Eye fatigue is tension in the eyes caused by using the sense of sight in work that requires the ability to see for long periods of time. One of the physical factors that can interfere with work transmission is lighting, apart from that, working time is also one of the factors that causes eye fatigue to occur (Anggriani, Ramdan and Lusiana, 2019). The age of the workforce is sufficient to determine success in carrying out a job, young workers aged 20-45 years who have strong physical abilities can increase work productivity (Naintikasari, 2016). The aim of this research is to determine the relationship between lighting intensity, working time and age with subjective complaints of eye fatigue in watch service workers. This type of research is observational analytic using a cross sectional approach. The number of samples is 30 people. Statistical analysis uses the chi-square test. The results of the chi-square statistical test showed that there was no relationship between lighting intensity (p = 1), working time (p = 0.903), age (p = 1) and subjective complaints of eye fatigue from watch service workers. It is hoped that it can be used as input for workers to further increase their knowledge and understanding related to lighting and to be able to manage rest times.Keywords : Drinking Water Source, Physical Quality, Diarrhea in Toddlers Kelelahan mata adalah ketegangan pada mata yang disebabkan oleh penggunaan indera penglihatan dalam bekerja yang memerlukan kemampuan untuk melihat dalam jangka waktu yang lama. Salah satu dari faktor fisik yang dapat mengganggu jalannya pekerjaan adalah pencahayaan, selain itu waktu kerja juga salah satu faktor yang menjadi penyebab kelelahan mata itu terjadi (Anggriani, Ramdan and Lusiana, 2019). Usia tenaga kerja cukup menentukan keberhasilan dalam melakukan suatu pekerjaan, tenaga kerja yang berumur muda 20-45 tahun mempunyai kemampuan fisik yang kuat dapat meningkatkan produktivitas kerjanya (Naintikasari, 2016). Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui hubungan intensitas pencahayaan,waktu kerja , dan usia dengan keluhan subyektif kelelahan mata pada tukang service jam tangan. Jenis penelitian bersifat analitik observasional menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yaitu 30 orang. Analisis statistik menggunakan uji chi-square. Hasil uji statistic chi-square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara intensitas pencahayaan (p = 1), waktu kerja (p=0,903), usia (p = 1) dengan keluhan subyektif kelelahan mata tukang service jam tangan. Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi pekerja untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan pemahaman yang berkaitan dengan pencahayaan dan dapat mengatur waktu istirahat.