Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Stimulasi Psikososial Oleh Ibu Terhadap Perkembangan Balita Usia 1-3 Tahun Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Manggar Kabupaten Belitung Timur Tahun 2022. Anggriani, Sri; Choirunnisa, Risza
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 14 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v14i1.809

Abstract

Angka kejadian keterlambatan perkembangan di Amerika Serikat berkisar 12-16%, Thailand 24%, dan Argentina 22%, sedangkan di Indonesia antara 13%-18% (WHO, 2019). Menurut UNICEF tahun 2020 didapat data masih tingginya angka kejadian gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia balita khususnya gangguan perkembangan motorik didapatkan (27,5%) dan di Indonesia gangguan perkembangan bervariasi 12.8% s/d 16% sehingga dianjurkan melakukan observasi/skrining tumbuh kembang pada setiap anak. Tujuan penelitian untuk Mengetahui Pengaruh Stimulasi Psikososial Oleh Ibu Terhadap Perkembangan Balita (1-3 Tahun) di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Manggar. Penelitian ini menggunakan rancangan menguji pengaruh antara masing-masing variabel bebas dan variabel terikat, yaitu variabel stimulasi psikososial oleh ibu dengan perkembangan anak balita (1-3 tahun) dengan menggunakan uji non parametric “Chi Square” atau “ X²” dengan taraf kemaknaan 5%, maka null hipotesis (Ho) ditolak atau ada pengaruh stimulasi psikososial oleh ibu tentang perkembangan balita (1-3 tahun).  dengan desain cross cestional. Populasi dalam penelitian ini adalah 60 orang ibu yang memiliki anak balita (1-3 tahun) yang memiliki kriteria. Sampel yang di gunakan adalah sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik sampling adalah cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian. Instrumen dalam penelitian menggunakan Kuesioner Pengukuran Stimulasi Home observation for Measurement of the environment (H0ME) dan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Analisis yang digunakan Analisis univariat dan Analisis Bivariat. Hasil penelitian terdapat pengaruh yang signifikan antara stimulasi psikososial pada karakteristik dan stimulasi psikososial bagi anak dapat di peroleh dari lingkungan keluarga, hal ini dibuktikan bahwa stimulasi psikososial mempengaruhi perkembangan kognitif dan Hasil uji chi square dengan signifikasi 0,05 didapatkan nilai p adalah artinya adalah nilai (P Value<0,05). Diharapkan penelitian ini dijadikan sebagai bahan masukan dan evaluasi dalam memberikan pelayanan tumbuh kembang anak dengan stimulasi deteksi dini tumbuh kembang pada anak, serta dapat meningkatkan kualitas pelayanan terhadap manajemen perkembangan anak.
PELATIHAN ANTICIPATORY GUIDANCE TERHADAP KADER DAN IBU DALAM PENCEGAHAN KECELAKAAN ANAK USIA BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS MANGASA KOTA MAKASSAR Jaya, Ningsih; Dalle, Ambo; Anggriani, Sri
E-Amal: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 3: September-Desember 2024
Publisher : LP2M STP Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/eamal.v4i3.3682

Abstract

anak usia dini perlu perhatian serius karna berisiko mengalami cedera/kecelakaan (kemenkes ri 20210). Pravelensi cedera Negara berkembang cukup tinggi, pravelensi nasional memiliki 3 penyebab cedera : Jatuh 58%, Kecelakaan 25,9%, dan Luka akibat benda tajam 20,6%. Hasil penelitian NIngsih dkk 2022, ibu balita yang memiliki anak dan cedara akibat jatuh dari lantai 44(62,9%), dari tempat tidur 14 (20,6%) dari ketinggian 12 (17,1%), hal ini terjadi karena pengetahuan ibu ibu dan kader kurang tentang Anticipatory guidance. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat adalah Meningkatkan pengetahuan kader dan ibu tentang cara anticipatory guidance dalam pencegahan cedrea pada anak usia balita, meningkatkan keterampilan kader dan ibu, dan menghasilkan modul sebagai panduan untuk kader dan ibu balita tentang cara anticipatory guidance dalam pencegahan cedera anak usia balita. Solusi yang di capai adalah tim pengabdian masyarakat telah memberikan pelatihan pada kader dan ibu tentang anticipatoy guidance dalam pencegahan kecelakaan atau cedera pada anak usia balita . Menurut Lestari (2014) pemberian pendidikan kesehatan tentang anticipatory guidance sangat efektif dalam meningkatkan pengetahuan ibu dalam melakukan pencegahan cedera pada anak. Target capaian pengabdian masyarakat yaitu tercipta modul anticipatory guidance, dan terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader dan ibu tentang anticipatory guidance dalam pencegahan kecelakaan anak balita dengan target pengetahuan 80%, keterampilan 75%.
Increasing Students' Physics Learning Outcomes through Experiential Learning Model Nurnaifah, Ihfa Indira; Anggriani, Sri; Zulpiah, Ayu; Wahyuni, Sri
Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 11 No. 1 (2023): PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/jpf.v11i1.9590

Abstract

This research is a classroom action research which involves planning, action, observation, reflection, and re-planning. This study aims to find out: 1) the application of the experiential learning model to physics learning at MAN Pinrang; and 2) the improvement of students’ physics learning outcomes at MAN Pinrang through the application of the Experiential Learning Model. The location of this study is MAN Pinrang, Paleteang District, Pinrang Regency. The subjects of the study were students of class X MIPA MAN Pinrang consisting of 40 people. This research was conducted through 2 cycles. The results show that the in the first cycle, 72.5% of the students’ scores exceeded the Minimum Completion Criteria (KKM) score with the highest score of 90 and the average score of 74.1. This result indicates that the students’ physics learning outcomes improved compared to the test results on the pretest. Furthermore, the students' physics learning outcomes increased again in cycle II, with the highest score of 98 and the average score of 84.05 while the minimum completion percentage was 95%. Having the success in fulfilling the learning indicators and the completion value of 80%, it can be concluded that the experiential learning model was effective for improving the students’ Physics Learning outcomes at MAN Pinrang. Hence, this experiential learning model should be applied to improve student physics learning outcomes in the future.
PENGARUH HEALTH EDUCATION MELALUI MODUL KOMPETENSI EGO TERHADAP SKALA KECEMASAN PADA REMAJA KELAS IX DI SMP NEGERI 12 MAKASSAR Anggriani, Sri; Qalbi, Sri Ainul; Chaeruddin
Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35892/jimpk.v1i2.560

Abstract

Pendidikan kesehatan merupakan suatu proses perubahan perilaku yang dinamis, didalamnya mencakup dimensi dan kegiatan-kegiatan intelektual, psikologi, dan sosial yang diperlukan untuk meningkatkan kemampuan individu dalam mengambil keputusan secara sadar dan mempengaruhi kesejahteraan diri, keluarga, dan mayarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh health education melalui modul kompetensi ego terhadap skala kecemasan pada remaja kelas IX di SMP Negeri 12 Makassar. Desain penelitian menggunakan metode”cross sectional study”. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah probability sampling dengan cara simpel random sampling. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 68 responden dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan, dari 68 responden (100%) diketahui bahwa sebelum diberikan health education responden tidak cemas sebanyak 20 orang (29,4%), sedangkan responden yang cemas sebanyak 48 orang (70,6%). Setelah melakukan health education pada responden kelompok kontrol yang tidak cemas sebanyak 22 orang (32,4%) dan cemas sebanyak 12 orang (17,6%),sedangkan pada responden kelompok perlakuan yang tidak cemas sebanyak 27 orang (39,7%) dan cemas sebanyak 7 orang (10,3%). Maka dari hasil penelitian terdapat pengaruh health education melalui modul kompetensi ego terhadap skala kecemasan pada remaja. Berdasarkan uji wilcoxon dengan menggunakan 2-related simpel test didapatkan nilai ρ Value = 0,01 pada kelompok kontrol dan nilai ρ Value = 0,02 pada kelompok perlakuan yang berarti nilai ρ ˃ α = 0.05 maka menunjukan bahwa ada pengaruh. Disimpulkan bahwa ada pengaruh health education melalui modul kompetensi ego terhadap skala kecemasan pada remaja kelas IX di SMP Negeri 12 Makassar.