Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

THE EXISTING POLICY ON PROSTITUTION IN INDONESIA: A RETROSPECTIVE EVALUATION Suud, Mohammad
Journal of Urban Sociology Volume 2 No 1 Tahun 2019
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/jus.v2i1.607

Abstract

This paper presents the policy on prostitution existing in the last ten years of the period of the New Order Regime. By using qualitative analysis, in the frame of rationality and coherence, author describes of the policy on prostitution and its results. The practice that was done by the government to tackle the prostitutes tended to be unjust, while the implication of the Indonesian Criminal Codeas the one of the national law saved a discrimination. The spirit of the law saved a moral weakness to endorse the creation of good life for Indonesian having the way of life Pancasila. Linked  to the policy, the government tended frontally to tackle the prostitutes. As the policy made by the government was based on unhistorical and unsubstantial views, the governmental  intervention to them has been more bringing problems than solutions. The inconsistency of the local governtments in managing the localization of prostitutes has compounded the problem. The governmental policy could not grasp the goals: rehabilitation and resosialization. The policy has empowered the institutionalization of prostitution and pimps. The government has been tacitly the institution of serving pimps. Key words: policy, prostitution, pimps
Edukasi Keselamatan Diri Pada Anak Usia Dini Di TK Living Stones Surabaya (Self-Safety Education for Early Childhood at Living Stones Kindergarten Surabaya) Herbowo, Heru Dwi; Cipta Utama, Yudi Harianto; Mamuaya, Chriestine Lucia; Suud, Mohammad; Pujileksono, Sugeng; Briliana, Mayshawa; Widiyanto, Ari; Sihaloho, Adelija
Indonesia Berdaya Vol 6, No 1 (2025)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2025910

Abstract

Kasus penculikan terhadap anak yang belakangan ini marak terjadi, termasuk kategori kasus perdagangan anak yang digunakan sebagai pekerja paksa, pemuas kebutuhan seksual, serta anak yang diadopsi secara ilegal. Hal ini tentu bertentangan dengan aturan konstitusi di Indonesia, yaitu Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2022 tentang perlindungan anak. PKM ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran serta pengetahuan tentang pentingnya menjaga keselamatan diri pada anak usia dini saat berada di tempat umum. Kegiatan ini dilakukan di TK Living Stones Surabaya. Sasaran kegiatan ini adalah Pengasuh, Orang Tua dan anak. Metode yang digunakan meliputi edukasi yang sesuai dengan tingkat pemahaman anak, pelaksanaan sesi edukasi bersifat interaktif dengan menggunakan berbagai media yang melibatkan orang tua dan pengasuh dalam mendukung terselenggaranya program secara optimal. Kegatan ini diharapkan mampu menghasilkan luaran yang signifikan termasuk peningkatan kesadaran dan pemahaman anak tentang bahaya serta resiko saat berada di tempat umum, peningkatan partisipasi orang tua daam mendukung keselamatan anak, serta diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi anak. Luaran kegiatan ini adalah dimuat pada Jurnal Berdaya, laporan, youtube dan berita di media sosial serta buku pedoman.Abstract. Child abduction cases that have recently occurred are categorized as cases of child trafficking used as forced labor, sexual gratification, and illegally adopted children. This is certainly contrary to the constitutional rules in Indonesia, namely Law Number 23 of 2022 concerning child protection. This PKM aims to increase awareness and knowledge about the importance of maintaining personal safety in early childhood while in public places. This activity was carried out at Living Stones Kindergarten Surabaya. The targets of this activity are caregivers, parents and children. The methods used include education that is in accordance with the level of understanding of children, the implementation of interactive educational sessions using various media involving parents and caregivers in supporting the optimal implementation of the program. This activity is expected to produce significant outcomes including increased awareness and understanding of children about the dangers and risks of being in public places, increased parental participation in supporting children's safety, and is expected to contribute to creating a safe environment for children. The output of this activity is published in Jurnal Berdaya, report, YouTube and news in social media and guidebook.
Pendampingan Kader Desa Dalam Pemetaan Pengetahuan Masyarakat Tentang Masalah Sosial untuk Asesmen Komunitas: Pemetaan Pengetahuan Masyarakat Pujileksono, Sugeng; Suud, Mohammad; Mamuaya, Chriestine Lucia; Cipta Utama, Yudi Harianto; Poerwati, Sari Dewi
Jurnal Pengabdian Tri Bhakti Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Tri Bhakti
Publisher : Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Langlangbuana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36555/tribhakti.v4i1.2015

Abstract

Setiap masyarakat memiliki pengetahuan yang berbeda-beda tentang kondisi, situasi, masalah, kebutuhan, dan kehidupan sosialnya. Namun sayangnya, tidak semua masyarakat memahami pengetahuan tentang masalah, kebutuhan, dan kehidupan sosialnya. Pembangunan dari atas ke bawah, yang kurang memperhatikan pembangunan manusia seutuhnya, menyebabkan masyarakat kurang memiliki kepekaan dalam memetakan dan merumuskan pengetahuannya. Kegiatan PKM (Pengabdian kepada Masyarakat) ini bertujuan untuk memberikan keterampilan kepada kader desa dalam melakukan pemetaan pengetahuan masyarakat tentang masalah sosial, melakukan asesmen komunitas, dan menyusun perancanaan. Kegiatan utamanya adalah pelatihan dan pendampingan kepada kader desa. Sasaran PKM ini adalah kader desa yang aktif di organisasi sosial kemasyarakatan, yaitu PKK, Posyandu, Kepemudaan (Karang Taruna), dan Majlis Taklim di Desa Pengampon. Tahapan kegiatan PKM ini meliputi persiapan, pelaksanaan, refleksi dan evaluasi. Metode PKM meliputi curah pendapat, diskusi, wawancara, dan keterlibatan pada kegiatan komunitas. Luaran kegiatan ini adalah 1) kader desa memiliki keterampilan dalam melakukan pemetaaan pengetahuan masyarakat tentang masalah sosial, 2) kader desa mampu melakukan asesmen kebutuhan komunitas, dan 3) kemampuan menyusun perencanaan partisipatif di tingkat lokal. Hasil PKM ini meliputi: kader desa dapat melakukan pemetaan pengetahuan masyarakat tentang masalah sosial; kader desa dapat melakukan asesmen kebutuhan komunitas, dan; dan membuat perencanaan partisipatif untuk menyelesaikan masalah di desanya.
None Genealogi teori relasi internet-sosietas Suud, Mohammad
Histeria: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora Vol. 4 No. 1 (2025): Histeria: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora
Publisher : ARKA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55904/histeria.v4i1.1330

Abstract

Dalam beberapa dekade terakhir, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, khususnya internet, telah mengubah cara individu berinteraksi, berkomunikasi, dan mengakses informasi. Transformasi ini telah menciptakan ruang baru bagi interaksi sosial dan budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menganalisis hubungan antara internet dan masyarakat melalui pendekatan genealogi, dengan fokus pada bagaimana interaksi ini membentuk identitas, norma sosial, dan struktur kekuasaan dalam konteks digital. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan istilah kajian teknologi informasi dan komunikasi dan sosietas (TIKS) lebih bijak daripada yang lainnya. Kajian TIKS berkenaan dengan interaksi teknologi baru informasi dan komunikasi dan sosietas. Dua aspek yang saling berhubungan dalam kajian tersebut adalah desain sosial TIK dan dampak penggunaan TIK bagi sosietas sehingga pengetahuan partisipatif sosietas bisa muncul, baik terkait dengan peluang dan risiko sosietas akan pengetahuan dan pembentukan teknologi dan sistem sosial. Satu garis pemikiran teori kritis, teori swa-organisasi dan kerja sama menginspirasi tulisan ini baik secara dialektis filosofis maupun secara ideologis sehingga dapat menghadirkan gambaran genealogis yang relevan. Dapat disimpulkan bahwa yang terpenting adalah tidak bisa dihindari bahwa kita memang perlu mengonseptualisasikan sosietas sebagai sistem sosial yang mengatur dirinya sendiri secara dialektis agar dapat memahami dengan relatif tepat bagaimana relasi konstruksionis antara internet dengan sosietas.
Peran Yayasan ABK Starkids Sidoarjo Dalam Menumbuhkan Keberfungsian Sosial Anak Berkebutuhan Khusus Amintari, Dhona Puji; Suud, Mohammad; Mamuaya, Chriestine Lucia
Jurnal Intervensi Sosial Vol. 1 No. 2 (2022): Perlindungan dan jaminan sosial
Publisher : Talenta usu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/intervensisosial.v1i2.10693

Abstract

Kesejahteraan Sosial Anak Berkebutuhan Khusus dapat diukur dengan salah satu indikator yaitu berjalannya keberfungsian sosial ABK. Yayasan ABK Starkids adalah lembaga pelayanan sosial yang menangani ABK yang berfokus pada pendidikan dan program yang dapat menumbuhkan keberfungsian sosial didalam diri ABK. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peran Yayasan ABK Starkids Sidoarjo dalam menumbuhkan keberfungsian sosial ABK serta melihat faktor pendukung dan penghambat yang ada di dalamnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penentuan lokasi menggunakan teknik purposive area. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa yayasan ABK Starkids berperan dalam menumbuhkan keberfungsian melalui program akademik dan ekstrakulikuler serta program yang berfokus pada sosial psikologi ABK. Faktor pendukung dalam menumbuhkan keberfungsian sosial adalah adanya partisipasi orang tua murid, dukungan masyarakat sekitar, adanya evaluasi dan monitoring. Faktor penghambat yaitu kurangnya SDM serta minimnya sarana dan prasarana.