M, Yulianto
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

GAMBARAN USIA KEHAMILAN PADA IBU YANG MELAHIRKAN ANAK DENGAN ASFIKSIA NEONATUS : Description Of Age Of Pregnancy In Mothers Who Give Birth To Neonatus With Neonatal Asphyxia M, Yulianto; Hasani, Ruslan; Alimuddin, Nur; Hartati; Jaya, Ningsih
Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar Vol 15 No 1 (2024): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v15i1.574

Abstract

Salah satu indikator utama status kesehatan ibu dan bayi yaitu pelayanan Kesehatan. Menurut WHO (2020), prematuritas, asfiksia, infeksi, dan cacat lahir merupakan penyebab sekitar 75% kematian neonatus pada hari pertama kehidupan. Menurut Kemenkes tahun 2021 Indonesia kematian pada neonatus akibat asfiksia berada diurutan yang kedua penyebab kematian pada bayi baru lahir yaitu sekitar 27,4 % dimana angka kejadian ini cukup sering terjadi. Jumlah Kasus Kematian Bayi di Sulawesi Selatan sekitar 844 kasus pada tahun 2021. Data yang diperoleh di rekam medik RSUD Labuang Baji Makassar terdapat jumlah kasus bayi yang mengalami kondisi asfiksia pada bulan Januari 2020 hingga Juli 2020 di RSUD Labuang Baji Makassar yaitu 53 kasus. Tujuan Penelitian: Bagaimana gambaran usia kehamilan ibu yang melahirkan anak dengan kondisi asfiksia di RSUD Labuang Baji. Metode Penelitian: sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling dimana sampel yang didapatkan yaitu 27 sampel. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu menggunakan data sekunder di medical record di rumah sakit. Hasil: hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian asfiksia mayoritas mengalami asfiksia sedang yaitu sebanyak 12 kasus dengan persentase (44.44%). Usia kehamilan pada ibu yang melahirkan anak dengan asfiksia banyak terjadi pada kehamilan atern sebanyak 16 kasus dengan persentase (59.25%). Saran: Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan dan melaksanakan kembali penelitian yang lebih lanjut mengenai kejadian asfiksia sebagai upaya untuk mengurangi angka kematian pada bayi
PEMANFAATAN VIDEO ANIMASI EDUKASI UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN ORANG TUA TENTANG PENTINGNYA PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PADA ANAK DI PUSKESMAS BONTOKASSI KAB. TAKALAR: Using Educational Animation Video To Improve Parents' Awareness About The Importance Of Tuberculosis Prevention In Children At Bontokassi Community Health Center, Takalar Regency Hartati, S. Pd, S. Kep, Ns, M. Ked; M, Yulianto; Hady, Abd; Simunati
Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16 No 2 (2025): Media Keperawatan: Poltekkes Kemenkes Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Tuberkulosis (TBC) adalah salah satu penyakit yang dapat disembuhkan maupun dicegah, tetapi anak-anak dan remaja berisiko terkena penyakit TBC dan dapat berdampak pada perkembangan dan kehidupannya. 11% merupakan jumlah anak-anak dan remaja yang berusia kurang dari 15 tahun menderita penyakit TBC di dunia. Tujuan : Tujuan penelitian yaitu untuk meningkatkan kesadaran orang tua tentang pentingnya pencegahan tuberculosis pada anak di Puskesmas Bontokassi Kab. Takalar. Metode : Menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskripsi naratif melalui wawancara mendalam kepada responden. Analisis data dilakukan secara tematik, yaitu dengan mengidentifikasi, mengelompokkan, dan menafsirkan tema-tema utama yang muncul dari hasil wawancara. Hasil : Setelah dilakukan penelitian melalui wawancara mendalam terhadap responden, para responden sebelum menonton video animasi edukasi memiliki pemahaman terbatas tentang pencegahan tuberkulosis pada anak yang memiliki kontak dengan pasien TBC. Setelah menonton video animasi edukasi, para responden telah mengetahui dan kesadaran meningkat tentang pentingnya pencegahan tuberckulosis pada anak dan bersedia untuk melakukan TPT. Kesimpulan : Video animasi edukasi terbukti efektif dan berhasil meningkatkan pemahaman dan kesadaran orang tua tentang pentingnya pencegahan Tuberkulosis melalui pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) pada anak. Kata kunci : Tuberkulosis, TPT, Video animasi Edukasi
GAMBARAN PENGETAHUAN PERAWAT IGD TENTANG CODE BLUE SYSTEM DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BBKPM) MAKASSAR: Description of Emergency Room Nurses' Knowledge Regarding the Code Blue System at the Community Lung Health Center (BBKPM) Makassar Mustafa, Mardiana; Heriansyah, Heriansyah; Ekowatiningsih, Dyah; Harmiady, Rauf; M, Yulianto
Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16 No 2 (2025): Media Keperawatan: Poltekkes Kemenkes Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Code Blue is a universal emergency management system designed to handle critical medical cases requiring immediate intervention, particularly cardiac arrest. This system was first implemented at Bethany Medical Center, Kansas, USA, and remains the only color code used globally for identical emergencies. In Indonesia, the general use of Code Blue was established in 2008 in alignment with healthcare service quality standards. Objective: This study aims to identify the level of nurses' knowledge regarding the Code Blue System in the Emergency Room (IGD) of the Lung Health Center (BBKPM) in Makassar. Methods: This study utilized a quantitative approach with a simple descriptive design. The sampling technique employed was total sampling, involving the entire population of nurses in the unit. Results: The results illustrate the nurses' knowledge regarding the Code Blue System at BBKPM Makassar. The data indicates that the knowledge level of nurses in the Emergency Room falls into the good category. Conclusion: It can be concluded that nurses in the BBKPM Emergency Room possess a good level of knowledge regarding the Code Blue System. However, the consistent implementation of this system within the hospital environment remains crucial to improving service quality and fostering a sense of safety for patients, especially in cardiac arrest cases. It is recommended that future researchers conduct more in-depth studies on this topic.   Keywords: Code Blue System, Knowledge Level, Nurses, Emergency Room, Emergency Care