Desa Senon yang mayoritas penduduknya adalah petani, memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi pusat budidaya tanaman katuk (Sauropus androgynus). Tanaman ini dikenal dengan manfaat kesehatannya dan kemudahan perawatannya. Namun, saat ini tanaman katuk di Desa Senon hanya digunakan sebagai pakan ternak dan konsumsi pribadi, tanpa pemanfaatan yang optimal untuk meningkatkan pendapatan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk memberdayakan Kelompok Wanita Tani (KWT) Subur Utami di Desa Senon melalui sosialisasi dan pelatihan budidaya serta pengolahan katuk menjadi simplisia bernilai tinggi. Metode yang digunakan meliputi survei lapangan, pengumpulan data, ceramah, pembagian leaflet, serta monitoring dan evaluasi kegiatan. Hasil dari program ini menunjukkan peningkatan pemahaman dan keterampilan anggota KWT dalam budidaya katuk dan pengolahan simplisia. Program ini berhasil memberikan kesadaran tentang potensi ekonomi tanaman katuk dan mendorong anggota KWT untuk mengembangkan usaha tani yang lebih terorganisir dan berkelanjutan, guna meningkatkan pendapatan keluarga dan mendukung ketahanan pangan di Desa Senon