Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Liberalisasi di Inggris, 1970-1990 Hanafi, Ahmad
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 7, No 1 (2003): Neolibralisme: Refleksi Kritis
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1.795 KB)

Abstract

Under Margareth Tarcher leadership in 1970-an, Great Brittain lead a global process of transforming the role of the state in governing the econmy. The attempt to leaved the old framework of Keynesian welfare state and embarking on neoliberal terrain inevitably brought about the changing of class structure and marginalise the labour in order to gain international advantage.
SAKARIFIKASI SERAT TANDAN KOSONG DAN PELEPAH KELAPA SAWIT SETELAH PRETREATMENT MENGGUNAKAN KULTUR CAMPURAN JAMUR PELAPUK PUTIH Phanerochaete chrysosporium dan Trametes versicolor Hermiati, Euis; Risanto, Lucky; Anita, Sita Heris; Aristiawan, Yosi; Hanafi, Ahmad; Abimanyu, Haznan
Jurnal Penelitian Hasil Hutan Vol 32, No 2 (2014): Jurnal Penelitian Hasil Hutan
Publisher : Pusat Litbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan kultur campuran jamur pelapuk putih pada proses pretreatment bahan lignoselulosa belum banyak diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh penggunaan kultur  Phanerochaete chrysosporium dan Trametes versicolor pada proses pretreatment serat tandan kosong dan pelepah kelapa sawit terhadap hasil sakarifikasinya. Inokulum P. Chrysosporium dan T. versicolor dituangkan ke dalam sampel substrat serat tandan kosong dan pelepah kelapa sawit (40-60 mesh) yang telah disterilkan, masing-masing sebanyak 5% (w/v), sehingga total inokulum yang ditambahkan ke dalam kedua macam substrat masing-masing 10% (w/v). Sampel diinkubasikan pada suhu ±27°C selama 4 minggu. Sebagian dari contoh diambil dan lalu diperiksa setelah masa inkubasi 1, 2, 3, dan 4 minggu. Sakarifikasi dilakukan menggunakan enzim selulase sebanyak 20 FPU per g biomassa dan β-glukosidase dalam shaking waterbath pada suhu 50°C selama 48 jam. Analisis gula pereduksi, glukosa dan xilosa dilakukan terhadap hasil sakarifikasi. Rendemen gula pereduksi, konsentrasi glukosa dan xilosa tertinggi dari tandan kosong kelapa sawit. diperoleh dari sakarifikasi serat dengan pretreatment selama 4 minggu, yaitu masing-masing 13,08%, 0,86 mg/g dan 0,13 mg/g, sedangkan rendemen gula pereduksi, konsentrasi glukosa dan xilosa tertinggi dari pelepah kelapa sawit didapatkan dari sakarifikasi substrat dengan pretreatment selama 2 minggu, yaitu masing-masing 8,98%, 0,92 mg/g dan 0,23 mg/g.
Pengaruh Simultan Parameter Suhu dan Konsentrasi Larutan NaOH Terhadap Kuantitas dan Kualitas Hasil Cellulose Powder pada Proses Delignifikasi Tongkol Jagung Yunanto, Dedi Eko; Cabral, Claudino de Almeida; Hanafi, Ahmad; Suprianto, Suprianto; Tawfiequrrahman
Jurnal Sains Dan Teknologi Lingkungan Vol 6, No 2 (2014): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jagung merupakan sumber karbohidrat ketiga di Indonesia setelah padi dan ketela. Produksi jagung Indonesia meningkat terus menerus selama 10 tahun terakhir, yang diikuti dengan konsekuensi meningkatnya tongkol jagung sebagai produk ikutan pertanian jagung. Jumlah tongkol jagung dapat mencapai 40% dari produksi jagung. Fakta ini menunjukkan semakin tinggi potensi tongkol jagung untuk dapat dimanfaatkan bagi penunjang kehidupan manusia. Pemanfaatan tongkol jagung secara langsung sebagai bahan bakar maupun tidak langsung, yaitu melalui tahapan proses fisika dan kimia, sebelum dimanfaatkan langsung, telah mulai banyak menarik perhatian. Penelitian ini dimaksudkan untuk menambah informasi pengolahan tongkol jagung menghasilkan selulosa powder yang dapat digunakan sebagai cellulose gel, selulose membrane filter penjernihan air maupun sebagai bahan baku turunan senyawa selulosa, seperti selulosa asetat, carboxy methyl cellulose dan nitro selulosa. Proses pengolahan tongkol jagung menjadi cellulose prowder dilakukan dalam tiga tahapan proses, masing-masing untuk menghilangkan komponen hemiseluola, lignin dan warna dalam tongkol jagung. Proses tahap pertama menggunakan larutan asam nitrat 7,5% pada suhu 80 o C selama 2 jam, dilanjutkan dengan proses tahap kedua menggunakan larutan NaOH selama 2 jam dengan variasi suhu 80 sampai 100 o C dan variasi konsentrasi NaOH dari 1 N sampai 3 N dan selanjutnya proses tahap ketiga menggunakan hydrogen peroksida dengan konsentrasi 4%, suhu 80 o C dan waktu 2 Jam. Keberhasilan proses diidentifikasi dengan kuantitas dan kualitas hasil cellulose powder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi proses yang baik dalam tahap proses delignifikasi adalah suhu antara 85 sampai 95 o C dan konsentrasi NaOH antara 1,25 N sampai 2 N. Produk pengolahan dari tongkol jagung, dengan proses tiga tahap ini diperoleh hasil cellulose powder warna putih dengan kadar   selulosa sekitar 88 sampai 90%, dengan yield investor sekitar 30% dan yield akademik sekitar 80%. Katakunci: Tongkol jagung, cellulose powder, hidrolisis, delignifikasi, bleaching
Uji Potensi Bakteri Endofit Kitinolitik Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Sebagai Penghasil Hormon IAA (Indole Acetic Acid) Hanafi, Ahmad; Purwantisari, Susiana; Raharjo, Budi
Bioma : Berkala Ilmiah Biologi Vol. 19, No. 1, Tahun 2017
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.909 KB) | DOI: 10.14710/bioma.19.1.76-82

Abstract

IAA (Indole Acetic Acid) is a hormone in plants that was role in the cleavage of roots, inhibits the growth of side shoots, stimulate cell division and the formation of xylem and phloem tissue. This study aimed to test the potential of endophytic bacteria chitinolytic rice crop as hormone-producing IAA. This study uses 9 isolates of endophytic bacteria chitinolytic rice plants in isolation during practical work. The experiment consisted of 15 treatments and 3 replications. This study uses a randomized block design. The treatments tryptophan concentration combined with a variation pH, the endophytic bacteria grown on media chitinolytic tryptophan concentration of 0 mg/L, 102 mg/L, 204 mg/L, 306 mg/L and 408 mg/L are combined with pH 5, 7 and 9. the treatment was observed for 48 hours and observation once every 3 hours. The measured variable is the result of the production of IAA hormone with the treatment combination of tryptophan with pH. IAA hormone outcome data were analyzed using Analysis of Variance Univariates at level of 95%. IAA hormone qualitative test results showed positive results in bacterial isolates KA12, KA11 and KB24. IAA hormone quantitative results of bacterial isolates producing IAA hormone KA12 high of 2,03 mg/L in the combination treatment of tryptophan 408 mg/L at pH 7 at 24 hours incubation. KA12 bacterial isolates are endophytic bacteria chitinolytic potential to produce hormones IAA, yet the results of data analysis showed that each treatment combination with pH tryptophan to IAA production were not significantly different. Keywords: hormone IAA, chitinolytic endophytic bacteria, tryptophan, pH
PELAKSANAAN PROGRAM IMUNISASI DASAR LENGKAP (IDL) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI SALAK Gusliati, Gusliati; Yunita, Jasrida; Dewi, Oktavia; Susmaneli, Herlina; Hanafi, Ahmad
Ensiklopedia of Journal Vol 6, No 2 (2024): Vol. 6 No. 2 Edisi 1 Januari 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v6i2.2077

Abstract

Immunization programs include efforts to reduce morbidity, mortality and mortality rates in infants and toddlers. This program is carried out for diseases that can be prevented by immunization such as tuberculosis, diphtheria, tetanus, hepatitis B, polio, measles, rubella, inflammation of the lining of the brain and pneumonia. Based on the Health Profile of the Sungai Salak Health Center in 2021, the achievement of complete basic immunization is 13.4% of the target of 95%. The purpose of the study was to analyze the Implementation of the Complete Basic Immunization Program (IDL) in the Working Area of the Sungai Salak Health Center, Indragiri Hilir Regency. This type of research is qualitative, descriptive, with a case study design. The research location is in the Working Area of the Sungai Salak Health Center, Indragiri Hilir Regency. The research time is August 2023. There were 6 informants for this research, consisting of 1 Main Informant, 2 Key, and 3 Supporting Informants. Data collection was conducted through in-depth interviews, observations and document review. Data validity is done by triangulation of sources, methods, and data. The results of this study found that human resources were still lacking because there were no logistics management personnel, the distance to immunization services was difficult, the low knowledge of mothers and families on the importance of immunization, and there was no monitoring so that the reporting of Complete Basic Immunization coverage was gaped. It is expected that the Head of the Puskesmas will form an immunization program energy team, in collaboration with Cross Sectoral to run the My Home My Vilage (MYMV) Program.Keywords: Complete Basic Immunization, Sungai Salak Health Center, and Immunization Program
GAMBARAN KASUS HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LABOY JAYA Arif, Muhajir; Hanafi, Ahmad; Kurniati, Rizki
Ensiklopedia of Journal Vol 6, No 2 (2024): Vol. 6 No. 2 Edisi 3 Januari 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v6i3.2213

Abstract

Hypertension is a major risk factor for cardiovascular diseases and the leading cause of death in Indonesia. There are several factors that can cause hypertension and these factors can be changed such as excessive salt consumption, alcohol consumption, smoking, obesity and factors that cannot be changed such as gender, age and genetics. Based on document searches, it is known that hypertension cases are non-communicable diseases with the highest cases. In 2022 hypertension cases amounted to 1374 cases and in 2023 there was an increase of 2233 cases. The research method uses descriptive quantitative research using secondary data in the form of hypertension case reports at the Laboy Jaya Health Center in 2021-2023 by looking at the number of cases by year and gender. The results showed that for 3 years, the number of hypertension cases has increased in the Laboy Jaya Health Center working area. Meanwhile, according to gender, women tend to experience more hypertension than men.Keywords: Hypertension, Gender, Health Center
Edukasi Cegah Kelelahan Pada Mata Akibat Pengaruh Radiasi Gadget Selama School From Home (SFH) Pada Mahasiswa Gumayesty, Yeyen; Hanafi, Ahmad; Priwahyuni, Yuyun; Amalia, Risa
CARE: Journal Pengabdian Multi Disiplin Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/care.v2i2.29775

Abstract

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi penyebaran virus Covid-19 di Provinsi Riau tahun 2020 merupakan program yang cukup progresif bagi pencegahan penyebaran virus covid-19. Hampir semua jenjang Pendidikan termasuk perguruan tinggi melakukan program physicall distancing dengan cara melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan Sekolah dari rumah School From Home (SFH). Di lain sisi hal ini mengakibatkan dampak negatif lain yang dirasakan oleh pelajar ataupun pengajar terutama masalah kesehatan mata yang diakibatkan oleh penggunaan media elektronik secara berlebihan yang membuat mata terasa nyeri, pedih atau gatal, berair dan mata lebih sensitif pada cahaya. Tujuan Pengabdian Masyarakat ini adalah memberikan edukasi kepada Mahasiswa Universitas Hang Tuah tentang bagaimana cara menyikapi SFH agar dapat mengurangi efek negatif dari pembelajaran SFH. Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan peserta tentang kelelahan mata akibat pengaruh gadget selama pandemic covid-19 ini.
Konstruksi Teknik Konseling Berbasis Budaya Model KIPAS untuk Meningkatkan Kecakapan Sosial dan Kematangan Karier Siswa Ariantini, Nisa; Naser, Muhammad Nikman; Hanafi, Ahmad
Nusantara of Research : Jurnal Hasil-hasil Penelitian Universitas Nusantara PGRI Kediri Vol 6 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.162 KB) | DOI: 10.29407/nor.v6i1.13080

Abstract

Setiap budaya memiliki sistem nilai yang dapat menjadi strategi dan penguatan bagi siswa dalam menyelesaikan tugas perkembangan khususnya bidang sosial dan karier. Problematik yang menjadi sorotan pada generasi milenal saat ini ialah siswa kurang memiliki kecakapan hidup sosial yang produktif dan belum optimalnya kematangan karier untuk masa akan datang. Pendekatan konseling berbasis budaya model KIPAS dapat menjadi alternatif solusi untuk mengatasi problematik tersebut, karena sesuai dengan konteks budaya Indonesia. Penelitian ini menjadi suatu kajian untuk mendeskripsikan serta mengkonstruksikan teknik yang akan diterapkan dalam proses konseling berbasis budaya berupa permainan rakyat yang memiliki nilai, falsafah hidup dan pepatah budaya nusantara
Analisis Aspek Ergonomi Ruangan Filing Dalam Menjaga Kerahasiaan Dokumen Rekam Medis Di Rumah Sakit Bhayangkara Pekanbaru Tahun 2022 Azzahra, Putri Windy Azzahra; Maimun, Nur; Hanafi, Ahmad
Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal) Vol. 2 No. 3 (2022): Jurnal Rekam Medis (Medical Record Journal)
Publisher : Universitas Hang Tuah Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25311/jrm.Vol2.Iss3.986

Abstract

Ergonomi dibutuhkan studi tentang sistem dimana manusia, fasilitas kerja dan lingkungannya saling berinteraksi dengan tujuan utama yaitu menyesuaikan suasana kerja dengan manusianya. Berdasarkan survei awal yang di lakukan oleh peneliti di Ruangan Filing/penyimpanan di Rumah Sakit Bhayangkara Pekanbaru diperoleh informasi bahwa letak ruangan sempit, dimana berkas rekam medis sebagian di dalam kotak/kardus bertumpuk dibawah rak penyimpanan, Kebersihan ruangan penyimpanan juga kurang bersih nomor rekam medis hilang/sobek dikarenakan padatnya berkas rekam medis. Untuk mengetahui aspek ergonomi ruangan filling dalam menjaga kerahasiaandokumen rekam medis di rumah sakit bhayangkara pekanbaru tahun 2022. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Dengan melihat dari analisis aspek ergonomik ruangan filing dalam menjaga kerahasiaan dokumen rekam medis di Rumah Sakit Bhayangkara Tahun 2022, Informan penelitian ini 2 orang, subjek dalam penelitian ini adalah 2 petugas rekam medis dan objek yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ruangan filing. Aspek ergonomi yang tidak sesuai yaitu ,sikap tubuh dalam bekerja tidak sesuai dengan standar, pengorganisasian kerja/pola waktu sudah sesuai dengan standar, pengendalian ligkungan kerja masih ada yang belum sesuai,penyebab kelelahan kerja yang tidak sesuai dengan standar, kesegaran jasmani dan musik sudah sesuai dengan standar. Masih banyak pengaruh aspek aspek ergonomi yang belum sesuaidengan standar ergonomi, dan juga kurangnya kebersihan pada ruang filing.    
PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI POSYANDU LANSIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUALANG KABUPATEN SIAK Widyawati, Erna; Yunita, Jasrida; Rany, Novita; Ismainar, Hetty; Hanafi, Ahmad
JOMIS (Journal of Midwifery Science) Vol 8 No 2 (2024): JOMIS (Journal Of Midwifery Science)
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jomis.v8i2.4733

Abstract

In Indonesia, visits to elderly posyandu (integrated health service posts) are generally below target, particularly in Siak Regency, Riau Province, where elderly health services have been declining annually, especially at Tualang Health Center. This study aims to understand elderly behavior in utilizing health services through knowledge, attitudes, actions, and health center efforts. This qualitative study employs a phenomenological design and was conducted in the working area of Tualang Health Center, Siak Regency, from March to May 2024. The total number of informants is 24, consisting of 9 main informants—3 active elderly (AE) who visit posyandu monthly, 3 inactive elderly (IE) who missed posyandu visits three times a year, and 3 non-attending elderly (NE) who never visit posyandu. Additionally, there are 15 supporting informants, including family members, the head of the health center, elderly program managers, midwives, and 3 cadres. Data processing utilized data triangulation and thematic analysis. The study found that AE and IE have better knowledge compared to NE due to their participation in posyandu activities. All elderly informants had a positive attitude towards the quality of health services at posyandu. AE tend to visit posyandu regularly due to easy access, transportation, and family support, while IE and NE are less active due to distant access, limited transportation, and lack of family support. It is recommended that the health center empower elderly families to increase elderly participation in utilizing health services.