Gede Danu Setiawan
Unknown Affiliation

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

CYBER COUNSELING BERBASIS COGNTIVE BEHAVIORAL Gede Danu Setiawan
Daiwi Widya Vol 8, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.114 KB)

Abstract

Pada masa revolusi industry 4.0 internet menjadi bagian kehidupan masyarakat modern, termasuk siswa. Media internet digunakan oleh para siswa untuk berkomunikasi, mencari sumber belajar, bermain, menonton video, youtube, mendengarkan musik, bisnis, dan lain sebagainya. Media tersebut mudah digunakan, memiliki asas kerahasiaan, praktis, dan dapat diakses dari mana saja, bahkan dapat diaplikasikan dalam layanan bimbingan dan konseling. Teramati terdapat kendala di sekolah yaitu keterbatasan waktu konselor dalam memberikan layanan konseling, sedangkan beban belajar siswa sangat padat, sehingga mereka kurang mendapat pelayanan konseling secara face to face. Oleh karena itu layanan konseling online atau disebut cybercounseling menjadi pilihan utama konselor sekolah. Model konseling yang dipilih di antaranya Konseling Kognitif Perilaku atau disebut dengan Cognituive Behavioral.
EFEKTIVITAS MODEL KONSELING BEHAVIORAL DENGAN STRATEGI SELF MANAGEMENT MODEL YATES DENGAN MODEL CORMIER TERHADAP PENGEMBANGAN SELF OUTONOMY DITINJAU DARI POLA ASUH ORANG TUA Gede Danu Setiawan
Daiwi Widya Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.703 KB) | DOI: 10.37637/dw.v5i1.16

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: perbedaan Self autonomy antara siswa yang mengikuti teknik Self Managament Model Yates dan teknik Self Managament Model Cormier, yang ditinjau dari pola asuh orang tua. Disain the posttest- desaign dengan desain 2 x 2 faktorial yang digunakan dalam penelitian ini. Sampel penelitian ini adalah 60 siswa kelas X SMA Negeri 2 Singaraja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat perbedaan Self autonomy antara siswa yang mengikuti teori konseling behavioral teknik Self Managament Model Yates dengan siswa yang mengikuti teori konseling behavioral teknik Self Managament Model Cormier. (F= 6.642; p< 0.05). (2) Terdapat perbedaan Self autonomy siswa yang diasuh dengan pola asuh acceptance dengan siswa yang diasuh dengan pola asuh rejection. (F= 11.714; p<0.05). (3) Terdapat pengaruh interaksi antara teori konseling behavioral dan pola asuh orang tua terhadap Self autonomy. (F= 17.98;p<0.05). (4) Terdapat perbedaan Self autonomy antara siswa yang diasuh dengan pola asuh acceptance dengan siswa yang diasuh dengan pola asuh rejection setelah mengikuti teori behavioral teknik Self Management Model Yates.(F= 5.008; α< 2.048). (5) Terdapat perbedaan Self autonomy antara siswa yang diasuh dengan pola asuh acceptance dengan siswa yang diasuh dengan pola asuh rejection setelah mengikuti teori behavioral teknik Self Management Model Yates. (F= 7.008; α<2.048). (6) Terdapat perbedaan Self autonomy antara siswa yang diasuh dengan pola asuh acceptance yang mengikuti teori behavioral teknik Self Management Model Yates dengan siswa yang mengikuti Self Management Model Cormier. (F= 3.861; α2.048).(7) Terdapat perbedaan Self autonomy antara siswa yang diasuh dengan pola asuh rejection yang mengikuti teori konseling behavioral teknik Self Management Model Yates dengan yang mengikuti teknik Self Management Cormier. (F= 2.252; α< 2.048).
PENERAPAN KONSELING BEHAVIORAL DENGAN TEKNIK LATIHAN ASERTIF UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS VIII A MADRASAH TSANAWIYAH TERPADU MARDLATILLAH SINGARAJA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 M. Fachrudin; Kadek Yati Fitria Dewi; Gede Danu Setiawan
Daiwi Widya Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.509 KB) | DOI: 10.37637/dw.v4i2.7

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kepercayaan diri siswa kelas VIII A Madrasah Tsanawiyah Terpadu (MTsT) Mardlatillah Singaraja tahun pelajaran 2016/2017 melalui konseling behavioral dengan teknik latihan asertif . Penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian tindakan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Metode pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner yang didukung dengan daftar cek observasi. Hasil kuesioner awal siswa menunjukkan skor rata-rata kepercayaan diri siswa yang menjadi subjek penelitian adalah sebesar 57,79. Kemudian terjadi peningkatan pada siklus I menjadi rata-rata 67,68, pada siklus II skor rata-rata mengalami peningkatan lagi yaitu 70,42 dan pada siklus III meningkat lagi menjadi 72,84. Hasil observasi menunjukkan kesesuaian dengan hasil kuesioner, bahwa terjadi perubahan perilaku siswa kearah positif yaitu meningkatnya kepercayaan diri siswa setelah diberikan tindakan konseling behavioral dengan teknik latihan asertif. Kesimpulan yang diperoleh pada penelitian ini adalah penerapan konseling behavioral dengan teknik latihan asertif mampu meningkatkan kepercayaan diri siswa kelas VIII A Madrasah Tsanawiyah Terpadu (MTsT) Mardlatillah Singaraja tahun pelajaran 2016/2017.
EFEKTIFITAS MODEL KONSELING BEHAVIORAL DENGAN STRATEGI SELF MANAGEMENT MODEL YATES DENGAN MODEL CORMIER TERHADAP PENGEMBANGAN SELF OUTONOMY DITINJAU DARI POLA ASUH ORANG TUA I Nyoman Mudarya; Gede Danu Setiawan
Daiwi Widya Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.999 KB) | DOI: 10.37637/dw.v3i1.49

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: perbedaan Self autonomy antara siswa yang mengikuti teknik Self Managament Model Yates dan teknik Self Managament Model Cormier, yang ditinjau dari pola asuh orang tua. Disain the posttest- desaign dengan desain 2 x 2 faktorial yang digunakan dalam penelitian ini. Sampel penelitian ini adalah 60 siswa kelas X SMA Negeri 2 Singaraja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat perbedaan Self autonomy antara siswa yang mengikuti teori konseling behavioral teknik Self Managament Model Yates dengan siswa yang mengikuti teori konseling behavioral teknik Self Managament Model Cormier. (F= 6.642; p< 0.05). (2) Terdapat perbedaan Self autonomy siswa yang diasuh dengan pola asuh acceptance dengan siswa yang diasuh dengan pola asuh rejection. (F=11.714; p< 0.05). (3) Terdapat pengaruh interaksi antara teori konseling behavioral dan pola asuh orang tua terhadap Self autonomy. (F=17.98;p<0.05). (4) Terdapat perbedaan Self autonomy antara siswa yang diasuh dengan pola asuh acceptance dengan siswa yang diasuh dengan pola asuh rejection setelah mengikuti teori behavioral teknik Self Management Model Yates. (F= 5.008; α< 2.048). (5) Terdapat perbedaan Self autonomy antara siswa yang diasuh dengan pola asuh acceptance dengan siswa yang diasuh dengan pola asuh rejection setelah mengikuti teori behavioral teknik Self Management Model Yates. (F= 7.008; α< 2.048). (6) Terdapat perbedaan Self autonomy antara siswa yang diasuh dengan pola asuh acceptance yang mengikuti teori behavioral teknik Self Management Model Yates dengan siswa yang mengikuti Self Management Model Cormier. (F= 3.861; α 2.048).(7) Terdapat perbedaan Self autonomy antara siswa yang diasuh dengan pola asuh rejection yang mengikuti teori konseling behavioral teknik Self Management ModelYates dengan yang mengikuti teknik Self Management Cormier. (F= 2.252; α< 2.048).
PENERAPAN KONSELING BEHAVIORAL DENGAN STRATEGI SELF MANAGEMENT UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN SISWA X5 SMA NEGERI 2 SINGARAJA Gede Danu Setiawan
Daiwi Widya Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (112.321 KB) | DOI: 10.37637/dw.v1i1.93

Abstract

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian dalam mengambil keputusan siswa yang rendah dengan penerapan konseling Behavioral dengan strategi Self Management. Subyek dalam penelitian ini sebanyak 4 orang siswa kelas X5 SMA Negeri 2 Singaraja tahun pelajaran 2012/2013 yang memiliki kemandirian dalam mengambil keputusan yang rendah. Hasil tersebut diperoleh dari data primer atau data utama yaitu kuesioner dari pra siklus sampai siklus II. Metode observasi dan wawancara juga digunakan sebagai metode komplementer yang mendukung data primer tersebut. Data primer dalam bentuk kuesioner yang diperoleh dari responden dikumpulkan dan dioleh dengan teknik deskriptif analisis. Hasil penelitian dari pra siklus diperoleh rata-rata pencapaian kemandirian dalam mengambil keputusan terhadap 4 orang siswa sebesar 54,41 % dengan kategori rendah. Pada siklus I terjadi peningkatan dengan rata-rata sebesar 18,93% dengan hasil 2 orang siswa yang dikategorikan sangat tinggi dan 2 orang siswa yang dikategorikan sedang sehingga perlu melanjutkan treatmen pada siklus II. Pada siklus II terjadi peningkatan dengan rata-rata peningkatan sebesar 15,40% dengan kategori sangat tinggi. Artinya siswa sudah bisa mengeksplorasi diri, dapat mengambil keputusan sesuai dengan potensi yang dimiliki, dan lainnya. Data tersebut diperkuat dari catatan harian (log sheet) yang dibuat oleh siswa setiap siklusnya. Hasil penelitian ini diharapkan siswa dapat mengaplikasikan strategi self management dari tahap pantau diri sampai tahap pemeliharaan dalam kehidupan sehari-hari, agar siswa dapat mengambil keputusan sesuai dengan potensi yang dia miliki.
PENGEMBANGAN KEPROFESIONALAN BERKELANJUTAN MELALUI MENULIS BUKU NON-FIKSI KATEGORI MONOGRAF DI SMK NEGERI 2 SERIRIT I Gusti Ngurah Puger; Ni Luh Yaniasti; Luh Putu Ary Sri Tjahyanti; Gede Danu Setiawan; Kadek Yati Fitria Dewi; Nyoman Mudarya; Dyah Siswanti
Jnana Karya Vol 1, No 01 (2020)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1230.665 KB)

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat (P2M) ini: (1) untuk melatih guru-guru di SMK Negeri 2 Seririt di dalam menulis buku non-fiksi kategori monograf, dan (2) untuk memberikan informasi yang jelas mengenai cara mencari international standard of book number (ISBN) ke Perpustakaan Nasional di Jakarta agar buku non-fiksi kategori monograf bisa dipakai sebagai usulan kenaikan pangkat bagi guru-guru di SMK Negeri 2 Seririt. Sasaran dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah guru-guru SMK Negeri 2 Seririt yang berjumlah 43 guru. Pada tahap penyuluhan dalam pengabdian pada masyarakat ini menggunakan metode ceramah, sedangkan tahap pelatihan mengunakan metode pendampingan partisipatif. Tolok ukur dari keberhasilan kegiatan pelatihan adalah keberhasilan kelompok di dalam memilih tema utama, menurunkan tema utama menjadi sub-sub tema, dan kesanggupan anggota kelompok untuk menulis materi pada masing-masing sub tema menjadi karyanya sendiri dalam buku non-fiksi kategori monograf. Hasil dari kegiatan P2M ini: (1) Pada tahap penyuluhan, hampir 80% guru-guru di SMK Negeri 2 Seririt berinteraksi dengan pemakalah, sehubungan dengan materi yang sudah disampaikan dalam kegiatan pengabdian, dan (2) pada tahap pelatihan, hampir semua anggota kelompok yang didampingi oleh staf edukatif FKIP Unipas melakukan aktivitas di dalam menentukan tema utama, dan mengonversi tema utama menjadi sub-sub tema untuk buku non-fiksi kategori monograf.
PELATIHAN KONSELOR TUTOR SEBAYA UNTUK PENGEMBANGAN RESILIENSI KONSELI DI SMK TRIATMAJAYA SINGARAJA Gede Danu Setiawan; I Gusti Ngurah Puger; Ni Luh Yaniasti; Luh Putu Ary Sri Tjahyanti; Kadek Yati Fitria Dewi; I Nyoman Mudarya; Dyah Siswanti
Jnana Karya Vol 1, No 01 (2020)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (685.351 KB)

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh tim pengabdian kepada masyarakat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Panji Sakti yang yang bertempat di SMK Triatmajaya Singaraja, dengan memeberikan pelatihan Tutor Sebaya bagi siswa-siswa pilihan yang dianggap mampu oleh pihak sekolah. Tutor sebaya atau teman sebaya merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan pada masa remaja. Penegasan Laursen dapat dipahami karena pada kenyataannya remaja dalam masyarakat moderen seperti sekarang ini menghabiskan sebagian besar waktunya bersama dengan teman sebaya mereka. Teman sebaya menjadi model peran yang penting, disamping orang tua dan orang dewasa lainnya. Penelitian yang dilakukan Buhrmester menunjukkan bahwa pada masa remaja kedekatan hubungan dengan teman sebaya meningkat secara drastis, dan pada saat yang bersamaan kedekatan hubungan remaja dengan orang tua menurun secara drastis. Pelatihan tutor sebaya ini ditekankan untuk meningkatkan resiliensi siswa khususnya tutor sebaya agar nantinya dapat membantu teman-teman lainnya dalam menghadapi permasalahan di sekolah baik masalah pribadi maupun belajar. Setelah pelaksaaan pengabdian kepada masyarakat ini selesai akan diberikan pendampingan-pendampingan khususnya bagi tutor-tutor sebaya.
TERAPI KREASI BARANG BEKAS SEBAGAI METODE SELF-HEALING BAGI ANAK-ANAK PANTI ASUHAN DANA PUNIA SINGARAJA Kadek Yati Fitria Dewi; Ni Luh Yaniasti; I Gusti Ngurah Puger; Luh Putu Ary Sri Tjahyanti; Gede Danu Setiawan; I Nengah Mudarya; Dyah Siswanti
Jnana Karya Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.982 KB)

Abstract

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dalam mengolah barang bekas sebagai metode self-healing bagi anak-anak Panti di Yayasan Dana Punia Singaraja (YDPS) yang diikuti oleh 11 orang anak Panti. Kendala yang terdapat di YDPS yakni jumlah anak asuh tidak sebanding dengan jumlah orangtua atau wali asuh mereka. Para orangtua asuh seringkali mengalami kesulitan untuk membimbing seluruh anak sehingga hal ini berdampak tidak semua kebutuhan anak akan pendampingan perkembangan psikologinya dapat terfasilitasi. Untuk itu kegiatan PKM ini diberikan melalui metode pemberian seminar dan pendampingan tentang memahami diri dan pembuatan barang kreasi dari barang bekas sebagai metode self-healing. Di akhir kegiatan para peserta merasa senang karena memperoleh pengetahuan dan pengalaman untuk memahami diri melalui metode self-healing salah satunya dengan cara mengkreasikan barang bekas. Para pengurus Panti berharap kegiatan ini dapat membantu meringankan tugas mereka terutama dalam menangani permasalahan anak-anak karena mereka kini sudah memahami cara mengenal diri terutama cara mengelola perasaan.
PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA ISYARAT MERANGKAI KALIMAT PENYANDANG DISABILITAS ANAK TUNARUNGU WICARA BERBASIS WEB Luh Putu Ary Sri Tjahyanti; Gede Danu Setiawan
Daiwi Widya Vol 6, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/dw.v6i3.224

Abstract

Tunarungu memerlukan pendidikan komunikasi verbal dan media belajar penunjang semenjak usia dini seperti bahasa isyarat. Bahasa isyarat mengutamakan komunikasi manual, bahasa tubuh dan gerak bibir. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan aplikasi pembelajaran multimedia untuk meningkatkan kemampuan merangkai kalimat sebagai media pembelajaran alternatif bahasa isyarat. Aplikasi ini ditujukan untuk anak tunarungu yang sudah dapat membaca kelas V di SLB Negeri 1 Singaraja. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan dengan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation) untuk membangun perangkat dan infrastruktur program pelatihan yang efektif dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri. Model pengembangan ADDIE menggunakan lima tahap pengembangan: 1) Analisis, 2) Design, 3) Development, 4) Implementasi, 5) Evaluation. Hasil dari penelitian bisa memberikan solusi terhadap permasalahan siswa tunarungu wicara dalam merangkai kalimat yang baik dan benar dengan cara yang lebih mudah dan efektif.
PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING DITINJAU DARI JALUR, JENIS DAN JENJANG PENDIDIKAN Gede Danu Setiawan
Daiwi Widya Vol 7, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/dw.v7i2.247

Abstract

Dilihat dari jalur pendidikannya esensi bimbingan konseling dibagi menjadi tiga yaitu jalur formal, jalur nonformal, dan jalur informal. Masing-masing jalur tersebut memiliki esensi dari pelayanan bimbingan konseling. Dilihat dari jenis pendidikannya esensi bimbingan konseling dibagi menjadi beberapa yaitu jenis pendidikan umum, kejuruan, keagamaan, dan khusus. Dimana pendidikan umum adalah pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. Bentuknya: Taman Kanak-kanak (TK), sekolahdasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA). Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Bentuk satuan pendidikannya adalah sekolah menengah kejuruan (SMK). Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan dan pengalaman terhadap ajaran agama dan/atau menjadi ahli ilmu agama, sedangkan pendidikan khusus merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik yang berkebutuhan khusus atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif (bergabung dengan sekolah biasa) atau berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah (dalam bentuk sekolah luar biasa/SLB). Melihat peran dari masing-masing berbeda profesi bimbingan dan konseling sangat diharapkan dapat menyesuaikan jenis layanan yang diberikan dengan kebutuhan dari setiap individu (konseli).