p-Index From 2020 - 2025
0.659
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Karaton
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DAN BUDAYA ANTI KORUPSI DI SEKOLAH NEGERI MELALUI PERBUP NOMOR 37 TAHUN 2020 DI KABUPATEN SUMENEP Mafruhah, Mafruhah; Suhaidi, Mohamad; Yuli Mestika Dewi, Ike; Mas’odi, Mas’odi; Suhartatik, Suhartatik
Jurnal Karaton Vol 2 No 1 (2022): Karaton: Jurnal Pembangunan Sumenep
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Kabupaten Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan karakter merupakan sesuatu yang urgen dalam kehidupan bangsa Indonesia saat ini. Berbagai problem sosial yang terjadi, mulai korupsi, kekerasan dan perilaku amoral lainnnya, merupakan gambaran tentang nilai karaktr yang tergerus. Semua perilaku itu, khususnya perilaku korup terjadi akibat tidak adanya karakter kejujuran yang sangat kuat, sehingga mengakibatkan perilaku itu tumbuh berkembang. Untuk mendukung upaya gerakan anti korupsi tersebut, pemerintah Kabupaten Sumenep mengeluarkan kebijakan yang cukup positif melalui dunia pendidikan, yaitu dengan mengeluarkan Perbub Nomor 37 Tahun 2020, tentang Pendidikan Karakter dan Budaya Anti Korupsi. Perbub ini menjadi dasar bagi pemerintah Kabupaten Sumenep dalam membangun pendidikan karakter dan budaya anti korupsi di Kabupaten Sumenep. Penelitian ini termasuk penelitian field research (penelitian lapangan) dengan menggunakan metode kualitatif. Sementara proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan beberapa metode, yaitu metode wawancara mendalam (indepth interview), observasi, dan dokumentasi. Analisis atas data dilakukan dengan teknik analisis isi (content analisys). Implementasi Perbup Nomor 37 Tahun 2020 tentang Implementasi Pendidikan Karakter dan Budaya Anti Korupsi untuk Jenjang Satuan Pendidikan di Kabupaten Sumenep, telah dilakukan walaupun belum maksimal. Dinas pendidikan sebagai pelaksana telah melakukan tindak atas Perbup tersebut dengan cara melakukan kordinasi, diskusi dan penyusunan langkah-langkah implementatif pendidikan karakter dan budaya anti korupsi dalam semua jenjang pendidikan di Kabupaten, terutama yang berada di wilayah dinas pendidikan, baik jenjang SD maupun SMP. Praktek impelmentesi untuk jenjang SMP Negeri, dilakukan dengan cara menginsersi ke dalam mata pelajaran PPKn serta menggelar Bimtek Pendidikan Anti Korupsi Bagi Guru PPKN SMP/M.Ts Negerai/Swasta se-Kabupaten Sumenep Tahun 2021.
HEGEMONI BUDAYA PATRIARKHI DALAM PRAKTEK PERNIKAHAN DINI MASYARAKAT PEDESAAN (ANALISIS DI KABUPATEN SUMENEP) Dewi, Ike Yuli Mestika; Suhaidi, Mohamad; Basri, Hasan; Yasid, Ahmad
Jurnal Karaton Vol 2 No 2 (2023): Karaton: Jurnal Pembangunan Sumenep
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Kabupaten Sumenep

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pernikahan dini (nikah usia muda) yang yang terjadi di kalangan perempuan, terutama di wilayah pelosok, merupakan bukti tentang lemahnya posisi perempuan dalam struktur keluarga di kalangan masyarakat lokal pedesaan. Akibatnya, keputusan dalam melakukan pernikahan tidak lagi menjadi hak perempuan, melainkan berada di bawah kendali keluarga yang dalam hal ini orang tua laki-laki. Padahal, peroalan pernikahan dini sebenarnya tidak hanya sekedar menggambarkan tentang sisi lemah kaum perempuan, melainkan juga berpengaruh terhadap kondisi kesehatan reproduksi perempuan. Penelitian ini termasuk penelitian field research (penelitian lapangan) dengan menggunakan metode kualitatif. Sementara proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan beberapa metode, yaitu metode wawancara mendalam (indepth interview), observasi, dan dokumentasi. Analisis atas data dilakukan dengan teknik analisis isi (content analisys).Perempuan yang memiliki pengalaman menikah dalam usia muda (nikah dini) sebenarnya akibat hegemoni dan dominasi peran orang tua akibat sistem budaya patriakhi yang kuat. Sistem ini menjadi dasar pelemahan atas nasib kaum perempuan, salah satunya tidak bisa memilih sendiri dalam menentukan jalan hidup rumah tangganya, karena hak memilih jodoh berada di tangan orang tuanya. Konstruksi budaya patriarkhi telah memperkuat praktek pernikahan dini di tengah-tengah masyarakat, sehingga berdampak negatif terhadap masa depan anak perempuan. Cara pandang tersebut, masih menguat di tengah-tengah masyarakat pedesaan yang berada di pelosok dengan tingkat kesadaran yang notabene lemah terhadap kesetaraan dan keadilan gender. Kata Kunci : Hegemoni, Budaya Patriarkhi, Pernikahan Dini