Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Untuk Para Pelaku UMKM DI LPP-PEKKA Hanani, Atidira Dwi; Yustini, Tien; Avicenna, Avicenna
AKM Vol 5 No 2 (2025): AKM : Aksi Kepada Masyarakat Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat - Januari 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Syariah (STEBIS) Indo Global Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36908/akm.v5i2.1289

Abstract

Peran UMKM dalam perekonomian semakin diakui, terutama dalam menghadirkan kolaborasi dan adaptasi digital. Pelaku UMKM perlu menjadi lebih tangkas, terampil, dan memiliki pemahaman yang mendalam terhadap risiko, termasuk risiko keselamatan dan kesehatan dalam bekerja. Program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) berperan penting dalam menjaga ketahanan dan kelangsungan usaha serta melindungi pekerja. Program Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para pelaku UMKM di LPP-PEKKA, tentang pentingnya kesehatan dan keselamatan di tempat kerja. Kegiatan ini mencakup serangkaian pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan penerapan K3 di lingkungan UMKM. Sub-kegiatan yang dilakukan meliputi pelatihan ergonomi, pengelolaan bahan kimia, penyuluhan penggunaan alat pelindung diri (APD), higiene sanitasi tempat kerja, pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), dan pemeriksaan kesehatan. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa lebih dari 80% peserta memiliki pemahaman yang baik tentang ergonomi, mampu mengelola bahan kimia dengan benar, mengalami peningkatan dalam penggunaan APD, menjaga kebersihan tempat kerja, serta mampu melaksanakan P3K dan menjalani pemeriksaan kesehatan.
PROFIL CEDERA DAN FAKTOR RISIKO PADA PENGUNJUNG GYM NUMERO UNO BERDASARKAN USIA DAN PENGALAMAN BERLATIH Hanani, Atidira Dwi; Samat, Samat; Rosita, Meri; Assapari, M Habibi
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 16, No 2 (2024): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v16i2.1294

Abstract

Latar Belakang: Cedera dalam kegiatan gym sering terjadi dan dapat berdampak serius pada kesehatan pengunjung, sehingga penelitian ini perlu dilakukan untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya cedera di Gym Numero Uno. Tujuan: untuk menganalisis faktor-faktor tersebut, serta hubungan antara usia dan pengalaman berlatih dengan kejadian cedera. Metode:  penelitian ini merupakan studi kualitatif dengan desain deskriptif, pengumpulan data meliputi wawancara dengan 18 informan yang terdiri dari pelatih dan pengunjung gym, serta observasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode triangulasi sumber data. Hasil:  menunjukkan bahwa cedera pada dada dan kaki adalah jenis cedera yang paling umum terjadi, terutama akibat teknik latihan yang salah dan penggunaan beban yang tidak sesuai. Pengalaman berlatih lebih berpengaruh dalam mengurangi risiko cedera dibandingkan usia. Informan dengan pengalaman berlatih yang lebih banyak cenderung memiliki risiko cedera yang lebih rendah. Selain itu, faktor risiko seperti kondisi fasilitas, pemakaian alat yang tidak benar, kurangnya pengawasan dan pelatihan, serta faktor lingkungan juga berkontribusi terhadap tingginya insiden cedera. Saran: rekomendasi yang diajukan mencakup pemeriksaan dan pemeliharaan rutin fasilitas, pelatihan penggunaan alat yang benar, peningkatan pengawasan oleh pelatih, penekanan pentingnya pemanasan dan pendinginan, penyesuaian program latihan berdasarkan usia dan pengalaman, serta penggunaan alat pelindung yang sesuai. Implementasi strategi pencegahan ini diharapkan dapat mengurangi risiko cedera dan meningkatkan keselamatan pengunjung di Gym Numero Uno. Kata kunci : Cedera, usia, pengalaman berlatih, keselamatan gym.
PENYULUHAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA CUCIAN MOBIL M21 Hanani, Atidira Dwi
Journal Community Service Consortium Vol 2 No 2 (2021): Journal Community Service Consortium
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/consortium.v2i2.3285

Abstract

Semua tempat kerja wajib menerapkan upaya keselamatan dan kesehatan baik sektor formal maupun informal. Namun, tidak semua tempat kerja fokus pada upaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) khususnya pada pekerja informal. Salah satu sektor informal yang memiliki risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja adalah usaha cucian mobil. Namun, belum ada upaya K3 yang diterapkan di cucian mobil M21. Berbagai risiko kecelakaan kerja ditemui di cucian mobil seperti lantai licin yang menyebabkan pekerja terpeleset, risiko tersetrum listrik akibat aliran air dekat kabel listrik, serta risiko tertimpa mobil yang terjatuh dari alat pencuci hidrolik. Risiko penyakit akibat kerja juga ditemukan seperti masuk angin akibat kedinginan dan dermatitis akibat alergi pada sabun cuci mobil. K3 diperlukan untuk melindungi pekerja dari halhal yang mengancam keselamatan dan kesehatan, sebagai upaya meningkatkan produktivitas perusahaan. Jika keselamatan dan kesehatan pekerja terpelihara dengan baik maka angka kesakitan dan kecelakaan kerja dapat diminimalkan, sehingga terwujud pekerja yang sehat dan produktif. Untuk itu, pengabdian masyarakat ini memberikan penyuluhan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di cucian mobil M21 sehingga para pekerja dapat terlindungi. Hasilnya ada peningkatan pengetahuan pekerja tentang keselamatan dan kesehatan kerja, serta terciptanya lingkungan kerja yang aman di cucian mobil M21.
PENYULUHAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA CUCIAN MOBIL M21 Hanani, Atidira Dwi
Journal Community Service Consortium Vol 1 No 2 (2020): Journal Community Service Consortium
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/consortium.v1i2.3291

Abstract

Semua tempat kerja wajib menerapkan upaya keselamatan dan kesehatan baik sektor formal maupun informal. Namun, tidak semua tempat kerja fokus pada upaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) khususnya pada pekerja informal. Salah satu sektor informal yang memiliki risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja adalah usaha cucian mobil. Namun, belum ada upaya K3 yang diterapkan di cucian mobil M21. Berbagai risiko kecelakaan kerja ditemui di cucian mobil seperti lantai licin yang menyebabkan pekerja terpeleset, risiko tersetrum listrik akibat aliran air dekat kabel listrik, serta risiko tertimpa mobil yang terjatuh dari alat pencuci hidrolik. Risiko penyakit akibat kerja juga ditemukan seperti masuk angin akibat kedinginan dan dermatitis akibat alergi pada sabun cuci mobil. K3 diperlukan untuk melindungi pekerja dari halhal yang mengancam keselamatan dan kesehatan, sebagai upaya meningkatkan produktivitas perusahaan. Jika keselamatan dan kesehatan pekerja terpelihara dengan baik maka angka kesakitan dan kecelakaan kerja dapat diminimalkan, sehingga terwujud pekerja yang sehat dan produktif. Untuk itu, pengabdian masyarakat ini memberikan penyuluhan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di cucian mobil M21 sehingga para pekerja dapat terlindungi. Hasilnya ada peningkatan pengetahuan pekerja tentang keselamatan dan kesehatan kerja, serta terciptanya lingkungan kerja yang aman di cucian mobil M21.
Penyuluhan Pendidikan Lingkungan Hidup sebagai Upaya Peningkatan Ekoliterasi Sekolah Berbasis Creative Learning Kospa, Herda Sabriyah Dara; Hanani, Atidira Dwi; Mutaqin, Zenal; Imron, Imron
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sains Indonesia (Indonesian Journal Of Science Community Services) Vol. 2 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmsi.v2i2.56

Abstract

Pendidikan lingkungan hidup yang diberikan sejak dini di sekolah dasar merupakan upaya penting yang dapat dilakukan untuk menanamkan perilaku peduli lingkungan terhadap anak. Para siswa diharapkan menjadi agen perubahan yang dapat mempromosikan upaya konservasi lingkungan di sekolah, keluarga dan masyarakat. Akan tetapi, banyak kendala dan hambatan yang menyebabkan pendidikan lingkungan hidup ini tidak dapat diikuti oleh semua sekolah, antara lain: belum adanya komitmen dari pemerintah daerah maupun pihak sekolah untuk mewajibkan penerapan pendidikan lingkungan ke dalam perda, maupun pada kebijakan dan kurikulum sekolah. Selain itu, pengunaan metode dan media yang kurang aplikatif dan inovatif menyebabkan siswa tidak dapat memahami materi secara utuh. Melalui metode creative learning, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku siswa dalam berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan kesadaran dalam pengelolaan lingkungan. Kegiatan yang dilakukan antara lain memberikan sosialisasi dan pelatihan PHBS dan konservasi lingkungan kepada seluruh elemen sekolah agar dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan pelestarian lingkungan. Menggunakan metode kreatif berbasis permainan  diharapkan dapat memudahkan siswa memahami materi secara komprehensif dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.