Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Understanding Early Detection of Child Growth and Development Using Pre-Screening as the Basis for the Formation of Health Cadres in the Mamajang Health Center Area Jaya, Ningsih; Dalle, Ambo
Teumulong: Journal of Community Service Vol. 2 No. 2 (2024): April 2024
Publisher : Institute of Education and Social Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62568/jocs.v2i2.28

Abstract

Assessment of child growth and development needs to be done to find out early any deviations in growth and development experienced by children. According to Widata, about 16% of toddlers experience developmental disorders, about 62% occur at preschool age. The purpose of community service activities is so that health cadres can monitor early growth and development and have knowledge about how to early detect child growth and development using developmental pre-screening questionnaires. The method used is the provision of material by means of lectures and demonstrations which were initially carried out pre-test and post-test. The result achieved was that about 16 out of 20 cadres (80%) obtained scores above 75%. The average pre-test score of cadres is 6.6 (33%), after participating in the activity there is an increase in post-test results of around 12.5 (62.5%) it can be said that there are 100% of cadres who have been trained to obtain scores above 60% and exceed the predetermined target. The conclusion is that there is an increase in cadre knowledge after participating in community service through the assessment of pre-screening developmental questionnaires.
PELATIHAN ANTICIPATORY GUIDANCE TERHADAP KADER DAN IBU DALAM PENCEGAHAN KECELAKAAN ANAK USIA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS MANGASA KOTA MAKASSAR Jaya, Ningsih; Dalle, Ambo; Anggriani, Sri
E-Amal: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 3: September-Desember 2024
Publisher : LP2M STP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/eamal.v4i3.3682

Abstract

anak usia dini perlu perhatian serius karna berisiko mengalami cedera/kecelakaan (kemenkes ri 20210). Pravelensi cedera Negara berkembang cukup tinggi, pravelensi nasional memiliki 3 penyebab cedera : Jatuh 58%, Kecelakaan 25,9%, dan Luka akibat benda tajam 20,6%. Hasil penelitian NIngsih dkk 2022, ibu balita yang memiliki anak dan cedara akibat jatuh dari lantai 44(62,9%), dari tempat tidur 14 (20,6%) dari ketinggian 12 (17,1%), hal ini terjadi karena pengetahuan ibu ibu dan kader kurang tentang Anticipatory guidance. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat adalah Meningkatkan pengetahuan kader dan ibu tentang cara anticipatory guidance dalam pencegahan cedrea pada anak usia balita, meningkatkan keterampilan kader dan ibu, dan menghasilkan modul sebagai panduan untuk kader dan ibu balita tentang cara anticipatory guidance dalam pencegahan cedera anak usia balita. Solusi yang di capai adalah tim pengabdian masyarakat telah memberikan pelatihan pada kader dan ibu tentang anticipatoy guidance dalam pencegahan kecelakaan atau cedera pada anak usia balita . Menurut Lestari (2014) pemberian pendidikan kesehatan tentang anticipatory guidance sangat efektif dalam meningkatkan pengetahuan ibu dalam melakukan pencegahan cedera pada anak. Target capaian pengabdian masyarakat yaitu tercipta modul anticipatory guidance, dan terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader dan ibu tentang anticipatory guidance dalam pencegahan kecelakaan anak balita dengan target pengetahuan 80%, keterampilan 75%.
Upaya Tindak Lanjut Dalam Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Kader Cilik Kesehatan untuk Deteksi Anemia Di-fidiensi Besi pada Anak Sekolah di SDN Mamajang I Makassar Dalle, Ambo; Jaya, Ningsih; Angriani, Sri; Baharuddin, Baharuddin
Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS Vol. 10 No. 1 (2024): Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah, P3M, Politeknik Negeri Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31940/bp.v10i1.7-13

Abstract

Salah satu masalah yang dapat mengganggu potensi anak sekolah adalah kekurangan zat gizi besi yang sering disebut juga dengan istilah anemia defisiensi besi (ADB). Anak usia SD kemungkinan besar sangat sedikit yang memahami tentang gejala anemia dan pencegahannya, padahal efek kejadian anemia pada anak sekolah cukup besar. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk melatih anak sekolah sehingga dapat memahami dan mampu mendeteksi tanda dan gejala anemia defisiensi besi di lingkungannya. Metode yang digunakan adalah pemberian pelatihan kesehatan. Hasil yang dicapai dalam kegiatan pengabdian masyarakat tahap 1 adalah berdasarkan penilaian pre dan post test bahwa dari 30 orang anak sebagai peserta terdapat peningkatan nilai rata-rata hasil pre-post test sekitar 74,22 saat pre test menjadi 89,11 pada saat post test. Sedangkan hasil kegiatan tahap 2 menunjukkan lebih 75% peserta mengalami peningkatan pengetahuan. Hasil kegiatan tahap 2 juga menunjukkan pula bahwa rata-rata nilai perubahan pre test ke post test yaitu dari 80,44% menjadi 94,22%. Terdapat pula 11 orang yang memiliki kemampuan sebagai kader cilik kesehatan; Didapatkan 8 orang yang memiliki kadar Hb dibawah 12 g/dl dan 8 orang yang memiliki kadar Hb diatas 18 g/dl. Kesimpulan kegiatan ini adalah dari hasil perbandingan nilai pre test dan post test kegiatan tahap 1 dan kegiatan tahap 2 menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan dari rata-rata pengetahuan peserta sebelum dan setelah kegiatan. Saran dari kegiatan ini yaitu diharapkan pembinaan kader cilik kesehatan yang mampu mendeteksi anemia defisiensi besi pada anak dapat ditindaklanjuti oleh pihak sekolah dan petugas puskesmas.
GAMBARAN USIA KEHAMILAN PADA IBU YANG MELAHIRKAN ANAK DENGAN ASFIKSIA NEONATUS : Description Of Age Of Pregnancy In Mothers Who Give Birth To Neonatus With Neonatal Asphyxia M, Yulianto; Hasani, Ruslan; Alimuddin, Nur; Hartati; Jaya, Ningsih
Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar Vol 15 No 1 (2024): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v15i1.574

Abstract

Salah satu indikator utama status kesehatan ibu dan bayi yaitu pelayanan Kesehatan. Menurut WHO (2020), prematuritas, asfiksia, infeksi, dan cacat lahir merupakan penyebab sekitar 75% kematian neonatus pada hari pertama kehidupan. Menurut Kemenkes tahun 2021 Indonesia kematian pada neonatus akibat asfiksia berada diurutan yang kedua penyebab kematian pada bayi baru lahir yaitu sekitar 27,4 % dimana angka kejadian ini cukup sering terjadi. Jumlah Kasus Kematian Bayi di Sulawesi Selatan sekitar 844 kasus pada tahun 2021. Data yang diperoleh di rekam medik RSUD Labuang Baji Makassar terdapat jumlah kasus bayi yang mengalami kondisi asfiksia pada bulan Januari 2020 hingga Juli 2020 di RSUD Labuang Baji Makassar yaitu 53 kasus. Tujuan Penelitian: Bagaimana gambaran usia kehamilan ibu yang melahirkan anak dengan kondisi asfiksia di RSUD Labuang Baji. Metode Penelitian: sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling dimana sampel yang didapatkan yaitu 27 sampel. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu menggunakan data sekunder di medical record di rumah sakit. Hasil: hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian asfiksia mayoritas mengalami asfiksia sedang yaitu sebanyak 12 kasus dengan persentase (44.44%). Usia kehamilan pada ibu yang melahirkan anak dengan asfiksia banyak terjadi pada kehamilan atern sebanyak 16 kasus dengan persentase (59.25%). Saran: Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan dan melaksanakan kembali penelitian yang lebih lanjut mengenai kejadian asfiksia sebagai upaya untuk mengurangi angka kematian pada bayi
IMPLEMENTASI PEMBERIAN TERAPI KOMPLEMENTER MADU TERHADAP DIARE PADA ANAK (1-5 TAHUN) DI RS ISLAM FAISAL MAKASSAR: Implementation of Complementary Honey Therapy for Diarrhea in Children (1-5 Years) at Faisal Islamic Hospital Makassar Hasani, Ruslan; Simunati; Maharani, Sri; Yulianto; Jaya, Ningsih
Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar Vol 15 No 2 (2024): Media Keperawatan: Poltekkes Kemenkes Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diare adalah suatu kondisi dimana frekuensi BAB yang meningkat yaitu lebih 3× dalam sehari sehingga terjadi peradangan, mual muntah atau bahkan infeksi pada saluran pencernaan yang menyebabkan feses menjadi cair. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui implementasi pemberian terapi komplementer madu pada anak (1-5 Tahun) yang mengalami diare di RS Islam Faisal Makassar. Metode Penelitian : Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Pada penelitian ini terdapat 2 responden, responden I yaitu anak berusia 2 tahun dengan jenis kelamin parempuan dan responden II anak berusia 2 tahun dengan jenis kelamin perempuan. Hasil Penelitian : Hasil penelitian yang dilakukan selama 5 hari dengan pemberian 3× sehari (Pukul 07.00, 14.00, dan 19.00) pada masing-masing responden. Pada responden I frekuensi BAB sebelum diberikan pemberian madu yaitu 7× dengan konsistensi feses tipe 6 (permukaan halus, mudah cair dan sangat mudah dikeluarkan) dan setelah diberikan madu menjadi 2× dengan konsistensi feses tipe 4 (mirip sosis, atau ular, empuk dan halus). Pada responden II frekuensi BAB sebelum diberikan madu yaitu 5× dengan konsistensi feses tipe 6 (permukaan halus, mudah cair dan sangat mudah dikeluarkan) dan sesudah diberikan madu menjadi 2× dengan konsistensi feses tipe 4 (mirip sosis atau ular, empuk dan halus). Kesimpulan : Sehingga pemberian madu dapat menurunkan frekuensi BAB pada anak yang mengalami diare