Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS DAERAH RESAPAN DI DAERAH RAWAN BANJIR KABUPATEN BANJAR MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Hapsari, Putri; Nurlina, Nurlina; Sota, Ibrahim
Jurnal Fisika FLUX Vol 10, No 2 (2013): Jurnal Fisika FLUX Edisi Agustus 2013
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/flux.v10i2.2643

Abstract

Abstract: Floods not only cause flooded rice field so it cannot be harvested anddestroyed settlements, but also destroying social and economic services and publicinfrastructure, and even casualties. With so many problems that can lead to flooding andnot knowing suitability flood catchment areas, the study sites were taken in Banjar. Theparameters used for the analysis of catchment areas are flooded soil type, land cover,slope, spatial plans and topography, as well as the supporting data that maps hydrologyand flood vulnerability maps. These parameters are considered as a major factor indetermining the flood catchment areas. Results obtained from the analysis above thatmatching method is then mapped to a suitable area as a flood catchment areas locatedin five regions covering sub Aluh-Aluh, part of Gambut District, part of the District ofBeruntung Baru, part of the District Mataraman and part of the district Tatah Makmur.Keywords: Mapping, GIS, Matching Method, Regional Infiltration Flood, Banjar District
INTERPRETASI SEBARAN BATUBARA DAN ANALISIS KORELASI ANTARA LOG DENSITAS DENGAN KUALITAS BATUBARA DI DAERAH GUNUNG MAS Rahim, Abdul; Ibrahim, Ibrahim; Nurlina, Nurlina
Jurnal Fisika FLUX Vol 12, No 1 (2015): Jurnal Fisika FLUX Edisi Februari 2015
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/flux.v12i1.92

Abstract

Batubara merupakan bahan bakar fosil dan sumber energi yang penting dan strategis. Penambangan batubara di Kabupaten Gunung Mas Propinsi Kalimantan Tengah sudah banyak dilakukan karena secara geologi memiliki potensi batubara yang relatif cukup besar. Penelitian ini menggunakan metode well logging dan statistik bivariat untuk menentukan sebaran lapisan batubara dan analisis korelasi log densitas dengan kualitas batubara. Hasil pengolahan data menunjukkan lapisan batubara di daerah penelitian memiliki nilai log sinar gamma berkisar antara 0,00 – 30,00 cps, nilai loglong density (LD) berkisar antara 1070 – 7351 cps, nilai log short density (SD) berkisar antara 7464 – 27187 cps pada kedalaman lapisan antara 1,14 – 51,44 m, dengan ketebalan rata-rata 1,44 m dan volume lapisan sekitar 842.523,84 m3 yang tersebar mengarah dip atau N45º/E45º. Koefisien korelasi antara log densitas (SD) batubara dengan nilai kalori batubara sebesar 0,663 atau korelasi kuat dengan hubungan berbanding lurus, log densitas (SD) batubara dengan kadar kelembaban memiliki korelasi cukup kuat dengan koefisien korelasi sebesar 0,280 dengan hubungan berbanding lurus, log densitas (SD) batubara dengan kadar abu memiliki korelasi cukup kuat dengan koefisien korelasi sebesar 0,455 namun hubungannya berbanding terbalik. Kata kunci: Batubara, well logging, korelasi. 
ANALISIS LIMPASAN PERMUKAAN (RUNOFF) PADA SUB-SUB DAS RIAM KIWA MENGGUNAKAN METODE COOK Gafuri, Ria; Ridwan, Ichsan; Nurlina, Nurlina
Jurnal Fisika FLUX Vol 13, No 1 (2016): Jurnal Fisika FLUX Edisi Februari 2016
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/flux.v13i1.1920

Abstract

ABSTRAK. Secara alamiah sebagian air hujan yang jatuh ke permukaan tanah akan meresap ke dalam tanah dan selebihnya akan mengalir menjadi limpasan permukaan. Pemahaman mengenai proses dan besarnya limpasan yang terjadi serta faktor-faktor yang mempengaruhinya sangat diperlukan sebagai acuan untuk pelaksanaan manajemen air yang lebih efektif. Kalimantan Selatan tidak luput dengan bencana banjir, Sub-sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Riam Kiwa merupakan daerah yang sangat rawan banjir dan kekeringan. Keadaan tersebut perlu mendapat perhatian serius karena sungai memiliki arti yang sangat besar bagi makhluk hidup. Evaluasi  ini  dilakukan  dengan  melakukan  analisis besarnya limpasan permukaan (runoff) yang terjadi pada Sub-sub DAS Riam Kiwa dengan menggunakan Metode Cook dan menganalisis sebaran spasial potensi kawasan limpasan permukaan yang rawan  pada Sub-sub DAS Riam Kiwa dengan mengacu pada kemiringan lereng, tutupan lahan, infiltrasi tanah dan timbunan air permukaan. Besarnya limpasan permukaan (runoff) yang terjadi pada Sub-sub DAS Riam Kiwa didominasi oleh kelas tinggi sebesar 69,99 % dengan luas 127.300,14 ha, kelas normal sebesar 22,60 % dengan luas 41.104,89 ha dan kelas ekstrim sebesar 7,41 % dengan luas 13.480,89 ha. Kata Kunci: Runoff, Metode Cook, Kemiringan Lereng, Tutupan Lahan, Infiltrasi.
Pemanfaatan Citra Landsat ETM+ dan Sistem Informasi Geografis untuk Pendugaan Limpasan Permukaan di DAS Jene’berang Hulu Provinsi Sulawesi Selatan Nurfaika, Nurfaika; Nurlina, Nurlina
Jurnal Fisika FLUX Vol 6, No 1 (2009): Jurnal Fisika Flux Edisi Februari 2009
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/flux.v6i1.3047

Abstract

River basin of Jene’berang is a main river in Gowa Regency of South Sulawesi. The aims of the research are: 1) to study ability of Landsat ETM+ imagery in collecting data and information of land physical parameter’s to estimate runoff coefficient, 2) to estimate and mapping spatial distribution of surface runoff using Landsat ETM+ and GIS application. The method in this research, were visual image interpretation for extraction landform and soilinfiltration parameter’s, and digital image interpretation for extraction landcover/landuse. Data image was Landsat ETM+ imagery. Evaluation result of interpretation Landsat ETM+ imagery used Short Method. The processing andanalyzing data used Geography Information System with overlay and scoring the based of Cook Method to yield spatial distribution of surface runoff map. The mapping unit used land unit approach the result of overlay map: landform, slopeand land use. Procedure of data collecting was used stratified proporsional  random sampling. The result of runoff coefficient was evaluated with hydrograph analyzing approach. The result of this research were: 1) the data of remote sensing could be used for estimation runoff coefficient. Interpretation of the landphysical parameter’s showed the accurate of the result Landsat ETM+ interpretation to the parameter landform 100%, the land cover/land use 88.37%, the soil infiltration 80%, and the slope started from surging to very steep difficultto interpretation of the Landsat ETM+ imagery, so it was needed secondary data such as digital contour map to extract DEM, 2) The upper of Jene’berang river basin had runoff coefficient distribution of normal class, high class, and extremeclass, the major class was the highest class. Runoff coefficient value 64.60 % its the highest class category.
Analisa Perubahan Tutupan Lahan di Waduk Riam Kanan dan Sekitarnya Menggunakan Sistem Informasi Geografis(SIG) dan data citra Landsat Sasmitha, Rully; Nurlina, Nurlina
Jurnal Fisika FLUX Vol 8, No 2 (2011): Jurnal Fisika Flux Edisi Agustus 2011
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/flux.v8i2.3117

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk menganalisa perubahan tutupan lahanmenggunakan SIG dan Penginderaan Jauh pada sekitar daerah waduk Riam Kanan.Penelitian ini menggunakan data citra Landsat TM 1992, Landsat ETM+ 2003 danLandsat TM 2010. Pada masing-masing citra dilakukan Koreksi Radiometrik, KoreksiGeometrik,dan Klasifikasi Citra pada Penginderaan Jauh, sedangkan pada SIGdilakukan Overlay dan Analisa Data pada citra. Pembuatan informasi tutupan lahanmenggunakan citra satelit Landsat dipilih enam kelas klasifikasi yaitu: air, hutan,semak belukar, padang rumput, alang-alang dan sabana, permukiman, dan tanahterbuka. Analisa perubahan tutupan lahan pada kurun waktu 1992-2003 yaitu tutupanlahan berupa hutan berkurang sebesar 960,21 ha, lahan terbuka berkurang sebesar550,25 ha, padang rumput,alang-alang dan sabana berkurang sebesar 1.029,11 ha,permukiman bertambah sebesar 215,97 ha,semak belukar bertambah sebesar2.282,74 ha, dan tubuh air bertambah sebesar 40,84 ha. Sedangkan analisaperubahan tutupan lahan pada kurun waktu 2003-2010 yaitu tutupan lahan berupahutan berkurang sebesar 784,70 ha, lahan terbuka berkurang sebesar 408,48 ha,padang rumput,alang-alang dan sabana bertambah sebesar 4.092,37 ha, permukimanbertambah sebesar 18,50 ha,semak belukar berkurang sebesar 2.825,75 ha, dantubuh air berkurang sebesar 37,96 ha. Dari hasil analisa perubahan tutupan lahandapat dilihat kecenderungan perubahan tutupan lahan dari kurun waktu 1992-2010yaitu tutupan lahan berupa hutan semakin berkurang seiring dengan semakinbertambahnya tutupan lahan berupa permukiman.
Verifikasi Data Curah Hujan dari Satelit TRMM dengan Pengamatan Curah Hujan BMKG Di Provinsi Kalimantan Selatan Wahdianty, Reffina; Ridwan, Ichsan; Nurlina, Nurlina
Jurnal Fisika FLUX Vol 13, No 2 (2016): Jurnal Fisika FLUX Edisi Agustus 2016
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/flux.v13i2.3459

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui keakuratan data curah hujan TRMM dan data curah hujan dari pos pengamatanhujan BMKG untuk  wilayah Kalimantan Selatan. Data yang diolah merupakan data bulanan dari tahun 2005-2014. Metode verifikasi yang digunakan adalah Uji T dan RMSE untuk mengetahui kesamaan pola dan tingkat kesalahan data estimasi curah hujan TRMM. Hasilnya menunjukkan bahwa data curah hujan bulanan TRMM secara umum dapat digunakan pada wilayah Kalimantan Selatan khususnya pada daerah yang belum terdapat penakar hujan. Data curah hujan pada pengamatan curah hujan BMKG dan TRMM adalah data yang akurat yaitu sebanyak 76,66 % pos pengamatan hujan. Adapun kualitas data pengamatan curah hujan BMKG dan TRMM, terdapat 23,33 %pos hujan dengan data yang tidak valid. RMSE pos hujan tertinggi 265,63 (Stamet Syamsudinoor) dan terendah 71,44 (Kintap).
Analisis Spektral Campuran Linier untuk Deteksi Tutupan Lahan di Daerah Perkotaan menggunakan Data Satelit Landsat ETM+ (Studi Kasus Kota Banjarbaru dan Sekitarnya) Nurlina, Nurlina
Jurnal Fisika FLUX Vol 6, No 1 (2009): Jurnal Fisika Flux Edisi Februari 2009
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/flux.v6i1.3045

Abstract

Evaluated from remote sensing perspective, urban region is a real district heterogeneous, what gives reflectance from different some land cover type and material. The limitation of the spatial resolution from middle resolution sensor such as Landsat requires analysis at level sub-pixel. Mixture pixel in remote sensing data is one of the source of error in accuracy assessment result in conventional classification. This research tries to apply Linear Spectral Mixture Analysis (LSMA) method to detect land cover change (vegetation, impervious surface, bare soil and water) at level sub-pixel in Banjarbaru City based on Landsat temporal data. LSMA is approach with analysis sub-pixel which can give information of the fraction in each pixel, so that is a potential solution to classify one pixel. Maximum Likelihood Classifier applied as comparable from LSMA. Accuracy assessment to this method use a higher spatial resolution IKONOS image. Some processing phases applied in this research to increase the accuration, are Atmospheric Correction, Minimum Noise Fraction (MNF) and Pixel Purity Index (PPI). The percentage of each land cover component in eachpixel shown by fraction image from method LSMA with RMS Error average is 0,016 indicated that each endmember land cover has been dissociated well with small deviation standard. The accuration test result of abundance for eachendmember using IKONOS image equal to 95%, indicates that LSMA have a high accuration to detect the endmember land cover at level sub-pixel.
PEMETAAN SEBARAN BAHAN GALIAN GOLONGAN C MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KABUPATEN BANJAR, KALIMANTAN SELATAN Maulina, Anisa; Nurlina, Nurlina; Wahyono, Sri Cahyo
Jurnal Fisika FLUX Vol 11, No 2 (2014): Jurnal Fisika FLUX Edisi Agustus 2014
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/flux.v11i2.2679

Abstract

Abstract. Mining material of kind C include igneous rocks, sedimentary rocks and metamorphic rocks. These minerals are often used as industrial raw material. Geologically these minerals are to be found in Banjar Regency. Mining material of kind C can increase regional income. Concerning this, mapping of Mining material of kind C distribution is necessary. Method used for this is interpretation of Geological Map of Banjar Regency and stratigraphic analysis. Based on interpretation of geological map, Mining material of kind C found in Banjar Regency include sand, clay, quartz sandstone, quartzite, andesite, granite and serpentinit. Andesite distribution is found in Pitanak and Pauu formation with distributional area of 421 km². Granite distribution is found in Granite Formation with distributional area of 101 km². Quartz sandstone distribution is found in Tanjung Formation with distributional area of 81 km². Serpentinite distribution is found in Manunggul and Ultramafic rocks distribution with distributional area of 941 km². Quartzite distribution is found in Metamorphic Rocks with distributional area of 123 km². Sand and clay are found in Alluvium with distributional area of 1.430 km². Keywords: Banjar Regency, group C minerals, GIS
ANALISIS EROSI DAN SEDIMEN SEBAGAI DAMPAK PERUBAHAN LAHAN DI CATCHMENT AREA SUNGAI HAURAN MENGGUNAKAN MODEL AGNPS (AGRICULTURALNON POINT SOURCE POLLUTION MODEL) Astuti, Nurul; Nurlina, Nurlina; Rahmanto, Agus Dwi
Jurnal Fisika FLUX Vol 12, No 1 (2015): Jurnal Fisika FLUX Edisi Februari 2015
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/flux.v12i1.1303

Abstract

Sedimen yang adapada suatu aliran sungai umumnya terjadi akibat proses erosi yang berkaitan erat dengan siklus hidrologi. Beberapa parameter erosi dan sedimen adalah curah hujan, vegetasi tutupan lahan, jenis tanah dan kemiringan tanah. Catchment Area Sungai Hauran memiliki kondisi vegetasi tutupan lahan berbeda pada tahun 2005 dan 2014. Oleh karena itu perlu dilakukan penentuan nilai erosi dan sedimen terkini serta menganalisa dampak perubahan tutupan lahan tahun 2005 dan 2014 terhadap besarnya erosi dan sedimen pada satu kejadian hujan dengan data hujan yang sama. Agricultural Non Point Source Pollution Model (AGNPS) adalah salah satu model terdistribusi yang dapat digunakan untuk menganalisa erosi dan sedimen dengan kejadian hujan tunggal. Pengolahan data menggunakan model AGNPS diperoleh besar erosi persatuan luas yang terjadi pada tahun 2014 sebesar 256,43 ton/ha/tahun menunjukkan tingkat erosi berat dan total sedimen sebesar 17947,79 ton/tahun (17,60 ton/ha/tahun) termasuk klasifikasi tingkat sedimen tinggi. Perbandingan tingkat erosi dan sedimen karena adanya perubahan tutupan lahan tahun 2005 dan 2014 dengan input hujan 18,2 mm mengalami peningkatan total erosi persatuan luas dari 1,93 ton/ha menjadi 11,46 ton/ha dan mengalami penurunan total sedimen pada tahun 2014 dari 50,7 ton menjadi 26,15 ton.
IDENTIFIKASI DAN PEMETAAN LAHAN SAWAH DENGAN CITRA SATELIT RESOLUSI TINGGI DAN TRACKING GPS Nurlina, Nurlina
Jurnal Fisika FLUX Vol 8, No 1 (2011): Jurnal Fisika Flux Edisi Februari 2011
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/flux.v8i1.3103

Abstract

The availability of productive land becomes one of the main problems in thedevelopment of food security and independence of Indonesian farmers. After theregional autonomy era begins, the food business is the responsibility of localgovernment, both at provincial and district / city, the implementation and operationalexcellence tailored to the potential for their respective regions. Act No. 7 of 1996 onFood, in particular article 45, 46, 47, and 48 explain that achieve food security is theresponsibility of the government and the community. In order to support making theright decisions to maintain local food security, support is needed more accurate data,especially in raw paddy fields as the main source of producing rice. Extensive datacollection of raw paddy fields along with other supporting data, basically to increasethe availability of extensive data and information materials on various levels ofadministrative fields that have a high accuracy. Satellite imagery interpretation thatcan produce high accuracy is high-resolution satellite imagery such as Ikonos orimage Quickbird image. Based on the results of this mapping is concluded that thetotal land area of raw rice is obtained from measurements in four districts (Kec.Barabai, Kec. Labuan Amas Selatan, Kec. Labuan Amas Utara and Kec. Haruyan) inMiddle River Upper District is 25,277.35 ha consisting of 9,311.17 ha of rainfedlowland, 1,876.00 and 14,090.18 ha irrigated lowland.