Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pola Pertumbuhan Permukiman di Kecamatan-Kecamatan Kota Surakarta: Dampak Terhadap Tata Ruang Kota Khoironi, Ahmad; Supriyanto, Arseto Endro
Jurnal Bengawan Solo Pusat Kajian Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Surakarta Vol. 4 No. 1 (2025): Juni : Jurnal Bengawan Solo
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Kota Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58684/jbs.v4i1.70

Abstract

Pertumbuhan permukiman di Kota Surakarta merupakan fenomena yang kompleks dan dinamis, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, ekonomi, dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola pertumbuhan permukiman di beberapa kecamatan di Kota Surakarta serta dampaknya terhadap tata ruang kota. Dengan menggunakan metode studi pustaka, kajian ini mengumpulkan dan menganalisis data sekunder dari berbagai sumber, termasuk laporan pemerintah, artikel penelitian, dan studi kasus terkait perkembangan permukiman di Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan permukiman di Surakarta terjadi secara tidak merata di antara kecamatan-kecamatan yang ada. Beberapa kecamatan, seperti Kecamatan Banjarsari dan Laweyan, mengalami pertumbuhan yang pesat, sementara yang lainnya, seperti Kecamatan Jebres, menunjukkan pola pertumbuhan yang lebih lambat. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ini meliputi ketersediaan lahan, aksesibilitas transportasi, dan faktor ekonomi lokal, yang semuanya berkontribusi pada pilihan masyarakat untuk menetap di suatu kawasan. Pertumbuhan permukiman yang cepat, terutama di daerah perkotaan, telah memberikan dampak signifikan terhadap tata ruang kota. Salah satu dampaknya adalah meningkatnya tekanan terhadap infrastruktur dan layanan publik, seperti transportasi, sanitasi, dan pendidikan. Dengan meningkatnya populasi, kebutuhan akan fasilitas umum juga meningkat, namun sering kali tidak diimbangi dengan pengembangan infrastruktur yang memadai. Hal ini mengakibatkan kemacetan, penurunan kualitas lingkungan, dan masalah sosial lainnya. Selain itu, pertumbuhan permukiman yang tidak terencana dapat menyebabkan terjadinya penggunaan lahan yang tidak efisien, di mana ruang terbuka hijau berkurang dan peruntukan lahan tidak sesuai dengan perencanaan tata ruang yang ada. Hal ini berpotensi menurunkan kualitas hidup masyarakat dan merusak keseimbangan ekosistem di kawasan perkotaan. Dalam rangka mengatasi tantangan ini, penting bagi pemerintah daerah untuk menyusun kebijakan tata ruang yang komprehensif dan responsif terhadap dinamika pertumbuhan permukiman. Hal ini meliputi pengembangan rencana tata ruang yang mempertimbangkan kebutuhan masyarakat serta keberlanjutan lingkungan. Selain itu, partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan juga sangat penting untuk memastikan bahwa kebijakan yang diambil sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi lokal. Kesimpulannya, pola pertumbuhan permukiman di Kecamatan-Kecamatan Kota Surakarta memiliki dampak yang signifikan terhadap tata ruang kota. Untuk mencapai pengembangan kota yang berkelanjutan, diperlukan perhatian yang lebih besar terhadap perencanaan tata ruang yang dapat mengakomodasi pertumbuhan populasi sekaligus menjaga kualitas lingkungan dan kehidupan masyarakat.
Strategi Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Berbasis Warisan Budaya di Kota Surakarta Sukono; Widiyanto, Herri; Supriyanto, Arseto Endro
Jurnal Bengawan Solo Pusat Kajian Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Surakarta Vol. 2 No. 2 (2023): Desember : Jurnal Bengawan Solo
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Kota Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58684/jbs.v2i2.60

Abstract

Pariwisata berkelanjutan menjadi salah satu fokus utama dalam pengembangan sektor pariwisata di berbagai daerah, termasuk Kota Surakarta. Kota ini memiliki kekayaan warisan budaya yang kaya, mulai dari situs sejarah, tradisi, seni, hingga kuliner yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai daya tarik wisata. Namun, pengembangan pariwisata berbasis warisan budaya di Kota Surakarta harus dilakukan dengan pendekatan yang berkelanjutan agar tidak merusak nilai-nilai budaya asli dan lingkungan setempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis warisan budaya di Kota Surakarta melalui kajian pustaka. Metode studi pustaka yang digunakan dalam penelitian ini melibatkan pengumpulan dan analisis data sekunder dari berbagai literatur yang relevan, termasuk buku, artikel jurnal, laporan pemerintah, dan dokumen kebijakan yang membahas pariwisata berkelanjutan dan pelestarian budaya. Hasil studi ini menunjukkan bahwa ada beberapa strategi kunci yang dapat diterapkan dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis warisan budaya di Kota Surakarta. Pertama, diperlukan sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat lokal, dan pelaku industri pariwisata dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya. Kolaborasi ini penting untuk memastikan bahwa pariwisata berkembang tanpa mengorbankan nilai-nilai budaya yang ada. Kedua, perlu adanya penguatan edukasi kepada wisatawan mengenai pentingnya menjaga kelestarian budaya lokal, sehingga wisatawan tidak hanya datang untuk menikmati, tetapi juga menghargai dan mendukung pelestarian budaya tersebut. Ketiga, diversifikasi produk wisata berbasis budaya perlu dilakukan agar tidak hanya berfokus pada objek wisata populer, tetapi juga mengangkat potensi budaya lokal yang kurang dikenal. Terakhir, promosi yang efektif melalui media digital dan offline perlu ditingkatkan untuk menjangkau pasar yang lebih luas, namun tetap mengedepankan prinsip pariwisata berkelanjutan yang tidak merusak lingkungan dan budaya lokal. Melalui implementasi strategi-strategi ini, diharapkan pengembangan pariwisata berbasis warisan budaya di Kota Surakarta dapat berjalan secara berkelanjutan, sekaligus memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan bagi masyarakat setempat.
Analisis Dinamika Perdagangan Kota Surakarta: Tinjauan Pustaka tentang Tren dan Perubahan Ekonomi Lokal Aminto; Pratio, Gunawan Adi; Supriyanto, Arseto Endro
Jurnal Bengawan Solo Pusat Kajian Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Surakarta Vol. 3 No. 2 (2024): Desember : Jurnal Bengawan Solo
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Kota Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58684/jbs.v3i2.65

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika perdagangan di Kota Surakarta dengan menggunakan metode studi pustaka, khususnya dalam memahami tren dan perubahan ekonomi lokal yang telah terjadi selama beberapa dekade terakhir. Kota Surakarta, sebagai salah satu pusat ekonomi di Jawa Tengah, telah mengalami transformasi signifikan dalam sektor perdagangan, didorong oleh berbagai faktor seperti perkembangan infrastruktur, kebijakan pemerintah, serta perubahan perilaku konsumen. Melalui tinjauan pustaka ini, diidentifikasi beberapa aspek penting yang mempengaruhi perkembangan perdagangan di kota tersebut, mulai dari peran pasar tradisional hingga pertumbuhan sektor ritel modern. Dalam analisis ini, faktor-faktor ekonomi makro dan mikro dieksplorasi untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang bagaimana perubahan dalam skala global dan nasional mempengaruhi dinamika perdagangan lokal di Surakarta. Salah satu temuan utama adalah bagaimana globalisasi dan kemajuan teknologi telah mempercepat perubahan pola perdagangan, baik dari segi cara bertransaksi maupun preferensi konsumen. Perkembangan e-commerce, misalnya, telah membawa dampak besar terhadap pasar lokal dengan meningkatnya transaksi online yang menggeser peran pasar konvensional. Fenomena ini tidak hanya mengubah cara pedagang berinteraksi dengan konsumen, tetapi juga menciptakan peluang dan tantangan baru bagi para pelaku ekonomi lokal. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa perubahan dalam kebijakan ekonomi lokal dan nasional memainkan peran penting dalam dinamika perdagangan di Surakarta. Kebijakan yang mendukung pengembangan infrastruktur, seperti peningkatan akses transportasi dan fasilitas pasar, telah memberikan dorongan bagi pertumbuhan perdagangan lokal. Peningkatan akses transportasi, terutama dalam hal distribusi barang, memungkinkan pengiriman produk yang lebih efisien dari Surakarta ke berbagai daerah lain, yang pada gilirannya meningkatkan daya saing pasar lokal. Namun, di sisi lain, liberalisasi perdagangan dan masuknya produk-produk asing juga telah meningkatkan persaingan, yang menuntut para pedagang lokal untuk lebih inovatif dan adaptif dalam mempertahankan bisnis mereka. Studi ini juga menyoroti pentingnya pasar tradisional dalam dinamika perdagangan di Surakarta, yang meskipun menghadapi tekanan dari perkembangan ritel modern dan e-commerce, tetap memiliki peran signifikan dalam perekonomian lokal. Pasar tradisional tidak hanya sebagai tempat transaksi jual beli, tetapi juga sebagai pusat interaksi sosial dan budaya bagi masyarakat. Oleh karena itu, kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk melindungi dan mengembangkan pasar tradisional dinilai sangat penting dalam menjaga keseimbangan antara modernisasi dan keberlanjutan ekonomi lokal. Lebih lanjut, tinjauan ini mengidentifikasi adanya perubahan dalam perilaku konsumen di Surakarta, yang semakin mengarah pada preferensi terhadap produk-produk yang lebih ramah lingkungan dan berkualitas tinggi. Hal ini mencerminkan tren global di mana konsumen lebih sadar akan dampak lingkungan dari produk yang mereka konsumsi, dan di sisi lain, para pelaku usaha lokal dituntut untuk menyesuaikan diri dengan permintaan tersebut melalui inovasi produk yang lebih berkelanjutan. Secara keseluruhan, penelitian ini menyimpulkan bahwa dinamika perdagangan di Kota Surakarta merupakan hasil dari interaksi kompleks antara faktor internal dan eksternal yang terus berubah. Transformasi yang terjadi di sektor perdagangan kota ini mencerminkan dinamika ekonomi yang lebih luas di Indonesia, di mana modernisasi dan globalisasi menciptakan tantangan sekaligus peluang bagi pertumbuhan ekonomi lokal. Dengan demikian, penting bagi para pemangku kepentingan di Surakarta untuk terus memantau tren-tren perdagangan yang sedang berkembang dan menyesuaikan kebijakan serta strategi bisnis mereka untuk menghadapi perubahan tersebut. Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam memahami bagaimana perdagangan di Surakarta berkembang dan memberikan wawasan yang relevan bagi pengembangan ekonomi lokal yang lebih berkelanjutan di masa depan.
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penanaman Modal di Kota Surakarta Trihananto, R. Novia; Winarno, Budi; Supriyanto, Arseto Endro; Rohmah, Siti Nur; Akbarsyah, Muhammad Ali
Jurnal Bengawan Solo Pusat Kajian Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Surakarta Vol. 3 No. 2 (2024): Desember : Jurnal Bengawan Solo
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Kota Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58684/jbs.v3i2.76

Abstract

Penanaman modal merupakan salah satu elemen penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi suatu daerah, termasuk Kota Surakarta. Investasi yang optimal tidak hanya memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan lapangan kerja, pembangunan infrastruktur, serta peningkatan daya saing daerah di tingkat nasional dan internasional. Kota Surakarta, sebagai salah satu kota besar di Jawa Tengah dengan tingkat urbanisasi yang cukup tinggi, memiliki berbagai potensi untuk menarik investor, baik domestik maupun asing. Namun, dalam proses penanaman modal, terdapat berbagai faktor yang dapat mempengaruhi keputusan investor untuk berinvestasi di suatu wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penanaman modal di Kota Surakarta melalui pendekatan studi pustaka. Metode studi pustaka dipilih karena memberikan ruang untuk mengeksplorasi berbagai hasil penelitian sebelumnya, serta kebijakan-kebijakan yang telah diterapkan oleh pemerintah daerah maupun pusat terkait penanaman modal. Dengan pendekatan ini, penelitian dapat menggali lebih dalam mengenai tren, tantangan, serta peluang yang dihadapi Kota Surakarta dalam menarik dan mempertahankan investasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi penanaman modal di suatu daerah dapat dibedakan menjadi dua kategori utama, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal mencakup berbagai aspek yang berasal dari dalam daerah tersebut, seperti kondisi infrastruktur, regulasi daerah, kualitas sumber daya manusia, serta stabilitas politik dan keamanan. Dalam konteks Kota Surakarta, infrastruktur yang memadai, seperti akses transportasi, sarana dan prasarana publik, serta ketersediaan energi, menjadi faktor penting dalam menarik investor. Selain itu, kebijakan pemerintah daerah yang pro-investasi juga menjadi salah satu daya tarik utama. Regulasi yang jelas, perizinan yang transparan, serta insentif fiskal yang diberikan kepada para investor dapat menciptakan iklim investasi yang kondusif. Di sisi lain, faktor eksternal mencakup kondisi ekonomi makro, kebijakan pemerintah pusat, serta tren global yang dapat memengaruhi aliran modal. Kondisi ekonomi nasional, seperti tingkat inflasi, suku bunga, serta nilai tukar mata uang, dapat berpengaruh langsung terhadap keputusan investor untuk berinvestasi di suatu daerah. Selain itu, tren global, seperti perubahan kebijakan perdagangan internasional, perjanjian perdagangan bebas, serta fluktuasi harga komoditas, juga memainkan peran penting dalam memengaruhi arus investasi. Hasil studi pustaka menunjukkan bahwa Kota Surakarta memiliki potensi besar untuk menarik penanaman modal dengan berbagai keunggulan yang dimiliki, seperti posisi geografis yang strategis, potensi pariwisata, serta kebudayaan yang kaya. Namun, masih terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti birokrasi yang masih kompleks, keterbatasan infrastruktur di beberapa wilayah, serta tingkat daya saing sumber daya manusia yang perlu ditingkatkan. Pemerintah daerah perlu terus berupaya untuk menciptakan kebijakan yang mendukung investasi, serta memperbaiki aspek-aspek yang menjadi kendala bagi para investor. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam memahami lebih lanjut faktor-faktor yang mempengaruhi penanaman modal di Kota Surakarta, serta memberikan rekomendasi bagi pemerintah daerah dalam menarik lebih banyak investasi. Keberhasilan penanaman modal di kota ini akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi lokal, peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta pengembangan Kota Surakarta sebagai pusat ekonomi regional yang kompetitif.
Peran Penanaman Modal dalam Pengembangan Infrastruktur Kota Surakarta Widawati, Galuh Murya; Pratio, Gunawan Adi; Rohmah, Siti Nur; Akbarsyah, Muhammad Ali; Supriyanto, Arseto Endro
Jurnal Bengawan Solo Pusat Kajian Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Surakarta Vol. 3 No. 2 (2024): Desember : Jurnal Bengawan Solo
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Kota Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58684/jbs.v3i2.77

Abstract

Penanaman modal memiliki peran yang sangat krusial dalam pengembangan infrastruktur di Kota Surakarta. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan infrastruktur yang berkualitas, peran investasi menjadi semakin penting untuk mendukung pembangunan kota yang berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kontribusi penanaman modal terhadap pengembangan infrastruktur di Surakarta, dengan mengidentifikasi berbagai faktor yang mendorong dan menghambat investasi. Surakarta, sebagai salah satu kota yang sedang berkembang di Indonesia, menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan infrastruktur dasar seperti jalan, transportasi, kesehatan, dan pendidikan. Penanaman modal dapat membantu memenuhi kebutuhan tersebut melalui pembangunan fisik dan penyediaan layanan yang diperlukan. Investasi yang masuk ke kota ini tidak hanya berasal dari pemerintah, tetapi juga dari sektor swasta, baik lokal maupun internasional. Melalui kolaborasi ini, diharapkan infrastruktur kota dapat diperbaiki dan diperluas, menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi masyarakat. Dalam konteks ini, peneliti menggunakan metode studi pustaka untuk menggali informasi dari berbagai sumber, termasuk jurnal, buku, dan laporan terkait yang membahas penanaman modal dan pengembangan infrastruktur. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara penanaman modal dan perkembangan infrastruktur. Penanaman modal yang efektif dapat mempercepat pembangunan infrastruktur yang berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi, peningkatan kualitas hidup, dan daya tarik investasi lebih lanjut di Surakarta. Di samping itu, penelitian ini juga mengidentifikasi beberapa tantangan yang dihadapi dalam penanaman modal, seperti kurangnya kepastian hukum, birokrasi yang rumit, dan ketidakpastian ekonomi. Faktor-faktor ini menjadi hambatan bagi investor untuk berinvestasi dalam proyek-proyek infrastruktur. Oleh karena itu, dibutuhkan kebijakan yang mendukung, transparansi dalam proses perizinan, dan peningkatan koordinasi antarinstansi pemerintah untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif. Melalui penguatan penanaman modal, Kota Surakarta berpotensi untuk meningkatkan kualitas infrastruktur yang pada akhirnya akan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sangat penting dalam mewujudkan tujuan tersebut. Selain itu, penanaman modal tidak hanya dilihat sebagai sumber pendanaan, tetapi juga sebagai alat untuk menciptakan nilai tambah bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Dengan memperhatikan semua aspek tersebut, diharapkan Surakarta dapat mencapai pengembangan infrastruktur yang lebih baik dan menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia.
Konsep Urban Farming Pada Kota Tanpa Lahan Pertanian Pratio, Gunawan Adi; Rohmah, Siti Nur; Akbarsyah, Muhammad Ali; Supriyanto, Arseto Endro
Jurnal Bengawan Solo Pusat Kajian Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Surakarta Vol. 3 No. 2 (2024): Desember : Jurnal Bengawan Solo
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Kota Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58684/jbs.v3i2.78

Abstract

Urban farming merupakan salah satu solusi inovatif yang menjawab tantangan pertanian di kota-kota yang minim atau bahkan tanpa lahan pertanian. Seiring dengan pesatnya urbanisasi dan berkurangnya lahan hijau, konsep ini semakin relevan untuk diterapkan di perkotaan sebagai bagian dari upaya mewujudkan ketahanan pangan dan keberlanjutan lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji konsep urban farming pada kota-kota yang tidak memiliki lahan pertanian tradisional serta mengeksplorasi manfaat dan tantangan yang dihadapi dalam penerapannya. Studi pustaka dilakukan untuk menggali berbagai literatur terkait praktik urban farming di berbagai kota besar di dunia yang mengalami kendala keterbatasan lahan. Konsep urban farming mencakup beragam teknik, seperti hidroponik, akuaponik, vertikultur, serta penggunaan atap gedung atau ruang kosong perkotaan sebagai lahan tanam. Masing-masing metode memiliki karakteristik dan keunggulan tersendiri yang dapat disesuaikan dengan kondisi fisik dan sosial suatu kota. Hasil penelitian menunjukkan bahwa urban farming dapat memberikan banyak manfaat bagi kota tanpa lahan pertanian, termasuk peningkatan akses terhadap pangan segar, pengurangan emisi karbon akibat transportasi pangan, serta peningkatan kualitas lingkungan dengan lebih banyaknya area hijau. Selain itu, urban farming juga berkontribusi terhadap pemberdayaan komunitas lokal dengan memberikan peluang kerja dan meningkatkan keterlibatan warga dalam pengelolaan pangan. Implementasi konsep ini juga dapat mendukung program pengelolaan limbah organik dengan memanfaatkan limbah rumah tangga sebagai pupuk organik yang digunakan dalam pertanian perkotaan. Namun, terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi dalam penerapan urban farming di kota tanpa lahan pertanian. Tantangan utama mencakup keterbatasan sumber daya, seperti air, pupuk, dan teknologi yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan tanaman dalam lingkungan perkotaan. Selain itu, masalah regulasi dan kebijakan pemerintah juga menjadi kendala dalam mengembangkan pertanian perkotaan di beberapa wilayah. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, serta komunitas lokal guna menciptakan kebijakan yang mendukung perkembangan urban farming dan memberikan akses terhadap sumber daya yang diperlukan. Secara keseluruhan, urban farming menawarkan pendekatan yang berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan pangan di kota-kota yang tidak memiliki lahan pertanian. Melalui pengelolaan yang tepat dan dukungan kebijakan yang kuat, konsep ini berpotensi menjadi solusi bagi kota-kota yang menghadapi tekanan urbanisasi, degradasi lingkungan, dan ketidakstabilan pangan. Urban farming bukan hanya tentang produksi pangan, tetapi juga tentang menciptakan kota yang lebih hijau, sehat, dan berdaya.
Praktek Smart Farming Pada Kota-Kota Di Dunia Pratio, Gunawan Adi; Rohmah, Siti Nur; Akbarsyah, Muhammad Ali; Supriyanto, Arseto Endro
Jurnal Bengawan Solo Pusat Kajian Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Surakarta Vol. 3 No. 2 (2024): Desember : Jurnal Bengawan Solo
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Kota Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58684/jbs.v3i2.79

Abstract

Smart farming, sebagai inovasi teknologi dalam pertanian, telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, memberikan solusi yang efektif untuk berbagai tantangan yang dihadapi oleh sektor pertanian di kota-kota di seluruh dunia. Dalam konteks urbanisasi yang cepat dan pertumbuhan populasi yang meningkat, praktik smart farming menawarkan pendekatan yang berkelanjutan untuk meningkatkan produksi pangan serta efisiensi penggunaan sumber daya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan praktik smart farming di berbagai kota di dunia, dengan fokus pada manfaat, tantangan, dan dampak dari teknologi pertanian cerdas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka, yang mencakup analisis berbagai literatur dan studi kasus dari kota-kota yang telah menerapkan teknologi smart farming. Berbagai teknologi yang menjadi fokus dalam penelitian ini mencakup Internet of Things (IoT), drone, sensor tanah, dan sistem manajemen pertanian berbasis data. Penerapan teknologi ini tidak hanya meningkatkan hasil panen tetapi juga mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan pertanian, mengingat pentingnya keberlanjutan dalam konteks perubahan iklim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa smart farming memberikan banyak manfaat bagi kota-kota, seperti peningkatan efisiensi dalam penggunaan air dan pupuk, pengurangan biaya operasional, dan peningkatan ketahanan pangan. Misalnya, dengan menggunakan sensor tanah, petani dapat memantau kelembapan tanah secara real-time, sehingga dapat melakukan irigasi yang lebih efisien dan mengurangi pemborosan air. Selain itu, penggunaan drone dalam pemantauan tanaman memungkinkan petani untuk mendeteksi masalah seperti serangan hama atau penyakit dengan lebih cepat, sehingga tindakan pencegahan dapat diambil sebelum kerusakan meluas. Namun, meskipun banyak manfaat yang ditawarkan, penerapan smart farming juga menghadapi beberapa tantangan. Keterbatasan dalam akses terhadap teknologi, kurangnya pelatihan bagi petani, dan masalah regulasi menjadi hambatan signifikan dalam adopsi teknologi ini di beberapa daerah. Selain itu, ketidakpastian biaya awal yang tinggi untuk investasi teknologi dapat menjadi penghalang bagi petani kecil untuk beralih ke praktik pertanian cerdas. Oleh karena itu, perlu ada dukungan dari pemerintah dan lembaga swasta untuk memberikan pelatihan, sumber daya, dan insentif bagi petani yang ingin mengadopsi teknologi ini. Penelitian ini menyimpulkan bahwa smart farming memiliki potensi besar untuk merevolusi cara pertanian di kota-kota di seluruh dunia. Dengan pendekatan yang tepat dan dukungan yang memadai, praktik ini dapat meningkatkan ketahanan pangan, efisiensi penggunaan sumber daya, dan keberlanjutan lingkungan. Ke depannya, diharapkan lebih banyak kota yang dapat mengadopsi dan menerapkan teknologi smart farming untuk menghadapi tantangan pertanian di era modern ini.
Pengembangan Sumber Daya Manusia di Kota Surakarta dalam Era Industri 4.0 Pambudi, Nirwan; Rohmah, Siti Nur; Akbarsyah, Muhammad Ali; Supriyanto, Arseto Endro
Jurnal Bengawan Solo Pusat Kajian Penelitian dan Pengembangan Daerah Kota Surakarta Vol. 3 No. 2 (2024): Desember : Jurnal Bengawan Solo
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Kota Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58684/jbs.v3i2.80

Abstract

Era Industri 4.0 telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM). Kota Surakarta sebagai salah satu kota besar di Indonesia juga tidak luput dari dampak perkembangan revolusi industri ini. Pengembangan SDM yang adaptif terhadap perubahan teknologi, otomatisasi, dan digitalisasi menjadi salah satu tantangan utama bagi pemerintah dan masyarakat Surakarta dalam menghadapi era ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengembangan SDM di Kota Surakarta dalam menghadapi tantangan dan peluang yang ditawarkan oleh Industri 4.0 melalui metode studi pustaka. Dalam era Industri 4.0, digitalisasi dan otomatisasi menjadi tulang punggung perkembangan industri, di mana keterampilan yang relevan dengan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), big data, dan automasi menjadi sangat penting. Kota Surakarta, dengan segala potensi dan keterbatasannya, perlu mempersiapkan SDM yang kompeten dan mampu beradaptasi dengan perkembangan tersebut. Berdasarkan kajian literatur, pengembangan SDM dalam era ini menuntut peningkatan keterampilan teknis serta soft skills yang mencakup kemampuan berpikir kritis, inovasi, dan kolaborasi. Di Kota Surakarta, upaya untuk meningkatkan kapasitas SDM telah dilakukan melalui berbagai program pemerintah yang berfokus pada peningkatan keterampilan berbasis teknologi dan inovasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tantangan utama dalam pengembangan SDM di Surakarta adalah keterbatasan akses terhadap teknologi mutakhir, minimnya program pelatihan yang berorientasi pada Industri 4.0, dan masih rendahnya literasi digital di kalangan masyarakat umum. Pemerintah Kota Surakarta telah mencoba mengatasi hal ini melalui berbagai kebijakan, seperti pengembangan pusat-pusat pelatihan teknologi, program pendidikan vokasi, dan kerja sama dengan sektor swasta dalam penyediaan pelatihan yang lebih terfokus pada pengembangan keterampilan teknologi. Namun, upaya tersebut masih memerlukan peningkatan dari sisi inklusivitas dan kesinambungan agar dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Selain itu, penelitian ini juga menyoroti pentingnya peran pendidikan formal dalam menyiapkan generasi muda yang siap bersaing di era Industri 4.0. Kurikulum di lembaga pendidikan, baik formal maupun nonformal, perlu diperbarui dan disesuaikan dengan tuntutan pasar kerja di masa depan. Pendidikan yang mengintegrasikan teknologi digital, pemrograman, analisis data, dan inovasi menjadi kunci dalam mencetak SDM yang mampu bersaing di tingkat global. Di samping itu, kolaborasi antara sektor pendidikan, pemerintah, dan industri menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa keterampilan yang diajarkan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja yang terus berkembang. Lebih lanjut, penelitian ini mengidentifikasi bahwa pengembangan SDM di Surakarta tidak hanya memerlukan investasi dalam bidang teknologi, tetapi juga dalam aspek budaya kerja. Budaya kerja yang inovatif, kolaboratif, dan berfokus pada peningkatan produktivitas perlu ditanamkan sejak dini. Peran pemerintah sebagai fasilitator dalam menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan SDM yang berbasis teknologi menjadi krusial. Secara keseluruhan, penelitian ini menyimpulkan bahwa Kota Surakarta memiliki potensi besar untuk mengembangkan SDM yang kompetitif di era Industri 4.0, tetapi masih diperlukan upaya kolaboratif antara pemerintah, sektor pendidikan, dan industri untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada. Peningkatan literasi digital, pembaruan kurikulum, dan pengembangan program pelatihan berbasis teknologi menjadi langkah-langkah penting yang harus diambil untuk memastikan kesiapan SDM Surakarta dalam menghadapi era Industri 4.0. Dengan strategi yang tepat dan komprehensif, Kota Surakarta dapat menjadi salah satu pusat pengembangan SDM unggul yang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional di era digital ini.