Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KONTEKS ARAB SEBELUM DAN SESUDAH PENGUTUSAN NABI: Menelisik Faktor-Faktor di Balik Keistimewaan Bahasa Hadis Ihsannudin, Nurul; Nisa’, Khoirun
Riwayah : Jurnal Studi Hadis Vol 7, No 1 (2021): Riwayah : Jurnal Studi Hadis
Publisher : ilmu hadis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/riwayah.v7i1.10135

Abstract

Melalui ajaran yang terkandung dalam al-Quran dan Hadits, Islam telah mempengaruhi tradisi dan budaya di masyarakat Arab. Hadits, ucapan Nabi Muhammad saw, dipandang oleh ahli bahasa Arab memiliki keistimewaan dan kelebihan. Pada artikel ini, penulis bertujuan untuk mencari jawaban terkait konteks tradisi-budaya sastra di masa kelahiran dan pertumbuhan Nabi Muhammad saw berikut faktor yang membentuk bahasa dan gaya hadits berdasarkan asumsi bahwa konsep al-ta`atstsur wa al-ta`tsīr berlaku untuk setiap manusia. Penulis melakukan analisis terhadap data penelitian dengan menggunakan metode deskriptif-analitik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konteks tradisi-budaya sastra Arab sudah mengalami kemajuan di masa kelahiran dan pertumbuhan Nabi saw. Selain itu, terdapat faktor-faktor utama dan pendukung dalam pembentukan bahasa hadits. Wahyu Alquran dan Jawāmi 'al-kalim merupakan faktor utama dalam membentuk bahasa hadits. Sedangkan konteks kemajuan tradisi-budaya sastra Arab menjadi faktor pendukung dan merupakan bentuk sunatullah yang diterapkan dalam kehidupan manusia.[The Contexts of The Prophet’s Life: Reading the Factors Behind the Excellence of the Hadith Language. Through the teachings contained in the Quran and hadith, Islam has influenced the traditions and cultures in Arab society. The hadith, the sayings of the Prophet Muhammad (PBUH), were viewed by Arab linguists as having specialties and advantages. In this article, the authors aim to find the context of literary traditions during the birth and growth of the Prophet Muhammad (PBUH) and the factors that shape the language and style of hadith based on the assumption that the concept of al-ta`atstsur wa al-ta`tsīr applies to every human being. The authors analyzed the research data using descriptive-analytic methods. The results showed that the context of Arabic literary cultures had progressed at the time of the Prophet's birth and growth. Besides, there are major and supporting factors in the formation of hadith language. The revelation of the Quran and Jawāmiʿ al-kalim are the major factors in shaping the language of hadith. Meanwhile, the contexts of literary progress in Arabic society are supporting factors and are forms of sunatullah that are applied in human life.]
PENERAPAN INSYA’ MUWAJJAH DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Nisa’, Khoirun; Khotimah, Isnol; Ulum, Moh.
Hijai - Journal on Arabic Language and Literature Vol 5 No 1 (2022): Hijai - Journal on Arabic Language and Literature
Publisher : Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Sunan Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/hijai.v5i1.17998

Abstract

Penerapan insya’ muwajjah dalam pembelajaran bahasa Arab adalah salah satu metode yang diterapkan di Pondok Pesantren Al-mashduqiah Kraksaan Probolinggo. Maksud dari penerapan ini adalah sebagai cara guru dalam mengajar bahasa Arab khususnya kemampuan mengarang siswa secara terbimbing, siswa dibimbing melalu buku ajar yaitu kitab “Durusul lughah Al-Arabiyah” beserta media lainnya. Guru bertindak langsung dalam penerapan ini, tujuannya agar siswa aktif dalam menulis dan menghafal kosa kata Arab. Oleh karena itu maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan insya’ muwajjah dalam pembelajaran bahasa Arab siswa JMA Pondok Pesantren Al-mashduqiah.Riset yang digunakan merupakan riset lapangan yang bertabiat deskriptif kualitatif. Guru bahasa Arab dan siswa JMA Pondok Pesantren Al-mashduqiah Kraksaan Probolinggo selaku subjek dalam riset ini, sedangkan insya’ muwajjah dalam pembelajaran bahasa Arab adalah objek penelitiannya. Observasi, wawancara, dan dokumentasi merupakan metode untuk mengumpulkan data.Hasil dari penelitian ini adalah 1)Menghafal kosa kata Arab khususnya pada benda sekitar  2)Siswa sesering mungkin  membuat jumlah mufidah sebelum masuk ke maharah kitabah 3)Menulis sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari agar menjadi kebiasaan yang baik walaupun sedikit. 4)Siswa membiasakan menulis kalimat sederhana seminggu sekali adalah target seorang Guru. 
Tarqiyah Maharat al-Qarn al-Hadi wa al-‘Isyrin fi Ta’lim Maharah al-Kalam ‘ala Asas al-Ta’lim al-Bina’i fi al-Jami’ah Rosikh, Fahrur; Rohman, M. Fathor; Finurika, Isna; Nisa’, Khoirun
Arabiyatuna: Jurnal Bahasa Arab Vol. 7 No. 2 November (2023)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/jba.v7i2.8072

Abstract

This study aimed to analyze the development of 21st century skills in the learning of constructivism-based speaking skill at Pesantren sunan drajat Lamongan. The research method used was qualitative research with the type of explanatory case study. Data collection techniques deployed observation, interviews, and documentation. The data analysis techniques consisted of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this study indicated that constructivism-based speaking skill learning could develop students' 21st century skills. The developed 21st century skills included the skills of critical thinking, creative thinking, collaboration, and communication. Critical thinking skills were reflected in the abilities to analyze materials and learning resources, to find social facts, to choose mufrodat used in socio-drama practice, and to use Arabic grammar. Creative thinking skills were reflected in the abilities to compose drama scripts, to design drama scenarios, and to utilize the media in drama practice. Collaboration skills were reflected in the abilities to cooperate in observation activities, to cooperate in composing drama scripts, and to cooperate in drama training and practice. Lastly, communication skills were reflected in the abilities to express ideas, thoughts and feelings in Arabic, to carry out dialogues in Arabic, and to pronounce Arabic words and sentences correctly and correctly.