dan bobot umbi per hektar (3.63 ton/ha).
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH LEMBAH PALU YANG DIBERIKAN BERBAGAI KONSENTRASI MIKROB RIZOSFER Jumardin; Aris Aksarah; Idris; Winarti; Baharta, Fadilah
Jurnal Agrotech Vol. 15 No. 1 (2025)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/agrotech.v15i1.310

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui respon pertumbuhan dan hasil bawang merah Varietas Lembah Palu (Allium cepa L. Var. Aggregatum) melalui pemberian berbagai konsentrasi konsorsium mikrob risozfer R15. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) menggunakan satu faktor dengan dasar pengelompokan berdasarkan tinggi petakan lahan. Adapun perlakuan yang dicobakan sebagai berikut : R0 = Kontrol (Tanpa pemberian mikrob), R1 = 10 ml / Tanaman, R2 = 15 ml / Tanaman, R3 = 20 ml / Tanaman, R4 = 25 ml / Tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa Perlakuan berbagai konsentrasi mikrob rizosfer R15 berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah Varietas Lembah Palu dan Perlakuan mikrob rizosfer R15 dengan konsentrasi 20 ml/liter air memberikan hasil terbaik terhadap tinggi tanaman 42 HST (16.98 cm), jumlah daun 42 HST (24.65 helai), jumlah anakan 42 HST (8.58 anakan), bobot umbi per rumpun (11.85 g/rumpun) dan bobot umbi per hektar (3.63 ton/ha).
PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI HORMON TUMBUH TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG PULUT Jumardin; Arfan; Febrianti
Jurnal Agrotech Vol. 12 No. 2 (2022)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/agrotech.v12i2.131

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan mengetahui tentang pengaruh berbagai konsentrasi hormon tumbuh terhadap pertumbuhan tanaman jagung pulut. Diharapkan hasil Penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi tentang pengaruh berbagai konsentrasi hormon tumbuh terhadap pertumbuhan tanaman jagung pulut dan untuk dijadikan pembanding bagi Penelitian selanjutnya. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktor. Pengelompokan berdasarkan sinar matahari. Adapun perlakuan yang dicobakan yaitu konsentrasi berbagai hormon tumbuh sebagai berikut:K0 =Tanpa hormon tumbuh (Kontrol), K₁=10 cc/liter air, K₂= 15 cc/liter air, K₃ = 20 cc/liter air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi hormon tumbuh tidak berkorelasi positif terhadap peningkatan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung pulut dan perlakuan konsentrasi 150 mil/liter air memberikan pengaruh yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya terhadap pertumbuhan jagung pulut.