Rendahnya hasil belajar matematika yang diperoleh siswa disebabkan karena kurangnya minat belajar siswa. Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan kurangnya minat belajar siswa. Salah satunya adalah cara pembelajaran yang kurang variatif sehingga mengakibatkan siswa menjadi kurang berminat mempelajari matematika. Proses pembelajaran matematika di SD Inpres Tacim masih terpusat pada guru. Disini guru hanya berperang memberikan materi, sedangkan siswa mendengarkan dan mencatat. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) dengan tahapan-tahapan pelaksanaan meliputi; perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, dan refleksi. Hasil peneliian menunjukkan persentase minat belajar matematika siswa pada siklus I hingga siklus III. Aspek ketertarikan terhadap bahan ajar, terlihat mengalami sedikit kenaikan. Ada kemungkinan bahwa siswa kurang tertarik dengan media berupa buku yang berada di perpustakaan dan yang dipakai oleh siswa selama ini. Asumsi ini muncul karena adanya ketidak relevanan hasil angket minat siswa pada aspek ketertarikan terhadap bahan ajar yang digunakan sehari-hari, dengan angket respons siswa terhadap bahan ajar yang digunakan pada proses pembelajaran kooperatif tipe NHT, yaitu LKS. Hasil angket minat siswa pada aspek ketertarikan terhadap bahan ajar yang digunakan sehari-hari, dari siklus I hingga siklus III diperoleh rata-rata sebesar 45,02% dengan kriteria kurang. Sedangkan hasil angket respons siswa terhadap bahan ajar yang digunakan pada pembelajaran kooperatif tipe NHT, yaitu LKS diperoleh persentase sebesar 86,46% dengan kriteria baik sekali. Sedangkan perolehan persentase angket respons siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe NHT secara keseluruhan adalah sebagai berikut: respons siswa terhadap belajar kelompok sebesar 82,9%, respons siswa terhadap tugas / soal yang diberikan sebesar 86,46%, respons siswa terhadap penyebutan nomor secara acak untuk menentukan siswa yang presentasi 84,03%, respons siswa terhadap presentasi hasil diskusi sebesar 84,9%, dan respons siswa terhadap penghargaan sebesar 90,97%. Kesemua hasil angket respons siswa berada pada kriteria baik sekali. Dari data hasil wawancara yang dilakukan kepada beberapa orang siswa dengan tingkat kemampuan akademik yang berbeda, secara umum diperoleh hasil bahwa siswa menyukai model pembelajaran kooperatif tipe NHT.